Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Tampilkan postingan dengan label Corona. Tampilkan semua postingan
Sabtu, 09 Mei 2020
KETIKA ALLAH SWT TAK MAU MENERIMA KITA DI RUMAHNYA. TANYA KENAPA.
Allah SWT menurunkan mahluk-Nya yang tak dapat dilihat mata karena terlalu kecil;
bernama CORONA di awal November,
di sebuah negeri yang tak mengenalNya : Wuhan.
Kini si mahluk kecil itu memporak porandakan segala sendi kehidupan 2/3 dunia.
Ekonomi global mengalami anomali yang sulit dinalar.
Ketakutan dimana mana.
Kematian cukup banyak hanya dalam waktu singkat saja.
Saat umroh dilarang oleh otoritas Saudia,
.. kita masih tidak terlalu risau karena hanya orang mampu dan terpanggil yang bisa melakukannya.
Kita masih bisa berapologi :
" ...Ah umroh kan gak wajib. Lagian rumah Allah kan bukan cuma di Mekkah Madinah.. masih ada Masjid².. Gak masalah Umroh ditutup..."
Pada detik itu,
Hanya berfikir : Allah menutup pintu rumah besarNya hanya untuk kaum - kaum jauh.
Allah hanya memberikan kesempatan pada penduduk sekitar dan para pelayan sejati yang diperbolehkan bertawaf di baitul atiqNya...
Namun tadi malam,
.. Majelis Ulama Indonesia MUI mengeluarkan fatwa pelarangan Sholat Jumat, Taraweh Ramadhan dan pelaksanaan Sholat Iedul fitri untuk daerah terdampak corona yg ditetapkan pemerintah.
Dan bisa jadi meluas dari yang sekarang.
Bahkan Mudikpun akan dilarang..
Bertanya dalam renung.
Apakah Engkau marah Rabb-ku ?
Ketika sebelum ini :
Masjid² Megah namun Sepi..
Musholla² Bertebaran namun Berdebu...
Taraweh Ramai namun hanya di Awal Ramadhan..
Lebaran katanya Mudik, namun tetap hanya notifikasi WA-lah yang saling Bermaafan...
Ya Rabb..
Saat tak dibebaskan lagi bagi kami bersujud di rumahMu yang suci,
Saat terbatasi bagi kami berjamaah dengan para jamaah saudara seiman kami,
Baru kami Paham :
Arti Kehilangan..
Betapa mulai sunyi pengeras suara masjid disekitaran kami dari celoteh kanak² dan pujian²..
Betapa sepi jalanan depan rumah kami dari ramainya TPA dan ibu² yang hendak pengajian...
Betapa terasa saat semua hal yang selama ini kami abaikan itu, telah selanjutnya jadi pelarangan..
Nikmat yang Dicabut itu,
Barulah menggerogoti Relung Kedamaian..
Ya Allah,
Pesan Cinta apa yang ingin Kau sampaikan?
Atau memang sudah tak sudi lagi,
Engkau melihat wajah kami, mendengar keluh kesah kami, menatap tangis kami dan meraba senyum bahagia kami di Rumah²Mu ?
Ya Rabb sekarang kami bisa merasakan bagaimana perasaan saudara kami di Uiyghur, Myanmar, Suriah dan Palestina yang harus berjuang untuk bisa berada di masjid²Mu.
Sementara kami,
Malah sering dan seringkali malas menuju masjid yg hanya beberapa langkah dengan aman dan nyaman..
Ya Rabb kini kami sadar arti silahturahmi yang dulu kami anggap hanya basa basi.
Sekarang kami tak bisa dalam kerumunan dan forum dakwah yang mendatangkan banyak orang lagi..
Corona..
Mahluk Kecil Tak Nampak oleh Mata..
Namun mampu merusak Tatanan Ketenangan dunia..
Ya Rabb jangan kau buat ramadhan kami nanti akan terasa sepi hambar.
Membayangkan tak ada sholat taraweh berjamaah, tadarrus ramai ramai, dan membangunkan sahur sambil berkeliling kampung.
Apalagi membayangkan : Tak ada lagi mudik berdesakan...
Jangan ya Rabb...
jangan ya Rabb...
Jangan Kau cabut Nikmat yang berpuluh tahun kami nikmati namun telah kami abaikan..
Apa Engkau Menyentil kami?
Ketika ada kesempatan,
Kami malah cukup mengumbar WA KoPas-an untuk bermaafan?
Apa Engkau MengKapoki kami?
Ketika takziah yang 1 kota saja,
Kami hanya titip kalimat Innalillah melalui Grup Rekan dan Teman?
Jangan Kau cabut Nikmat ini ya Rabb..
Karena kini,
kami akhirnya benar² hanya bisa bertemu dalam tegur WA atau Kalimat Telpon dan Pesan..
Engkau menuruti kami Ya Rabb..
Menuruti pengabaian kami..
Yang kami ciptakan sendiri..
Maafkan kami Rabbi..
Maafkan kami..
Masihkah ada kesempatan lagi?
Bukankah Maha PengasihMu,
Melebihi MurkaMu pada kami ?
Ya Rabb..
Hidupnya Mahluk Corona adalah semata mata atas KehendakMu.
Engkau yang Menghidupkan segalanya..
Engkaupun yang Mematikan segalanya..
Mohon Ya Rabb
Panggil kembali mahluk corona ke tubuh tubuh hewan seperti sebelumnya.
Cukupkan tugas mereka untuk mengingatkan kami semua.
Ya Allah,
Berilah obat untuk wabah ini.
Dan Berilah tobat bagi kami..
Pertemukan kami dengan ramadhan penuh berkah,
Tanpa Corona antara Kita.
Aamiin yaa Rabbal Alaamiin...๐ฐ๐ญ
#muhasabahdiri
#Saatnya_menguatkan_iman_dan_imun
Rabu, 22 April 2020
๐ PANDUAN SHALAT TARAWIH DI RUMAH SAAT PANDEMI CORONA
1. Hukum shalat tarawih di bulan Ramadhan adalah sunnah muakkad. Shalat yang penuh keutamaan ini jangan sampai ditinggalkan walaupun saat ini melaksanakannya di rumah saja karena adanya mudarat jika kumpul bersama di masjid.
