Assalamualaikum Wr Wb.
πKenapa Manusia Takut Matiπ
πππππππππππ
DATANG seorang lelaki kepada sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar Al-ghifari. Ia pun bertanya, Wahai Abu Dzar, kenapa kami takut mati?
Abu Dzar menjawab, Karena kalian memakmurkan (bangunan) di dunia dan meruntuhkan (bangunan) kalian di akhirat. Bagaimana kalian akan senang untuk berpindah dari (bangunan) yang makmur menuju (bangunan) yang runtuh?
Bagaimana pandanganmu tentang pertemuan kita dengan Allah? tanya lelaki itu. Adapun seorang yang berbuat baik maka ia seperti orang hilang yang kembali kepada keluarganya. Sementara orang yang berbuat buruk maka ia seperti budak yang kabur kemudian dikembalikan kepada majikannya. jawabnya.
Lelaki ini kembali bertanya, Lalu bagaimana pendapatmu tentang nasib kita di sisi Allah swt?
Abu Dzar ini pun menjawab, Periksalah amal-amal kalian dalam Al-Quran, Allah Berfirman Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (QS.Al-Infithar:13-14)
Lalu dimana rahmat Allah? kata lelaki itu.
Abu Dzar pun menjawab dengan satu ayat, Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS.Al-Araf:56)
Mari kita koreksi diri masing-masing. Sampai kapan kita akan fokus untuk memakmurkan kehidupan dunia dan melupakan kehidupan di akhirat? Sampai kapan kita akan membangun rumah dengan megah dan melupakan tempat tinggal abadi kita nanti?
Ingat ! Semua manusia akan berpindah. Tak seorang pun yang akan tinggal di kehidupan sementara ini. Dan kita pun sedang menunggu.
Makmurkan rumah di akhirat tapi jangan lupakan kehidupan dunia. Mulailah membangun rumah abadi kita dengan kebaikan dan ibadah. Jadikan rumah kita disana lebih makmur dari bangunan-bangunan dunia.
Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. (Al-Qashas:77)
Sehingga kita tak lagi takut dengan kematian tapi malah merindukan perjumpaan dengan Allah swt. Seperti orang hilang yang rindu berjumpa kembali dengan keluarganya.
Semoga kita termasuk orang-orang yang tersenyum di Hari Perhitungan kelak.
Rabu, 23 Agustus 2017
Senin, 21 Agustus 2017
JENIUS NYA RASULULLAH Sholallohu'alaihi wassalam tentang KESEHATAN
"Sembuhkan sakit hatimu maka akan sembuh seluruh badanmu"
Ada orang yang punya sakit hati yang benar-benar kronis.
Benci banget ?
Dendam banget ?
Nggak suka banget ?
Sedih Banget ?
Kecewa banget ?
Semua itu dianggap serius sampai sakitnya berdampak pada tubuh.
Begitu muncul dalam bentuk penyakit kanker, diabetes, sakit jantung, baru diatasi....
Dan yang diatasi pun hanya permukannya saja.
Diatasi dengan operasi, obat Herbal.. bertahun-tahun bahkan seumur hidup, kemo, radiasi. Semua yang membuat sel-sel tubuh luluh lantak.
Tapi akar masalahnya tidak diatasi..
Akar masalahnya adalah hati yang sakit dan semakin rusak...
Kemudian merusak seluruh jaringan tubuh.
Darah tetap dibiarkan asam.
Kondisi tubuh asam.
Pikiran tetap stress,
jiwa tak tenang.
Dendam masih banyak.
Kecewa masih berlanjut. Perasaan masih ga enak.
Benci masih kuat.
SECARA TIDAK LANGSUNG KITA BUNUH DIRI
Serius?
Ingat Rasululloh Sholallohu 'alayhi wassalam.. pernah berkata :
"Ada segumpal daging yang kalau ia baik maka seluruh tubuh akan baik. Dan kalau ia buruk maka seluruh tubuh akan buruk."
Itulah "H A T I"❤
Seharus itu selalu ada dalam kondisi indah dan baik.
Selalu ikhlas, menerima ketentuan Allah, bersyukur, tulus berbagi, dan bahagia bersama. Seperti anak yang selalu bahagia dan tertawa, Seperti itulah kondisi hati kita seharusnya.
Pada saat kita sudah tak lagi seperti itu, itulah saat penyakit muncul. Dan deteksi dini harus dilakukan. Akar permasalahan harus diatasi.
Hati perlu terus dicuci...dan di bersihkan.
Tanda hati bersih dan suci adalah :
Selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain.
Selalu semangat berbagi tanpa pamrih.
