Tampilkan postingan dengan label Ngaji. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Ngaji. Tampilkan semua postingan
Selasa, 19 Mei 2020
MEMBACA AL QURAN TIDAK AKAN MENGURANGI WAKTUMU
Membaca Al Quran tidak akan mengurangi waktumu. Justru sebaliknya, ia akan menambah waktumu.
Secara hitungan matematika dunia, membaca Al Quran tampak seakan-akan mengurangi waktu. Dari total 24 jam dalam sehari, seolah-olah berkurang sekian detik, sekian menit atau sekian jam jika digunakan untuk membaca Al Quran.
Tapi, tahukah kamu bahwa waktu yang kamu gunakan untuk membaca Al Quran itu sebenarnya tidak hilang begitu saja. Allah akan menggantinya dengan keberkahan yang berlipat ganda.
Apa itu keberkahan?
Keberkahan artinya pertambahan dan pertumbuhan.
Wujudnya bisa bermacam-macam. Misalnya, pekerjaanmu beres, produktivitasmu meningkat, keuntunganmu bertambah, kesehatanmu terjaga dan seterusnya.
Itu adalah wujud keberkahan yang akan diperoleh oleh orang yang membaca Al Quran.
◆ Pernahkah kamu mendengar tentang orang yang stress ?
◆ Atau orang yang sedang kebingungan mencari inspirasi ?
◆ Atau orang yang kesulitan menyelesaikan pekerjaannya ?
◆ Atau orang yang waktunya habis sia-sia tanpa produktivitas ?
Itu adalah bentuk-bentuk kehilangan umur yang disebabkan tidak berkahnya waktu.
Tahukah kamu bahwa dahulu para ulama bisa menulis karya-karya agung yang jumlahnya melebihi bilangan umur mereka ?
Padahal saat itu belum ada mesin ketik, apalagi komputer. Semuanya ditulis manual dengan tangan dan peralatan yang sangat sederhana, ditambah kondisi yang lebih sulit daripada kondisi sekarang.
Mengapa mereka bisa ?
Jawabannya karena waktu mereka penuh berkah.
Dari mana keberkahan itu?
Jawabannya dari membaca Al Quran.
Perhatikan kisah berikut 👇🏻
Ibrahim bin Abdul Wahid Al Maqdisi berwasiat kepada Al Dhiya Al Maqdisi sebelum yang terakhir pergi menuntut ilmu;
Perbanyaklah membaca Al Quran. Jangan kamu tinggalkan. Karena kemudahan yang akan kamu peroleh dalam pencarianmu akan berbanding lurus dengan kadar yang kamu baca.
Al Dhiya mengatakan;
"Lalu aku renungi hal itu dan aku praktekkan berkali-kali.
Semoga bermanfaat 😊
Kamis, 16 April 2020
Ijin mengingatkan ibadah di hari Jum'at 🙏🏼
Seperti pekan lalu, pekan ini kita tak bisa ke Masjid untuk Sholat Jum'at lagi. Sedih memang. Tapi semoga ini adalah keputusan terbaik untuk keselamatan dan kemaslahatan bersama.
Padahal Jum'at bagi seorang Muslim bukan sekedar Farîdhah Usbû'iyah (kewajiban pekanan), Sayyidul Ayyâm (hari terbaik) dan Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), tetapi Jum'at juga merupakan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan). Sebagai momentum menyiapkan bekal spiritual guna mengarungi kehidupan tujuh hari yang akan datang.
Agar fungsi tarbawi (kependidikan) dari Jum'at tersebut tidak ikut ter-lockdown, sebenarnya ada beberapa amalan istimewa di hari Jum'at yang tetap bisa kita lakukan di rumah kita masing-masing, tujuh diantaranya:
(1) Tetap Memperbanyak Sholawat
Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Baihaqi).
Sholawat kepada Rasulullah ﷺ adalah bukti cinta kepadanya. Saat kadang diri lalai melantukannya setiap hari, targhîb (anjuran) untuk memperbanyaknya pada malam dan hari Jum'at menjadi semacam cegatan, agar tidak keterusan lalai sepanjang pekan. Dan itu tidak terkait dengan Sholat Jum'at.