2. Waktu shalat tarawih adalah antara waktu shalat Isya hingga terbit fajar Shubuh, bisa dilakukan pada awal malam, maupun akhir malam (sepertiga malam terakhir) yaitu menjelang sahur.
3. Shalat tarawih bisa dilakukan dengan rakaat yang sedikit atau banyak. Yang tepat, jumlah rakaat shalat tarawih tidak dibatasi. Kalau biasa merutinkan sebelas rakaat, baiknya di rumah dijaga dengan sebelas rakaat.
4. Shalat tarawih dilakukan dengan dua rakaat salam, dua rakaat salam. Shalat tarawih bisa pula dilakukan dengan empat rakaat salam, empat rakaat salam sebagaimana pendukungnya dalam hadits Aisyah.
5. Shalat tarawih bisa dilakukan berjamaah bersama keluarga, atau bisa seorang diri di rumah, tergantung mana yang dinilai maslahat.
6. Yang menjadi imam adalah yang paham hukum shalat dan bagus bacaannya. Yang dipilih wajib adalah yang benar dalam membaca surah Al-Fatihah, walau dengan keterbatasan hafalan surah lainnya. Imam bisa dipilih ayah, kakek, atau anak laki-laki yang sudah pantas jadi imam shalat.
7. Wanita muslimah tidak disyaratkan untuk berjamaah dalam tarawih, bisa shalat sendirian di dalam kamarnya. Kalau ia merasa kurang semangat, kurang khusyuk, atau lalai dari shalat, ia boleh shalat berjamaah bersama keluarga di rumah.
8. Seorang imam boleh shalat tarawih sambil memegang mushaf, bisa pula dengan gawainya (gadget-nya) selama gerakannya tidak terlalu banyak dan demi kemaslahatan shalat.
9. Shalat malam ditutup dengan shalat witir, bisa memilih tiga rakaat. Shalat witir tiga rakaat dapat dilakukan dengan dua rakaat salam, lalu satu rakaat salam, atau bisa pula tiga rakaat sekaligus salam.
10. Jika sudah shalat tarawih pada awal malam, bisa juga mengerjakan shalat tahajud setelah bangun tidur, asalkan tidak menjadikan dua witir dalam satu malam.
11. Ada syariat qunut witir pada rakaat terakhir bakda rukuk. Dalam madzhab Syafii, qunut witir dibaca pada separuh kedua dari bulan Ramadhan. Bacaan qunut witir adalah: ALLAHUMMAHDIINI FIIMAN HADAIT, WA’AAFINI FIIMAN ‘AFAIT, WATAWALLANII FIIMAN TAWALLAIT, WABAARIK LII FIIMA A’THAIT, WAQINII SYARRAMA QADLAIT, FAINNAKA TAQDHI WALAA YUQDHO ‘ALAIK, WAINNAHU LAA YADZILLU MAN WAALAIT, TABAARAKTA RABBANA WATA’AALAIT.
Kalau shalatnya berjamaah, bisa diubah dengan kata ganti jamak, contohnya: ALLAHUMMAHDINAA, dst.
12. Tidak ada bacaan khusus antara duduk shalat tarawih, juga ketika beralih dari shalat tarawih ke shalat witir. Yang ada tuntunan adalah bacaan setelah shalat witir, yakni: SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS, SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS, SUBHAANAL MALIKIL QUDDUUS, ROBBIL MALAA-IKATI WAR RUUH, lalu dilanjutkan bacaan: ALLOOHUMMA INNII A’UUDZU BI RIDHOOKA MIN SAKHOTIK WA BI MU’AAFAATIKA MIN ‘UQUUBATIK, WA A’UUDZU BIKA MINKA LAA UH-SHII TSANAA-AN ‘ALAIK, ANTA KAMAA ATSNAITA ‘ALAA NAFSIK.
13. Yang mau berpuasa esok hari harus berniat pada malam hari sebelum Shubuh. Niat puasa dalam hati sudah teranggap berdasarkan kesepakatan para ulama. Arti niat adalah keinginan puasa. Niat ini harus ada tiap malam dan diniatkan berpuasa wajib Ramadhan.
-------------
๐Ust. Muhammad Abduh Tuasikal.
QUR’ANIC IMMUNITY, Al Quran sebagai Obat, Sebagai Saran Solusi Covid 19
Alhamdulillah lebih dari 95% PDP (Pasien Dalam Pengawasan) yang penulis tangani sampai saat ini dinyatakan sembuh dan berhasil pulang. Sebutlah Prof DR Dr Idrus Paturusi. Beliau Guru Besar UNHAS dan Mantan Rektor yang sembuh pada tanggal 3 April 2020.
Tokoh Sepakbola Nasional, Andi Darussalam Tabusala juga baru saja dinyatakan sembuh dari covid, setelah diisolasi selama 16 hari. Haru biru menghiasi kepulangan beliau, karena secara kondisi kesehatan, mantan manajer Timnas Indonesia ini, sangat rentan.
Beliau sudah berumur 70 tahun, riwayat darah tinggi, diabetes 30 tahun, 15 tahun suntik insulin, operasi ginjal karena CA, 5 tahun cuci darah... riwayat yang dahsyat. Namun, Allah berkehendak lain, komentator sepakbola yang rutin menghiasi layar kaca di era 1990-an ini, selamat, untuk menjadi bekal keyakinan bagi kita yang masih hidup.
Kedua tokoh besar tersebut mewakili puluhan PDP yang sembuh menggunakan metode penyembuhan Al-Qur’an menghadapi covid-19 ini. Saya membimbing mereka konsultasi jarak jauh untuk melakukan terapi menggunakan Al-Qur’an. Ada yang dibantu keluarganya, ada juga PDP yang bersangkutan yang berkomunikasi di ruang isolasi. Dan hampir seluruhnya alhamdulillah, atas izin Allah, berhasil sembuh.
