๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด


๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_JUMAT_*, _11 Rajab 1441 H / 6 Maret 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*AGAR DOA ANDA MUSTAJAB* 

Ada seseorang bertanya kepada Ibrohim bin Adham:

Allah ta'ala berfirman:

 ูˆَู‚َุงู„َ ุฑَุจُّูƒُู…ُ ุงุฏْุนُูˆู†ِูŠ ุฃَุณْุชَุฌِุจْ ู„َูƒُู…ْ ุฅِู†َّ ุงู„َّุฐِูŠู†َ ูŠَุณْุชَูƒْุจِุฑُูˆู†َ ุนَู†ْ ุนِุจَุงุฏَุชِูŠ ุณَูŠَุฏْุฎُู„ُูˆู†َ ุฌَู‡َู†َّู…َ ุฏَุงุฎِุฑِูŠู†َ

“Dan Rabbmu berfirman: “Berdoalah kepada-Ku, niscaya akan Kuperkenankan bagimu. Sesungguhnya orang-orang yang menyombongkan diri dari menyembah-Ku akan masuk neraka Jahannam dalam keadaan hina dina“. (QS. Ghafir: 60)

Lalu mengapa kita biasa berdoa, tapi doa kita tidak diijabahi?

Ibrohim pun mengatakan:
Karena lima hal

Dia bertanya lagi:
Apakah lima hal itu?

Ibrohim menjawab:

1. Kalian telah mengenal Allah tapi kalian tidak tunaikan hak-Nya

2. Kalian telah membaca Alqur'an tapi kalian tidak mengamalkan isinya

3. Kalian mengaku cinta Rasul Shallallahu'alaihi wa sallam tapi kalian tinggalkan tuntunannya

4. Kalian katakan: 'kami melaknat Iblis' tapi kalian mengikutinya

5. Kalian tinggalkan aib kalian tapi kalian permasalahkan aib orang lain.

๐Ÿ“š [Kitab: Jami' bayanil Ilmi wa Fadhlih 1/689].
〰〰〰〰〰〰

Semoga pesan beliau ini bisa menjadi pelecut bagi kita untuk terus memperbaiki diri

Terutama pesan beliau dalam hal menunaikan hak Allah, yaitu mentauhidkan-Nya.
Dan tidak menyekutukan-Nya dengan sesuatu apapun

๐Ÿ–Š Ust. Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA
๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._


=============
๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_JUMAT_*, _4 Rajab 1441 H / 28 Februari 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*KAPAN BERIBADAH…*

Saudaraku, kehidupan ini adalah sebuah kesempatan yang sangat berharga untuk kita. Jangan sampai kita sia-siakan kehidupan di dunia ini untuk sesuatu yang tidak jelas dan akan sirna. Kenikmatan dunia ini pun kalau mau kita pikirkan dengan baik, maka tidaklah lama. Sebentar saja, bukankah demikian? Allah ta’ala berfirman:

“Seolah-olah tatkala  melihat hari kiamat itu, mereka tidaklah hidup (di dunia) kecuali hanya sesaat saja di waktu siang atau sesaat di waktu dhuha.” (QS. an-Nazi’at: 46)

Lalu apa yang harus kita lakukan di dunia ini? Sebuah pertanyaan menarik. Sebuah pertanyaan yang akan kita temukan jawabannya di dalam al-Qur’an. Allah ta’ala berfirman:

“Tidaklah Aku ciptakan jin dan manusia melainkan supaya mereka beribadah kepada-Ku.” (QS. adz-Dzariyat: 56).

Jangan salah paham dulu… Jangan dikira bahwa itu artinya setiap detik kita harus berada di masjid, atau setiap detik kita harus membaca al-Qur’an, atau setiap hari kita harus berpuasa, sama sekali bukan demikian… Ibadah, mencakup segala ucapan dan perbuatan yang dicintai oleh Allah. Allah tidak menghendaki kita setiap detik berada di masjid. Allah juga tidak menghendaki kita setiap detik membaca al-Qur’an. Semua ibadah itu ada waktunya. Yang terpenting bagi kita adalah melakukan apa yang Allah cintai bagaimana pun keadaan kita dan di mana pun kita berada.

Di antara perkara yang dituntut pada diri kita adalah senantiasa mengingat Allah, sebagaimana Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam adalah orang yang banyak berdzikir dan mengingat Allah dalam segala kondisi. Ibnu Taimiyah pernah mengungkapkan, “Dzikir bagi hati laksana air bagi ikan. Lantas apa yang akan terjadi pada seekor ikan jika ia dikeluarkan dari air?”. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bahkan mengatakan,

“Perumpamaan orang yang mengingat Allah dengan orang yang tidak mengingat Allah adalah seperti perumpamaan orang yang hidup dengan orang yang mati.” (HR. Bukhari)

Dengan mengingat Allah, maka kita akan berhati-hati dalam menjalani hidup ini. Karena Allah senantiasa mengawasi kita dan mengetahui apa yang kita ucapkan, apa yang kita lakukan, di mana pun dan kapan pun. Tidak ada yang tersembunyi dari-Nya perkara sekecil apapun. Inilah yang semestinya senantiasa kita tanamkan di dalam hati kita. Oleh sebab itu Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam berpesan,

“Bertakwalah kepada Allah dimana pun kamu berada.” (HR. Tirmidzi).

Kita harus bertakwa kepada Allah baik ketika berada di rumah, di jalan, di kampus, di pasar atau di mana pun kita berada, ketika bersama orang maupun ketika bersendirian.

Wallahu A'lam

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

============================================================

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_RABU_*, _2 Rajab 1441 H / 26 Februari 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*DUNIA SEMENTARA*

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

“Apa yang ada di sisimu akan lenyap, dan apa yang ada di sisi Allah adalah kekal. Dan sesungguhnya Kami akan memberi balasan kepada orang-orang yang sabar dengan pahala yang lebih baik dari apa yang telah mereka kerjakan” (QS : An-Nahl : 96)

Dunia dalam hidup ini tentu tidak kekal, sedangkan yang kekal adalah Allah. Balasan bagi mereka yang megusahakan dunia untuk kebaikan adalah akhirat. Sedangkan di dunia tentu penuh ujian, silih berganti dengan kedukaan, dan berbagai masalah.

Kita bisa melihat bahwa setiap hari ada saja yang meninggal, mengalami kebangkrutan, penipuan, sakit, dan lain sebagainya. Hari ini manusia bisa saja mengalami posisi yang kaya, tinggi jabatannya, namun sekali waktu hal tersebut mudah saja bagi Allah untuk menghilangkannya dan tidak kembali lagi kepada manusia. Untuk itu, pantaslah jika Allah tidak memperkenankan manusia menjadikan kehidupan dunia di atas segala-galanya.