(2) Tetap Sholat Shubuh Berjama'ah
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:
إن أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
"Seutama-utamanya shalat di sisi Allah adalah shalat Shubuh pada hari Jum'at secara berjamaah." (HR. Baihaqi).
Keutamaan shalat Shubuh di hari Jum'at ini bertambah lagi dengan membaca surat As-Sajdah dan Al-Insân, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam hal ini (HR. Bukhari, no. 851).
Ibnu Hajar dalam Fathul Bâri menjelaskan, "Hikmahnya didalam dua surat ini terdapat petunjuk kejadian yang ada di dalamnya berupa penciptaan Adam dan kejadian hari kiamat; karena hal itu akan terjadi pada hari Jum'at."
Dalam kondisi sekarang ini, semoga Sholat Subuh yang kita laksanakan berjama'ah di rumah bersama keluarga, tetap tercatat sebagai amalan paling utama dan paling dicintai Allah Ta'ala, serta menjadi pengingat diri akan dahsyatnya huru-hara kiamat.
(3) Tetap Melakukan Mandi Besar
Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri, Rasulullah ﷺ bersabda:
غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
“Mandi Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits tersebut, sebagian Ulama menyimpulkan bahwa mandi besar di hari Jum'at hukumnya wajib. Ini mengandung hikmah shihhiyâh (kesehatan) yang dahsyat. Dimana menjadi sekat pengingat, agar seorang Muslim rutin melakukan bersih-bersih diri, minimal sepekan sekali. Itu selain mandi Junub karena mimpi basah atau hubungan suami-isteri.
Apalagi jika didukung dengan memotong kuku, membersihkan bulu kemaluan, membersihkan bulu ketiak, dan memotong kumis, sebagaimana termaktub dalam hadits Khomsun minal Fithrah (Lima Kesucian). Maka dengan tetap melakukannya, kita tidak kehilangan Tarbiyah Shihhiyah dari Jum'atan.
(4) Tetap Membaca Surat Al-Kahfi
Dari Abu Sa'id Al-Khudzri, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i).
Keutamaan di atas tidak terikat khusus dengan pelaksanaan Sholat Jum'at. Maka jangan sampai ditinggalkan. Justru dengan tidak keluar rumah, kita punya lebih banyak waktu untuk tidak sekedar membacanya, tapi juga mentadabburi makna dan tafsirnya.
Karena di balik anjuran untuk membaca surat Al-Kahfi berulang tiap pekan, pasti ada hikmah istimewa dan pelajaran besar yang harus kita ambil darinya. Seperti kisah Ashhâbul Kahfi, Nabi Musa bersama Nabi Khidir, dan Dzul Qornain.
(5) Tetap Dengarkan Khutbah
Dari Jabir bin Samurah, dia berkata tentang khutbah Rasulullah ﷺ:
كَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ
“Rasulullah ﷺ menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk di antara keduanya, (dan dalam khutbah itu) beliau membaca al-Quran dan mengingatkan manusia.” (HR. Muslim)
Di antara hikmah disyariatkannya Sholat Jum'at, ia adalah momentum untuk menyampaikan wasiat kebaikan. Khutbah yang berisi ajakan untuk meningkatkan takwa dan menyampaikan ilmu itu, adalah oase hati bagi seorang Muslim.
Dengan adanya Sholat Jum'at, seorang Muslim seperti "dipaksa" mendengarkan nasehat minimal sepekan sekali. Maka agar hari Jum'at tidak kehilangan hikmah dan fungsi tarbawi-nya, tetaplah dengarkan Khutbah melalui berbagai media dan teknologi yang ada.
Seperti khutbah yang disiarkan oleh Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi. Dimana meski Sholat Jum'at padanya tertutup untuk umum, namun tetap bisa dinikmati melalui televisi atau live streaming YouTube.
(6) Tetap Lakukan Evaluasi dan Planing
Sebagaimana tersirat dalam surat Al-Hasyr ayat 18, kita sebagai seorang Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang evaluatif sekaligus visioner. Dan untuk melakukan evaluasi (muhâsabah) atau merencanakan masa depan (takhthîth) perlu adanya momentum dan periodesasi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Sholat lima waktu, antara Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu dapat menghapus dosa antara itu semua, selagi menjauhi dosa besar" (HR. Muslim).