Ada satu PDP yang syahid, insya Allah. Beliau adalah Abdul Qadir Zaelani, berumur 41 tahun. Syahid di tanggal 5 April 2020. Penulis merasakan kerisauan keluarganya krn kuburnya pun dirahasiakan. Namun sangat terasa, keluarganya bangga dan bersyukur, predikat syahid disandang Abdul Qadir.
Dari hampir 30 yang penulis bimbing, 1 PDP syahid. Angka yang In Syaa Allah cukup menggembirakan.
Dari semua keberhasilan itu, maka penulis mengajukan Qur’anic Immunity untuk dijadikan solusi bagi wabah covid-19. Tentu saja ide ini ditujukan kepada Muslim yang mengimani Al-Qur’an sebagai Syifa’ (obat/penyembuh/penawar). Dengan tetap menghormati pemeluk agama lain.
PSBB VERSUS HERD IMMUNITY
Per tulisan ini dibuat (21/4), penulis sudah 5 minggu mengurung diri di rumah mengikuti anjuran pemerintah. Secara pribadi, saya menguatkan diri, untuk siap melakukan pengurungan diri ini selama mungkin.
Dan penulis yakin, kalangan menengah yang terbiasa online dan memilki tabungan juga siap tetap berada di rumah lebih lama lagi. Pertanyaannya, apakah semua masyarakat siap? Bagaimana dengan kalangan menengah ke bawah? Yang sebelum PSBB saja sudah menggantungkan kehidupannya pada penghasilan harian.
Penulis tertegun dengan bahasan selebriti podcast yang sedang naik daun, Deddy Corbuzier. Di Channel Youtube-nya, video yang diunggah 20 April 2020, nampak kegalauan yang teramat sangat antara beliau dan tamunya.
Dalam wawancara itu, saya menangkap kegalauannya lebih ke potensi kerusuhan, yang bisa meledak kapan saja. Dan saya yakin, itu juga yang berada di fikiran banyak orang. Di media mainstream pun sudah mulai ada berita-berita keharuan, keluarga yang tidak bisa makan berhari-hari.
Kita pun memahami pemerintah, yang memang dengan pilihan terbatas, akhirnya harus menetapkan PSBB sebagai solusi. Pembatasan Sosial Berskala Besar ini dipilih, untuk tidak membebani keuangan pemerintah yang memang tidak-lega keuangannya.
Pe-ernya adalah, harus disiapkan dampak pada masyarakat lapar yang tidak bisa dikendalikan fikiran “gelap”nya. Yang saat “hanya di rumah saja” mendengarkan tangisan demi tangisan anak yang kelaparan. Dulu jumlahnya masih bisa terukur, namun di masa covid19 ini jumlahnya meledak, dan dalam beberapa bulan ke depan, makin tidak bisa diprediksi.
Sebelum covid19, kalangan menengah juga bisa menjadi mitra pemerintah dalam berdonasi. Tapi di masa covid19, kalangan menengahpun terdampak. PHK besar2an sudah di depan mata.
Pilihan PSBB nampaknya bukanlah solusi akhir. Karena sangat tidak ideal, dan rentan menimbulkan dampak sosial. Saya yakin pemerintah saat ini sedang menyiapkan strategi lain.
Dalam fikiran penulis, pilihan selain PSBB adalah Herd Immunity. Inggris, Belanda dan Swedia sempat melirik metode ini. Namun herd immunity bernuansa seperti kalah perang. Sebagian mental masyarakat juga bisa “down” jika mendengar angka pasien yang semakin meningkat. Dan akhirnya, ketiga negara itu kembali lagi ke strategi Lockdown.
Singapura yang awalnya dibanggakan dengan strategi “total football”nya menghadapi covid dan berhasil menekan jumlah penderita, ternyata sekarang “jebol”, terjadi ledakan penderita dan kini, per tulisan ini dibuat, ada 6558 kasus, menyusul Indonesia dan Filipina. Padahal negara kecil.
Kuwait yang menerapkan Lockdown total dan jam malam, malah angka penderitanya meningkat dari 37 menjadi 1995 kasus. Lockdown ketat, malah penderita meningkat. Kok bisa?
Dan yang kini menjadi berita hangat, Amerika diambang tahapan kerusuhan sosial. Twit Donald Trump untuk memprovokasi pendukungnya untuk ”liberate” atau melawan lockdown malah berbuah demonstrasi besar2an di banyak negara bagian.
Lalu, Indonesia mau apa?
DANGER VERSUS FEAR
Dalam keadaan ini, rasanya Indonesia bisa menyalip di tikungan, mengutip ungkapan2 yang sering dikemukakan Mardigu Wowik. Ya, saya sependapat. Penulis yakin, Indonesia bisa menyalip di tikungan. Saat semua negara kebingungan, Indonesia bisa pulih lebih awal. Dan membangun ekonomi lebih cepat dari yang lain.
Semua itu bisa dilakukan, asalkan semua pihak mengetahui bedanya “Danger” dengan “Fear”. Benar, covid19 adalah Danger, tapi kita tidak boleh berada dalam state Fear terus menerus. Harus ada titik tenangnya. Makin cepat titik tenang ini tercapai, makin cepat kegiatan masyarakat bisa pulih kembali.
Maksudnya begini. Covid19 mungkin sampai dua tahun ke depan akan tetap menjadi “bahaya” yang mengintai. Dan harus difahami itu sebagai hal yang lumrah. Seperti bahaya perampok, itu semua sudah faham, sampai kapanpun akan ada perampok. Tapi kita tidak lagi berada dalam ketakutan kan? Karena yakin ada polisi yang bekerja profesional. Dan dengan pembagian tugas dengan Polisi, kita bisa tidur nyenyak.
“Danger” covid19 memang tetap ada, tapi sepatutnya kita tidak mengizinkan “Fear” mendominasi hidup kita.
