Kamis, 27 Juni 2019

KARENA APA AIR MATAMU MENANGIS..?


Menangis merupakan bukti yang menunjukkan ketakwaan hati, ketinggian jiwa, kesucian sanubari dan kelembutan perasaan…

Menangis karena Allah terjadi manakala seorang hamba melihat kelalaian pada dirinya atau merasa takut akan kesudahannya yang buruk…

Menangis manakala hamba yang bersangkutan ingat kepada Rabbnya dan takut akan dosa-dosa yang telah dilakukannya…

Abu Sa’id berkata : “Pada suatu hari, aku melihat Manshur bin Zadzan berwudhu. Usai berwudhu, kedua matanya mengucurkan air mata. Ia menangis terus hingga suaranya semakin keras. Aku berkata kepadanya : “Ada apa denganmu, semoga Allah merahmatimu”. Manshur bin Zadzan berkata : “Adakah sesuatu yang lebih besar dari urusanku ? Aku ingin berdiri di depan Dzat yang tidak tidur dan mengantuk. Tapi aku khawatir Dia memalingkan muka dariku”. Demi Allah, aku menangis karena perkataannya itu” (Shifatus Shafwah II/12).

Muhammad bin Naahiah berkata : “Aku shalat shubuh bermakmum di belakang al-Fudhail, dia membaca surat al-Haqqah. Ketika tiba pada bacaan : “Peganglah dia lalu belenggulah tangannya ke lehernya” (QS. Al-Haqqah [69]: 30). Al-Fudhail tidak bisa membendung tangisannya” (Siyar A’laam an-Nubalaa’ VIII/444).

Dari Ali bin Zaid, dia berkata : “Suatu malam al-Hasan ada di rumah kami. Pada tengah malam dia menangis. “Wahai Abu Sa’id, semalam engkau telah membuat keluargaku menangis semua”, kataku. Dia berkata : “Wahai Ali, sesungguhnya aku berkata kepada diriku sendiri : “Wahai Hasan, boleh jadi Allah melihatmu karena sebagian musibah yang menimpamu, lalu Dia berfirman : “Berbuatlah sesukamu, karena Aku tidak menerima sedikit pun dari amalmu” (Az-Zuhd no.1608 oleh Imam Ahmad).

Wahai Saudaraku, air mata apakah yang selalu menetes dari mata ini…?

Pernahkah air mata ini menetes karena takut dan harap kepada Allah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena sangat rindu ingin bertemu dengan Rasulullah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena dosa-dosa dan maksiat yang telah dilakukan…?

Pernahkah air mata ini menetes karena takut orang tua nantinya diazab Allah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena takut akan su’ul khatimah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena memikirkan alam kubur…?

Pernahkah air mata ini menetes karena memikirkan nasib di akhirat kelak…?

Pernahkah air mata ini menetes karena memikirkan Surga dan Neraka Allah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya hilang pahala akhirat…?

Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya waktu yang terbuang sia-sia…?

Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya ilmu yang belum diketahui…?

Pernahkah air mata ini menetes karena banyaknya ilmu yang belum diamalkan…?

Pernahkah air mata ini menetes karena jarangnya harta dikeluarkan untuk sedekah…?

Pernahkah air mata ini menetes karena jarangnya hadir di majelis taklim…?

Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat tahajjud di malam hari…?

Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat dua raka’at sebelum shubuh…?

Pernahkah air mata ini menetes karena kehilangan shalat berjamaah di masjid…?

Pernahkah air mata ini menetes karena melihat penderitaan kaum muslimin di tempat lain…?

Abu Musa al-Asy’ari radhiyallahu ‘anhu berkata : “Menangislah kalian…karena sesungguhnya para penghuni Neraka itu menangis padahal tidak ada yang merasa kasihan dengan tangisan mereka, maka menangislah sekarang…karena tangisan kalian saat ini masih dikasihani” (Az-Zuhd no.1101 oleh Imam Ahmad).

Wahai Saudaraku…
Menangislah sebelum menyesal, sebab perjalanan sangatlah jauh dan bekal hanya sedikit…
datangilah majelis tangis…
majelis yang mengingatkan akan negeri akhirat…
majelis yang dapat menyuburkan iman dan taqwa…
majelis yang didalamnya dibacakan ayat-ayat Allah… majelis yang dibacakan sabda Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam…yang semua itu menyebabkan air matamu berlinang dan hati ini tunduk, bergetar serta takut kepada Allah ‘Azza wa Jalla…

✍ Ust Najmi Umar Bakkar

https://bbg-alilmu.com/archives/30418

🍃🍃====🌸🌼💦🌻💦🌼🌸===🍃🍃

Kamis, 13 Juni 2019

RAMUAN KHUSUS LELAKI





1. Sudah tahukah KAUM LELAKI bahwa Rasulullah tidak pernah meninggalkan sholat berjamaah, sejak sholat diwajibkan malam Isra' Mi'raj hingga sholat terakhir dalam hidup beliau ?