Selalu Ridho dengan segala ketentuan yang Alloh berikan untuk kita..
Termasuk aturan Pimpinan?
Yup....
Dibenci?
Gak apapa....
Berarti Dosa kita, jadi ada yang tanggung.
Di dzalimi?
Wah, ini dia saatnya doa-doa kita tak ada batasnya dengan Sang Pemberi, Pengasih Penyayang.
Alloh Arrohmaan Arrohiim...
Hati akan selalu bahagia atas kebahagiaan orang lain, gembira, apapun yang terjadi, siapapun itu. Termasuk bahagia bagi mereka yang konon kata orang merugikan kita, tapi kita tak perlu merasa rugi.
Karena semua ada hikmahnya...
PASTIKAN ITU ππ»
Kalau hati terasa tidak baik, dengan tanda2..
ada rasa sedih, kecewa, benci, dendam,
segera action.
Ada beberapa hal yang bisa dilakukan:
1. Ikhlas
Tarik nafas, buang nafas.
Setiap nafas adalah nafas baru, harapan baru.
Jangan pusing dengan yang lalu dan jangan khawatir dengan yang belum terjadi.
2. Terima dan hargai
Allah Maha Besar dan Maha Tahu, Allah tahu yang terbaik buat kita semua pasti baik dan bermanfaat.
3. Bersyukur dibalik bencana jadi karunia
Bertanyalah: “Kenapa ya kira-kira Allah – Yang Maha Kasih dan sangat mengasihiku, memberikan sesuatu yang tidak kusukai dan tidak sesuai dengan harapanku ini?
Kira-kira apa kebaikan di baliknya?
Ada pelajaran...
Rubah Mindset-nya husnudzon, berbaik sangkalah sama Allah.
4. Berbagi tanpa pamrih
Apapun hikmah yang ada, pasti bisa dibagi.
Pasti ada pengalaman baru, kesadaran baru, yang bisa diberikan pada yang lain.
Bagilah senyum pada semua.
maafkan semua orang...
Do'akan semua orang yang pernah singgah di hati kita.
Apa do'a yang harus di panjatkan untuk diri sendiri dan orang yang terkait?
Apa kira-kira yang kita bisa lakukan dengan lebih baik lagi untuk hanya mengharap Ridho Alloh semata.
5. Bahagia saat orang lain bahagia
Termasuk orang yang awalnya tidak Kita sukai....
Kita benci....
Kita anggap merugikan.
Kita anggap mengecewakan..
Apalagi terhadap orang2 yang berjasa kepada kita..
Muliakan mereka sebagai wujud rasa syukur kepada Alloh...
Kita jadi tegar seperti sekarang...
Ada jasa terbaik mereka di hati kita...muliakan saudara kita yang pernah menolong kita..meskipun si penolong membuat kecewa...dan kecewa..maafkan kekecewaaanya..
mulyakan jasanya..
Allah-lah yang akan membalas segala keikhlasan..
Ketika Penyakit hati pelan-pelan sembuh. Maka Begitu juga penyakit tubuh akan hilang dan sembuh.
Ayo berusaha selalu jaga kesehatan hati mulai detik ini.
Semoga tidak ada lagi rasa benci atau kecewa di hati kita
Awali hari dengan Bismillahirrohmanirrohiim dan akhiri hari dengan Alhamdulillaahirobbil'alamiiin
Semoga Alloh Ridho dengan niat kita untuk selalu Membersihkan Hati
Barokallohufiikum
َ Ψ’Ω ِّΩْΩَ ΩَΨ§ Ψ±َΨ¨َّ Ψ§ΩْΨΉَΨ§ΩَΩ ِΩΩَ
#QuantumSpiritulQalbu - quantumhati.com
Maaf agak panjang ya ππππ
Minggu, 20 Agustus 2017
Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.
Berbagi Hikmah Pagi
Seorang wanita berbincang dgn seorang ustadzah:
"Ustadzah, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"
"Apa alasannya?", tanya ustadzah.
"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki²nya munafik, pengurusnya cara hidupnya tdk benar, jama'ahnya sibuk dg hpnya, dsb"
"Baiklah. Tapi sebelum kau pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."
"Itu mudah sekali!"
Diapun melakukan apa yg dimintakan ustadzah, sementara pengajian sedang berlangsung. Setelah selesai, dia berkata kepada ustadzah, bahwa dia siap utk pergi.
"Sebelum kau pergi, ada 1 pertanyaan. Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dg hpnya?"
"Tidak."
"Engkau tau mengapa?"
"Tidak."
"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yg tumpah."
Begitupun dgn kehidupan kita. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah SWT yg kita imani, maka :
• Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain.
• Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya."
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai. Tidak usah repot2 menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik. Jika didzalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Berbagi Hikmah Pagi
Seorang wanita berbincang dgn seorang ustadzah:
"Ustadzah, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"
"Apa alasannya?", tanya ustadzah.
"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki²nya munafik, pengurusnya cara hidupnya tdk benar, jama'ahnya sibuk dg hpnya, dsb"
"Baiklah. Tapi sebelum kau pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."
"Itu mudah sekali!"
Diapun melakukan apa yg dimintakan ustadzah, sementara pengajian sedang berlangsung. Setelah selesai, dia berkata kepada ustadzah, bahwa dia siap utk pergi.
"Sebelum kau pergi, ada 1 pertanyaan. Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dg hpnya?"
"Tidak."
"Engkau tau mengapa?"
"Tidak."
"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yg tumpah."
Begitupun dgn kehidupan kita. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah SWT yg kita imani, maka :
• Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain.
• Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya."
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai. Tidak usah repot2 menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik. Jika didzalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.
Mjelis Ta'lim Baitusa'adah Masjid Babussalam |
Seorang wanita berbincang dgn seorang ustadzah:
"Ustadzah, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"
"Apa alasannya?", tanya ustadzah.
"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki²nya munafik, pengurusnya cara hidupnya tdk benar, jama'ahnya sibuk dg hpnya, dsb"
"Baiklah. Tapi sebelum kau pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."
"Itu mudah sekali!"
Diapun melakukan apa yg dimintakan ustadzah, sementara pengajian sedang berlangsung. Setelah selesai, dia berkata kepada ustadzah, bahwa dia siap utk pergi.
"Sebelum kau pergi, ada 1 pertanyaan. Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dg hpnya?"
"Tidak."
"Engkau tau mengapa?"
"Tidak."
"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yg tumpah."
Begitupun dgn kehidupan kita. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah SWT yg kita imani, maka :
• Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain.
• Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya."
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai. Tidak usah repot2 menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik. Jika didzalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Berbagi Hikmah Pagi
Seorang wanita berbincang dgn seorang ustadzah:
"Ustadzah, saya tidak mau ikut pengajian ini lagi"
"Apa alasannya?", tanya ustadzah.
"Saya lihat di pengajian ini perempuannya suka bergosip, laki²nya munafik, pengurusnya cara hidupnya tdk benar, jama'ahnya sibuk dg hpnya, dsb"
"Baiklah. Tapi sebelum kau pergi, tolong lakukan sesuatu untukku. Ambil segelas penuh air dan berjalanlah mengelilingi dalam masjid ini tanpa menumpahkan setetes air sekalipun ke lantai. Setelah itu engkau bisa meninggalkan masjid ini seperti keinginanmu."
"Itu mudah sekali!"
Diapun melakukan apa yg dimintakan ustadzah, sementara pengajian sedang berlangsung. Setelah selesai, dia berkata kepada ustadzah, bahwa dia siap utk pergi.
"Sebelum kau pergi, ada 1 pertanyaan. Ketika kau tadi berjalan keliling dalam masjid, apa engkau mendengar orang bergosip, melihat orang munafik, melihat orang sibuk dg hpnya?"
"Tidak."
"Engkau tau mengapa?"
"Tidak."
"Karena engkau fokus pada gelasmu, memastikan tidak tersandung dan tidak ada air yg tumpah."
Begitupun dgn kehidupan kita. Ketika kita mengarahkan pandangan kita kepada Allah SWT yg kita imani, maka :
• Kita tidak akan punya waktu untuk melihat kesalahan orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk menilai dan mengkritik orang lain.
• Kita tidak akan punya waktu untuk bergosip ria dengan orang lain.
• Kita akan menolong orang lain dan fokus pada langkah kita menggapai ridhoNya."
Direndahkan tidak mungkin jadi sampah, disanjung tidak mungkin jadi rembulan. Maka jangan risaukan omongan orang, sebab setiap orang membacamu dengan pemahaman dan pengalaman yang berbeda.
Teruslah melangkah selama engkau di jalan yang benar, meski terkadang kebaikan tidak selalu dihargai. Tidak usah repot2 menjelaskan tentang dirimu, sebab yang menyukaimu tidak butuh itu dan yang membencimu tidak percaya itu.
Hidup bukan tentang siapa yang terbaik, tapi tentang siapa yang mau berbuat baik. Jika didzalimi orang jangan berpikir untuk membalas dendam, tapi berpikirlah cara membalas dengan kebaikan.
