Rabu, 22 April 2020

Persiapan menyambut bulan penuh berkah Ramadhan



Ini link murottal
Semoga bermanfaat

Mishary Rasyid per Juz.

Juz 1 ⇨ http://j.mp/2b8SiNO
Juz 2 ⇨ http://j.mp/2b8RJmQ
Juz 3 ⇨ http://j.mp/2bFSrtF
Juz 4 ⇨ http://j.mp/2b8SXi3
Juz 5 ⇨ http://j.mp/2b8RZm3
Juz 6 ⇨ http://j.mp/28MBohs
Juz 7 ⇨ http://j.mp/2bFRIZC
Juz 8 ⇨ http://j.mp/2bufF7o
Juz 9 ⇨ http://j.mp/2byr1bu
Juz 10 ⇨ http://j.mp/2bHfyUH
Juz 11 ⇨ http://j.mp/2bHf80y
Juz 12 ⇨ http://j.mp/2bWnTby
Juz 13 ⇨ http://j.mp/2bFTiKQ
Juz 14 ⇨ http://j.mp/2b8SUTA
Juz 15 ⇨ http://j.mp/2bFRQIM
Juz 16 ⇨ http://j.mp/2b8SegG
Juz 17 ⇨ http://j.mp/2brHsFz
Juz 18 ⇨ http://j.mp/2b8SCfc
Juz 19 ⇨ http://j.mp/2bFSq95
Juz 20 ⇨ http://j.mp/2brI1zc
Juz 21 ⇨ http://j.mp/2b8VcBO
Juz 22 ⇨ http://j.mp/2bFRxNP
Juz 23 ⇨ http://j.mp/2brItxm
Juz 24 ⇨ http://j.mp/2brHKw5
Juz 25 ⇨ http://j.mp/2brImlf
Juz 26 ⇨ http://j.mp/2bFRHF2
Juz 27 ⇨ http://j.mp/2bFRXno
Juz 28 ⇨ http://j.mp/2brI3ai
Juz 29 ⇨ http://j.mp/2bFRyBF
Juz 30 ⇨ http://j.mp/2bFREcc

Silahkan disebarluaskan semoga menjadi amal jariyah bagi anda..
🙏🏻🙏🏻🙏🏻

.♻TIPS KHATAM AL QURAN DI BULAN RAMADHON♻

♻ UNTUK 1 KALI KHATAM, JUMLAH YG DIBACA :

1. Solat Subuh    2 lmbar
2. Solat Zuhur     2 lmbar
3. Solat 'Asar       2 lmbar
4. Solat Maghrib 2 lmbar
5. Solat 'Isyak      2 lmbar

♻ UNTUK 2 KALI KHATAM :

1. Solat Subuh      4 lmbar
2. Solat Zuhur      4 lmbar
3. Solat 'Asar        4 lmbar
4. Solat Maghrib  4 lmbar
5. Solat 'Isyak       4 lmbar

♻ UNTUK 3 KALI KHATAM :

1. Solat Subuh      6 lmbar
2. Solat Zuhur      6 lmbar
3. Solat 'Asar        6 lmbar
4. Solat Maghrib  6 lmbar
5. Solat 'Isyak      6 lmbar

 ♻ SEBARKAN KEBAIKAN, Rasulullah SAW bersabda,

♻ " Barang siapa menunjukkan satu kebaikan, maka baginya pahala semisal orang yg mengikuti KEBAIKAN tersebut " 
(HR. Muslim, no. 1893) so jgn malu share ilmu, 
*اللهم بارك لنا في شعبان وبلغنا رمضان ،آمين يا مجيب الدعوات.

"خديمةالرسول"
.

Kamis, 16 April 2020

Ijin mengingatkan ibadah di hari Jum'at 🙏🏼

Seperti pekan lalu, pekan ini kita tak bisa ke Masjid untuk Sholat Jum'at lagi. Sedih memang. Tapi semoga ini adalah keputusan terbaik untuk keselamatan dan kemaslahatan bersama.

Padahal Jum'at bagi seorang Muslim bukan sekedar Farîdhah Usbû'iyah (kewajiban pekanan), Sayyidul Ayyâm (hari terbaik) dan Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), tetapi Jum'at juga merupakan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan). Sebagai momentum menyiapkan bekal spiritual guna mengarungi kehidupan tujuh hari yang akan datang.