MENCAPAI TITIK TENANG
Maka, yang diperlukan menghadapi covid19 ini bukan vaksin. Karena bagi penulis, menunggu vaksin adalah sebentuk kekalahan. Selain waktu yang tidak bisa diprediksi, vaksin juga harus mengeluarkan biaya mahal yang harus ditanggung seluruh rakyat Indonesia. Selain itu, dampak ekonomi juga sudah habis2an, selama masa menunggu.
Jika vaksin tidak bisa ditunggu, lalu apa?
Hemat penulis, semua pihak terutama pemimpin sosial harus berfikir tentang “titik tenang” ini. Dibanding dengan kampanye “stay at home”, harus ada kampanye lain yang lebih bernuansa solusi. Perlu dicatat, penulis bukan berarti menganggap kampanye stay at home tidak bermanfaat. Namun lebih ke menatap solusi lain.
Misalnya begini. Titik tenang menghadapi perampok yang merajalela, adalah kampanye besar2an bahwa Polisi bekerja dengan profesional. Diblow up besar2an di media bahwa gembong2 besar perampok sudah ditangkap. Itu akan membuat tenang masyarakat dibandingkan dengan kampanye “berhati2-lah dengan bahaya perampok, dan selalu duduklah di rumah”
Begitu juga dengan covid19.
Sudah jelas bahwa PSBB dan stay at home mengandung resiko yang belum bisa diukur sekarang. Herd Immunity juga penulis fikir bukan pilihan bijak.
Lalu apa? Penulis menawarkan QUR’ANIC IMMUNITY
Sekali lagi, ini tentu saja ditujukan bagi komunitas Muslim. Untuk agama lain, penulis yakin bisa juga diarahkan kembali ke agama masing2.
QUR’ANIC IMMUNITY
Bruce H Lipton, seorang biologist terkenal dari Amerika lantang di channel Youtube-nya menyampaikan bahwa covid19 bisa ditangani dengan mudah.
Professor yang menjadi rujukan dalam menjembatani antara science dan spiritual ini awalnya mengatakan bahwa gen menentukan penyakit. Namun dia resign dari professornya karena merasa bersalah dengan pengajarannya itu. Dan kini, di usianya yang sudah 75 tahun, kerap memberi pelajaran tentang epigenetics. Sebuah teori yang meyakini bahwa ekspresi gen dipengaruhi oleh lingkungan, termasuk fikiran, perasaan, motivasi dan belief.
Tentang covid19, inilah ungkapan Prof Bruce H Lipton: “Benar, covid19 adalah penyakit yang berbahaya, karena dia sejenis flu berat yang mematikan. Kenapa banyak yang mati, karena covid19 adalah flu baru, yang sel kita belum memiliki memori untuk mengeluarkan anti body nya. Tapi percayalah, bahwa yang terkena dampak paling mematikan adalah mereka yang tidak punya imunitas. Dengan sikap yang takut akan ancaman, akal akan mengeluarkan hormon stress dan mematikan imunitas tubuh (Shutdown the Immune System), yang pada akhirnya tidak bisa melawan virus covid19”
Silahkan menuju ke channel Youtubenya untuk dapatkan informasi dan ilmu2 penting di sana.
Pernyataan di atas sangat penting dalam menghadapi covid19 ini. Selain karena sesuai dengan cara kerja imunitas tubuh, pernyataan itu juga diungkapkan oleh biologist terkenal yang semoga bisa didengarkan oleh seluruh tenaga kesehatan di seluruh dunia.
Hal ini juga diperkuat dengan keterangan Prof Dr Muhayya, seorang professor terkenal dari Malaysia.
Pada wawancara saya dengan beliau, Prof DR Dr Muhayya mengatakan “Saya pribadi sebagai dokter perubatan memerlukan banyak perlindungan, dan tidak ada yang lebih baik daripada Al-Qur’an. Dengan getaran Al-Qur’an yang sampai ke sel, maka sel itu akan melawan virus dengan sangat kuat”
Itulah yang penulis praktekkan pada puluhan PDP, dengan positif thinking ditambah dosis Al-Qur’an, makin kuat beliefnya, terbentuklah imunitas di level sel. Qur’anic Immunity terjadi. Sebutlah bu Dian yang kisahnya sangat mengharukan. Berawal dari kontak dengan mitra kerja dari luar negeri, berdua suami istri akhirnya harus mengalami positif covid19.
Saat diperiksa dan dinyatakan positif, keduanya harus mengalami perawatan di tenda darurat tentara di sebuah RS di tangerang. Tapi karena tenda yg dipasang di parkiran itu tidak memiliki jendela, bu Dian malah kambuh asmanya setelah 2 hari dirawat intensif. Saat mengadu pada petugas yang menjaganya, malah disuruh pulang.
Menyandang status PDP, bu Dian dan suaminya kebingungan. Dari jam 11 malam sampai 4 pagi hanya berada di mobil, tidak berani bertemu siapapun, takut malah menularkan penyakit ini. Sampai akhirnya berbekal info dari temannya, kedua pasutri ini menyetir dalam keadaan lemas ke RS Sulianti Saroso. Singkat cerita, dia menghubungi saya dan saya bimbing melakukan Qur’anic Immunity.
Setelah 14 hari dirawat, beliau selamat dan menceritakan kisah ajaibnya di Facebooknya, Dian Eva Agustina. Bersyukur Al-Qur’an meningkatkan imunitasnya dan sembuh atas izin-Nya.
Begitu juga dengan Prof DR Dr Idrus, istrinya intensif komunikasi dengan saya. Pak Andi Darussalam pun begitu. Dan puluhan PDP yang berhasil selamat, alhamdulillah. Semua menggunakan metode yang sama.
Bahkan ada seorang WNI yang terjebak di New York, episentrum covid19 yang sudah mencapai 4000 orang tewas per hari. Bu Mahdalia Eva namanya, setelah 11 hari konsultasi, merasa bahagia dan menyatakan dirinya sudah jauh lebih baik. Beliau tidak bisa menyatakan sembuh, karena tidak bisa mengakses RS yang sudah penuh sesak dengan pasien. Beliau hanya bisa perawatan di rumah dengan Qur’anic Immunity ini. Ada satu WNI kawannnya yang sudah meninggal. Atas izin Allah, beliau selamat.