Allah Subhanahu Wata'ala berfirman:

“Sesungguhnya Kami telah menjadikan apa yang di bumi sebagai perhiasan baginya, agar Kami menguji mereka siapakah di antara mereka yang paling baik perbuatannya” (QS : Al Kahfi : 7)

Ayat tersebut menunjukkan bahwa kebahagiaan dunia sesungguhya hanyalah ujian dan tidak kekal. Manusia yang membanggakan dirinya atas harta, jabatan, dan keturunan tidak akan berguna semua hal tersebut di akhirat jika hal tersbut dalam kehidupan di dunia tidak pernah dipotensikan untuk mencari pahala dan kebaikan.

Di akhirat kelak hanya akan dimintai pertanggungjawaban mengenai seberapa besar apa yang kita miliki tersebut memberikan kebaikan dan manfaat kepada orang lain. Bukan dari seberapa besar kekayaan atau harta yang telah dimiliki. Pahala orang miskin dan kaya bisa saja lebih besar orang miskin jika dalam hidupnya penuh kesyukuran, suka membantu sesama, dan berbuat baik atas apa yang ia miliki. Sedangkan kekayaan tidak berarti ia akan selamat di akhirat dengan kekayaan yang dimilikinya.

“Ketahuilah, bahwa sesungguhnya kehidupan dunia ini hanyalah permainan dan suatu yang melalaikan, perhiasan dan bermegah-megah antara kamu serta berbangga-banggaan tentang banyaknya harta dan anak, seperti hujan yang tanam-tanamannya mengagumkan para petani; kemudian tanaman itu menjadi kering dan kamu lihat warnanya kuning kemudian menjadi hancur. Dan di akhirat (nanti) ada azab yang keras dan ampunan dari Allah serta keridhaan-Nya. Dan kehidupan dunia ini tidak lain hanyalah kesenangan yang menipu.” (QS Al Hadid : 20)

Wallahul Muwaffiq

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_AHAD_*, _29 Jumadil Akhir 1441 H / 23 Februari 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*ADZAB ORG YG MENINGGALKAN SHOLAT*

Ketahuilah bhw org2 yg mengulur ngulur waktu sholat termasuk jenis org yg melalaikan sholatnya.

Perhatikan firman Allah yg artinya : maka kecelakaanlah bagi org2 yg sholatnya, yaitu org2 yg lalai dari sholatnya (AQ Al Ma'un ayat 4-5)

Al Hafid ibnu katsir yg dimaksud org2 yg lalai sholatnya adalah :
1. Org menunda sholatnya sampai batas akhir waktu sholat

2. Org yg tdk melaksanakan rukun dan syarat yg dicontohkan oleh Rasulullah SAW

3. Org yg tdk khusuk sholatnya.

Dan siapa saja yg memiliฤทi salah satu dari ke tiga di atas maka ia termasuk dalam surat ini.

Sesungguhnya org yg meninggalkan sholat secara keseluruhan hukumnya kafir, keluar dari islam (HR At Tirmizi - shahih)

Maka adzab bagi org yg melaikan sholatnya adalah neraka jahanam

Marilah kita berusaha semaksimal mungkin untuk memperbaiki sholat kita, mengajak keluarga, teman dekat kita,  krn ketahuilah bahwa amalan yg pertama dihizab oleh Allah di akhirat nanti adalah sholat kita.

Mudah2an bermanfaat, aamiin2 ๐Ÿคฒ๐Ÿคฒ

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._


๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_JUMAT_*, _20 Jumadil Akhir 1441 H / 14 Februari 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*ISLAM MENGAJARKAN KEPADA KITA UNTUK TIDAK MENYANDARKAN DIRI KEPADA ORANG LAIN*

Sehingga jika Anda ingin mulia, lakukanlah ketaatan yang menjadikan diri Anda mulia

●) Ingatlah firman-firman Allah berikut ini:

ุชِู„ْูƒَ ุฃُู…َّุฉٌ ู‚َุฏْ ุฎَู„َุชْ ۖ ู„َู‡َุง ู…َุง ูƒَุณَุจَุชْ ูˆَู„َูƒُู…ْ ู…َุง ูƒَุณَุจْุชُู…ْ ۖ ูˆَู„َุง ุชُุณْุฃَู„ُูˆู†َ ุนَู…َّุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ

Artinya: Itu adalah umat yang lalu; baginya apa yang telah diusahakannya dan bagimu apa yang sudah kamu usahakan, dan kamu tidak akan diminta pertanggungan jawab tentang apa yang telah mereka kerjakan.
(Q.S Al-Baqarah ayat 134)

ุซُู…َّ ูŠُุฌْุฒَุงู‡ُ ุงู„ْุฌَุฒَุงุกَ ุงู„ْุฃَูˆْูَู‰ٰ

Artinya: Kemudian akan diberi balasan kepadanya dengan balasan yang paling sempurna
(QS. An-Najm ayat 41)

ุฃَู…َّุง ุงู„َّุฐِูŠู†َ ุขู…َู†ُูˆุง ูˆَุนَู…ِู„ُูˆุง ุงู„ุตَّุงู„ِุญَุงุชِ ูَู„َู‡ُู…ْ ุฌَู†َّุงุชُ ุงู„ْู…َุฃْูˆَู‰ٰ ู†ُุฒُู„ًุง ุจِู…َุง ูƒَุงู†ُูˆุง ูŠَุนْู…َู„ُูˆู†َ

Artinya: Adapun orang-orang yang beriman dan mengerjakan amal saleh, maka bagi mereka jannah tempat kediaman, sebagai pahala terhadap apa yang mereka kerjakan
(Q.S As-sajdah ayat: 19)

▶ Kesimpulan:

Kemuliaan Anda adalah dengan amalan Anda sendiri...

Jangan membanggakan kemuliaan orang lain, sebagaimana dilakukan orang-orang yang menjadikan para wali Allah sebagai perantara antara mereka dengan Allah dalam doa mereka, dan menyebut-nyebut kedudukan2 mereka dalam doanya..

๐Ÿ–ŠUst. Musyaffa' ad Dariny Lc, M.A.

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._
(*_KAMIS_*, _19 Jumadil Akhir 1441 H / 13 Februari 2020 M_)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*Mahalnya Hidayah*

 ุจِุณْู…ِ ุงู„ู„ّู‡ِ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุงู„ุฑَّุญِูŠْู…ِ

Bila seorang bertanya tentang anugerah Allah yang terindah, maka hidayahlah jawabannya. Kita bisa shalat karena hidayah dari Allah. Kita bisa puasa karena hidayah dari Allah. Kita bisa menuntut ilmu karena hidayah dari Allah, dan seterusnya. Kita bisa hidup bersama Allah karena hidayah-Nya. Merasakan manisnya iman dan indahnya islam juga karena hidayah-Nya.

