Rabu, 04 Oktober 2017

MEMAKMURKAN MASJID

Joint
t.me/@seputartarjih
t.me/@muhammadiyah


Masjid Babussalam Malaka Jaya



ุฅِู†َّู…َุง ูŠَุนูۡ…ُุฑُ ู…َุณَู€ٰุฌِุฏَ ูฑู„ู„َّู‡ِ ู…َู†ۡ ุกَุงู…َู†َ ุจِูฑู„ู„َّู‡ِ ูˆَูฑู„ูۡŠَูˆูۡ…ِ ูฑู„ุۡฃَุฎِุฑِ ูˆَุฃَู‚َุงู…َ ูฑู„ุตَّู„َูˆٰุฉَ ูˆَุกَุงุชَู‰ ูฑู„ุฒฺَّชَูˆٰุฉَ ูˆَู„َู…ۡ ูŠَุฎุۡดَ ุฅِู„َّุง ูฑู„ู„َّู‡َ‌ۖ ูَุนَุณَู‰ٰٓ ุฃُูˆْู„َู€ٰูٓฎِูٕƒَ ุฃَู† ูŠَูƒُูˆู†ُูˆุงْ ู…ِู†َ ูฑู„ูۡ…ُู‡ุۡชَุฏِูŠู†َ

“Sesungguhnya yang memakmurkan masjid-masjid Allah ialah orang yang beriman kepada Allah dan hari kemudian, serta tetap mendirikan shalat, menunaikan zakat dan tidak takut (kepada  siapapun) kecuali kepada Allah, maka semoga mereka menjadi golongan yang mendapatkan petunjuk” [QS at-Taubah ayat 18].

๐Ÿ•ŒMasjid adalah rumah Allah yang memiliki kedudukan istimewa dengan banyak manfaat yang telah dipersiapkan oleh Allah SWT bagi kaum muslimin dan muslimat yang senang ke masjid. Rasulullah SAW memotivasi kita agar gemar ke masjid dan memberikan kabar gembira sebagai berikut:

๐Ÿ•Œ1. Langkah menuju masjid merupakan kebaikan dan sarana penghapusan dosa dan meninggikan derajat.

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ู‚َุงู„َ :ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู…َู†ْ ุชَุทَู‡َّุฑَ ูِูŠ ุจَูŠْุชِู‡ِ ุซُู…َّ ู…َุดَู‰ ุฅِู„َู‰ ุจَูŠْุชٍ ู…ِู†ْ ุจُูŠُูˆุชِ ุงู„ู„َّู‡ِ ู„ِูŠَู‚ْุถِูŠَ ูَุฑِูŠุถَุฉً ู…ِู†ْ ูَุฑَุงุฆِุถِ ุงู„ู„َّู‡ِ ูƒَุงู†َุชْ ุฎَุทْูˆَุชَุงู‡ُ ุฅِุญْุฏَุงู‡ُู…َุง ุชَุญُุทُّ ุฎَุทِูŠุฆَุฉً ูˆَุงู„ْุฃُุฎْุฑَู‰ ุชَุฑْูَุนُ ุฏَุฑَุฌَุฉً

Dari Abi Hurairah RA: Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa bersuci di rumahnya, kemudian berjalan ke salah satu rumah Allah (masjid) untuk melaksanakan kewajiban yang Allah tetapkan, maka kedua langkahnya, yang satu menghapus kesalahan dan satunya lagi meninggikan derajat.”  [Shahih Muslim HN 1070; Sunan Abu Daud HN 1243; Musnad Ahmad HN 7118 & 8906; Sunan Ad-Darimi HN 359]

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุญِูŠู†َ ูŠَุฎْุฑُุฌُ ุงู„ุฑَّุฌُู„ُ ู…ِู†ْ ุจَูŠْุชِู‡ِ ุฅِู„َู‰ ู…َุณْุฌِุฏِู‡ِ ูَุฑِุฌْู„ٌ ุชُูƒْุชَุจُ ุญَุณَู†َุฉً ูˆَุฑِุฌْู„ٌ ุชَู…ْุญُูˆ ุณَูŠِّุฆَุฉً

Dari Abu Hurairah dari Rasulullah Shallallahu’alaihi wasallam, beliau Shallallahu’alaihi wasallam bersabda: “Ketika seseorang keluar dari rumahnya menuju masjid, maka tiap langkah satu kakinya dicatat satu kebaikan dan dari kakinya yang satu lagi sebagai penghapus satu kejelekan.”  [Sunan Nasai – 698]
Semakin banyak langkah seseorang menuju masjid pahalanya lebih besar. Tersebut dalam hadits dari  Abu Musa: “Nabi SAW bersabda: “Orang yang paling banyak mendapatkan pahala dalam shalat adalah mereka yang paling jauh (jarak rumahnya ke masjid), karena paling jauh dalam perjalanannya menuju masjid. Dan orang yang menunggu shalat hingga dia melaksanakan shalat bersama imam lebih besar pahalanya dari orang yang melaksanakan shalat kemudian tidur.”  [Shahih Bukhari HN 614]
Secara harfiah, makna masjid adalah tempat bersujud. Masjid adalah rumah Allah tempat para hamba-Nya yang saleh merendahkan diri di hadapan-Nya dengan bersujud melalui shalat.