Dalam hadits di atas selain berbicara tentang keutamaan berupa pengampunan dosa, sebenarnya juga tersirat periodesasi kehidupan yang bisa dijadikan momentum perubahan diri bagi seorang Muslim.
Salah satunya adalah hari Jum'at yang bisa dijadikan momentum evaluasi dan planing dalam periode waktu satu pekan. Tentu selain Sholat Fardhu (harian), Ramadhan (Tahunan) dan dalam riwayat yang lain Haji atau Umrah (seumur hidup).
(7) Tetap Berdoa di Waktu Mustajab
Di antara keistimewaan hari Jum'at adalah adanya waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa. Meskipun ada riwayat menyebutkan bahwa waktu mustajab itu adalah antara dua khutbah dalam sholat Jum'at, namun riwayat yang lain menyebutkan bahwa ia ada antara habis 'Ashar hingga menjelang Maghrib.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah ﷺ bersabda:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
"Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam, di antara waktu itu ada waktu dimana tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar." (HR. Abu Dawud).
Maka sesudah sholat 'Ashar, terutama menjelang waktu Maghrib, hentikan semua aktivitas, segera masuk ke Musholla rumah dan berdoa dengan khusyu' memohon ampunan dan kebaikan dari Allah Ta'ala, terutama keselamatan dari wabah Corona.
Demikian. Semoga dengan tetap mengamalkan tujuh hal di atas, meski Masjid-Masjid sementara ditutup, fungsi tarbawi dari hari Jum'at tidak ikut ter-lockdown. Ia tetap menjadi Sayyidul Ayyâm (hari terbaik), Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), dan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan).
#DiRumahAja
#Jum'atBerkah
Padahal Jum'at bagi seorang Muslim bukan sekedar Farîdhah Usbû'iyah (kewajiban pekanan), Sayyidul Ayyâm (hari terbaik) dan Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), tetapi Jum'at juga merupakan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan). Sebagai momentum menyiapkan bekal spiritual guna mengarungi kehidupan tujuh hari yang akan datang.
Agar fungsi tarbawi (kependidikan) dari Jum'at tersebut tidak ikut ter-lockdown, sebenarnya ada beberapa amalan istimewa di hari Jum'at yang tetap bisa kita lakukan di rumah kita masing-masing, tujuh diantaranya:
(1) Tetap Memperbanyak Sholawat
Dari Anas bin Malik, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
أَكْثِرُوا الصَّلاَةَ عَلَىَّ يَوْمَ الْجُمُعَةِ وَلَيْلَةَ الْجُمُعَةِ فَمَنْ صَلَّى عَلَىَّ صَلاَةً صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ عَشْرًا
"Perbanyaklah shalawat kepadaku pada hari Jum'at dan malam Jum'at. Barangsiapa yang bershalawat kepadaku satu kali niscaya Allah bershalawat kepadanya sepuluh kali." (HR. Baihaqi).
Sholawat kepada Rasulullah ﷺ adalah bukti cinta kepadanya. Saat kadang diri lalai melantukannya setiap hari, targhîb (anjuran) untuk memperbanyaknya pada malam dan hari Jum'at menjadi semacam cegatan, agar tidak keterusan lalai sepanjang pekan. Dan itu tidak terkait dengan Sholat Jum'at.
(2) Tetap Sholat Shubuh Berjama'ah
Dari Abdullah bin Umar, Rasulullah ﷺ bersabda:
إن أفضل الصلوات عند الله صلاة الصبح يوم الجمعة في جماعة
"Seutama-utamanya shalat di sisi Allah adalah shalat Shubuh pada hari Jum'at secara berjamaah." (HR. Baihaqi).
Keutamaan shalat Shubuh di hari Jum'at ini bertambah lagi dengan membaca surat As-Sajdah dan Al-Insân, sebagaimana hadits yang diriwayatkan oleh Abu Hurairah dalam hal ini (HR. Bukhari, no. 851).