Sebanyak tujuh belas kali dalam sehari, di setiap raka’at shalat kita, kita memohon petunjukNya.

ุงู‡ْุฏِู†َุง ุงู„ุตِّุฑَุงุทَ ุงู„ْู…ُุณْุชَู‚ِูŠู…َ

“Tunjukilah kami jalan yang lurus.”
 (QS. Al-Fatihah: 6)

Dalam sebuah hadis qudsi Allah Ta’ala berfirman,

ูŠَุง ุนِุจَุงุฏِู‰ ูƒُู„ُّูƒُู…ْ ุถَุงู„ٌّ ุฅِู„ุงَّ ู…َู†ْ ู‡َุฏَูŠْุชُู‡ُ ูَุงุณْุชَู‡ْุฏُูˆู†ِู‰ ุฃَู‡ْุฏِูƒُู…ْ

“Wahai sekalian hamba-Ku, kalian semua berada dalam kesesatan kecuali yang Kuberi petunjuk, maka mintalah petunjuk kepada-Ku, niscaya akan Kuberi petunjuk.” (HR. Muslim no. 6737)

Sadarilah kawan bahwa hidayah adalah anugerah Allah yang teragung dan terindah. Bila kita diperintahkan untuk mensyukuri nikmat-nikmat Allah, maka nikmat hidayah adalah yang paling harus kita syukuri. Syukur dengan ucapan, perbuatan dan pengakuan bahwa nikmat itu datang dari Allah.


๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD dilanjut Sahur Puasa Sunah hari Kamis* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

(*_RABU_*, 18 Jumadil Akhir 1441 H / 12 Februari 2020 M)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*Takdir*

Dari Abdullah bin Abbas radhiallahu'anhuma, Rasulullah Shallallahu'alaihi Wasallam bersabda:

ูˆุงุนู„ู…ْ ุฃู†َّ ู…ุง ุฃุตุงุจูƒَ ู„ู… ูŠูƒู† ู„ูŠُุฎุทِุฆَูƒَ ูˆู…ุง ุฃุฎุทุฃูƒَ ู„ู… ูŠูƒู†ْ ู„ูŠุตูŠุจูƒَ

"Ketahuilah apa yang menimpamu itu tidak akan luput darimu. Dan yang luput darimu karena memang tidak ditakdirkan untuk terjadi padamu" (HR. Ahmad no.2804, dishahihkan oleh Syu'aib Al Arnauth dalam Takhrij Musnad Ahmad).

Coba renungkan baik-baik hadits ini, niscaya akan membuat kita tenang menghadapi musibah...

Kalau ada orang yang kecelakaan di jalan A, lalu dia mengatakan: "aduh andaikan saya lewat jalan B, tentu saya tidak akan kecelakaan".

Ini karena dia kurang paham atau kurang iman terhadap takdir.

Kalau dia paham, maka dia akan berkata: "saya lewat jalan A ternyata kecelakaan, ini sudah takdir Allah. Andaikan saya lewat jalan B, atau jalan C atau jalan D, bisa jadi juga akan tetap kecelakaan".

Yang sudah ditakdirkan, tidak akan luput ....

Kalau kita paham ini, maka ketika menghadapi musibah tidak akan berkata "andai begini... andai begitu... ". Karena yakin memang ini sudah suratan takdir yang tidak bisa kita kabur dan lari darinya. Tinggal bagaimana kita hadapi dengan sabar...

Semoga Allah memberi taufik.

@fawaid_kangaswad

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

=============
(*_SELASA_*, 10 Jumadil Akhir 1441 H / 4 Februari 2020 M)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*
SEBERAPA BAIKKAH KUALITAS KEISLAMAN KITA?

⏳Menjadi seorang muslim bukan sekadar masalah sudah berapa lama kita memeluk Islam atau karena lahir dari ayah dan ibu yang juga muslim. Akan tetapi, lebih pada kualitas keislaman serta keimanan kita pada Allah. Lihat Sa’ad bin Mu’adz radliyallaahu anhu ia masuk Islam dalam usia 31 tahun dan meninggal dalam usia 37 tahun.

⏱Hanya 6 tahun saja, waktu yang begitu singkat. Namun kualitas keislaman dan keimanannya betul-betul telah teruji. Buktinya, Rasulullah shallallahu alaihi wasallam telah menjamin bahwa dia akan menjadi penduduk surga. Bara’ bin Azib radhiyallahu anhu menuturkan: “Sebuah pakaian sutra dihadiahkan kepada Nabi shallallahu alaihi wasallam. Para sahabat pun memegang-megang serta merasa takjub dengan kelembutannya. Kemudian Nabi shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ุฃَุชَุนْุฌَุจُูˆู†َ ู…ِู†ْ ู„ِูŠู†ِ ู‡َุฐِู‡ِ؟! ู„َู…َู†َุงุฏِูŠู„ُ ุณَุนْุฏِ ุจْู†ِ ู…ُุนَุงุฐٍ ูِูŠ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ ุฎَูŠْุฑٌ ู…ِู†ْู‡َุง ูˆَุฃَู„ْูŠَู†ُ

“Apakah kalian merasa takjub dengan kelembutan kain ini? Sungguh, sapu tangan Sa’ad di surga lebih bagus dari ini dan lebih lembut.” (HR. Bukhari: 2615, Muslim: 2468)

๐ŸทBahkan, pada saat Sa’ad radhiyallahu anhu meninggal dunia, Arsy Allah bergetar sebagai bentuk pemuliaan untuk dirinya. Rasulullah shallallahu alaihi wasallam bersabda:

ุงู‡ْุชَุฒَّ ุนَุฑْุดُ ุงู„ุฑَّุญْู…َู†ِ ุนَุฒَّ ูˆَุฌَู„َّ ู„ِู…َูˆْุชِ ุณَุนْุฏِ ุจْู†ِ ู…ُุนَุงุฐٍ

“‘Arsy Ar Rahman ‘azza wajalla bergetar lantaran kematian Sa’d bin Mu’adz.” (HR. Bukhari: 158, Muslim: 2466)

๐Ÿ—’Hanya 6 tahun ia menjadi seorang muslim, namun keislaman dan keimanannya diakui oleh Allah subhanahu wata’ala. Sekarang intropeksi diri kita, sudah berapa lamakah kita menjadi seorang muslim? 15 tahun? 20 atau 30 tahun? 40 atau 50 tahun? Ataukah dari lahir kita sudah muslim? Lantas selama itu bagaimanakah kualitas keislaman dan keimanan kita?