Agar fungsi tarbawi (kependidikan) dari Jum'at tersebut tidak ikut ter-lockdown, sebenarnya ada beberapa amalan istimewa di hari Jum'at yang tetap bisa kita lakukan di rumah kita masing-masing, tujuh diantaranya:

(1) Tetap Memperbanyak Sholawat

Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا

"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Baihaqi).

Sholawat kepada Rasulullah ﷺ adalah bukti cinta kepadanya. Saat kadang diri lalai melantukannya setiap hari, targhîb (anjuran) untuk memperbanyaknya pada malam dan hari Jum'at menjadi semacam cegatan, agar tidak keterusan lalai sepanjang pekan. Dan itu tidak terkait dengan Sholat Jum'at.

(2) Tetap Sholat Shubuh Berjama'ah

Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:

إن أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة

"Seutama-utamanya shalat di sisi Allah adalah shalat Shubuh pada hari Jum'at secara berjamaah." (HR. Baihaqi).

Keutamaan shalat Shubuh di hari Jum'at ini bertambah lagi dengan membaca surat As-Sajdah dan Al-Insân, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam hal ini (HR. Bukhari, no. 851).

Ibnu Hajar dalam Fathul Bâri menjelaskan, "Hikmahnya didalam dua surat ini terdapat petunjuk kejadian yang ada di dalamnya berupa penciptaan Adam dan kejadian hari kiamat; karena hal itu akan terjadi pada hari Jum'at." 

Dalam kondisi sekarang ini, semoga Sholat Subuh yang kita laksanakan berjama'ah di rumah bersama keluarga, tetap tercatat sebagai amalan paling utama dan paling dicintai Allah Ta'ala, serta menjadi pengingat diri akan dahsyatnya huru-hara kiamat.

(3) Tetap Melakukan Mandi Besar

Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri, Rasulullah ﷺ bersabda:

غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ

“Mandi Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari & Muslim)

Dari hadits tersebut, sebagian Ulama menyimpulkan bahwa mandi besar di hari Jum'at hukumnya wajib. Ini mengandung hikmah shihhiyâh (kesehatan) yang dahsyat. Dimana menjadi sekat pengingat, agar seorang Muslim rutin melakukan bersih-bersih diri, minimal sepekan sekali. Itu selain mandi Junub karena mimpi basah atau hubungan suami-isteri.

Apalagi jika didukung dengan memotong kuku, membersihkan bulu kemaluan, membersihkan bulu ketiak, dan memotong kumis, sebagaimana termaktub dalam hadits Khomsun minal Fithrah (Lima Kesucian). Maka dengan tetap melakukannya, kita tidak kehilangan Tarbiyah Shihhiyah dari Jum'atan.

(4) Tetap Membaca Surat Al-Kahfi

Dari Abu Sa'id Al-Khudzri, Rasulullah ﷺ bersabda:

مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ

“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i).

Keutamaan di atas tidak terikat khusus dengan pelaksanaan Sholat Jum'at. Maka jangan sampai ditinggalkan. Justru dengan tidak keluar rumah, kita punya lebih banyak waktu untuk tidak sekedar membacanya, tapi juga mentadabburi makna dan tafsirnya.

Karena di balik anjuran untuk membaca surat Al-Kahfi berulang tiap pekan, pasti ada hikmah istimewa dan pelajaran besar yang harus kita ambil darinya. Seperti kisah Ashhâbul Kahfi, Nabi Musa bersama Nabi Khidir, dan Dzul Qornain.

(5) Tetap Dengarkan Khutbah

Dari Jabir bin Samurah, dia berkata tentang khutbah Rasulullah ﷺ:

كَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ

“Rasulullah ﷺ menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk di antara keduanya, (dan dalam khutbah itu) beliau membaca al-Quran dan mengingatkan manusia.” (HR. Muslim)

Di antara hikmah disyariatkannya Sholat Jum'at, ia adalah momentum untuk menyampaikan wasiat kebaikan. Khutbah yang berisi ajakan untuk meningkatkan takwa dan menyampaikan ilmu itu, adalah oase hati bagi seorang Muslim.