Tentu, ajal semuanya di tangan Tuhan. Tapi kita manusia diwajibkan berusaha dan tawakkal.
Penulis berfikir, jika seandainya kampanye Qur’anic Immunity ini dilakukan dengan massif di seluruh kaum Muslimin, semua melakukannya dengan serentak, dan akhirnya tercapai titik tenang, nampaknya akan ada cerita yang berbeda, dalam waktu dekat nanti. Kata kuncinya : massif dan serentak.
BERBAGI PERAN
Para ustadz nampaknya harus bergandengan tangan melakukan kampanye ini. Buat tenang masyarakat, bahwa obatnya sudah ada di tengah-tengah mereka, yaitu Al-Qur’an. Bawakan ayat2 Al-Qur’an tentang Syifa’ dan bahwa Al-Qur’an adalah mu’jizat.
Bisa juga melakukan kampanye2 seperti ini:
- Selain menggunakan masker, pastikan keluar rumah hanya setelah membaca Al-Qur’an, beberapa lembar
- Lakukan ruqyah Syar’iyyah, dzikirkan ayat2 pilihan/ma’tsur, lalu tiup di air (amalan meniup ke air ini dishahihkan oleh banyak ulama)
- Sebelum tidur, baca beberapa ayat Al-Qur’an, tiup ke telapak tangan, usapkan ke seluruh tubuh
- Lakukan Tadarrus bersama keluarga
- Perdengarkan murattal Al-Qur’an di rumah-rumah kaum Muslimin.
- Jika berkenan, bisa gunakan metode garpu tala yang penulis lakukan. Silahkan googling untuk metodenya.
- Dan semua cara untuk mendekat kepada Al-Qur’an
Lakukan semua amalan, untuk menjadikan Al-Qur’an sebagai solusi. Dengan menekankan keyakinan yang teguh bahwa Al-Qur’an adalah syifa’ (obat/penyembuh/penawar). Harus sepenuh keyakinan, saat mendekat ke Al-Qur’an, sudah kuat imunitas tubuhnya. Dan akhirnya bisa beraktivitas seperti biasa.
Kuncinya ada di Keyakinan. Makin yakin, makin kuat imunitasnya. Efek keyakinan inilah yang akan mengeluarkan hormon2 positif yang berguna bagi imunitas tubuh.
Lakukan kampanye ini, sampaikan dengan lantang bahwa banyak yang sembuh menggunakan Al-Qur’an. Ajak wawancara PDP yang sembuh, tanyakan apakah Al-Qur’an memiliki dampak, lalu ceritanya, viralkan!Semoga setelah itu media mainstream mau juga memberitakan.
Kepada tenaga kesehatan, saya juga menganjurkan agar terbuka dengan cara2 Ruqyah Syar’iyyah. Ketahuilah, bahwa obat fisik bukan satu2nya penyembuh. Diperlukan kekuatan Doa dan Tuhan yang lebih dari biasanya. Semoga bisa mendengarkan seruan Prof DR Dr Idrus Paturusi yang menyarankan Qur’anic Immunity ini dilakukan. Yakinkan, dengan metode ini, jumlah nakes yang gugur akan berkurang.
Kepada para pasien, tenanglah. Anda dipilih oleh Allah swt untuk menyandang kampanye ini. Pilihan Anda hanya ada 2. Selamat dan Sembuh sehingga jadi bukti mu’jizatnya Al-Qur’an. Atau kedua, jikapun meninggal mati syahid seperti janji Nabi Muhammad saw. Keduanya indah, jadi tenanglah.
Kepada para pemimpin negeri, pak polisi, tentara, politisi, semoga bisa juga melakukannya untuk perlindungan diri sendiri dan mengajak semua rakyat Muslim kembali yakin kepada Al-Qur’an. Anda akan dapatkan pahala besar dan ganjaran dari Allah, atas kampanye ini.
HASIL AKHIR
Jika kampanye ini benar-benar massif dilakukan, apalagi ada bulan Ramadhan, harapannya saat PSBB berakhir, semua pihak telah menggunakan Qur’anic Immunity sebagai pilihan.
Hal ini agar kita bisa kembali hidup normal, keluar dari rumah2 kita dengan percaya diri. Namun ada yang berbeda, Al-Qur’an telah menjadi gema yang menggaung di setiap rumah kaum Muslimin. Minimal 2 tahun saja ke depan, sampai covid19 ini berakhir. Tentu harapannya setelah itu berlanjut.
Semoga Allah selamatkan bangsa dan negara kita. Aman semua penduduknya. Dan kembali menjadi Baldatun Thoyyibatun Wa Rabbun Ghofur. Aamiin.
Wassalam,
Nasrullah
Penulis buku Magnet Rezeki dan mengajarkan Keajaiban Al-Qur’an untuk kehidupan.
CATATAN :
- Saran ini tidak menjadikan keputusan pemerintah tidak dilakukan. Penulis meyakini, mengikuti ulil amri juga bagian dari amal sholeh yang wajib dilakukan. Namun berharap para pemimpin bisa membaca dan mempertimbangkan tulisan ini.
Kamis, 16 April 2020
P S B B
P uasa romadhon.
S holat tarawih.
B ayar zakat fitrah.
B erlebaran (pesta kemenangan)
"Selamat tinggal COVID 19"
"SELAMAT DATANG BULAN SUCI RAMADHAN"
"SEMOGA ALLAH MELINDUNGI HAMBA"NYA YANG TAAT DALAM MEMASUKI & BERIBADAH BULAN SUCI RAMADHAN"
"AAMIIN YAA ROBBAL 'AALAMIIN"
๐๐ป๐๐ณ๐ป
Semoga menjadi do'a kemenangan melawan "CORONA"
Selasa, 14 April 2020
PSBB, AL QURAN DAN IMUNITAS TUBUH
Oleh Ahmad Syaikhu
Wabah Corona yang masih berlangsung sampai saat ini, harus dihadapi antara lain dengan memperkuat imunitas tubuh.
