Selasa, 12 Juni 2018

IMAM & KHATIB SHALAT IDUL FITRI 1439H di Halaman Masjid Babussalam Malaka Jaya


Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh..

Hadirilah... 

IMAM & KHATIB SHALAT IDUL FITRI 1439H di Halaman Masjid Babussalam Malaka Jaya, pada
 hari JUMAT tgl. 15 Juni 2018 atau 1 Syawal1439 H

Jam : 07.00 WIB 

Imam & Khatib : Ust. Drs.  Akib Saiman,  MA

Masjid Babussalam
Jl.  Bunga Rampai 5 Blok 22
RT. 16 RW. 09, Malaka Jaya
Duren Sawit,  Jakarta Timur 13460
Telp.  021-8622557, 081211508997


Wassalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh.

#MasjidBabussalam #BungaRampai #MalakaJaya #CeramahIslam #DurenSawit  #ShalatIed #imam&khatibshalatied #ShalatIdulFitri1439H #Shalat Ied #Islam #khazanah islam #Lebaran #1439H

Follow IG : @MasjidBabussalamMalakaJaya

Mengakhiri Ramadhan dengan Kebaikan karena Amal itu Ditentukan Penutupnya


 Ramadhan akan meninggalkan kita. Berikut 4 (empat) nasehat emas para ulama salafuna's shalih, semoga bisa memotivasi kita untuk mengakhiri Ramadhan dengan kebaikan dan menyambut hari berikutnya dengan lebih semangat lagi dalam memproduksi kebaikan.

Pertama:

قال ابن رجب رحمه الله تعالى (في "لطائف المعارف" 1/209) : "يا عباد الله إن شهر رمضان قد عزم على الرحيل ولم يبق منه إِلّا قليل فمن منكم أحسن فيه فعليه التمام ومن فرط فليختمه بالحسنى"

Ibnu Rajab rahimahullah berkata, “Wahai hamba-hamba Allah, sungguh bulan Ramadhan ini akan segera pergi dan tidaklah tersisa darinya kecuali sedikit. Maka barang siapa telah mengisinya dengan baik, hendaklah menyempurnakannya. Dan siapa yang maksimal mengisinya dengan baik, hendaklah ia mengakhirinya dengan (amal-amal) yang baik.”

Kedua:

قال ابن الجوزي رحمه الله :
"إن الخيل إذا شارفت نهاية المضمار بذلت قصارى جهدها لتفوز بالسباق، فلا تكن الخيل أفطن منك! فإن الأعمال بالخواتيم، فإنك إذا لم تحسن الاستقبال لعلك تحسن الوداع…"

Ibnul Jauzi rahimahullah berkata, “Sesungguhnya kuda pacu apabila sudah mendekati garis finish, ia akan mengerahkan seluruh tenaganya untuk memenangkan lomba. Maka jangan sampai anda kalah cerdas dari kuda, karena sesungguhnya amalan itu ditentukan oleh penutupnya. Jika anda belum menyambut Ramadhan dengan baik, paling tidak, anda dapat melepasnya dengan baik.”

Ketiga:

وقال ابن تيمية رحمه الله:
"العبرة بكمال النهايات لا بنقص البدايات"

Imam Ibnu Taimiyyah rahimahullah berkata, “Yang menjadi tolak ukur (penentuan) adalah kesempurnaan di akhir amalan, bukan kekurangan di awalnya.”

Keempat:

وقال الحسن البصري رحمه الله: أحسن فيما بقي يغفر لك ما مضى، فاغتنم ما بقي فلا تدري متى تدرك رحمة الله…
Imam Hasan Al-Bashri rahimahullah berkata, “Perbaiki (perbaguslah) yang tersisa, maka Allah akan mengampuni apa yang telah lalu. Manfaatkan hari yang masih tersisa, karena anda tidak tahu kapan meraih rahmat Allah. (Bisa jadi di hari-hari akhir Ramadhan ini).”