 ๐Ÿ•ŒMasjid adalah simbol segala macam kebaikan. Langkah menuju masjid adalah langkah menuju kebaikan. Melangkah ke masjid dengan niat ikhlas semata-mata untuk melaksakan kewajiban-kewajiban yang Allah tetapkan, adalah sikap penyerahan diri kepada Allah.
Allah memberikan penghargaan sangat tinggi kepada orang-orang yang dengan ikhlas mendatangi rumah-Nya dengan memberikan nilai atas enerji yang dikeluarkan untuk setiap langkahnya. Satu langkah kaki mendapat apresiasi pengampunan atas dosa dan kesalahannya, dan langkah lainnya mendapatkan kebaikan dan peningkatan derajat.
Shalat terbaik adalah yang dikerjakan berjama’ah di masjid. Tentu dengan segala amalan sunnah yang menyertainya. Seseorang yang selalu berusaha melangkahkan kakinya menuju masjid setiap datang waktu shalat, tentu memiliki semangat menjaga dirinya dalam kebaikan dan berusaha menjadi lebih baik.
Langkah ke masjid memiliki makna simbolik sebagai perjalanan menuju kebaikan dan meninggalkan keburukan. 
Orang yang menuju kebaikan layak mendapatkan peningkatan derajat, dan orang yang meninggalkan keburukan layak mendapatkan ampunan.

๐Ÿ’2. Berkumpul dalam masjid untuk belajar al-Qur’an memberikan ketenangan, turunnya rahmat Allah, dan dikelilingi para Malaikat.

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู…َุง ุงุฌْุชَู…َุนَ ู‚َูˆْู…ٌ ูِูŠ ุจَูŠْุชٍ ู…ِู†ْ ุจُูŠُูˆุชِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุชَุนَุงู„َู‰ ูŠَุชْู„ُูˆู†َ ูƒِุชَุงุจَ ุงู„ู„َّู‡ِ ูˆَูŠَุชَุฏَุงุฑَุณُูˆู†َู‡ُ ุจَูŠْู†َู‡ُู…ْ ุฅِู„َّุง ู†َุฒَู„َุชْ ุนَู„َูŠْู‡ِู…ْ ุงู„ุณَّูƒِูŠู†َุฉُ ูˆَุบَุดِูŠَุชْู‡ُู…ْ ุงู„ุฑَّุญْู…َุฉُ ูˆَุญَูَّุชْู‡ُู…ْ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ ูˆَุฐَูƒَุฑَู‡ُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ ูِูŠู…َู†ْ ุนِู†ْุฏَู‡ُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi SAW beliau bersabda: “Tidaklah sebuah kaum berkumpul di dalam rumah diantara rumah-rumah Allah ta’ala, membaca kitab Allah, dan saling mempelajarinya diantara mereka melainkan akan turun kepada mereka ketenangan, mereka diliputi rahmat, serta dikelilingi malaikat, dan Allah menyebut-nyebut mereka diantara malaikat yang ada di sisi-Nya.” [Sunan Abu Daud HN 1243].
Hadits tersebut menunjukkan bahwa masjid adalah tempat yang sangat baik untuk membaca al-Qur’an, mempelajarinya sampai memahami maksud yang terkandung di dalamnya dan menjadikannya sebagai pedoman hidup.
Membaca dan mempelajari al-Qur’an di masjid adalah amalan penenang hati, mendatangkan rahmat Allah, dan menghadirkan para Malaikat mengelilinginya. Aura masjid adalah kebaikan dan kesalehan. Berada dalam masjid memberikan semangat menjadi lebih saleh dan lebih baik.
Kita bisa membuat kesepakatan dengan beberapa anggota jama’ah masjid untuk belajar membaca al-Qur’an dan mengaji bersama pada hari-hari tertentu. Kita bisa memilih sekitar waktu shalat fardhu agar langkah kita ke masjid lebih banyak manfaatnya. 
Misalnya mengaji pada waktu antara shalat maghrib dan isya’: kita mendapat amalan shalat maghrib berjama’ah, mengaji, menunggu waktu shalat isya’, dan shalat isya’ berjama’ah. Kita bisa juga memilih waktu mengaji bakda shalat subuh: kita mendapat amalan shalat subuh berjama’ah, mengaji, dan shalat dhuha di masjid.

๐Ÿ’3. Melaksanakan shalat berjema’ah dalam masjid lebih utama 25 – 27 derajat dibandingkan shalat di rumah.

ุญَุฏَّุซَู†َุง ู…ُูˆุณَู‰ ุจْู†ُ ุฅِุณْู…َุงุนِูŠู„َ ู‚َุงู„َ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุนَุจْุฏُ ุงู„ْูˆَุงุญِุฏِ ู‚َุงู„َ ุญَุฏَّุซَู†َุง ุงู„ْุฃَุนْู…َุดُ ู‚َุงู„َ ุณَู…ِุนْุชُ ุฃَุจَุง ุตَุงู„ِุญٍ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุณَู…ِุนْุชُ ุฃَุจَุง ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ู‚َุงู„َ ุฑَุณُูˆู„ُ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุตَู„َุงุฉُ ุงู„ุฑَّุฌُู„ِ ูِูŠ ุงู„ْุฌَู…َุงุนَุฉِ ุชُุถَุนَّูُ ุนَู„َู‰ ุตَู„َุงุชِู‡ِ ูِูŠ ุจَูŠْุชِู‡ِ ูˆَูِูŠ ุณُูˆู‚ِู‡ِ ุฎَู…ْุณًุง ูˆَุนِุดْุฑِูŠู†َ ุถِุนْูًุง ูˆَุฐَู„ِูƒَ ุฃَู†َّู‡ُ ุฅِุฐَุง ุชَูˆَุถَّุฃَ ูَุฃَุญْุณَู†َ ุงู„ْูˆُุถُูˆุกَ ุซُู…َّ ุฎَุฑَุฌَ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْู…َุณْุฌِุฏِ ู„َุง ูŠُุฎْุฑِุฌُู‡ُ ุฅِู„َّุง ุงู„ุตَّู„َุงุฉُ ู„َู…ْ ูŠَุฎْุทُ ุฎَุทْูˆَุฉً ุฅِู„َّุง ุฑُูِุนَุชْ ู„َู‡ُ ุจِู‡َุง ุฏَุฑَุฌَุฉٌ ูˆَุญُุทَّ ุนَู†ْู‡ُ ุจِู‡َุง ุฎَุทِูŠุฆَุฉٌ ูَุฅِุฐَุง ุตَู„َّู‰ ู„َู…ْ ุชَุฒَู„ْ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ ุชُุตَู„ِّูŠ ุนَู„َูŠْู‡ِ ู…َุง ุฏَุงู…َ ูِูŠ ู…ُุตَู„َّุงู‡ُ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุตَู„ِّ ุนَู„َูŠْู‡ِ ุงู„ู„َّู‡ُู…َّ ุงุฑْุญَู…ْู‡ُ ูˆَู„َุง ูŠَุฒَุงู„ُ ุฃَุญَุฏُูƒُู…ْ ูِูŠ ุตَู„َุงุฉٍ ู…َุง ุงู†ْุชَุธَุฑَ ุงู„ุตَّู„َุงุฉَ