Mengapa? Sebab, menurut banyak ahli kesehatan, salah satu cara terbaik melawan Corona adalah dengan meningkatkan imunitas.
Daya tahan tubuh antara lain dapat diperoleh dengan cara membaca Al-Qur’an. Selain tentu saja dengan makanan, minuman dan vitamin lainnya.
Mengapa Al-Qur’an dapat meningkatkan imunitas tubuh? Dalam suatu konferensi kedokteran di Kairo, Doktor Ahmad Al-Qadli menyatakan bahwa mendengarkan atau membaca Al-Quran mampu menimbulkan ketenangan jiwa.
Kondisi ini menyebabkan peningkatan daya imunitas tubuh melawan serangan penyakit.
Ahli penyakit jantung dan direktur lembaga pendidikan dan penelitian kedokteran Islam di Amerika itu menyampaikan hal tersebut setelah mengadakan riset lapangan.
Ada 210 pasien sukarela selama 48 kali pengobatan yang dibarengi dengan pembacaan Al-Quran atau memperdengarkannya. Hasilnya, 77% dari sampel acak yang terdiri dari muslim dan non muslim menampakkan adanya gejala pengenduran saraf yang tegang dan selanjutnya ini menimbulkan ketenangan jiwa.
Semua gejala tadi direkam dengan alat pendeteksi elektronik yang dilengkapi dengan komputer untuk mengukur setiap perubahan yang terjadi dalam tubuh selama pengobatan.
Menurut Al-Qadli, berkurangnya ketegangan saraf ini mampu mengaktifkan dan meningkatkan daya imunitas tubuh dan memperoleh proses kesembuhan pasien.
Penemuan seperti ini tentu semakin meyakinkan kita terkait i’jazul Qur’an (kemu’jizatan Al-Quran). Memang Allah SWT sudah menegaskan bahwa Al-Qur’an adalah obat, sebagaimana firman Allah SWT
ََُูููุฒُِّู ู ِู ูฑُْููุฑْุกَุงِู ู َุง َُูู ุดَِูุงุٓกٌ َูุฑَุญْู َุฉٌ ِّْููู ُุคْู َِِููู ََููุง َูุฒِูุฏُ ูฑูุธَِّٰูู َِูู ุฅَِّูุง ุฎَุณَุงุฑًุง
“Dan Kami turunkan dari Al-Quran suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al-Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian.” (QS. Al-Isra 82)
Jumat, 03 April 2020
MENOLAK BAHAYA VIRUS CORONA DENGAN BERSEDEKAH
Musibah yang Allah turunkan kepada manusia disebabkan karena ulah dan dosa manusia. Hendaknya kita berusaha untuk mencari keridhaan Allah kembali.
Diantara petunjuk Rasulullah shallallaahu'alaihi wa sallam dalam menolak musibah adalah dengan bersedekah, lebih utama lagi sedekah yang dilakukan secara sembunyi-sembunyi
ใ ค
ุตَุฏََูุฉُ ุงูุณِّุฑِّ ุชُุทِْูุฆُ ุบَุถَุจَ ุงูุฑَّุจِّ.
ใ ค
“Sedekah secara sembunyi-sembunyi itu memadamkan KEMURKAAN Rabb (Allah).” [HR. Ath-Thabrani]
Rasulullah shallallahu’alaihi wa sallam juga bersabda,
ใ ค
ุฅَِّู ุงูุดَّู ْุณَ َูุงَْููู َุฑَ ุขَูุชَุงِู ู ِْู ุขَูุงุชِ ุงِููู ูุงَ َْููุฎَุณَِูุงِู ِูู َْูุชِ ุฃَุญَุฏٍ، َููุงَ ِูุญََูุงุชِِู َูุฅِุฐَุง ุฑَุฃَْูุชُู ْ ุฐََِูู َูุงุฏْุนُูุง ุงََّููู ََููุจِّุฑُูุง َูุตَُّููุง َูุชَุตَุฏَُّููุง
ใ ค
“Sesungguhnya matahari dan bulan adalah dua tanda dari tanda-tanda kebesaran Allah, tidaklah terjadi gerhana karena kematian seseorang, tidak pula karena kelahirannya, maka jika kalian melihat gerhana, berdoalah kepada Allah, bertakbir, sholat dan bersedekah.” [HR. Al-Bukhari dan Muslim dari Aisyah radhiyallahu’anha]
ใ ค
Walau perintah bersedekah dalam hadits ini terkait dengan gerhana, akan tetapi makna hadits ini bersifat umum, yaitu anjuran bersedekah ketika menghadapi ancaman bahaya.
ใ ค
Asy-Syaikh Ibnu Daqiqil ‘Ied rahimahullah berkata,
ใ ค
ููู ุงูุญุฏูุซ ุฏููู ุนูู ุงุณุชุญุจุงุจ ุงูุตุฏูุฉ ุนูุฏ ุงูู ุฎุงูู ูุงุณุชุฏูุงุน ุงูุจูุงุก ุงูู ุญุฐูุฑ
ใ ค
“Dan dalam hadits ini terdapat dalil disunnahkannya bersedekah dalam keadaan-keadaan genting, untuk menolak bencana yang dikhawatirkan.” [Ihkamul Ahkam]
Semoga dengan bersedekah, Allah akan mengangkat wabah ini dan kita bisa kembali beribadah di rumah-Nya di bulan Ramadhan.
Aamin..
♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
Jazakumullahu khairan
๐๐๐๐๐๐๐
Selasa, 31 Maret 2020
Sadarkah anda, Hujan sebagai disinfektan gratis yg menakjubkan?
Ia mengalir vertikal dari langit ke tanah dengan membawa siraman tetesan air berlimpah, mengenai permukaan apa saja yang ditemuinya lalu menyeret partikel apa saja yang menempel di permukaan itu termasuk droplet virus.