Ibnu Hajar dalam Fathul Bâri menjelaskan, "Hikmahnya didalam dua surat ini terdapat petunjuk kejadian yang ada di dalamnya berupa penciptaan Adam dan kejadian hari kiamat; karena hal itu akan terjadi pada hari Jum'at."
Dalam kondisi sekarang ini, semoga Sholat Subuh yang kita laksanakan berjama'ah di rumah bersama keluarga, tetap tercatat sebagai amalan paling utama dan paling dicintai Allah Ta'ala, serta menjadi pengingat diri akan dahsyatnya huru-hara kiamat.
(3) Tetap Melakukan Mandi Besar
Diriwayatkan dari sahabat Abu Sa’id Al-Khudhri, Rasulullah ﷺ bersabda:
غُسْلُ يَوْمِ الجُمُعَةِ وَاجِبٌ عَلَى كُلِّ مُحْتَلِمٍ
“Mandi Jum’at itu wajib atas setiap orang yang telah baligh.” (HR. Bukhari & Muslim)
Dari hadits tersebut, sebagian Ulama menyimpulkan bahwa mandi besar di hari Jum'at hukumnya wajib. Ini mengandung hikmah shihhiyâh (kesehatan) yang dahsyat. Dimana menjadi sekat pengingat, agar seorang Muslim rutin melakukan bersih-bersih diri, minimal sepekan sekali. Itu selain mandi Junub karena mimpi basah atau hubungan suami-isteri.
Apalagi jika didukung dengan memotong kuku, membersihkan bulu kemaluan, membersihkan bulu ketiak, dan memotong kumis, sebagaimana termaktub dalam hadits Khomsun minal Fithrah (Lima Kesucian). Maka dengan tetap melakukannya, kita tidak kehilangan Tarbiyah Shihhiyah dari Jum'atan.
(4) Tetap Membaca Surat Al-Kahfi
Dari Abu Sa'id Al-Khudzri, Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قَرَأَ سُورَةَ الْكَهْفِ فِى يَوْمِ الْجُمُعَةِ أَضَاءَ لَهُ مِنَ النُّورِ مَا بَيْنَ الْجُمُعَتَيْنِ
“Barangsiapa yang membaca surat Al-Kahfi pada hari Jum’at, dia akan disinari cahaya di antara dua Jum’at.” (HR. An-Nasa’i).
Keutamaan di atas tidak terikat khusus dengan pelaksanaan Sholat Jum'at. Maka jangan sampai ditinggalkan. Justru dengan tidak keluar rumah, kita punya lebih banyak waktu untuk tidak sekedar membacanya, tapi juga mentadabburi makna dan tafsirnya.
Karena di balik anjuran untuk membaca surat Al-Kahfi berulang tiap pekan, pasti ada hikmah istimewa dan pelajaran besar yang harus kita ambil darinya. Seperti kisah Ashhâbul Kahfi, Nabi Musa bersama Nabi Khidir, dan Dzul Qornain.
(5) Tetap Dengarkan Khutbah
Dari Jabir bin Samurah, dia berkata tentang khutbah Rasulullah ﷺ:
كَانَتْ لِلنَّبِيِّ صَلَّى اللَّهُ عَلَيْهِ وَسَلَّمَ خُطْبَتَانِ يَجْلِسُ بَيْنَهُمَا
يَقْرَأُ الْقُرْآنَ وَيُذَكِّرُ النَّاسَ
“Rasulullah ﷺ menyampaikan dua khutbah dimana beliau duduk di antara keduanya, (dan dalam khutbah itu) beliau membaca al-Quran dan mengingatkan manusia.” (HR. Muslim)
Di antara hikmah disyariatkannya Sholat Jum'at, ia adalah momentum untuk menyampaikan wasiat kebaikan. Khutbah yang berisi ajakan untuk meningkatkan takwa dan menyampaikan ilmu itu, adalah oase hati bagi seorang Muslim.
Dengan adanya Sholat Jum'at, seorang Muslim seperti "dipaksa" mendengarkan nasehat minimal sepekan sekali. Maka agar hari Jum'at tidak kehilangan hikmah dan fungsi tarbawi-nya, tetaplah dengarkan Khutbah melalui berbagai media dan teknologi yang ada.