اللهم اختم لنا شهر رمضان برضوانك والعتق من نيرانك.. 
اللهم أعد إلينا رمضان سنوات عديدة
آمين يارب العالمين
"Ya Allah tutuplah bulan Ramadhan bagi kami dengan keridhoan-Mu dan pembebasan dari neraka-Mu. Ya Allah kembalikan Ramadhan kepada kami di tahun- tahun mendatang"

Semoga penghujung Ramadhan menjadi ajang bagi kita menyempurnakan kebaikan. Dan semoga kita dipertemukan lagi dengan Ramadhan berikutnya. Aamiin …
تقبل الله منا ومنكم

ZAKAT FITRAH



Pada masa Rasulullah... pernah satu kali sahabat Usman KELUPAAN membayar zakat fitrah hingga usai shalat Ied...
Begitu beliau ingat, segera beliau pulang dan mengambil seekor unta yang paling bagus miliknya dan dijualnya...,
kemudian uang hasil penjualan unta tersebut beliau pakai untuk memerdekakan seorang
budak...

Setelah itu beliau menghadap
Rasulullah dan berkata :
 "Ya, Rasulullah, bahwasannya saya telah lupa membayar zakat fitrah namun saya telah menjual seekor unta yang paling bagus milik saya dan saya gunakan untuk memerdekakan seorang budak.
Apakah itu itu setara nilainya dengan zakat fitrah yang lupa saya bayarkan?"

Dan dihadapan para sahabat Rasulullah menjawab :
"Sangat merugi bagi siapapun yang tidak membayar zakat fitrah... karena pahala zakat fitrah itu sangatlah tak terhingga... Jangankan memerdekakan SEORANG budak, memerdekakan SERATUS orang budakpun takkan dapat menyamai pahala zakat fitrah".

Subhanallah..., begitu
hebatnya pahala zakat fitrah..., maka saudaraku sekalian jangan sampai kelupaan menunaikannya...

Mohon maaf sekedar mengingatkan...

Semoga ALLAH SWT senantiasa melimpahkan rahmat, taufik dan hidayahNYA kpd kita semua...

Aamiin YRA...

#mengingatkansaudaraku
#tunaikatzakat





Senin, 11 Juni 2018

Hikmah Dirahasiakannya Lailatul Qadar



ليْلَةُ الْقَدْرِ خَيْرٌ مِنْ أَلْفِ شَهْرٍ.
Malam kemuliaan itu lebih baik dari seribu bulan.

✍Lailatul qadar adalah malam yang ditetapkan Allah sebagai keutamaan bagi umat Islam. 
Ada dua pengertian mengenai maksud malam tersebut. Pertama, lailatul qadar adalah malam kemuliaan. Kedua, lailatul qadar adalah waktu ditetapkannya takdir tahunan. Kedua makna ini adalah maksud dari lailatul qadar.

Lailatul qadar adalah waktu penetapan takdir sebagaimana disebutkan dalam ayat,

فِيهَا يُفْرَقُ كُلُّ أَمْرٍ حَكِيمٍ

“Pada malam itu dijelaskan segala urusan yang penuh hikmah.” (Ad Dukhon: 4). 

Qotadah berkata, “Yang dimaksud adalah pada malam lailatul qadar ditetapkan takdir tahunan.”  (Jami’ul Bayan ‘an Ta’wili Ayil Qur’an, 13: 132)

Keberadaan Lailatul Qadar dirahasiakan oleh Allah dengan hikmah yang dikehendaki-Nya. Agar para hamba bersungguh-sungguh beribadah di setiap malam, dengan harapan agar mendapatkan Lailatul Qadar. 
Bagi siapa yang meyakini bahwa Lailatul Qadar ada pada malam tertentu, maka ia akan menghidupkan malam tersebut dengan ibadah. 
Dan bagi siapa yang ingin memastikan dirinya mendapatkan malam tersebut, hendaknya ia mencurahkan semua waktunya untuk beribadah kepada-Nya sepanjang bulan Ramadhan sebagai bentuk syukur kepada-Nya dan membenarkan janji-Nya.