Diseretnya mengalir menjauh ke permukaan yang lebih rendah dan masuk ke dalam tanah.
Hujan adalah jawaban Tuhan atas doa-doa kita yang kekurangan disinfektan untuk membersihkan lingkungan dari virus corona.
QS al-Furqan 48 dan al-Anfaal 11, hujan disebut sebagai al-ma' ath-thahur, air yang suci, bersih, mensucikan, membersihkan. Ilmuwan setuju hujan adalah hasil penyulingan di langit sehingga menjadi pembersih dan pembasmi kotoran terbaik yang mampu mensterilkan bumi yang tercemar. Semoga hujannya menghanyutkan semua virus....Aamiin yaa robbal aa'lamiin...๐คฒ๐คฒ๐คฒ
Jumat, 20 Maret 2020
SISI POSITIF CORONA VIRUS
Tidak ada didunia ini yang terjadi kebetulan. Semua ada tujuan dan hikmah.
Kira-kira apa hikmah dibalik pandemik Corona virus ini?
1. Corona menutup bar, klub malam, rumah bordil, kasino dan tempat-tempat orang biasa bermaksiat.
2. Corona menurunkan suku bunga bank yang mencekik leher.
3. Membawa keluarga bersama kembali dalam rumah dan melakukan aktivitas rumah bersama.
4. Menghentikan orang memakan hewan mati dan terlarang
5. Memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan
6. Negara-negara Arab telah melarang shisha.
8. Corona melemahkan para diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa.
9. Corona membungkam kesombongan negara yang mengangap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan.
9. Manusia banyak berdoa dan berharap padaNya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi.
10. Memaksa negara memperhatikan rakyatnya.
11. Memperlihatkan betapa bergunanya wudhu paling tidak lima kali dalam sehari.
12. Mengajarkan manusia bagaimana bersin, menguap dan batuk seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW kita lebih dari 1400 tahun yang lalu.
13. Coronavirus sekarang membuat kita tinggal di rumah dan hidup sederhana.
14. Corona mengajarkan bagaimana satu saja tentara ALLAH, yaitu virus kecil yang berukuran 150 nano bisa mengalahkan 7 milyar manusia yang hidup dibumi yang luasnya ratusan juta hektar.
15. Memberi kesempatan kita untuk melihat bahwa mati itu nyata dan dekat dengan kita.
16. Mengajar kita tidak gampang bersentuhan dengan yang bukan muhrim.
17. Mengajar kita tidak jajan dan makan sembarangan diluar.
18. Membangunkan kita pada kenyataan dan memberi kita kesempatan untuk meminta pengampunan dan bantuan-Nya.
19. Semua yang kita miliki adalah milik ALLAH dan ALLAH bisa ambil kapan saja.
20. Dan banyak lagi hikmah...
Percayalah, ALLAH menurunkan sesuatu dengan hikmah. Ada pelajaran besar dalam hal ini bagi mereka yang bijaksana dan arif untuk melihat.
๐๐๐
Rabu, 04 Maret 2020
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
RENUNGAN PAGI ๐
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
>> Apakah menyikapi Virus Corona sama dengan menyikapi wabah Thaun?
Virus Corona yang muncul dengan jenis baru (2019-nCoV), yang sampai sekarag para ahli medis belum mampu menemukan obat dan vaksinnya, dapat disikapi sebagaimana dengan wabah thaun.
Kenapa? Karena thaun merupakan jenis penyakit yang sangat mematikan, dapat menular dan membinasakan manusia.
Nabi ๏ทบ menjelaskan beberapa kondisi yang menyebabkan seorang mendapat pahala mati syahid. Di antaranya adalah mati karena wabah penyakit thaun.
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ู َْู ُูุชَِู ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุงูุทَّุงุนُِูู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุงْูุจَุทِْู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูุงْูุบَุฑُِูู ุดَِููุฏٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid.
Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah, dia syahid
Siapa yang mati karena wabah penyakit Thaun, dia syahid.
Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid.
Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” [HR. Muslim 1915]
Dalam hadis dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ๏ทบ juga menjelaskan:
ุงูุดََّูุงุฏَุฉُ ุณَุจْุนٌ ุณَِูู ุงَْููุชِْู ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู: ุงْูู َุทْุนُُูู ุดَِููุฏٌ، َูุงْูุบَุฑُِู ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุฐَุงุชِ ุงْูุฌَْูุจِ ุดَِููุฏٌ، َูุงْูู َุจْุทُُูู ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุงْูุญَุฑِِูู ุดَِููุฏٌ، َูุงَّูุฐِู َูู ُูุชُ ุชَุญْุชَ ุงَْููุฏْู ِ ุดَِููุฏٌ، َูุงْูู َุฑْุฃَุฉُ ุชَู ُูุชُ ุจِุฌُู ْุนٍ ุดَِููุฏٌ
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh:
• Mati karena thaun, syahid,
• Mati karena tenggelam, syahid,
• Mati karena sakit tulang rusuk, syahid,
• Mati karena sakit perut, syahid,
• Mati karena terbakar, syahid,
• Mati karena tertimpa benda keras, syahid,
• Wanita yang mati karena melahirkan, syahid.” [HR. Abu Daud 3111 dan disahihkan Al-Albani]
Selama ini kita mengenal mati syahid hanya bisa diraih dengan gugur di medan perang fi sabilillah. Ternyata ada sebab lain yang menyebabkan seorang mendapatkan pahala mati syahid, yaitu musibah-musibah yang disebutkan dalam hadis di atas. Namun mereka yang mati syahid bukan karena perang (jihad), disebut sebagai syahid secara hukum, BUKAN syahid secara hakikat. Artinya, di dunia diperlakukan seperti jenazah umumnya, namun di Akhirat dia dihukumi syahid.