๐Ÿ”ŽJika kita muslim namun tidak shalat atau masih bolong-bolong, seharusnya kita malu. Jika kita laki-laki muslim namun tidak shalat berjama’ah, jarang ke masjid, hanya ketika jum’at saja, seharusnya kita malu. Jika kita seorang muslimah namun aurat masih diumbar, maka seharusnya kita malu. Jika kita seorang muslim atau muslimah namun masih makan harta riba, seharusnya kita malu. Jika kita seorang muslim atau muslimah namun tidak mau belajar ilmu agama, seharusnya kita malu. Muslim macam apa yang seperti itu?!

๐Ÿ“ˆOleh karenanya, semakin lama kita memeluk agama Islam ini hendaknya semakin baik pula kualitas keislaman dan keimanan kita. Ibarat buah kelapa, semakin tua semakin berminyak. Jangan cukupkan diri hanya dengan status seorang muslim atau muslimah saja, tapi menjadilah muslim dan muslimah yang sesungguhnya.

๐Ÿ”ฐSemoga bermanfaat.
Ditulis oleh: Zahir al-Minangkabawi

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._
(*_KAMIS_*, 28 Jumadil Awal 1441 H / 23 Januari 2020 M)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*KITA YANG MANA…*

Ketika tertimpa musibah, orang-orang yang beriman terbagi menjadi beberapa golongan.

Ada yang marah, kesal, mempertanyakan, mengapa musibah ini terjadi kepadaku? Alih-alih instropeksi diri, ia malah bertanya, bukankah aku sudah taat, terus bertakwa, mengapa masih saja dikasih musibah? 
Ia murka, Allah pun murka kepadanya.

Ada yang bersabar, hatinya sakit merasakan musibah yang terjadi. Namun ia menjaga diri agar tak terucap perkataan yang tidak Allah ridhoi. Ia bersabar, Allah pun memberikan pahala kepadanya.

Ada yang ridho, pasrah dengan ketentuan Allah, hatinya lapang. Ia ridho, Allah pun ridho kepadanya.

Ada yang mampu bersyukur, bisa melihat dari sisi positif. Ia bersyukur karena musibahnya tak seberapa jika dibandingkan dengan yang diderita oleh orang lain. Ia memuji Allah karena ia tahu bahwasanya semua ketentuan Allah pasti baik untuk hamba-Nya yang beriman. 
Ia bersyukur, Allah pun menambahkan kenikmatan-Nya.

Hamba Allah yang manakah kita...?

Ust.  Boris Tanesia

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._



๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด *TAHAJUD CALL* ๐ŸŒด๐ŸŒด๐ŸŒด
(*_RABU_*, 27 Jumadil Awal 1441 H / 22 Januari 2020 M)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*ORANG YG TERTIPU*

Hujjatul Islam, Imam al-Ghazali pernah mengingatkan, orang yang tertipu di akhirat kelak adalah orang yang jika berbuat baik, dia berkata, “Akan diterima amal kebaikanku”. Jika berbuat maksiat, dia berkata:”Akan diampuni dosaku.” (Ihya Ulmuddin).

Saat beribadah, kerap kita didatangi perasaan, “Telah banyak ibadah yang saya kerjakan”, atau pertanyaan, “Berapa rupiah uang yang sudah saya sedekahkan”. Bahkan sering juga hati bergumam, “Kiranya semua dosa-dosaku pasti telah diampuni, karena aku shalat sunnah sekian kali setiap hari”.

Perasaan, angan-angan dan pertanyaan seperti tersebut di atas bisa merusak amal perbuatan. Bahkan bisa berakibat meremehkan (tahawun) perbuatan dosa.

Sehingga, ibadahnya bisa menjadi sia-sia. Sebab, semangat ibadahnya bukan lagi karena takwa kepada Allah Ta'ala, tapi ingin jadi kaya atau ingin disebut ahli ibadah.

Rasulullah SAW memberi gambaran: “Sesungguhnya orang mukmin itu memandang dosa-dosanya seperti orang yang berdiri di bawah gunung, yang mana dia (sentiasa) rasa takut yang gunung itu nanti akan menghempapnya,dan orang yang keji pula memandang dosa-dosa mereka seperti seekor lalat yang hinggap di atas hidungnya, yang berkata : dengan hanya begini sahaja (iaitu dengan hanya ditepis dengan tangan sahaja) maka dengan mudah sahaja lalat itu terbang. “ (HR. Bukhari Muslim)

Imam al-Ghazali mengingatkan, meremehkan dosa dan over confident terhadap amal perbuatannya adalah sangat berbahaya. Sebab katanya, orang yang sibuk menghitung-hitung pahala biasanya lupa terhadap banyaknya dosa.

Orang seperti ini akan mendapatkan kekecewaan di akhirat. Ketika di dunia ia lupa mengkalkulasi berapa banyak dosa yang telah dilakukan, sehingga dosa-dosanya lupa dimintakan ampun kepada Allah Ta'ala. Ia hanya sibuk mengkalkulasi jumlah shalat, zakat, puasa dan sedekah yang dilakukan.

Ia tidak mengetahui seberapa besar kalkulasi pahalanya jika dibanding dosanya. Maka, saat di akhirat ia menyangka membawa pahala, padahal pahalanya berguguran sementara dosanya menumpuk. Inilah fenomena yang disinyalir akan banyak terjadi pada akhir zaman.

Maka dalam beribadah kita mesti memiliki pengetahuan seimbang antara kabar baik dan ancaman Allah Ta'ala. Ancaman-ancaman Allah yang tersebut dalam al-Qur’an harus menjadi perhatian kita, agar tidak terjebak di dalamnya. Sementara orang yang hanya berfokus pada jumlah pahala (kabar baik) disebut sebagai jahil. Tidak mengetahui bahwa setiap harinya diawasi oleh Malaikat Raqib dan ‘Atid yang mencatat kebaikan dan keburukan.

Wallahu A'lam

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._


=============

(*_Kamis_,* 12 Desember 2019 / 15 Rabiul Akhir 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*CIRI DITERIMA TAUBATNYA SEORANG HAMBA, BIASANYA DIIKUTI 5 KEMUDAHAN*

Diantara ciri-ciri manusia mendapatkan kemudahan karna ridha-Nya, yakni:

Pertama, Allah mudahkan dalam hatinya muncul rasa nikmat beribadah. Sholat bisa khusyuk, nikmat duduk berlama sambil dzikir, nikmat qiyamul lail, nikmat puasa, nikmat di majelis ilmu dan seterusnya. Bahagia hatinya saat beramal kebaikan.

Kedua, Allah mudahkan ia menegakkan amalan sunnah. Jika sudah nikmat dengan yang wajib. Ia akan dekat dengan yang sunnah. Mulai memburu amal lain sebagai upayanya menutup kekurangan.