Jangan mengeluh, teruslah berdoa dan ikhtiar. Sibukkan diri dalam kebaikan hingga keburukan lelah mengikutimu.
Label:
Bantu BC,
Ceramah Agama Islam,
ikhtiar,
Islam,
Jangan mengeluh,
Kisah islami,
Kumpulan Broadcast,
Numpang Broadcast,
Semangat,
Terus berdoa
MAKLUMAT PENTING
Batas akhir memotong kuku dan memangkas rambut bagi yang memiliki niat berkurban tahun ini :
Selasa, 22 Agustus 2017
bertepatan dengan
29 Dzulqa'dah 1438 H
Silahkan ingatkan yang lain ya...
_____
Hadits :
"Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah (telah memasuki 1 Dzulhijjah) dan salah seorang dari kalian ingin berqurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya.”
(HR. Muslim no. 1977).
π Larangan di atas mencakup larangan memotong rambut kepala, jenggot, kumis, bulu ketiak, bulu kemaluan dan rambut badan lainnya. Hal ini dikecualikan jika memotongnya karena tuntutan kewajiban seperti khitan bagi yang baligh, dan memotong tangan pencuri
(Lihat Mughnil Muhtaj, 4: 378).
π Keluarga shohibul qurban tidak punya kewajiban apa-apa dari mencukur rambut dan memotong kuku, demikian pendapat yang tepat dari pendapat yang ada. Larangan tadi hanya berlaku untuk orang yang berqurban secara khusus di mana ia adalah yang membeli qurban dengan hartanya
(Fatawa Islamiyah, 2: 316).
Selasa, 22 Agustus 2017
bertepatan dengan
29 Dzulqa'dah 1438 H
Silahkan ingatkan yang lain ya...
_____
Hadits :
"Jika kalian melihat hilal Dzulhijjah (telah memasuki 1 Dzulhijjah) dan salah seorang dari kalian ingin berqurban, maka janganlah ia memotong rambut dan kukunya.”
(HR. Muslim no. 1977).
π Larangan di atas mencakup larangan memotong rambut kepala, jenggot, kumis, bulu ketiak, bulu kemaluan dan rambut badan lainnya. Hal ini dikecualikan jika memotongnya karena tuntutan kewajiban seperti khitan bagi yang baligh, dan memotong tangan pencuri
(Lihat Mughnil Muhtaj, 4: 378).
π Keluarga shohibul qurban tidak punya kewajiban apa-apa dari mencukur rambut dan memotong kuku, demikian pendapat yang tepat dari pendapat yang ada. Larangan tadi hanya berlaku untuk orang yang berqurban secara khusus di mana ia adalah yang membeli qurban dengan hartanya
(Fatawa Islamiyah, 2: 316).
Rabu, 16 Agustus 2017
Mari BerQurban
πππππππππππππ΄π²π΅ππππππππ ππ©✈π«π¬ππΆ⛵π€π³⛴π’
Kendaraan di atas lambat atau cepat akhirnya jadi "barang rongsok", padahal harganya tidak murah...
Tapi, kendaraan yang ini niiiiih "πͺπ«πππππ".. Ini kendaraan yg akan menjemput kita kelak pada hari akhir ( yaumil qiyamah). harganya tidak terlalu mahal, belinya bisa patungan berame-rame, dan bisa dikredit, tur nyaman dan tidak bakal jadi barang rongsokan.
Yang berminat daftar segera ke "Panitia iedul Adha" dengan syarat :
1. Orang Islam
2. Ikhlas
3. Punya dana
Tanpa harus menunjukkan : KTP, KJP, BPJS, Sertipikat Tanah, BPKB, Slip gaji, SIM, Buku Nikah, Kartu Keluarga, atau apa-apa.
Ayo buruan daftar....!!!
ππ½ππ½π♀π♀
Alhamdulillah Jaza kumullahu khoiroon.. ππ»ππ»
mudah2an ALLAH selalu memberikan kelancaran rezeki yg halal dan barokah..amin......Mari BerKurban
#Idul Adha 1438 H #Menerima, #Menyembelih #Menyalurkan #Hewan Qurban #Kurban #Masjid #Babussalam #Bunga Rampai #Malaka Jaya #Yuk Berqurban #Duren Sawit #Jakarta Timur, #Sapi #Kambing #Kerbau
Label:
Bunga Rampai,
Duren Sawit,
Hewan Qurban,
Idul Adha 1438 H,
Jakarta Timur,
Kambing,
Kerbau,
Kurban,
Malaka jaya,
Masjid Babussalam,
Menerima,
Menyalurkan,
Menyembelih,
Sapi
Langganan:
Postingan (Atom)