Dengan adanya Sholat Jum'at, seorang Muslim seperti "dipaksa" mendengarkan nasehat minimal sepekan sekali. Maka agar hari Jum'at tidak kehilangan hikmah dan fungsi tarbawi-nya, tetaplah dengarkan Khutbah melalui berbagai media dan teknologi yang ada.

Seperti khutbah yang disiarkan oleh Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi. Dimana meski Sholat Jum'at padanya tertutup untuk umum, namun tetap bisa dinikmati melalui televisi atau live streaming YouTube.

(6) Tetap Lakukan Evaluasi dan Planing

Sebagaimana tersirat dalam surat Al-Hasyr ayat 18, kita sebagai seorang Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang evaluatif sekaligus visioner. Dan untuk melakukan evaluasi (muhâsabah) atau merencanakan masa depan (takhthîth) perlu adanya momentum dan periodesasi.

Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:

الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ

"Sholat lima waktu, antara Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu dapat menghapus dosa antara itu semua, selagi menjauhi dosa besar" (HR. Muslim).

Dalam hadits di atas selain berbicara tentang keutamaan berupa pengampunan dosa, sebenarnya juga tersirat periodesasi kehidupan yang bisa dijadikan momentum perubahan diri bagi seorang Muslim.

Salah satunya adalah hari Jum'at yang bisa dijadikan momentum evaluasi dan planing dalam periode waktu satu pekan. Tentu selain Sholat Fardhu (harian), Ramadhan (Tahunan) dan dalam riwayat yang lain Haji atau Umrah (seumur hidup).

(7) Tetap Berdoa di Waktu Mustajab

Di antara keistimewaan hari Jum'at adalah adanya waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa. Meskipun ada riwayat menyebutkan bahwa waktu mustajab itu adalah antara dua khutbah dalam sholat Jum'at, namun riwayat yang lain menyebutkan bahwa ia ada antara habis 'Ashar hingga menjelang Maghrib.

Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah ﷺ bersabda:

يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ

"Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam, di antara waktu itu ada waktu dimana tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar." (HR. Abu Dawud).

Maka sesudah sholat 'Ashar, terutama menjelang waktu Maghrib, hentikan semua aktivitas, segera masuk ke Musholla rumah dan berdoa dengan khusyu' memohon ampunan dan kebaikan dari Allah Ta'ala, terutama keselamatan dari wabah Corona.

Demikian. Semoga dengan tetap mengamalkan tujuh hal di atas, meski Masjid-Masjid sementara ditutup, fungsi tarbawi dari hari Jum'at tidak ikut ter-lockdown. Ia tetap menjadi Sayyidul Ayyâm (hari terbaik), Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), dan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan).

#DiRumahAja
#Jum'atBerkah

P S B B


P uasa romadhon.
S holat tarawih.
B ayar zakat fitrah.
B erlebaran (pesta kemenangan)

"Selamat tinggal COVID 19"
"SELAMAT DATANG BULAN SUCI RAMADHAN"

"SEMOGA ALLAH MELINDUNGI HAMBA"NYA YANG TAAT DALAM MEMASUKI & BERIBADAH BULAN SUCI RAMADHAN"

"AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN"

🙏🏻🕌👳🏻

Semoga menjadi do'a kemenangan melawan "CORONA"

Selasa, 14 April 2020

PSBB, AL QURAN DAN IMUNITAS TUBUH



Oleh Ahmad Syaikhu

Wabah Corona yang masih berlangsung sampai saat ini, harus dihadapi antara lain dengan memperkuat imunitas tubuh.

Mengapa? Sebab, menurut banyak ahli kesehatan, salah satu cara terbaik melawan Corona adalah dengan meningkatkan imunitas.

Daya tahan tubuh antara lain dapat diperoleh dengan cara membaca Al-Qur’an. Selain tentu saja dengan makanan, minuman dan vitamin lainnya.

Mengapa Al-Qur’an dapat meningkatkan imunitas tubuh? Dalam suatu konferensi kedokteran di Kairo, Doktor Ahmad Al-Qadli menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al-Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa.

Kondisi ini menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.

Ahli penyakit jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika itu menyampaikan hal tersebut setelah mengadakan riset lapangan.