Ketiga, Allah mudahkan baginya bertemu dengan kawan yang sholeh. Ini sebagai penjaga bagi pertaubatannya. Allah menjaganya dengan menghadirkan kawan-kawan sholeh di dalam perjalanan taubatnya.

Keempat, Allah mudahkan hatinya menerima nasihat. Hatinya melembut. Hidayah mudah masuk saat menerima nasihat kebaikan. Sehingga perilakunya terjaga dari keburukan.

Kelima, Allah mudahkan air mata keluar dari dua matanya. Ia mudah menangis. Bukan karena cengeng tapi karena mengingat semua dosa masa lalunya. Ia menangis karena mengingat semua nikmat Allah. Ia menangis atas kesempatan yang sudah Allah berikan. Ia menangis sebagai bentuk penyesalan, sekaligus rasa syukurnya kepada Allah.

Semoga kita termasuk hamba-hamba yang menikmati ampunan Allah azza wajalla.

Aamiin Ya Allahu rabbal'alamiin...

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD dilanjut Sahur Puasa Ayyamul Bidh hari ke-2* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..
====================
(*_Rabu_,* 11 Desember 2019 / 14 Rabiul Akhir 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*Perlunya Ilmu Agama?*

Belajar agama
Bukan untuk membuatmu
Keras hati, sombong dan merendahkan manusia
Tapi agar engkau
Lembut, berkasih sayang pada sesama, rendah hati serta
Menebar manfaat di muka bumi

Jika setelah belajar agama
Lisan semakin pedas dengan celaan & sindiran
Lebih banyak membahas fitnah dan bantahan
Daripada ilmu dan edukasi
Semakin sombong dan merendahkan manusia

Ketahuilah itu ilmu agama yang tidak berkah
Karena cara menuntutnya yang tidak benar
dan niat belajar yang tidak baik

Cukuplah menjadi ibrah
kisah Iblis yang diusir dan dilaknat
Karena sombong dan merendahkan manusia

Nabi hallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda,

"Tidak masuk surga orang yang dalam hatinya ada kesombongan seberat zarrah dalam hatinya."(HR. Muslim)

Iblis diusir dari surga
Karena sombong
Kita belum tentu masuk surga
Mengapa berlagak sombong?

Setelah belajar agama
Fokuslah memberi dan menebar manfaat
Kepada manusia
Karena ukuran sukses adalah manfaat
Bukan harta, ilmu dan jabatan semata

Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda,

“Sebaik-baik manusia adalah yang paling bermanfaat bagi manusia.” (HR. Ahmad, Shahihul Jami’ no. 3289)

Semoga setelah belajar agama
Kita dijauhkan dari sombong dan
Menjadi semakin bermanfaat bagi orang lain.

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD dilanjut Sahur Puasa Ayyamul Bidh hari ke-2* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..
=========

(Senin, 9 Desember 2019 / 12 Rabiul Akhir 1441 H)
Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

Jangan Takut miskin karena Berinfak dan Bersedekah

Oleh: Meilin Afifah
meilinafifah19@gmail.com

HIDUP di dunia ini bukanlah hanya kita sendiri. Melainkan banyak orang yang kita tidak tahu apakah kehidupannya sebaik kita atau tidak. Bisa jadi banyak orang-orang di luar sana yang menunggu pertolongan kita untuk melanjutkan hidupnya, pun hanya sekedar sesuap nasi.

Maka dari itu Islam sangat memperhatikan tentang pentingnya berbagi. Itulah sebabnya infak dan sedekah sangat dianjurkan oleh Islam. Mengingat begitu penting urgensinya, Allah SWT menaruh berbagai balasan kebaikan yang sangat banyak bagi hamba-hambaNya yang berinfak atau bersedekah.

Lalu apakah balasan itu? mari kita lihat sejenak keutamaan-keutamaan infak dan sedekah.

Infak berasal dari kata anfaqa yang berarti mengeluarkan harta untuk kepentingan sesuatu. Secara syariat, infak berarti mengeluarkan sebagian harta untuk suatu kepentingan yang diperintahkan ajaran Islam.

Infak dapat dikeluarkan oleh orang yang beriman baik yang berpenghasilan tinggi atau rendah, dalam keadaan lapang atau sempit. Pengertian ini juga dijelaskan dalam Al-Qur’an surat Ali-Imran ayat 134. Kemudian samakah infak dan sedekah?

Sedangkan sedekah berasal dari kata shadaqa yang berarti benar. Secara syar’i pengertian sedekah dan infak memiliki kesamaan, termasuk hukum dan ketentuannya. Jika memiliki kesamaan mengapa namanya dibedakan menjadi “infak” dan “sedekah?” kenapa tidak satu nama saja?

Keduanya terdapat perbedaan. Infak berkaitan dengan materil sedangkan sedekah memiliki arti lebih luas, menyangkut juga hal yang bersifat non materil, misalnya mengucapkan salam, membantu orang lain, pun hanya dengan melempar senyum kepada orang lain juga dapat bernilai sedekah.

Itulah yang dinamakan infak dan sedekah. Berikut beberapa keutamaan infak dan sedekah.

Pertama, orang yang berinfak atau bersedakah akan Allah SWT balas dengan berlipat ganda. Tertuang dalam QS Al-Baqarah ayat 261 yang artinya “Perumpamaan orang-orang yang menginfakkan hartanya di jalan Allah SWT adalah seperti sebutir benih yang tumbuh menjadi tujuh bulir, dan pada tiap-tiap bulir menghasilkan seratus biji. Allah SWT melipatgandakan pahala bagi siapa yang Dia kehendaki.”

Ahli sedekah akan dipanggil untuk masuk surga dari pintu sedekah menjadi keutamaan lainnya. Rasulullah SAW bersabda, “Siapa yang ahli sedekah dia akan dipanggil (masuk surga) dari pintu sedekah,” (HR. Bukhari Muslim)

Keutamaan selanjutnya adalah orang yang bersedekah ataupun berinfak maka akan terjaga dari api neraka, seperti hadis yang disampaikan oleh Bukhari Muslim “Rasulullah SAW bersabda jauhilah api neraka, meskipun hanya dengan sebutir kurma.”

Selain itu infak dan sedekah juga dapat menghapus dosa-dosa kita. Seperti yang disabdakan Rasulullah SAW “sedekah menghapus dosa, seperti air memadamkan api.” (HR. Tirmidzi)

Infak atau sedekah juga dapat menolong kita di alam kubur. Keduanya dapat membuat panasnya alam kubur menjadi padam. Seperti hadis yang diriwayatkan oleh At-Thabrani, “Sesungguhnya sedekah itu benar-benar akan dapat memadamkan panasnya alam kubur bagi penghuninya, dan orang mukmin akan bernaung dibawah bayang-bayang sedekahnya.”