Telah menceritakan kepada kami Musa bin Isma’il berkata, telah menceritakan kepada kami ‘Abdul Wahid berkata, telah menceritakan kepada kami Al A’masy berkata, aku mendengar Abu Shalih berkata, Aku mendengar Abu Hurairah berkata: “Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat seorang laki-laki dengan berjama’ah dibanding shalatnya di rumah atau di pasarnya lebih utama (dilipat gandakan) pahalanya dengan dua puluh lima kali lipat. Yang demikian itu karena bila dia berwudlu dengan menyempurnakan wudlunya lalu keluar dari rumahnya menuju masjid, dia tidak keluar kecuali untuk melaksanakan shalat berjama’ah, maka tidak ada satu langkahpun dari langkahnya kecuali akan ditinggikan satu derajat, dan akan dihapuskan satu kesalahannya. Apabila dia melaksanakan shalat, maka Malaikat akan turun untuk mendo’akannya selama dia masih berada di tempat shalatnya, ‘Ya Allah ampunilah dia. Ya Allah rahmatilah dia’. Dan seseorang dari kalian senantiasa dihitung dalam keadaan shalat selama dia menanti palaksanaan shalat.”  [Shahih Bukhari HN 611]

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ุนُู…َุฑَ ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆู„َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุตَู„َุงุฉُ ุงู„ْุฌَู…َุงุนَุฉِ ุชَูْุถُู„ُ ุตَู„َุงุฉَ ุงู„ْูَุฐِّ ุจِุณَุจْุนٍ ูˆَุนِุดْุฑِูŠู†َ ุฏَุฑَุฌَุฉً

Dari ‘Abdullah bin ‘Umar, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Shalat berjama’ah lebih utama dibandingkan shalat sendirian dengan dua puluh tujuh derajat.”   [Shahih Bukhari HN 609]
Keutamaan melaksanakan shalat fardhu berjama’ah di masjid lebih baik 25-27 derajat menunjukkan salah satu fungsi masjid adalah sebagai booster atau penguat amal shaleh. Anda yang mengendarai kendaraan bermotor, bila bahan bakarnya diberikan booster, maka dengan volume bahan bakar yang sama dapat menempuh jarak yang lebih jauh. Sama-sama melaksanakan shalat, bila Anda melakukannya di masjid akan memperoleh manfaat yang jauh lebih besar dibandingkan melakukannya di tempat lainnya.
Marilah kita biasakan melaksanakan shalat fardhu di masjid!.

๐Ÿ’4. Mandi kemudian berangkat lebih awal menuju masjid pada hari Jum’at seolah berkorban:

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุฑَุถِูŠَ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู†ْู‡ُ
ุฃَู†َّ ุฑَุณُูˆ ุงู„ู„َّู‡ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ู…َู†ْ ุงุบْุชَุณَู„َ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْุฌُู…ُุนَุฉِ ุบُุณْู„َ ุงู„ْุฌَู†َุงุจَุฉِ ุซُู…َّ ุฑَุงุญَ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ู‚َุฑَّุจَ ุจَุฏَู†َุฉً ูˆَู…َู†ْ ุฑَุงุญَ ูِูŠ ุงู„ุณَّุงุนَุฉِ ุงู„ุซَّุงู†ِูŠَุฉِ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ู‚َุฑَّุจَ ุจَู‚َุฑَุฉً ูˆَู…َู†ْ ุฑَุงุญَ ูِูŠ ุงู„ุณَّุงุนَุฉِ ุงู„ุซَّุงู„ِุซَุฉِ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ู‚َุฑَّุจَ ูƒَุจْุดًุง ุฃَู‚ْุฑَู†َ ูˆَู…َู†ْ ุฑَุงุญَ ูِูŠ ุงู„ุณَّุงุนَุฉِ ุงู„ุฑَّุงุจِุนَุฉِ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ู‚َุฑَّุจَ ุฏَุฌَุงุฌَุฉً ูˆَู…َู†ْ ุฑَุงุญَ ูِูŠ ุงู„ุณَّุงุนَุฉِ ุงู„ْุฎَุงู…ِุณَุฉِ ูَูƒَุฃَู†َّู…َุง ู‚َุฑَّุจَ ุจَูŠْุถَุฉً ูَุฅِุฐَุง ุฎَุฑَุฌَ ุงู„ْุฅِู…َุงู…ُ ุญَุถَุฑَุชْ ุงู„ْู…َู„َุงุฆِูƒَุฉُ ูŠَุณْุชَู…ِุนُูˆู†َ ุงู„ุฐِّูƒْุฑَ