Inilah hikmah utama dirahasiakannya Lailatul Qadar. Dan inilah yang disyaratkan dalam sabda Nabi صلى الله عليه وسلم,

خَرَجْتُ لِأُخْبِرَكُمْ فَتَلَاحَى فُلَانٌ وَفُلَانٌ وَإِنَّهَا رُفِعَتْ وَعَسَى أَنْ يَكُونَ خَيْرًا لَكُمْ فَالْتَمِسُوهَا فِي التَّاسِعَةِ وَالسَّابِعَةِ وَالْخَامِسَةِ

"Sesungguhnya aku telah keluar untuk memberitahu kepada kalian (kapan Lailatul Qadar itu). Tetapi (di tengah jalan) aku bertemu dengan fulan dan fulan yang sedang bertengkar, sehingga aku terlupa kapan malam itu. Semoga ini lebih baik bagi kalian. Oleh karena itu, carilah malam tersebut pada (malam) kesembilan, ketujuh, dan kelima (dari sepuluh hari terakhir)." (HR. Al-Bukhari).

Dan barangsiapa yang bersungguh-sungguh menghidupkan malam 10 akhir dari Ramadhan, dia pasti mendapatkan Lailatul Qodar sebagaimana perintah Nabi صلى الله عليه وسلم,

تَحَرَّوْا لَيْلَةَ الْقَدْرِ فِى الْعَشْرِ الأَوَاخِرِ مِنْ رَمَضَانَ

“Carilah lailatul qadar pada sepuluh malam terakhir dari bulan Ramadhan.”[HR Bukhory, Muslim]

Siapapun yang menghidupkan malam itu dengan amal kebaikan, maka dilipat gandakan pahalanya lebih baik baik dari 1000 bulan, lebih baik dibanding 83 tahun, baik dia mengetahui tanda malam itu atau tidak.
Wallahu a'lam.

🍃Abu Yusuf Masruhin Sahal, Lc

      ✒📚✏...

MENANGISLAH...

➰➰〰〰〰〰〰〰〰➰➰




Menangislah ...
Sebelum Ramadhan Pergi ...
Kita pernah berjanji mengkhatamkan Qur'an..
Setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua beranjak dari juz awalan..

Menangislah..
Sebelum Ramadhan Pergi ...
Kita pernah berjanji menyempurnakan qiyamullail yang bolong penuh tambalan ...
Setelah Ramadhan di akhir hitungan, kita tak jua menyempurnakan bilangan ...

Menangislah..
Sebelum Ramadhan Pergi ...
Kita berdoa sejak Rajab dan Sya'ban agar disampaikan ke Ramadhan..
Setelah Ramadhan di akhir hitungan..
Ternyata masih juga tak bisa menahan dari kesia-siaan..
Ternyata masih juga tak bisa menambah ibadah sunnah..
Bahkan..
Hampir terlewat dari menunaikan yang wajib...

Menangislah wahai saudaraku ...
Biar butir bening itu jadi saksi di yaumil akhir..
Bahwa ada satu hamba yang bodoh, lalai, sombong lagi terlena..
Sehingga ramadhan yang mulia pun tersia-sia.

Menangislah..
Dan tuntaskan semuanya malam ini..
atas i'tikaf yang belum juga kita kerjakan..
atas lembaran Qur'an yang menunggu di khatamkan..
atas lembaran mata uang yang menunggu di salurkan..
atas sholat sunnah yang menunggu jadi amal tambahan..