Dan masih banyak keutamaan-keutamaan lainnya dari infak dan sedekah. Setelah mengetahui keutamaan-keutamaan tersebut, merugilah kiranya kita jika tidak juga memulai untuk berinfak atau bersedekah.

Terkadang bukan kekurangan harta yang membuat kita urung untuk berinfak atau bersedekah. Namun ketakutan kita terhadap akan berkurangnya harta yang kita miliki. Padahal tidak ada yang berkurang sedikit pun dari harta yang kita infakkan di jalan Allah SWT, melainkan justru akan kembali kepada kita dengan berlipat ganda.

Bukankah Allah SWT juga sudah memberikan kemudahan untuk hambaNya yang ingin melakukan kebaikan ini. Jika dirasa tidak mampu untuk mengeluarkan harta, maka ada tenaga kita yang masih dapat disalurkan untuk membantu orang lain yang juga bernilai sedekah. Sejatinya setiap janji Allah SWT itu pasti terjadi. Maka akan banyak kebaikan-kebaikan yang akan kita dapatkan dengan infak dan sedekah.

Lalu tunggu apalagi? Yuk mulai berinfak dan bersedekah. 
https://bit.ly/2DeAuBa

๐Ÿ•‹ MONGGO SHOLAT TAHAJUD ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..


(*_Senin_,* 2 Desember 2019 / 5 Rabiul Akhir 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*ILMU YG BERMANFAAT*

Ibnul Qoyyim -rohimahulloh- mengatakan:

“Sesungguhnya seorang ulama bila telah menanamkan ilmunya kepada orang lain, lalu dia meninggal, maka pahalanya tetap akan mengalir serta nama baiknya akan tetap dikenang.

Itulah UMUR KEDUA dan kehidupan lain baginya, dan itulah perkara yang paling pantas untuk dijadikan ajang saling berlomba untuk mendapatkannya dan meraihnya.”
[Kitab: Miftahu Daris Sa’adah, Ibnul Qoyyim, 1/148].

Sungguh betapa mulia ilmu agama ini, namun sungguh mengherankan kenyataan sedikitnya orang yang semangat dalam mencari, mengamalkan, dan menyebarkannya… Semoga Allah memberikan taufiq-Nya kepada kita semua, Aamiin.

Ustadz DR. Musyaffa’ Ad Dariny MA, ุญูุธู‡ ุงู„ู„ู‡ ุชุนุงู„ู‰.

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD dilanjut Sahur Puasa Sunah hari Senin* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..
====================

(*_Jumat_,* 29 November 2019 / 2 Rabiul Akhir 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*UMUR ITU PENDEK*
✍ Oleh Ustadz Abu Riyadl, Lc

Umur itu pendek..
Setiap detik memiliki makna tersendiri bagi mereka yang berakal..
Maka gunakanlah dengan bijak wahai saudaraku..

Saudaraku...
Siapa tahu sewaktu kita sia-siakan untuk hal-hal laghwu (perbuatan sia-sia) tiba ajal menjemput kita...

Apa pendapatmu jika ajalmu datang disaat nonton bola?
Cukup bagi seorang muslim bahwa kematian saudaranya adalah nasehat yang paling berharga

Bukankah waktu luangmu di rumah bisa engkau gunakan untuk memberi hak-hak keluargamu..
Atau murojaah ilmu..
Atau murojaah alqur'an..

Nikmat mana lagi yang engkau dustakan..
Ikhwah dengarkan ayat ini..
Hanya mereka yang sombong yang tidak tersentuh ayat ini..

( ูˆَุฅِุฐَุง ู…َุฑُّูˆุง ุจِุงู„ู„َّุบْูˆِ ู…َุฑُّูˆุง ูƒِุฑَุงู…ًุง)

Dan apabila mereka bertemu dengan (orang-orang) yang mengerjakan perbuatan-perbuatan yang tidak berfaedah, mereka berlalu dengan menjaga kehormatan dirinya
[Surat Al-Furqan 72]


๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

(*_Kamis_,* 28 November 2019 / 1 Rabiul Akhir 1441 H)
Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

Hidayah Itu Dijemput Bukan Ditunggu
.
Saudaraku
Hidayah itu mahal dan berharga
Sangat beruntung orang yang mendapat hidayah
Dia merasakan kebahagiaan dunia-akhirat
Kebahagiaan hati, ketentraman jiwa dan ketenangan yang sejati
.
Hidayah itu bukan ditunggu
Menunggu waktu tua dahulu
Menunggu sukses dunia dahulu
Menunggu anak dewasa dan mandiri dahulu 

Hidayah itu dijemput dengan segera
Karena taubat tidak menunggu ajalmu
Bukan lambat asal selamat
Tapi cepat agar selamat di akhirat

Hanya orang yang bersungguh-sungguh lah yang mendapatkan hidayah
Allah berfirman,

“Orang-orang yang bersungguh-sungguh (berjuang) di jalan Kami, sungguh akan Kami berikan petunjuk (hidayah) kepada mereka untuk istiqamah di jalan Kami. (QS. Al-Ankabut: 69).

Ibnul Qayyim menjelaskan ayat di atas, beliau berkata:

“Allah menggantungkan/mengkaitkan hidayah dengan perjuangan/jihad. Manusia yang paling sempurna hidayahnya adalah yang paling besar jihadnya. Jihad yang paling utama yaitu jihad mendidik jiwa, jihad melawan hawa nafsu, jihad melawan setan dan jihad melawan fitnah dunia.” [Al-Fawaid, hlm. 59]

Bersungguh-sungguh lah
melawan nafsu dunia dan syahwat yang menipu
Melawan gengsi dunia dan sombong
Melawan kerasnya hati

Bagaimana cara menjemput hidayah:

Datangi kajian dan sumber ilmu, karena hidayah dan hijrah itu harus dengan ilmu
Segera ganti dengan teman-teman yang baik dan shalih
Baca buku tata cara shalat dan perbaiki cara shalatmu
Ambil Al-Quran yang lama berdebu, bacalah dengan lama sejenak
Infaknya sebagian hartamu
Sedekahlah sembunyi-sembunyi, semoga bisa meredam murka Allah

Segera kunjungi anak yatim, usap lah kepalanya dan santuni
Ziarah ke kubur dan renungkan lah engkau akan menyusul dan dilupakan manusia
Berkunjunglah ke orang sakit dan lihat mereka menyesal tidak bisa beramal banyak lagi
Kunjungi panti jumpo, lihat mereka menyesal menyia-nyiakan masa muda dengan huru-hara

Tidak lupa berdoa kepada Allah di sepertiga malam memohon hidayah kepada Allah

Semoga kita semua mendapatkan hidayah dari Allah
Semoga keluarga, teman dan kaum muslimin mendapatkan hidayah terbaik

Penyusun: Raehanul Bahraen

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..
====================

(*_Rabu_,* 27 November 2019 / 30 Rabiul Awal 1441 H)
Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

BUKAN SIAPA-SIAPA

๐ŸƒPada jaman dulu kala adalah seorang Raja, yang memaksa rakyatnya agar menyembah dirinya dan hukuman mati bila membangkang perintah bertuhan padanya... 