Dari Abu Hurairah, bahwa Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Barangsiapa mandi pada hari Jum’at sebagaimana mandi janabah, lalu berangkat menuju Masjid, maka dia seolah berkurban seekor unta. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kedua maka dia seolah berkurban seekor sapi. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) ketiga maka dia seolah berkurban seekor kambing yang bertanduk. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) keempat maka dia seolah berkurban seekor ayam. Dan barangiapa datang pada kesempatan (saat) kelima maka dia seolah berkurban sebutir telur. Dan apabila imam sudah keluar (untuk memberi khuthbah), maka para Malaikat hadir mendengarkan dzikir (khuthbah tersebut).”  [Shahih Bukhari HN 832]

Betapa Allah sangat menghargai orang yang bersungguh-sungguh dalam mempersiapkan shalat jum’at di masjid. Orang yang mempersiapkan diri lebih dini dan lebih baik mendapatkan apresiasi lebih baik dari Allah SWT.
Idealnya kira-kira 2 jam sebelum khatib naik mimbar kita sudah menghentikan aktifitas lain dan segera membersihkan badan sebagaimana mandi janabah, mengenakan pakaian terbaik yang kita miliki serta memakai wewangian.  Selanjutnya berangkat ke masjid lebih awal. Allah memberikan penghargaan atas orang yang baik persiapannya dan datang paling awal seakan-akan ia telah berkorban seekor unta. Unta adalah hewan qurban paling baik. Yang datang berikutnya seakan-akan berkurban dengan sapi, kambing, ayam, dan telur. Semua yang hadir di masjid sebelum imam berkhutbah dicatat oleh Malaikat, dan yang hadir sesudah imam memulai khutbahnya tidak dicatatnya.
Dari Abu Hurairah, dia berkata; “Pada hari jum’at para malaikat duduk pada pintu-pintu masjid, mereka mencatat setiap yang datang untuk shalat jum’at, maka jika imam telah keluar untuk khutbah mereka menutup buku catatan mereka seraya masuk ke dalam masjid untuk ikut mendengarkan khutbah.”  [Sunan Ahmad HN 7439]

Telah terbukti dalam setiap urusan, siapa saja yang mempersiapkan diri lebih baik akan mendapatkan hasil yan lebih baik.

๐Ÿ’5. Bila di malam gelap ke Masjid dijanjikan cahaya sempurna di akhirat.

ุนَู†ْ ุนَุจْุฏِ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจْู†ِ ุฃَูˆْุณٍ ุนَู†ْ ุจُุฑَูŠْุฏَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุจَุดِّุฑْ ุงู„ْู…َุดَّุงุฆِูŠู†َ ูِูŠ ุงู„ุธُّู„َู…ِ ุฅِู„َู‰ ุงู„ْู…َุณَุงุฌِุฏِ ุจِุงู„ู†ُّูˆุฑِ ุงู„ุชَّุงู…ِّ ูŠَูˆْู…َ ุงู„ْู‚ِูŠَุงู…َุฉِ

Dari Abdullah bin Aus dari Buraidah dari dar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam, beliau bersabda: “Berilah kabar gembira bagi orang yang berjalan pada malam gelap gulita menuju masjid (untuk shalat berjama’ah) bahwa bagi mereka cahaya yang sempurna pada hari kiamat nanti.”  [Sunan Abu Daud HN 474]

Waktu shalat Subuh dan Isya adalah waktu gelap. Waktu Isya’ matahari telah tenggelam, dan waktu shubuh matahari belum terbit. Suasana lebih mencekam bila jalanan menuju masjid belum dipasang lampu penerangan. Apalagi bila mendung gelap.
Kegelapan identik dengan kesulitan. Seseorang yang tetap memantapkan dirinya menuju masjid meskipun diliputi berbagai kesulitan, dijanjikan kemudahan yang digambarkan sebagai cahaya yang sempurna.

๐Ÿ’ž6. Orang yang hatinya terikat dengan masjid mendapat naungan Allah pada hari kiamat.

ุนَู†ْ ุฃَุจِูŠ ู‡ُุฑَูŠْุฑَุฉَ ุนَู†ْ ุงู„ู†َّุจِูŠِّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ู‚َุงู„َ ุณَุจْุนَุฉٌ ูŠُุธِู„ُّู‡ُู…ْ ุงู„ู„َّู‡ُ ูِูŠ ุธِู„ِّู‡ِ ูŠَูˆْู…َ ู„َุง ุธِู„َّ ุฅِู„َّุง ุธِู„ُّู‡ُ ุงู„ْุฅِู…َุงู…ُ ุงู„ْุนَุงุฏِู„ُ ูˆَุดَุงุจٌّ ู†َุดَุฃَ ูِูŠ ุนِุจَุงุฏَุฉِ ุฑَุจِّู‡ِ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ู‚َู„ْุจُู‡ُ ู…ُุนَู„َّู‚ٌ ูِูŠ ุงู„ْู…َุณَุงุฌِุฏِ ูˆَุฑَุฌُู„َุงู†ِ ุชَุญَุงุจَّุง ูِูŠ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงุฌْุชَู…َุนَุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุชَูَุฑَّู‚َุง ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุทَู„َุจَุชْู‡ُ ุงู…ْุฑَุฃَุฉٌ ุฐَุงุชُ ู…َู†ْุตِุจٍ ูˆَุฌَู…َุงู„ٍ ูَู‚َุงู„َ ุฅِู†ِّูŠ ุฃَุฎَุงูُ ุงู„ู„َّู‡َ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุชَุตَุฏَّู‚َ ุฃَุฎْูَู‰ ุญَุชَّู‰ ู„َุง ุชَุนْู„َู…َ ุดِู…َุงู„ُู‡ُ ู…َุง ุชُู†ْูِู‚ُ ูŠَู…ِูŠู†ُู‡ُ ูˆَุฑَุฌُู„ٌ ุฐَูƒَุฑَ ุงู„ู„َّู‡َ ุฎَุงู„ِูŠًุง ูَูَุงุถَุชْ ุนَูŠْู†َุงู‡ُ