Menangislah..
Lebih keras lagi...  😭
Karena Allah tidak menjanjikan apapun untuk ramadhan tahun depan, apakah kita masih disertakan...
                                          
✒ Ditulis oleh Ustadz Abu Fairuz Ahmad Ridwan, MA حفظه الله تعالى

Selasa, 05 Juni 2018

Renungan Jelang Itikaf : BILA ALLAH TIDAK MENGHENDAKI KITA LAGI


Allah akan sibukkan kita dengan urusan dunia.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan anak-anak.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan menjalankan perniagaan dan harta.
Allah akan sibukkan kita dengan urusan mengejar karir, pangkat dan jabatan.
Alangkah ruginya karena kesemuanya itu akan kita tinggalkan.

Sekiranya kita mampu bertanya pada orang-orang yang telah pergi terlebih dulu menemui Allah Subhana Wa Ta'alla dan jika mereka diberi peluang untuk hidup sekali lagi,
Tentu mereka akan memilih untuk memperbanyak amal ibadah.
Sudah semestinya mereka memilih tidak lagi akan bertarung mati-matian untuk merebut dunia, yang sudah jelas-jelas tidak bisa dibawa mati.

Karena tujuan kita diciptakan adalah untuk menyembah Allah, beramal dan beribadah kepada Allah.
Kita mungkin cemburu apabila melihat orang lain lebih dari kita, dari segi gaji, pangkat, harta, jabatan, rumah besar, mobil mewah.
Kenapa kita tidak pernah cemburu melihat ilmu agama orang lain lebih dari kita.
Kita tidak pernah cemburu melihat orang lain lebih banyak amalan dari kita.
Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain bangun di sepertiga malam, sholat tahajud dan bermunajat kepada Allah.
Kita tidak pernah cemburu apabila melihat orang lain setiap hari sholat subuh berjamaah di masjid dekat rumah kota.
Kita hanya cemburu apabila melihat orang lain ganti kendaraan dengan yang lebih mewah.
Kita cemburu apabila melihat orang lain bisa setiap tahun liburan.
Kita hanya cemburu apabila melihat orang lain bergelimang harta, tahta dan Wanita.
Cemburu karena dia bisa jadi gubernur, bupati ataupun Walikota.
Tetapi jarang kita cemburu apabila melihat orang lain yang bisa khatam Al'Quran sebulan dua kali.
kita jarang cemburu apabila melihat mualaf yang Faham isi AlQur'an.
Kita jarang cemburu apabila melihat orang lain berbuat untuk menegakkan Akidah Islam.
Kita jarang cemburu kepada orang yang berjihad di jalan Allah.
Kita jarang cemburu kepada orang yang mewakafkan dirinya dan semua Hartanya dijalan Allah.
Setiap kali menyambut hari ulang tahun, kita sibuk mau merayakan sebaik mungkin,
tetapi kita telah lupa dengan bertambahnya umur kita.
Maka panggilan Illahi makin bertambah dekat.

Kita patut bermuhasabah mengenai persiapan ke satu perjalanan yang jauh, yang tidak akan kembali untuk selama-lamanya. Karena Hidup di dunia menentukan kehidupan yg kekal nanti di akhirat.

Sesungguhnya
MATI itu PASTI...
ALAM KUBUR itu BENAR...
HISAB itu BENAR...
MAHSYAR ALLAH itu BENAR...
SYURGA dan NERAKA itu BENAR...

Penyesalan itu selalu terlambat...

Menunda Taubat menunggu usia Tua...
Itupun kalau masih sempat...
Sebab syarat MATI ngak harus tua, ngak harus sakit ...
Penyelesaian masalah hidup adalah melalui iman dan amal.
Iman sebesar zarrah pun, Allah muliakan dgn syurga 100x dunia"
Lalu mengapa kita tak mau menambah bekal hidup kita dengan Iman, Ibadah dan Amalan baik...???

Mudah-mudahan hidup kita selamat di dunia dan Akhirat dan selalu bermanfaat untuk Ummat dan kita termasuk orang-orang yang Allah ridhoi, untuk masuk ke syurgaNya
آمـــــين يا ربّ العالمــين
 Ditulis oleh Ustadz Maududi Abdullah, Lc, hafizhahullah
***

Senin, 14 Mei 2018

" T E R O R I S " (Kapan Beraksi?)