Ada 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan pembacaan Al-Quran atau memperdengarkannya. Hasilnya, 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim menampakkan adanya gejala pengenduran saraf yang tegang dan selanjutnya ini menimbulkan ketenangan jiwa.

Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan.

Menurut Al-Qadli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien.

Penemuan seperti ini tentu semakin meyakinkan kita terkait i’jazul Qur’an (kemu’jizatan Al-Quran). Memang Allah SWT sudah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah obat, sebagaimana firman Allah SWT 

وَنُنَزِّلُ مِن ٱلْقُرْءَانِ مَا هُوَ شِفَآءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ وَلَا يَزِيدُ ٱلظَّٰلِمِينَ إِلَّا خَسَارًا 
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra  82)

NENEK PEMUNGUT DAUN


Kisah nyata yg menyentuh dan tetap nikmat dibaca meskipun telah berulang

Alkisah pada sebuah kota di Pulau Madura, tersebutlah seorang nenek yg kesehariannya bekerja sebagai penjual bunga cempaka di sebuah pasar.

Seperti kebiasaan setiap harinya usai berjualan, sang nenek selalu menyempatkan diri mampir ke Masjid Agung yg terdapat di kota itu dengan berjalan kaki walau jaraknya cukup jauh.

Ia kemudian berwudhu, masuk ke Masjid, dan melakukan shalat dhuhur.

Setelah berdzikir dan berdoa sekedarnya, ia segera keluar dari Masjid dan membungkuk-bungkuk badannya di halaman Masjid. Untuk apa? Si nenek dengan sabarnya memunguti serta mengumpulkan daun-daun yang berserakan di halaman Masjid tersebut.

Selembar demi selembar daun dikaisnya. Tak satu lembar daun pun ia lewatkan.

Tentu saja agak lama sang nenek membersihkan halaman Masjid dengan cara seperti itu. Padahal matahari Madura di siang hari sungguh panas menyengat, hingga keringat pun jadi membasahi sekujur tubuhnya.

Banyak jemaah Masjid yang jatuh iba kepadanya, sehingga suatu hari Ta'mir Masjid memutuskan untuk membersihkan sendiri dedaunan itu sebelum si nenek tersebut datang.

Pada suatu hari, seperti biasanya sang nenek datang dan langsung masuk Masjid.
Berwudhu' dan dilanjutkan Shalat. Usai shalat, ketika ia hendak melakukan kebiasaan rutinnya, betapa terkejutnya ia. Sebab tak ada satu lembar pun daun yang berserakan disana. Ia kembali lagi ke Masjid dan menangis dengan sesenggukan di hadapan jamaah. Ia mempertanyakan mengapa daun-daun itu sudah dibersihkan sebelum kedatangannya.

Para jemaah mencoba menjelaskan bahwa mereka merasa kasihan kepadanya sehingga mereka mendahului membersihkan sebelum kedatangan si nenek.

"Jika kalian kasihan kepada saya, berikan kesempatan kepada saya untuk membersihkannya! Biarkan saya yang akan melakukannya." pinta nenek tersebut.

Singkat cerita, akhirnya sang nenek dibiarkan mengumpulkan dan membersihkan dedaunan itu seperti biasanya.

Karena orang-orang menjadi penasaran dengan kelakuan nenek tersebut, maka salah seorang kyai diminta untuk menanyakan kepada si nenek mengapa ia begitu bersemangat membersihkan dedaunan itu.

Maka bertanyalah sang Kyai. Akan tetapi Perempuan tua itu hanya mau menjelaskan sebabnya dengan dua syarat:

Pertama : Hanya Kyai yang mendengarkan rahasianya.

Kedua : Rahasia itu tidak boleh disebarkan ketika ia masih hidup. (Sekarang sang nenek telah meninggal dunia dan kita dapat mendengarkan rahasia tersebut)

Setelah sang Kyai berjanji, maka berkatalah si nenek :

"Saya ini perempuan bodoh, Pak Kyai." tuturnya.
"Saya tahu amal-amal saya yang kecil itu mungkin juga tidak benar saya jalankan. Yang saya tahu, saya tidak mungkin selamat pada hari kiamat dan di akhirat tanpa mendapat syafaat Kanjeng Nabi Muhammad Shallallahu Alaihi wa Sallam. Setiap kali saya mengambil selembar daun, saya mengucapkan satu shalawat kepada Rasulullah. Kelak jika saya mati, saya ingin Kanjeng Nabi menjemput saya. Memberi syafaat kepada saya. Biarlah semua dedaunan itu bersaksi bahwa saya telah membacakan shalawat kepadanya." tambah nenek tua tersebut.