Dari Abu Hurairah dari Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Ada tujuh golongan manusia yang akan mendapat naungan Allah pada hari yang tidak ada naungan kecuali naungan-Nya; pemimpin yang adil, seorang pemuda yang menyibukkan dirinya dengan ‘ibadah kepada Rabbnya, seorang laki-laki yang hatinya terpaut dengan masjid, dua orang laki-laki yang saling mencintai karena Allah; mereka tidak bertemu kecuali karena Allah dan berpisah karena Allah, seorang laki-laki yang diajak berbuat maksiat oleh seorang wanita kaya lagi cantik lalu dia berkata, ‘Aku takut kepada Allah’, dan seorang yang bersedekah dengan menyembunyikannya hingga tangan kirinya tidak mengetahui apa yang diinfakkan oleh tangan kanannya, serta seorang laki-laki yang berdzikir kepada Allah dengan mengasingkan diri hingga kedua matanya basah karena menangis.” [ HR BUKHARI – 620].

Orang yang hatinya terpaut dengan masjid adalah orang yang senang berada di masjid, selalu berusaha memakmurkannya, menjaganya dalam keadaan yang sebaik-baiknya, dan menjaga hak-haknya. Ia senantiasa melaksanakan shalat secara berjama’ah di masjid. Bila melihat masjidnya kotor, ia mengusahakan agar segera bersih. Bila melihat ada bagian yang rusak, ia berusaha memperbaiki. Bila ada yang tak layak, ia mengusahakan agar menjadi layak. Bila ada yang tak sedap dipandang mata, ia berusaha merapikannya. Ia sangat mencintai rumah Allah tesebut dan memperlakukannya dengan sebaik-baiknya.

๐Ÿ’7. Orang yang membangun masjid akan dibangunkan rumah di surga.

ุญَุฏَّุซَู†َุง ูŠَุญْูŠَู‰ ุจْู†ُ ุณُู„َูŠْู…َุงู†َ ุญَุฏَّุซَู†ِูŠ ุงุจْู†ُ ูˆَู‡ْุจٍ ุฃَุฎْุจَุฑَู†ِูŠ ุนَู…ْุฑٌูˆ ุฃَู†َّ ุจُูƒَูŠْุฑًุง ุญَุฏَّุซَู‡ُ ุฃَู†َّ ุนَุงุตِู…َ ุจْู†َ ุนُู…َุฑَ ุจْู†ِ ู‚َุชَุงุฏَุฉَ ุญَุฏَّุซَู‡ُ ุฃَู†َّู‡ُ ุณَู…ِุนَ ุนُุจَูŠْุฏَ ุงู„ู„َّู‡ِ ุงู„ْุฎَูˆْู„َุงู†ِูŠَّ ุฃَู†َّู‡ُ ุณَู…ِุนَ ุนُุซْู…َุงู†َ ุจْู†َ ุนَูَّุงู†َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ุนِู†ْุฏَ ู‚َูˆْู„ِ ุงู„ู†َّุงุณِ ูِูŠู‡ِ ุญِูŠู†َ ุจَู†َู‰ ู…َุณْุฌِุฏَ ุงู„ุฑَّุณُูˆู„ِ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ุฅِู†َّูƒُู…ْ ุฃَูƒْุซَุฑْุชُู…ْ ูˆَุฅِู†ِّูŠ ุณَู…ِุนْุชُ ุงู„ู†َّุจِูŠَّ ุตَู„َّู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ุนَู„َูŠْู‡ِ ูˆَุณَู„َّู…َ ูŠَู‚ُูˆู„ُ ู…َู†ْ ุจَู†َู‰ ู…َุณْุฌِุฏًุง ู‚َุงู„َ ุจُูƒَูŠْุฑٌ ุญَุณِุจْุชُ ุฃَู†َّู‡ُ ู‚َุงู„َ ูŠَุจْุชَุบِูŠ ุจِู‡ِ ูˆَุฌْู‡َ ุงู„ู„َّู‡ِ ุจَู†َู‰ ุงู„ู„َّู‡ُ ู„َู‡ُ ู…ِุซْู„َู‡ُ ูِูŠ ุงู„ْุฌَู†َّุฉِ

Telah menceritakan kepada kami Yahya bin Sulaiman telah menceritakan kepadaku Ibnu Wahb telah mengabarkan kepadaku ‘Amru bahwa Bukair menceritakan kepadanya, bahwa ‘Ashim bin ‘Umar bin Qatadah menceritakan kepadanya, bahwa dia mendengar ‘Ubaidullah Al Khaulani mendengar ‘Utsman bin ‘Affan berkata di tengah pembicaraan orang-orang sekitar masalah pembangunan masjid Rasulullah shallallahu ‘alaihi wasallam, ia katakan, “Sungguh, kalian telah banyak berbicara, padahal aku mendengar Nabi shallallahu ‘alaihi wasallam bersabda: “Siapa yang membangun masjid -Bukair berkata, “Menurutku beliau mengatakan- karena mengharapkah ridla Allah, maka Allah akan membangun untuknya yang seperti itu di surga.” [Shahih Bukhari HN 431].