Al-Hafidz Al-Aini menjelaskan makna hadis di atas:
“Mereka mendapat status syahid secara hukum, bukan hakiki. Ini karunia Allah untuk umat ini, Dia menjadikan musibah yang dialami umat ini sebagai pembersih dosa mereka, penambah pahala, bahkan sampai mengantarkan mereka derajat para syuhada hakiki.” [Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/180]
Sumber:Konsultasisyariah
♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
Jazakumullahu khairan
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
๐ก Ingin mendapatkan kiriman:
♻ Renungan Pagi
♻ Tadabbur Al Quran
♻ Poster Dakwah
♻ Video Nasihat
๐ Daftarkan dalam broadcast dakwah :
Nama-asal-No.WA ke : 081394400166
๐๐๐๐๐๐๐
Kami mengajak kepada para dermawan untuk menjadi DONATUR TETAP dalam kelancaran Program Markaz Tahfizhul Quran AMT :
๐ Daurah 40 Hari Menghafal Al Quran
๐ Program Takhassus Tahfizhul Quran dan Bahasa Arab (PROTTAB)
๐ AMT Channel
๐ BUKA PUASA SUNNAH
๐ ORANG TUA ASUH PENGHAFAL AL QURAN
๐ง Donasi Program Markaz Tahfizh AMT:
BANK SYARIAH MANDIRI
NO.REK.7055667084 (KODE BANK 451)
AN.DAURAH QURAN AMT
Konfirmasi Donasi : 08124215512
๐๐๐๐๐๐๐
[Al Quran Memorization Training Centre Indonesia]
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
>> Apakah menyikapi Virus Corona sama dengan menyikapi wabah Thaun?
Virus Corona yang muncul dengan jenis baru (2019-nCoV), yang sampai sekarag para ahli medis belum mampu menemukan obat dan vaksinnya, dapat disikapi sebagaimana dengan wabah thaun.
Kenapa? Karena thaun merupakan jenis penyakit yang sangat mematikan, dapat menular dan membinasakan manusia.
Nabi ๏ทบ menjelaskan beberapa kondisi yang menyebabkan seorang mendapat pahala mati syahid. Di antaranya adalah mati karena wabah penyakit thaun.
Rasulullah ๏ทบ bersabda:
ู َْู ُูุชَِู ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุณَุจِِูู ุงِููู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุงูุทَّุงุนُِูู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูู َْู ู َุงุชَ ِูู ุงْูุจَุทِْู ََُููู ุดَِููุฏٌ، َูุงْูุบَุฑُِูู ุดَِููุฏٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid.
Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah, dia syahid
Siapa yang mati karena wabah penyakit Thaun, dia syahid.
Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid.
Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” [HR. Muslim 1915]
Dalam hadis dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ๏ทบ juga menjelaskan:
ุงูุดََّูุงุฏَุฉُ ุณَุจْุนٌ ุณَِูู ุงَْููุชِْู ِูู ุณَุจِِูู ุงَِّููู: ุงْูู َุทْุนُُูู ุดَِููุฏٌ، َูุงْูุบَุฑُِู ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุฐَุงุชِ ุงْูุฌَْูุจِ ุดَِููุฏٌ، َูุงْูู َุจْุทُُูู ุดَِููุฏٌ، َูุตَุงุญِุจُ ุงْูุญَุฑِِูู ุดَِููุฏٌ، َูุงَّูุฐِู َูู ُูุชُ ุชَุญْุชَ ุงَْููุฏْู ِ ุดَِููุฏٌ، َูุงْูู َุฑْุฃَุฉُ ุชَู ُูุชُ ุจِุฌُู ْุนٍ ุดَِููุฏٌ
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh:
• Mati karena thaun, syahid,
• Mati karena tenggelam, syahid,
• Mati karena sakit tulang rusuk, syahid,
• Mati karena sakit perut, syahid,
• Mati karena terbakar, syahid,
• Mati karena tertimpa benda keras, syahid,
• Wanita yang mati karena melahirkan, syahid.” [HR. Abu Daud 3111 dan disahihkan Al-Albani]
Selama ini kita mengenal mati syahid hanya bisa diraih dengan gugur di medan perang fi sabilillah. Ternyata ada sebab lain yang menyebabkan seorang mendapatkan pahala mati syahid, yaitu musibah-musibah yang disebutkan dalam hadis di atas. Namun mereka yang mati syahid bukan karena perang (jihad), disebut sebagai syahid secara hukum, BUKAN syahid secara hakikat. Artinya, di dunia diperlakukan seperti jenazah umumnya, namun di Akhirat dia dihukumi syahid.
Al-Hafidz Al-Aini menjelaskan makna hadis di atas:
“Mereka mendapat status syahid secara hukum, bukan hakiki. Ini karunia Allah untuk umat ini, Dia menjadikan musibah yang dialami umat ini sebagai pembersih dosa mereka, penambah pahala, bahkan sampai mengantarkan mereka derajat para syuhada hakiki.” [Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/180]
Sumber:Konsultasisyariah
♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
Jazakumullahu khairan
๐๐๐๐๐๐๐๐๐๐
๐ก Ingin mendapatkan kiriman:
♻ Renungan Pagi
♻ Tadabbur Al Quran
♻ Poster Dakwah
♻ Video Nasihat
๐ Daftarkan dalam broadcast dakwah :
Nama-asal-No.WA ke : 081394400166
๐๐๐๐๐๐๐
Kami mengajak kepada para dermawan untuk menjadi DONATUR TETAP dalam kelancaran Program Markaz Tahfizhul Quran AMT :
๐ Daurah 40 Hari Menghafal Al Quran
๐ Program Takhassus Tahfizhul Quran dan Bahasa Arab (PROTTAB)
๐ AMT Channel
๐ BUKA PUASA SUNNAH
๐ ORANG TUA ASUH PENGHAFAL AL QURAN
๐ง Donasi Program Markaz Tahfizh AMT:
BANK SYARIAH MANDIRI
NO.REK.7055667084 (KODE BANK 451)
AN.DAURAH QURAN AMT
Konfirmasi Donasi : 08124215512
๐๐๐๐๐๐๐
[Al Quran Memorization Training Centre Indonesia]
Langganan:
Postingan (Atom)