Seperti khutbah yang disiarkan oleh Masjid Al-Haram dan Masjid Nabawi. Dimana meski Sholat Jum'at padanya tertutup untuk umum, namun tetap bisa dinikmati melalui televisi atau live streaming YouTube.
(6) Tetap Lakukan Evaluasi dan Planing
Sebagaimana tersirat dalam surat Al-Hasyr ayat 18, kita sebagai seorang Muslim dituntut untuk menjadi pribadi yang evaluatif sekaligus visioner. Dan untuk melakukan evaluasi (muhâsabah) atau merencanakan masa depan (takhthîth) perlu adanya momentum dan periodesasi.
Dari Abu Hurairah, Rasulullah ﷺ pernah bersabda:
الصَّلَوَاتُ الْخَمْسُ، وَالْجُمُعَةُ إِلَى الْجُمُعَةِ، وَرَمَضَانُ إِلَى رَمَضَانَ، مُكَفِّرَاتٌ مَا بَيْنَهُنَّ، إِذَا اجْتَنَبَ الْكَبَائِرَ
"Sholat lima waktu, antara Jum'at ke Jum'at berikutnya, dan Ramadhan ke Ramadhan berikutnya, itu dapat menghapus dosa antara itu semua, selagi menjauhi dosa besar" (HR. Muslim).
Dalam hadits di atas selain berbicara tentang keutamaan berupa pengampunan dosa, sebenarnya juga tersirat periodesasi kehidupan yang bisa dijadikan momentum perubahan diri bagi seorang Muslim.
Salah satunya adalah hari Jum'at yang bisa dijadikan momentum evaluasi dan planing dalam periode waktu satu pekan. Tentu selain Sholat Fardhu (harian), Ramadhan (Tahunan) dan dalam riwayat yang lain Haji atau Umrah (seumur hidup).
(7) Tetap Berdoa di Waktu Mustajab
Di antara keistimewaan hari Jum'at adalah adanya waktu tertentu yang mustajab untuk berdoa. Meskipun ada riwayat menyebutkan bahwa waktu mustajab itu adalah antara dua khutbah dalam sholat Jum'at, namun riwayat yang lain menyebutkan bahwa ia ada antara habis 'Ashar hingga menjelang Maghrib.
Dari Jabir bin Abdullah, Rasulullah ﷺ bersabda:
يَوْمُ الْجُمُعَةِ اثْنَتَا عَشْرَةَ سَاعَةً لاَ يُوجَدُ فِيهَا عَبْدٌ مُسْلِمٌ يَسْأَلُ اللهَ شَيْئًا إِلاَّ آتَاهُ إِيَّاهُ فَالْتَمِسُوهَا آخِرَ سَاعَةٍ بَعْدَ الْعَصْرِ
"Pada hari Jum’at terdapat dua belas jam, di antara waktu itu ada waktu dimana tidaklah seorang muslim memohon sesuatu kepada Allah melainkan Dia akan mengabulkan permintaannya. Oleh karena itu, carilah ia di akhir waktu setelah ‘Ashar." (HR. Abu Dawud).
Maka sesudah sholat 'Ashar, terutama menjelang waktu Maghrib, hentikan semua aktivitas, segera masuk ke Musholla rumah dan berdoa dengan khusyu' memohon ampunan dan kebaikan dari Allah Ta'ala, terutama keselamatan dari wabah Corona.
Demikian. Semoga dengan tetap mengamalkan tujuh hal di atas, meski Masjid-Masjid sementara ditutup, fungsi tarbawi dari hari Jum'at tidak ikut ter-lockdown. Ia tetap menjadi Sayyidul Ayyâm (hari terbaik), Mukaffirah Adz-Dzunûb (penghapus dosa), dan Mahatthatul Hayâh (terminal kehidupan).
#DiRumahAja
#Jum'atBerkah
Minggu, 01 Desember 2019
INI ADA INFORMASI YANG HEBAT BUAT PARA PEMBACA ALQURAN
Mau Sehat ? Baca terus Al Quran, Sel Kanker pun Bunuh Diri
Pengaruh Tilawah terhadap kesehatan tubuh*
Masya Allah,
Bukti-bukti ilmiah Al Qur'an sudah nampak di akhir zaman ini, kemukzijatan Al Qur'an sudah di ketahui dunia saat ini, dan membuat mereka para saintific terpesona atas keilmiahan dan kemukjizatan Al Qur'an tersebut.