Beberapa hadits menyebutkan rumah yang dibangunkan adalah semisalnya [Musnad Ahmad HN 407], lebih luas [Musnad Ahmad HN 6759], jauh lebih baik [Musnad Ahmad HN 15431]. Sekecil apapun yang dibangun untuk masjid bahkan hanya sebesar sarang burung untuk tempat telurnya, niscaya Allah akan membangunkan rumah baginya di surga [Musnad Ahmad HN 2050].

Hadits-hadits tersebut merupakan motivasi luar biasa bagi setiap muslim untuk senang memperhatikan kebaikan bangunan masjid dan membuatnya menjadi bagus dan nyaman.

 Sekecil apapun peran kita dalam membangun masjid akan diberikan penghargaan oleh Allah berupa rumah lebih luas dan lebih baik.

semoga bermanfaat bagi kita semua

Aamiin Allahumma Aamiin.

Senin, 02 Oktober 2017

MALU ADALAH AKHLAK ISLAM

Selfie

Mau mandi... CEKREK
Dandan dikit... CEKREK
Dapat bonus... CEKREK
Buka puasa... CEKREK
Lagi kajian... CEKREK
Baju baru... CEKREK
Habis masak enak... CEKREK
Pakek cadar... CEKREK
Imut dikit...CEKREK
Monyong dikit...CEKREK
Di tempat tidur...CEKREK
Di Toilet Mall...CEKREK
.
(Hayooo yg merasa jgn senyam senyum ๐Ÿ˜ )
.
Boleh2 saja kita mendokumentasikan momen2 indah atau peristiwa tertentu dlm hidup kita lewat foto atau video, nmn kita harus tau mana yang layak di publikasikan dan mana yang tidak layak di publikasikan, kita harus tau batasannya jgn sampai berlebihan atau menimbulkan sesuatu yg negatif seperti fitnah, iri hati dan prasangka buruk. 
.
Saudara-saudari ku tak terasa waktu berganti, hari berlalu, umur kita jg bertambah terus, dgn begitu jg menandakan kita semakin tua, jatah hidup kita jg semakin berkurang dan kita jg semakin dekat dgn kematian, apakah kita mau hidup seperti itu terus,
.
Oleh karna itu ayo rubah kebiasaan kita di bulan-bulan kemaren yg tidak baik dan tdk bermanfaat kita tinggalkan, kini kita harus berusaha menjadi pribadi yang sholeh dan sholehah, salah satunya dengan usaha belajar memiliki rasa malu,
.
Dlm konteks syariat, malu adlh perasaan enggan melakukan perbuatan yg mengakibatkan buruk, sehingga menahan diri untuk tdk melakukannya. Malu adalah satu kata yang mencakup perbuatan menjauhi segala apa yang dibenci. [Lihat Raudhatul ‘Uqala wa Nuzhatul Fudhala' (hal. 53)]
.
Dlm Islam malu adlh sifat terpuji karena ia adlh akhlak para Nabi dan yg di ajarkan Rasul-Nya. Rasulullah saw adlh sosok yg sgt pemalu dan digambarkan lbh pemalu dari pada gadis yg dipingit. 
.
Sungguh sifat Malu pada hakikatnya tidak mendatangkan sesuatu kecuali kebaikan. Malu mengajak pemiliknya agar menghias diri dengan yang mulia dan menjauhkan diri dari sifat-sifat yang hina.
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Malu itu tidak mendatangkan sesuatu melainkan kebaikan semata-mata.” (Muttafaq ‘alaihi)
.
Malu adalah cabang keimanan.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda, “Iman memiliki lebih dari tujuh puluh atau enam puluh cabang. Cabang yang paling tinggi adalah perkataan ‘La ilaha illallah,’ dan yang paling rendah adalah menyingkirkan duri (gangguan) dari jalan. Dan malu adalah salah satu cabang Iman.” 
[HR. Bukhari dalam al-Adabul Mufrad (no. 598), Muslim (no. 35), Abรป Dรขwud (no. 4676)
.
Malu adalah akhlak Islam.
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Sesungguhnya setiap agama memiliki akhlak, dan akhlak Islam adalah malu.” [HR. Ibnu Majah dan ath-Thabrani]
.
Malu juga sebagai pencegah pemiliknya dari melakukan maksiat.
.
Ada salah seorang Shahabat Radhiyallahu 'anhu yang mengecam saudaranya dalam masalah malu dan ia berkata kepadanya, “Sungguh, malu telah merugikanmu.” Kemudian Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda. “Biarkan dia, karena malu termasuk iman.” [HR.  Bukhari- Muslim  Ahmad- Abu Dawud dan  at-Tirmidzi]
.
Abu ‘Ubaid al-Harawi rahimahullah berkata, “Maknanya adalah, bahwa orang itu berhenti dari perbuatan maksiatnya karena rasa malunya, sehingga rasa malu itu seperti iman yang mencegah antara dia dengan perbuatan maksiat.” [Lihat Fathul Bari (X/522)] 
.
Malu senantiasa seiring dengan iman, bila salah satunya tercabut hilanglah yang lainnya.
.
Rasulullah Shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda,
“Malu dan iman senantiasa bersama. Apabila salah satunya dicabut, maka hilanglah yang lainnya.” [HR. Hakim dan ath-Thabrani ]
.
Oleh karena itu sahabat2 ku kita sebagai seorang muslim harus memiliki rasa malu, Karena hilangnya rasa malu berarti mulai menipisnya rasa keimanan dlm diri. “Malu adalah bagian dari keimanan seseorang, dan jika malu sudah hilang, hilanglah iman seseorang sehingga ia bisa berbuat semaunya tanpa kendali.
.
Seperti contoh di zaman sekarang ini, Ditengah perkembangan zaman yg semakin canggih dan modern, rasa malu seakan semakin luntur tanpa kita sadari. Kita bisa menyaksikan kemaksiatan merajalela di mana2 baik dlm kehidupan nyata mau pun sosial media. Begitu mudahnya kita dpt melihat manusia riya terhadap hartanya, riya terhadap ibadahnya, dan begitu bangganya ia mempertontonkan aurat dan lekuk tubuhnya di depan publik tanpa rasa malu.
.
Saudara-saudari mari kita renungi kembali apakah segala amal ibadah kita layak untuk Allah terima ? Untuk mari kita evaluasi kembali segala kekurangan ibadah kita, kemudian mari kita perbaiki, jgn sampai segala amal ibadah kita semua sia-sia, dan jangan lupa mari kita memohon kepada Allah subhanallahu wa ta'ala agar memberikan Rahmat dan ampunannya kepada kita semua...
.
~ Copas Ust Habibie