 

KAPAN TERORIS BEREAKSI ??? ...

Ketika kitab suci Al-Quran dinistakan,
 ...Teroris DIAM tidak bereaksi...

Ketika nabi Muhammad dihina,
 ...tidak bereaksi...

Ketika ulama dan da'i dikriminalisasi dan dipenjara,
...tidak bereaksi...

Ketika Imam masjid dan masjid diserang orang-orang gila bersenjata,
...tidak bereaksi...

Ketika umat dilarang bicara tentang tuntunan Al-Quran memilih pemimpin,
 ...tidak bereaksi...

Lalu Kapan teroris bereaksi ?...
Ketika umat mulai bersatu, dalam satu shaf,

Ketika umat mulai kembali kepada Al-Quran, dan berkumpul menuntut keadilan, 
membela Allah, 
Aksi membela Al-Quran, mengajak memilih pemimpin sesuai perintah Al-Quran.

Inilah saatnya teroris bereaksi !!!

Maka  bukan telinga yang tuli, atau mata yang buta.

Tapi sesungguhnya, hatilah yang buta.

Bacalah sejarah, ...
Teroris selalu muncul dan bereaksi.
Pada saat yang... "TEPAT !!!"

Ketika Islam dan umat ditindas, 
teroris diam tak berbekas...

Tapi  ketika Fajar kebangkitan Islam mulai nampak.

Dan umat berbondong-bondong menghadiri pengajian.

Lalu para da'i dan ulama mulai dicintai.

Tiba-tiba saja teroris muncul bak koboi berpistol di siang bolong.

Membawa bom dan bertakbir seakan sedang membawa nama Islam di tengah perang.

Aku bertanya kepada mu saudaraku, ...

Apakah yang sedang dibela oleh teroris itu?

Sedang membela Islam kah... ?
Sedang membawa agenda pengalihan isu ?
Sedang menciptakan situasi agar Islam dibenci?
Sedang menebar ketakutan dan kebencian?

pengadu domba, pemecah ukhuwah Islamiyah dan persatuan bangsa ???

Mengapa tidak terbesit dalam pikiran Anda ?

Mereka sebenarnya adalah musuh yang nyata, serigala berbulu domba, musuhmu yang sedang menyamar menjadi orang Islam, yang sedang menjalankan skenario stigmatisasi terhadap Islam...

TARGET UTAMA : 

✅ Meredam kebangkitan Islam,

✅ memecah-belah persatuan umat,

✅ membangkitkan kebencian terhadap Islam,

✅ Agar tak ada lagi yang berbicara;
tentang Islam,
tentang kebangkitan,
tentang persatuan, dan
tentang kepemimpinan dalam Islam.

✅ Agar masjid-masjid kembali menjadi sepi,

✅ Agar agama dipisahkan dari politik, ekonomi, sosial dan budaya, dan

✅ Agar umat dipimpin oleh pemimpin-pemimpin yang tidak peduli kepada Islam dan umat Islam,

Lalu akhirnya, ...

Islam ditinggalkan oleh umatnya...

Kapan teroris bereaksi ? ...

Kini anda sudah tau jawabannya...

(Yogyakarta, 13 Mei 2018)
~~~~~~~

مَنْ دَلَّ عَلَى خَيْرٍ فَلَهُ مِثْلُ أَجْرِ فَاعِلِهِ

"Barangsiapa menunjukkan kepada kebaikan, maka ia mendapatkan pahala sebagaimana orang yang melakukan"  
(HR. Muslim, 3509)

wallahu a'lam

والله اعلم

Allah lah yang Maha Mengetahui
.
barakallahu fiikum

 (بَارَكَ اللهُ فِيْكُم)

"Semoga Allah memberkahi kalian”