Dia adalah seorang anak manusia biasa yang jauh dari kata sempurna bahkan dia juga tiada berdaya tanpa bantuan tukang sihirnya... 

Fir'aun Raja yang lupa asal muasalnya... Dia selalu membanggakan diri bahawa dialah yang hebat gagah dan berani... Tiada pernah Fir'aun menyadari bahwa hidupnya juga akan berakhir mati... Dan perjalanan hidupnya berakhir di Laut Merah... Hingga kini jasadnya masih ada dipelihara oleh Allah untuk menjadi ikhtibar dan ibroh bagi kita semua... 

Saudaraku... 
Sombong adalah sifatnya Iblis... Iblis terusir dari syurga dan dilaknat Allah bukan karena syirik tapi karena sombong dan hasad kepada Nabi Adam Alaihissalam... 

Jauhilah sifat angkuh dan sombong dan janganlah selalu membanggakan diri... Semua yang ada pada kita adalah karena rahmat dan kurnia Allah semata... Harta, jabatan dan anak² adalah titipan Allah bahkan roh kita juga milik Allah... 

Ingatlah selalu saudaraku... 
Kita ini bukan siapa², sekujur tubuh dari tanah dan akhirnya kembali masuk ke dalam tanah... 
Merendah hati lah............
https://bit.ly/2DeWbB8

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..


(*_Selasa_,* 26 November 2019 / 29 Rabiul Awal 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

*“DIA” YANG AKAN MENJADI TEMAN ABADIMU*

Pandangilah sepuas hatimu rumah idaman anda yang indah, asri nan megah. Coba ingat bagaimana ekspresi istri dan anak-anak tercinta anda ketika pertama kali mereka mendengar bahwa anda membeli rumah baru atau membangun rumah baru? Ingat pula bagaimana ekspresi mereka ketika pertama kali mereka masuk ke rumah idaman anda?

Ingat pula bagaimana bangganya hati anda karna bisa membangunkan atau membelikan rumah untuk mereka.

Namun, ketahuilah suatu saat nanti mereka akan tega mengantarkan anda ke rumah yang tidak pernah anda impikan dan juga mungkin tidak pernah mereka bayangkan, selanjutnya mereka akan membiarkan anda seorang diri menghuni rumah tsb.
Suatu hari mereka akan menghantarkan anda ke rumah yang sempit, gelap dan mengerikan, yaitu kuburan anda.

Isak tangis istri dan anak-anak anda terdengar memilukan, namun apalah artinya isak tangis tsb? anda hanya berbekal amal anda sendiri, memasuki rumah masa depan anda ini. Mungkin bila hati mereka terketuk dan terbuka mereka akan mengirimi anda doa-doa tulus mereka, namun siapa yang bisa menjamin bahwa mereka akan melakukannya?

Bisa jadi tidak berapa lama lagi istri anda telah melupakan anda karna di hatinya telah tumbuh bunga yang disemai oleh lelaki lain?

Demikian anak-anak anda, barangkali juga segera melupakan anda karna sibuk dengan urusan mereka sendiri.

Karna itu, persiapkanlah bekal anda sebanyak-banyak mungkin, dan didiklah istri dan anak-anak anda agar tidak melupakan anda, sehingga selalu mendoakan anda :
“Bila anak adam telah meninggalkan dunia, maka seluruh pahala amalannya terputus, kecuali dari 3 amalan : Sedekah Jariyah, Ilmu yang pernah ia ajarkan dan terus dimanfaatkan oleh orang lain, dan anak sholeh yang senantiasa mendoakannya”

Semoga bermanfaat..!

Ditulis oleh Ustadz :
DR. Muhammad Arifin
Baderi,MA-hafidzohullah

@BBG Al Ilmu

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD๐Ÿ•‹



_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

(*_Ahad_,* 24 November 2019 / 27 Rabiul Awal 1441 H)
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._

 TIDAK CUKUP DENGAN CINTA

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…
ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆู…ู† ูˆุงู„ุงู‡، ุฃู…ุง ุจุนุฏ:

Agar bersama dengan seseorang di akhirat, tidak cukup dengan CINTA... Tapi, harus dengan mengikuti tuntunannya

Al-Hasan Al-Bashri -rohimahulloh- mengatakan:

"Wahai anak adam, jangan terlena dengan perkataan bahwa seseorang akan bersama orang yang dicintainya, karena sesungguhnya orang yang mencintai suatu kaum, ia harus mengikuti jejak-jejak mereka. 

▪     Dan engkau tidak akan menyusul mereka yang mulia, hingga engkau meniti jejak-jejak mereka, mengambil petunjuk mereka, dan mengikuti tuntunan mereka. 

▪     Siang dan malam engkau selalu berada di atas manhaj (jalan hidup) mereka, engkau berusaha untuk menjadi bagian dari mereka, sehingga engkau berjalan di atas jalan mereka dan mengambil petunjuk mereka, meskipun engkau kurang dalam beramal, intinya bagaimana engkau selalu dalam keadaan istiqamah.

▪     Tidakkah engkau lihat kaum lain dan para ahli bid'ah yang binasa?! Meski mereka mencintai Nabi mereka, tapi mereka tidak bersama Nabi mereka. Karena mereka menyelisihi Nabi mereka dalam perkataan dan perbuatannya, mereka berjalan di selain jalan Nabi mereka, sehingga tempat akhir mereka di Neraka, na'udzubillah min dzalik".

[Istinsyaqu nasiimil uns, Ibnu Rajab, hal:87].

Sungguh hal ini sangat selaras dengan sabda Nabi shalallahu alaihi wasallam,

"Ingatlah bahwa dagangan Allah itu mahal, ingatlah bahwa dagangan Allah itu surga" [HR. Attirmidzi, 2638, shahih lighoirih]

   Jika masuk surga bersama orang saleh cukup dengan CINTA tanpa mengikuti tuntunannya, berarti dagangan Allah menjadi sangat murah!

ูˆุตู„ู‰ ุงู„ู„ู‡ ุนู„ู‰ ู†ุจูŠู†ุง ู…ุญู…ุฏ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ุฑุจ ุงู„ุนุงู„ู…ูŠู†

๐Ÿ–Š  Ustadz Dr. Musyaffa’ Ad Dariny, MA

๐Ÿ•‹ *MONGGO SHOLAT TAHAJUD* ๐Ÿ•‹

_Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.._



(Sabtu, 23 November 2019 / 26 Rabiul Awal 1441 H)

Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

BENARKAH ENGKAU MENCINTAI RASUL.