Rabu, 20 September 2017

RESEP ISLAM DALAM MENJAGA KESEHATAN LAHIR & BATIN

I*Artikel bagus beberapa kali baca tetep eksis*  RESEP ISLAM DALAM MENJAGA KESEHATAN LAHIR & BATIN

YOGA-nya orang Islam itu dg gerakan SHOLAT.

MEDITASI-nya orang Islam itu duduk tenang sambil berDZIKIR.

SELF HEALING-nya orang Islam itu melakukan MUHASSABAH.

DETOX-nya orang Islam dengan rajin berPUASA.

RUWATAN-nya (buang sial) orang Islam dengan SEDEKAH.

VITAMIN-nya orang Islam itu adalah mudah MEMAAFKAN.

OBAT AWET MUDA-nya orang Islam: TIDAK MENCAMPURI urusan orang lain yg tidak perlu.

NUTRISI TERBAIK-nya orang Islam adalah BERBAIK SANGKA (Huznudzon).

PEMBERSIH HATI-nya orang Islam itu menahan GHIBAH.

PENYUCI JIWA-nya orang Islam itu adalah: Menjauhi sifat IRI-DENGKI.

PENGAWET PAHALA-nya orang Islam: Tidak RIYA'

PENCEGAH PRAHARA-nya orang Islam: Menghindari PERDEBATAN.

PENGUKUR RENDAH HATI-nya orang Islam: Tidak menyebut KELEBIHANNYA.

PENDETEKSI KEIKHLASAN-nya orang ISLAM: Tidak menyebut KEBAJIKANNYA.

SARIPATI-nya dlm beribadah itu adalah DOA & RUH-nya dlm beramal itu adalah IKHLAS.

APOTEK MUSLIM MUSLIMAH

DAFTAR OBAT:

1. Sering sakit = berpuasalah
2. Wajah gelap = sholat Dhuha.
3. Hati sempit = baca alqur'an.
4. Susah bahagia = sholat tepat waktu.
5. Emosi melulu = wudhu & istigfar.
6. Gelisah = banyak doa & olahraga.
7. Tertekan = baca "lahaula walaquwwata illa billah".
8. Kurang berkah rezekinya = lirik yg hallal saja.
9. Miskin melulu = muliakan orang tua & banyak bersedekah.
10. Bingung berbuat baik = BAGIKAN TULISAN INI!  Jadi amal jari'ah

Selasa, 19 September 2017

Nonton Bareng Film Pengkhianatan G 30 S - PKI


Nonton Bareng Film Penkhianatan G 30 S - PKI di Masjid Babussalam, Jl. Bunga Rampai 5 Blok22 RT.016 RW.05 Kel. Malaka Jaya, Duren Sawit, Jakarta Timur

INFO 

Ada donatur yg ingin memberikn secara Gratis DVD film G30S PKI... 
yg ingin film tsb silahkan list nama atau masjidnya, nanti ambilnya di Sekretariat Darussalam...

yang berminat DVD G30S PKI tsb ajukan saja ke no WA : 081219674438.
Masjid Darussalam Kota Wisata Cububur


Senin, 04 September 2017

Hidup itu hanya 3 hari & 3 hal saja

Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

Hidup itu hanya 3 hari & 3 hal saja

Ada 3 hari dalam hidup
          1. Hari kemaren 
          2. Hari ini
          3. Hari esok
Manfatkan dg baik sisa hari-harimu

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak bisa kembali:
          *1. Waktu        *   
          *2. Ucapan     *  
          *3. Kesempatan    *     
Jagalah itu, jangan sampai kau menyesal karenanya. 

Ada 3 hal yang dapat menghancurkan hidup seseorang:
          *1. Amarah      *  
          *2. Keangkuhan    *    
          *3. Dendam   * 
Hindarilah ia. 

Ada 3 hal yang tidak boleh hilang :
          *1. Harapan    *      
          *2. Keikhlasan    *      
          *3. Kejujuran      *    
Peliharalah ketiganya. 

Ada 3 hal yang paling berharga :  
          *1. Kasih Sayang *     
          *2. Cinta   *        
          *3. Kebaikan   *       
Pupuklah itu semua. 

Ada 3 hal dalam hidup yang tidak pernah pasti:
          1. Kekayaan   
          2. Kejayaan  
          3. Mimpi     
Jangan terobsesi karenanya. 

Ada 3 hal yang dapat membentuk watak seseorang :          
          1. Komitmen          
          2. Ketulusan          
          3. Kerja Keras         
Upayakanlah. 