Prof. Dr. dr Suzane moore PhD telah merilis dalam journalnya, ia berkata : ini sebuah kitab yg menakjubkan karena terbukti kemukjizatannya, ia telah memperlihatkan bagaimana Al Qur'an merupakan sebuah obat penyakit manusia.
Suara yang keluar dari tilawah seseorang akan melayang ke udara dan kemudian masuk melewati telinga dan seterusnya di serap oleh tubuh, kemudian ia masuk ke sel-sel yang ada dalam tubuh kita. Suara yg terdengar dgn irama dan frekuensi tertntu mengandung informasi spesifik sehingga dapat memberi rangsangan kepada sel-sel dalam tubuh kita.
Al Qur'an yg tersusun secara sistematik dengan irama yang indah karena bacaan yang tartil dan pengulangan kata-katanya sungguh menakjubkan karena ia membuat sel-sel dalam tubuh kita bisa melawan penyakit-penyakit yg berbahaya, dengan bahasa yang menyentuh, ternyata mengandung informasi spesifik pada setiap ayat-ayatnya. Dengan informasi yang spesifik ini bisa membuat sel-sel yang sakit menjadi sembuh.
Hasil penelitian terkini seperti yang diungkapkan Prof. Dr. dr. Abraham nicole PhD, bahwa sel-sel darah merah yang telah dibacakan ayat-ayat Al Qur'an dengan bacaan tartil artinya bacaan yg indah dengan memakai kaidah Tahsin Tajwid, ia memperlihatkan respon tertentu.
Sehingga sel-sel kanker pun bunuh diri. Bahkan virus auto imunpun lenyap. Terbukti dari hasil penelitian Prof. Dr. dr Victor Iron PhD USA
Penelitian lainnya membuktikan bahwa sel-sel kanker ganas menjadi normal kembali dengan bacaan ayat-ayat Al Qur'an.
Di samping itu penelitian memperlihatkan bahwa media yang paling baik untuk informasi Al Qur'an adalah Air putih, Madu, minyak zaitun, air zam-zam dan makanan alami yang sangat banyak ragamnya di dunia ini, ia bisa menjadi media informasi gelombang energi dari sebuah bacaan Al Qur'an.
Inilah Manfaat Membaca Al-Qur'an bagi Kesehatan
Menurut sebuah survey yang dilakukan oleh dr. Al-Qodhi di Klinik Besar Florida, Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan ayat suci Al-Qur'an, baik mereka yg mengerti bahasa Arab atau tidak, ternyata memberikan perubahan fisiologis yang sangat besar. Termasuk salah satunya dapat menangkal berbagai macam penyakit.
Hal tsb dikuatkan lagi oleh Penemuan Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston.
Mengapa di dalam Islam, ketika kita mengaji disarankan untuk bersuara? Minimal untuk diri sendiri alias terdengar oleh telinga kita.
Berikut penjelasanya :
Setiap sel di dalam tubuh kita bergetar di dalam sebuah sistem yang seksama, dan perubahan sekecil apapun dalam getaran ini akan menimbulkan potensi penyakit di berbagai bagian tubuh...
Nah... Sel-sel yang rusak ini harus digetarkan kembali untuk mengembalikan keseimbangannya.
Hal tersebut artinya harus dengan suara. Maka munculah TERAPI SUARA yang ditemukan oleh dr. Alfred Tomatis, seorang dokter di Perancis.
Sementara dr. Al-Qodhi menemukan, bahwa
MEMBACA AL-QUR'AN DENGAN BERSUARA, Memberikan pengaruh yang luar biasa terhadap sel-sel otak untuk mengembalikan keseimbangannya.
Penelitian berikutnya membuktikan Sel Kanker dapat hancur dengan menggunakan FREKUENSI SUARA saja.
Dan kembali terbukti bahwa, Membaca Al-Qur'an memiliki dampak hebat dalam proses penyembuhan penyakit sekaliber kanker.