2. Tahukah KAUM LELAKI bahwa banyak di antara para ulama yang seumur hidupnya tidak pernah sholat fardhu sendirian dan selalu berjamaah sampai akhir hayat mereka ?

3. Tahukah KAUM LELAKI bahwa diantara mereka ada yang rela walaupun harus membayar orang demi menemani sholat berjamaah ?

4. Tahukah KAUM LELAKI bahwa ada sebagian ulama yang pernah menangis selama 40 hari karena merasa rugi yang amat mendalam sebab tertinggal 1 (satu) sholat fardhu berjamaah saja ?

5. Tahukah KAUM LELAKI bahwa bila anda solat berjamaah maka sholat anda dapat dipastikan diterima oleh ​اَللّهُ ?

6. Tahukah KAUM LELAKI bahwa khusus utk sholat isya' dan subuh berjamaah berpahala seperti sholat setengah malam dan semalam suntuk ?

7. Tahukah KAUM LELAKI bahwa orang yang sholat subuh berjamaah, maka di hari itu kehidupannya dibawah perlindungan ​اَللّهُ !! Artinya, bila ada orang yang mengusiknya maka dia berurusan langsung dengan ​اَللّهُ ?

8. Tahukah KAUM LELAKI bahwa karena begitu beratnya hukum solat berjamaah sehingga dalam Madzhab Hanafi difatwa-kan bahwa hukum sholat berjamaah adalah wajib ?

9. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam madzhab kita asysyafi'i sholat berjamaah hukumnya fardhu kifayah sehingga bila dalam sebuah perkampungan penduduknya tidak ada yang sholat berjamaah, maka sekampung itu berdosa semua karena meninggalkan berjamaah, jd berdosa-nya bukan karena meninggalkan sholat?

10. Tahukah KAUM LELAKI bahwa syaitan akan berleluasa berkuasa di sebuah perkampungan, bila penghuninya tidak ada yang solat berjamaah?

11. Tahukah KAUM LELAKI bahwa dalam suatu hadits, Rasulullah SAW sempat mengancam bahkan Rasulullah SAW mengancam kepada orang yang meninggalkan sholat berjamaah hingga berkeinginan membakar rumah mereka!

12. Tahukah KAUM LELAKI bahwa sahabat Ibnu Mas'ud RA, pernah mengatakan "kami saksikan saat Nabi Muhammad SAW masih hidup tidak seorangpun, ada yang  meninggalkan solat berjamaah kecuali hanya orang-2 munafik tulen!"

13.  Semoga mendapat hidayah bersama. Yok kita utamakan shalat berjama'ah walau sesibuk apapun... Itu Baru Laki2

Selasa, 11 Juni 2019

JANGAN LUPAKAN PUASA SYAWAL



Puasa Syawal, Puasa Seperti Setahun Penuh.

Dari Tsauban, Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

مَنْ صَامَ سِتَّةَ أَيَّامٍ بَعْدَ الْفِطْرِ كَانَ تَمَامَ السَّنَةِ (مَنْ جَاءَ بِالْحَسَنَةِ فَلَهُ عَشْرُ أَمْثَالِهَا)

“Barang siapa berpuasa enam hari setelah hari raya Idul Fitri, maka dia seperti berpuasa setahun penuh. (HR. Muslim)
[Barang siapa berbuat satu kebaikan, maka baginya sepuluh kebaikan semisal].”

(HR. Ibnu Majah dan dishohihkan oleh Syaikh Al Albani dalam Irwa’ul Gholil)

Tidak harus berurutan, boleh saja seseorang berpuasa syawal tiga hari setelah Idul Fithri misalnya, baik secara berturut-turut ataupun tidak, karena dalam hal ini ada kelonggaran.

Lebih baik bagi seseorang yang masih memiliki qodho’ puasa Ramadhan untuk menunaikannya daripada melakukan puasa Syawal. Karena tentu saja perkara yang wajib haruslah lebih diutamakan daripada perkara yang sunnah.

Namun, apabila seseorang memiliki udzur (halangan) seperti sakit, dalam keadaan nifas, sebagai musafir, sehingga tidak berpuasa enam hari di bulan syawal, maka boleh orang seperti ini meng-qodho’ (mengganti) puasa syawal tersebut di bulan Dzulqo’dah. Hal ini tidaklah mengapa.

 (Lihat Syarh Riyadhus Sholihin, 3/466)

Sumber : RumayshoCom

Senin, 10 Juni 2019

🌹 PERMAINAN IBU GURU (Ghazwul Fikri / Perang Pemikiran)



Ibu Guru berjilbab rapi tampak bersemangat di depan kelas sedang mendidik murid-muridnya dalam  pendidikan 
Syari'at Islam

Di tangan kirinya ada kapur, 
di tangan kanannya ada penghapus. 