Sang kyai hanya mampu tertegun mendengarkan cerita nenek tersebut. Seakan tidak percaya dengan apa yang telah didengarnya.

Perempuan tua yang hanya dari sebuah kampung itu, tidak saja telah mengamalkan dan mengungkapkan rasa cintanya kepada Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam dalam bentuknya yang tulus. Ia juga telah menunjukkan sifat kerendahan hati (tawadhdhu’) di hadapan manusia, dan tadharru’ (kerendahan diri ke Hadirat Tuhannya), serta pengakuan akan keterbatasan amal dihadapan Allah Subhanahu wata'ala

Lebih dari itu, ia juga memiliki kesadaran spiritual yang tinggi, yang amat luhur. Ia sadar bahwa dia tidak dapat hanya mengandalkan amalannya untuk dapat selamat di Akhirat kelak. Dia sangat bergantung pada Rahmat dari Rabb-nya

Dan siapa lagi yang menjadi rahmat di semesta alam ini selain Rasulullah Shallallahu Alaihi wa Sallam?

Karenanya, syafaat dari Rasulullah itulah yang sangat dia harapkan.

Subhanallah....
Allahumma shalli 'ala Muhammad wa'ala ali Muhammad.

Kisah nyata ini dituturkan oleh salah satu Kyai di Madura, Bapak K.H. D. Zawawi Imron.

KISAH SEBUAH MAKAM DI TURKI BERPINDAH KE MADINAH



Dikutip dari kitab "Karomatul Auliya Wa Thobaqotul Auliya' Dan Hilyatul Auliya"

Suatu ketika As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al Maliki Al Hasani Berkata; Dulu ada seorang tua di Turki yang hobinya membaca Al Qur'an, dari masa muda memang dia senang membaca Qur'an sampai dimasa tuanya. Namun ketika dia memasuki usia tua, dia mengalami kesulitan membaca dikarenakan kemampuan matanya sudah tidak seperti dulu lagi.

Lalu ia pun memiliki ide untuk menulis Al Qur'an dengan tangannya sendiri dan ingin menulis dengan huruf agak besar sesuai dengan yang dia inginkan, supaya ia bisa membaca Al Qur'an dengan jelas tanpa kesulitan sedikitpun. Akhirnya selesailah Al Qur'an hasil tulisan tangannya sendiri. Dan setiap hari ia membaca & membawa Al Qur'an itu kemana mana.

Suatu saat ketika dia hendak wafat, ia berpesan kepada anaknya, nanti bila ia wafat maka hendaklah Al Qur'an yang dibuat dengan tulisan tangannya sendiri itu di ikut sertakan kedalam jasadnya ke dalam kuburnya. Selang berapa lama ia pun wafat dan anaknya pun segera menunaikan wasiat ayahnya untuk memasukkan Al Qur'an itu kedalam kubur ayahnya bersama jasadnya pada saat pemakamannya.

Setelah berlalu satu tahun dari wafat ayahnya. Anaknya pun menunaikan ibadah haji. Dan saat anaknya berada di Madinah, anaknya berjalan-jalan ketempat perbelanjaan. Dan ia memasuki sebuah kedai kitab & kaligrafi di Madinah. Alangkah terkejut anaknya ketika melihat Al Qur'an yang ditulis ayahnya ada di kedai itu.

Ia pun bertanya kepada penjaga kedai itu sambil menunjukkan Al Qur'an itu kepada penjaga kedai: "Dari manakah al Qur'an ini didapat"?

Maka penjaga kedai itu Menjawab:
Saya mendapatkan al Qur'an itu dari seorang penggali kubur".

Anaknya berkata lagi :
Bisakah anda mempertemukan kepada saya penggali kubur tersebut".