Virus dan kuman berhenti bergetar saat dibacakan ayat suci Al-Qur'an, dan di saat yang sama , sel-sel sehat menjadi aktif.
Mengembalikan keseimbangan program yang terganggu tadi.
Silakan dilihat QS. Al-Isro' ayat 82
Dan yang lebih menguatkan supaya diri ini semakin rajin dan giat membaca Al-Qur'an adalah karena menurut survey :
SUARA YANG PALING MEMILIKI PENGARUH KUAT TERHADAP SEL-SEL TUBUH, ADALAH SUARA SI PEMILIK TUBUH ITU SENDIRI.
Lihat QS. 7 ayat 55 dan QS. 17 ayat 10.
Mengapa Sholat berjama'ah lebih di anjurkan?.
Karena ada do'a yg dilantunkan dengan keras, sehingga terdengar oleh telinga, dan ini bisa mengembalikan sistem jaringan kita yang rusak.
Mengapa dalam Islam mendengarkan lagu hingar bingar tidak dianjurkan?
Karena survey membuktikan, bahwa getaran suara hingar bingar MEMBUAT TUBUH TIDAK SEIMBANG.
Maka kesimpulannya adalah :
1. Bacalah Al-Qur'an di pagi hari dan malam hari sebelum tidur untuk mengembalikan sistem tubuh kembali normal.
2. Kurangi mendengarkan musik hingar bingar, ganti saja dengan murotal yang jelas-jelas memberikan efek menyembuhkan.
Siapa tahu kita punya potensi terkena kanker, tapi karena rajin mendengarkan murotal, penyakit tersebut bisa hancur sebelum terdeteksi.
3. Perbaiki baca Al-Qur'an (baca dengan tartil, penuhi Hukum Tajwid), karena efek suara kita sendirilah yang paling dasyat dalam penyembuhan.
Dengan hanya tilawah yg baik dan Tartil Tajwid Tahsin maka kesehatanmu akan terjaga. In Syaa Allah
Semoga Bermanfaat.😊🙏
Senin, 11 November 2019
Jangan Menghafal al Qur'an Pakai Otak!
"Anda sedang bercanda ya? Mana mungkin kita bisa menghafal tidak pakai otak?" Wait a minute... Tunggu dulu..!
Tidak sedikit di antara kita yang kesulitan sekali menghafal al Qur'an karena hanya mengandalkan kekuatan daya ingat dan otaknya saja. inilah salah satu kesalahan fatal para penghafal Al Qur'an. Yang benar bagaimana? Hafalkan Al Qur'an dengan hatimu!
Al kisah, ada seorang santri merasa sangat kesulitan menghafalkan al Qur'an. Minggu ini ayat ayat dihafal, minggu depannya lupa, hari ini ayat-ayat dihafal besok lupa dan seterusnya. Akhirnya dia menyerah dan mohon ijin ke Pak Kyainya untuk berhenti menghafal al Qur'an dan keluar dari pesantren.
Dengan sabar Pak Kyai mendengar keluhan dari santri nya tsb. Lalu berkata: "Baiklah Nak, tapi sebelum kamu pulang, ini ada surat dari orangtua mu, belum sempat saya berikan kepada mu, terimalah dan baca sekarang juga ya...!"
Setelah sang santri membacanya. Pak Kyai bertanya :"Apa saja isi surat itu Nak? ". Dengan lancar sang santri menjawab: " Ibu menanyakan kabar saya Pak Yai, dan beliau memotivasi saya untuk sabar dan tekun belajar... bla.. bla... bla.. " dua lembar surat dari ibunya tersebut diceritakan semua oleh sang santri kepada Pak Kyai.
Lalu dengan penuh wibawa Pak Kyai bertanya: " berapa lembar surat yang dikirim Ibumu tersebut? " "dua lembar Pak Kyai" jawab sang santri. "Berapa kali kamu membaca nya?" tanya Pak Kyai. "Satu kali Pak Kyai", jawab sang santri. "Mengapa kamu bisa hafal isinya? padahal kamu hanya membacanya sekali?!" Sang santri terdiam dan tidak menjawabnya.