Ada 3 hal yang membuat kita sukses :
          1. Tekad          
          2. Kemauan         
          3. Fokus
Usahakan dengan sungguh-sungguh

Ada 3 hal yang tidak pernah kita tahu : 
          1. Rejeki          
          *2. Umur *        
          *3. Jodoh *          
Mintalah pada Allah. 

Tapi, ada 3 hal dalam hidup yang PASTI:      
          *1. Tua     *      
          *2. Sakit   *        
          *3. Kematian  *
Persiapkanlah dengan sebaik-baiknya....

Selamat Pagi

Selamat Idul Adha 1438 H dan Renungan Diri "Setiap Kita Adalah IBRAHIM"


Panitia Idul Adha 1438 H Masjid Babussalam, Jl. Bunga Rampai 5 Blok 22 RT.016 RW.09, Malaka jaya, Duren Sawit Jakarta Timur 13460
๐ŸŒด๐ŸŒด ๐Ÿ‚๐Ÿ„๐Ÿช๐Ÿ‘๐Ÿช๐Ÿซ  ๐ŸŒด๐ŸŒด

"Setiap Kita Adalah IBRAHIM"

Setiap kita adalah IBRAHIM dan setiap Ibrahim pasti punya ISMAIL...

Ismailmu mungkin hartamu...
Ismailmu mungkin jabatanmu...
Ismailmu mungkin gelarmu...
Ismailmu mungkin รฉgomu...

ISMAIL'mu adalah sesuatu yang kau SAYANGI dan kau PERTAHANKAN di dunia ini...

Ibrahim tidak diperintah Allah untuk membunuh Ismail, Ibrahim hanya diminta Allah untuk  membunuh rasa KEPEMILIKAN terhadap Ismail

Karena hakekatnya semua adalah milik Allah...

Semoga Allah SWT menganugerahkan KESHALIHAN Nabi Ibrahim dan KEIKHLASAN Nabi Ismail kepada kita semua, agar kita bisa mengaplikasikan dalam kehidupan kita...

Semoga kita tidak merendahkan dan menghinakan orang lain dengan harta, jabatan dan gelar yang kita miliki ..... karena di hadapan Allah hanya ketaqwaan dan amalan kita yang diterimaNya...

(Hikmah Hari Raya Qurban)

Selamat menyambut datangnya Idul Adha 1438-H

๐ŸŽˆ๐ŸŽ‰   ๐Ÿ‘   ๐Ÿ   ๐Ÿ‚    ๐Ÿช     ๐Ÿซ  ๐ŸŽˆ๐ŸŽ‰

Rabu, 23 Agustus 2017

๐ŸŒ‹Kenapa Manusia Takut Mati๐ŸŒ‹

Assalamualaikum Wr Wb. 

๐ŸŒ‹Kenapa Manusia Takut Mati๐ŸŒ‹
๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹๐ŸŒ‹

DATANG seorang lelaki kepada sahabat Nabi yang bernama Abu Dzar Al-ghifari. Ia pun bertanya, Wahai Abu Dzar, kenapa kami takut mati?

Abu Dzar menjawab, Karena kalian memakmurkan (bangunan) di dunia dan meruntuhkan (bangunan) kalian di akhirat. Bagaimana kalian akan senang untuk berpindah dari (bangunan) yang makmur menuju (bangunan) yang runtuh?

Bagaimana pandanganmu tentang pertemuan kita dengan Allah? tanya lelaki itu. Adapun seorang yang berbuat baik maka ia seperti orang hilang yang kembali kepada keluarganya. Sementara orang yang berbuat buruk maka ia seperti budak yang kabur kemudian dikembalikan kepada majikannya. jawabnya.

Lelaki ini kembali bertanya, Lalu bagaimana pendapatmu tentang nasib kita di sisi Allah swt?

Abu Dzar ini pun menjawab, Periksalah amal-amal kalian dalam Al-Quran, Allah Berfirman Sesungguhnya orang-orang yang berbakti benar-benar berada dalam (surga yang penuh) kenikmatan, dan sesungguhnya orang-orang yang durhaka benar-benar berada dalam neraka. (QS.Al-Infithar:13-14)

Lalu dimana rahmat Allah? kata lelaki itu.

Abu Dzar pun menjawab dengan satu ayat, Sesungguhnya rahmat Allah sangat dekat kepada orang yang berbuat kebaikan. (QS.Al-Araf:56)

Mari kita koreksi diri masing-masing. Sampai kapan kita akan fokus untuk memakmurkan kehidupan dunia dan melupakan kehidupan di akhirat? Sampai kapan kita akan membangun rumah dengan megah dan melupakan tempat tinggal abadi kita nanti?

Ingat ! Semua manusia akan berpindah. Tak seorang pun yang akan tinggal di kehidupan sementara ini. Dan kita pun sedang menunggu.

Makmurkan rumah di akhirat tapi jangan lupakan kehidupan dunia. Mulailah membangun rumah abadi kita dengan kebaikan dan ibadah. Jadikan rumah kita disana lebih makmur dari bangunan-bangunan dunia.

Dan carilah (pahala) negeri akhirat dengan apa yang telah Dianugerahkan Allah kepadamu, tetapi janganlah kamu lupakan bagianmu di dunia. (Al-Qashas:77)

Sehingga kita tak lagi takut dengan kematian tapi malah merindukan perjumpaan dengan Allah swt. Seperti  orang hilang yang rindu berjumpa kembali dengan keluarganya.

Semoga kita termasuk orang-orang yang tersenyum di Hari Perhitungan kelak.