Lalu penjaga kedai itu pun segera mempertemukannya dengan penggali kubur tersebut. Setelah bertemu dengan penggali kubur itu, anaknya tadi segera bertanya kepada penggali kubur.

Bagaimana anda bisa mendapatkan al Qur'an ini" (sambil menunjukkan Al Qur'an tulisan tangan ayahnya kepada penggali kubur tersebut).

Lalu penggali kubur itu berkata :
Saat saya menggali kubur untuk seseorang di Baqi' (pemakaman di Madinah), saya melihat sebuah jasad masih utuh dan di samping jasad itu ada sebuah Al Qur'an tulisan tangan persis dengan yang ada ditangan anda sekarang ini. 

Saya pun mengambilnya dan menyimpannya, dan suatu ketika saya butuh uang, karena saya butuh uang akhirnya saya menjualnya ke sebuah kedai".

Anaknya pun berkata lagi kepada penggali kubur: Bisakah anda menunjukkan kepada saya, dimana letak posisi makam dimana anda menemukan Al Qur'an ini. Dan kalau anda mau bisakah anda menggali makam tersebut untuk saya sekali saja, karena saya ingin melihat orang yang ada didalam makam tersebut".

Penggali kubur itu berkata: insyaa Alloh saya akan lakukan, bila itu yang anda minta"

Setelah penggalian dilakukan oleh si penggali kubur. Akhirnya tampaklah, ternyata memang jasad ayahnya yang berada di dalam kubur tersebut, sementara jasadnya dalam keadaan masih utuh. Anak itupun menangis melihat jasad ayahnya tersebut dan kagum dengan keajaiban tersebut. Padahal dia melihat sendiri saat pemakaman ayahnya itu di Turki setahun yang lalu. Dan bagaimana bisa makam ayahnya sekarang berada di Madinah.

Dan mengenai hal ini As-Sayyid Muhammad bin Alawi Al-Maliki Al-Hasani berkata :

المَرْءُ مَعَ مَنْ اَحَبَّ
"Seseorang itu akan dikumpulkan bersama orang yang dia Cintai"

Baik di dunia, di alam kubur ataupun di akhirat nanti. Karena orang yang di dalam kubur tersebut mencintai Rosululloh Saw, maka Alloh mengumpulkan dia dengan Rosululloh Saw, baik secara dzohir ataupun secara batin. Dan menurut Imam Al Ghozali itu bukan suatu perkara yang sulit atau mustahil. Dan kejadian seperti itu memang sudah sering terjadi.

Subhanallah
Semoga Keluarga kita dan anak keturunan kita, Istiqomah dalam membaca Al-Qur'an, dan semoga Allah jadikan Keluarga kita menjadi keluarga yang Sholeh dan sholehah, Amiin.

اللَّهُمَّ صَلِّ عَلىَ سَيِّدِنَا مُحَمَّدِ، الْفَاتِحِ لِمَا أُغْلِقَ وَالْخَاتِمِ لِمَا سَبَقَ، نَاصِرِ الْحَقِّ بِالْحَقِّ، وَالْهَادِي إِلَى صِرَاطِكَ الْمُسْتَقِيْمِ وَعَلىَ آلِهِ حَقَّ قَدْرِهِ وَمِقْدَارِهِ العَظِيْمِ

Kamis, 09 April 2020

Doa Jumat


Bismillahirohmannirrohim..

Assalamuallaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh

Ya Allah..
Dihari Jumat yg penuh berkah ini, kami mohon padaMu Ya Allah.... 
Lindungilah keluarga kami, sanak saudara kami, sahabat kami, dan negara ini dari penyakit yg sedang melanda negri tercinta....
Angkat dan hilangkan lah penyakit dari tubuh kami semua, berikan kesembuhan, hanya Engkaulah Ya Allah Dzat Maha Penyembuh.
Hanya padaMu kami mohon pertolongan dan perlindungan dari segala macam mara bahaya..
Ya Allah..
 Ampunilah atas segala dosa dan khilaf kami, jadi kanlah kami hambaMu  yg selalu sabar menghadapi semua cobaan Mu.....
Aamiinn... Ya Rabbal Alamiinn..🤲🤲🤲😭😭😭🙏.

Selamat menunaikan Shalat Subuh.