ุจุณู… ุงู„ู„ู‡ ุงู„ุฑุญู…ู† ุงู„ุฑุญูŠู…

ุงู„ุญู…ุฏู„ู„ู‡ ูˆุงู„ุตู„ุงุฉ ูˆุงู„ุณู„ุงู… ุนู„ู‰ ุฑุณูˆู„ ุงู„ู„ู‡ ูˆุนู„ู‰ ุงู„ู‡ ูˆุตุญุจู‡ ูˆู…ู† ูˆุงู„ุงู‡، ุฃู…ุง ุจุนุฏ:

Dari Aisyah radhiyallahu 'anha, ia berkata :


Seseorang datang kepada Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam seraya berkata : "Ya Rasulullah, demi Allah ! Sesungguhnya engkau adalah orang yang lebih aku cintai daripada diriku sendiri, dan sesungguhnya engkau adalah orang yang lebih aku cintai daripada keluargaku dan hartaku, lebih aku cintai daripada anakku...


Sungguh, ketika aku berada di dalam rumahku, maka aku selalu mengingatmu. Aku tidak sabar sehingga aku pun mendatangimu lagi, kemudian melihatmu...


Jika aku teringat akan kematianku dan wafatmu, maka sadarlah aku bahwa engkau akan masuk ke dalam Surga, diangkat bersama dengan para Nabi. Sedangkan aku, kalaupun aku masuk Surga, maka aku khawatir tidak bisa lagi melihatmu...


(HR. Ath-Thabrani dalam al-Mu'jamul Ausath no. 477 dan al-Mu'jamus Shaghiir no. 52, lihat ash-Shahiihul Musnad min Asbaabin Nuzul hal 70-71 oleh Syaikh Muqbil al-Wadi’i dan 'Umdatut Tafsir 'an al-Hafizh Ibnu Katsir oleh Syaikh Ahmad Syakir)


Subhanallah, sudah seperti inikah cintamu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam...?


Sebelum ada mimbar yang dibuatkan oleh budak wanita Anshar, Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam biasa berkhutbah dengan bersandar pada sebatang pohon kurma.


Tatkala mimbar diletakkan untuk menggantikan batang pohon kurma itu, maka pohon itu berteriak menangis seperti jeritan anak kecil.


Maka Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam pun turun lalu memegangnya dan memeluknya. Maka batang pohon kurma itu terisak-isak bagaikan isakan anak kecil yang dibujuk untuk diam, hingga akhirnya ia tenang. Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam lalu bersabda : "Pohon kurma itu menangisi dzikir yang biasa ia dengar" (HR. Bukhari no. 2095, hadits dari Jabir bin Abdillah)


Subhanallah, sudah seperti inikah cintamu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam...?


Abdullah bin Mas'ud radhiyallahu 'anhu yang setiap hari bertemu dengan Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam masih merasa khawatir dan takut kalau nanti tidak bisa bertemu lagi dengan beliau di akhirat, maka ia pun senantiasa berdoa :


َุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุฅِู†ِّูŠْ ุฃَุณْุฃَู„ُูƒَ ุฅِูŠْู…َุงู†ًุง ู„ุงَ ูŠَุฑْุชَุฏُّ ูˆَู†َุนِูŠْู…ًุง ู„ุงَ ูŠَู†ْูَุฏُ ูˆَู…ُุฑَุงูَู‚َุฉَ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู… ูِูŠْ ุฃَุนْู„َู‰ ุฌَู†َّุฉِ ุงู„ْุฎُู„ْุฏِ


"Ya Allah, aku mohon kepada-Mu iman yang tidak pernah lepas, kenikmatan yang tidak pernah habis, dan dapat menyertai Nabi Muhammad shallallahu ‘alaihi wa sallam di Surga yang tertinggi dan kekal" (HR. Ahmad VI/128 dan Ibnu Hibban no. 1970, lihat Silsilah al-Ahaadiits ash-Shahiihah V/379).


Anas bin Malik radhiyallahu 'anhu berkata :


"Aku mencintai Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam, Abu Bakar dan Umar. Dan aku berharap akan bersama mereka dengan sebab kecintaanku kepada mereka, meskipun aku tidak beramal seperti amalan mereka" (HR. Bukhari no. 3688 dan Muslim no. 2639)


Subhanallah, sudah seperti inikah cintamu kepada Nabi shallallahu ’alaihi wa sallam...?


Nabi shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda :


ู…ِู†ْ ุฃَุดَุฏِّ ุฃُู…َّุชِูŠ ู„ِูŠ ุญُุจًّุง ู†َุงุณٌ ูŠَูƒُูˆู†ُูˆู†َ ุจَุนْุฏِูŠ ูŠَูˆَุฏُّ ุฃَุญَุฏُู‡ُู…ْ ู„َูˆْ ุฑَุขู†ِูŠ ุจِุฃَู‡ْู„ِู‡ِ ูˆَู…َุงู„ِู‡ِ


"Diantara umatku yang paling mencintaiku adalah orang-orang yang hidup setelahku, salah seorang dari mereka sangat ingin melihatku walaupun (harus menebusnya) dengan keluarganya dan hartanya" (HR. Muslim, hadits dari Abu Hurairah, lihat Shahiihul Jaami' ash-Shaghiir no. 5893)


ْู…َู†ْ ุฑَุขู†ِูŠ ูِูŠ ุงู„ْู…َู†َุงู…ِ ูَู‚َุฏْ ุฑَุขู†ِูŠ ูَุฅِู†َّ ุงู„ุดَّูŠْุทَุงู†َ ู„َุง ูŠَุชَู…َุซَّู„ُ ุจِูŠ


"Barangsiapa melihatku dalam mimpi, maka sungguh dia telah melihatku, karena sesungguhnya syaitan tidak dapat menyerupaiku" (HR. Muslim no. 4206, hadits dari Abu Hurairah)


ْุงَู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงَุฑِู†ِูŠْ ูˆَุฌْู‡َ ู†َุจِูŠِّูƒَ ูˆَ ุฑَุณُูˆْู„ِูƒَ ู…ُุญَู…َّุฏٍ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„ู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَ ุณَู„َّู…َ ูِูŠْ ู…َู†َุงู…ِูŠ


"Ya Allah perlihatkanlah kepadaku wajah Nabi-Mu dan Rasul-Mu Muhammad shallallahu 'alaihi wa sallam dalam mimpiku"


✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar


๐Ÿ•‹ MONGGO SHOLAT TAHAJUD ๐Ÿ•‹


Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

Tidak ada komentar:

Posting Komentar