Lalu Pak Kyai dengan tenang dan penuh wibawa menasihati nya: "Nak... kamu bisa hafal isi surat dari ibumu meskipun kamu hanya sekali baca... itu karena kamu membaca nya dengan hatimu, dengan perasaan cintamu kepada ibumu... Karena itu bacalah Al Qur'an, hafalkan al Qur'an juga dengan hatimu, dengan perasaan mu... anggap lah ayat-ayat al Qur'an itu surat surat cinta dari Tuhan-mu yang dikirimkan khusus buat mu... surat surat cinta dari Sang Maha Pengasih dan Maha Penyayang kepadamu Naaak... "
Tanpa terasa air mata sang santri meleleh... dia urungkan niatnya berhenti menghafalkan ayat-ayat al Qur'an.. dia mulai lagi menghafalkan nya dengan penuh perasaan cinta kepada Al Qur'an.. dia hadirkan perasaan cintanya kepada ayat-ayat Al Qur'an. Surah-surah yang dia baca dan hafalkan itu dia anggap sebai surat-surat cinta dari Alloh yang ditujukan kepadanya..
Dan akhirnya... Allah SWT pun menjadikan nya mudah di dalam menghafalkan al Qur'an.
Saudaraku penghafal al Qur'an yang dimuliakan Allah... cobalah saudaru renungi ayat berikut ini:
وَقَالَ ٱلَّذِينَ كَفَرُواْ لَوۡلَا نُزِّلَ عَلَيۡهِ ٱلۡقُرۡءَانُ جُمۡلَةٗ وَٰحِدَةٗۚ كَذَٰلِكَ لِنُثَبِّتَ بِهِۦ فُؤَادَكَۖ وَرَتَّلۡنَٰهُ تَرۡتِيلٗا
Dan orang-orang kafir berkata, “Mengapa Al-Qur'an itu tidak diturunkan kepadanya sekaligus?” Demikianlah, agar Kami memperteguh hatimu (Muhammad) dengannya dan Kami membacakannya secara tartil (berangsur-angsur, perlahan dan benar).
Perhatian ayat tersebut... Allah SWT menurunkan ayat-ayatNya secara berangsur-angsur kepada baginda Rasulullah SAW adalah agar ayat-ayat Al Qur'an tertancap kuat ke dalam hati Beliau SAW.
Tidak diragukan lagi... Rasa cinta yang teramat mendalam terhadap Al Qur'an itulah yang akan menjadikan kita dekat dengan Al Qur'an dan dimudahkan untuk membaca, menghafal, memahami maknanya dan mengamalkannya. In syaa Allah..
(Disarikan dari taushiyah Ustadz Bobby Herwibowo, dengan beberapa editing dan tambahan).
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
Better Education For Better Life
➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖➖
SDIT ISANTAMA BLITAR
"Sekolah PaRa Juara"
🏡 Jl. Raya Gaprang - Kanigoro Kab Blitar
(selatan patung sapi desa gaprang)
☎ 0342 - 4551053 / 082.1122.319.00
Like & Suscribe :
Facebook & Youtube : Insantama Blitar
Instagram & Twitter : @insantamablitar
Senin, 16 Oktober 2017
GRATIS.. Al Quran Braille
Teman2.. mungkin ada yg punya info perorangan ataupun Yayasan / komunitas penyandang Tuna Netra yg membutuhkan Al Quran Braile.. ada lumayan banyak dan perlu disalurkan..
Gratis.. Tidak ada batasan usia..
Bisa menghubungi :
Oky - 08123071200
Yysan Tabassum emdee 081330403563
Terimakasih..
*jika berkenan mohon bantu share
Sabtu, 18 Februari 2017
Manfaat Ilmiah dari Membaca Al Qur'an yang Belum Banyak Orang Menyadari
“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqur’an”.
Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.
Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.
Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.
Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.
Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.
Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.
Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al quran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).
Maha benar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).
Subhanallah ternyata membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al Qur'an dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap kejiwaan kita. Semoga sedikit kajian di atas bisa menjadikan kita lebih sering lagi membaca kitab suci Al Qur'an yang belum banyak orang menyadari akan keistimewaan membaca Al Qur'an. Wallahu A'lam Bishawab.
Langganan:
Postingan (Atom)