Ibu Guru berkata,
 "Saya punya permainan. 

Caranya begini, 
di tangan kiri saya ada kapur, di tangan kanan ada penghapus. 

Jika saya angkat kapur ini, maka berserulah "Kapur!", 
jika saya angkat penghapus ini, maka berserulah "Penghapus!"

Murid muridnya pun mengerti dan mengikuti. 

Ibu Guru mengangkat silih berganti antara tangan kanan dan tangan kirinya, 
kian Lama kian cepat.... 

Beberapa saat kemudian sang guru kembali berkata,

 "Baik sekarang perhatikan....!
Jika saya angkat kapur, 
maka berserulah "Penghapus..!", 
jika saya angkat penghapus, 
maka katakanlah "Kapur..!!!". 

Dan permainan diulang kembali.
Maka pada mulanya murid-murid itu keliru dan kikuk, dan sangat sukar untuk mengubahnya. 

Namun lambat laun, mereka sudah biasa dan tidak lagi kikuk. 

Selang beberapa saat....., 
Permainan berhenti... 

Sang guru tersenyum kepada murid-muridnya...

"Anak-anak...,
begitulah ummat Islam 
Awalnya kalian jelas dapat membedakan yang Haq itu Haq....!
yang Bathil itu BathiL...!!!. 

Namun kemudian...,
musuh musuh ummat Islam berupaya melalui berbagai cara,
untuk menukarkan yang Haq itu menjadi Bathil, dan sebaliknya....

Pertama-tama mungkin akan sukar bagi kalian menerima hal tersebut.....,
tetapi karena terus disosialisasikan dengan cara-cara menarik oleh mereka,

akhirnya..... 
Lambat laun kalian terbiasa dengan hal itu...!!! 
Dan kalian mulai dapat mengikutinya..

Musuh-musuh kalian tidak pernah berhenti membalik dan menukar nilai dan etika."

~Keluar berduaan, berkasih-kasihan tidak lagi sesuatu yang pelik, 
~Zina tidak lagi jadi persoalan, 
~Pakaian seksi menjadi hal yang Lumrah, 
~Sex sebelum nikah menjadi suatu hiburan dan trend,
~Materialistik kini menjadi suatu gaya hidup, 
~Korupsi menjadi kebanggaan
~ Membubarkan PENGAJIAN  
~Membakar simbol2 Islam sok NKRI 
~dan lain lain......!!!!!

Semuanya sudah terbalik....!!! 
Dan tanpa disedari, kalian sedikit demi sedikit menerimanya. 

Paham.......????"
tanya Guru kepada murid-muridnya.
"Paham Bu Guru"....
"Baik........! 

=========
Permainan KEDUA

Ibu Guru melanjutkan. 
"Bu Guru ada Qur'an, Bu Guru akan meletakkannya di tengah karpet. 

Quran itu "dijaga" sekelilingnya oleh ummat yang dimisalkan karpet.

Sekarang anak-anak berdiri di luar karpet. 
Permainannya adalah....,
Bagaimana caranya mengambil Qur'an yang ada di tengah dan ditukar dengan buku lain, tanpa memijak karpet....???" 

Murid-muridnya berpikir....
Ada yang mencoba alternatif dengan tongkat, dan lain-lain, 
tetapi tak ada yang berhasiL.....!!!

Akhirnya....... 
Sang Guru memberikan jalan keluar, 

digulungnya karpet, dan ia ambil Qur'an ditukarnya dengan buku filsafat materialisme

Ia memenuhi syarat, tidak memijak karpet...!!! 

"Murid-murid.....,
Begitulah ummat Islam dan musuh-musuhnya...

Musuh-musuh Islam tidak akan memijak-mijak kalian dengan terang-terangan. 

Karena tentu kalian akan menolaknya mentah-mentah...

Orang biasapun tak akan rela kalau Islam dihina dihadapan mereka.

Tetapi mereka akan menggulung kalian perlahan-lahan dari pinggir....
sehingga kalian tidak sadar....!!!

Jika seseorang ingin membuat rumah yang kuat,
maka dibina pondasi yang kuat 

Begitulah ummat Islam,
Jika ingin kuat, maka bangunlah aqidah yang kuat...!!! 

Sebaliknya, jika ingin membongkar rumah, tentu susah kalau fondasinya dahulu

Lebih mudah hiasan-hiasan dinding akan dikeluarkan dahulu,
Kursi dipindahkan dahulu, 
Lemari dikeluarkan dahulu satu persatu,
Baru rumah dihancurkan...!!!"

"Begitulah musuh-musuh Islam menghancurkan kalian. 

Mereka tidak akan menghantam terang-terangan, tetapi ia akan perlahan-lahan meletihkan kalian.. 

Mulai dari perangai, cara hidup, pakaian dan lain-lain, 

Sehingga meskipun kalian itu Muslim, tetapi kalian telah meninggalkan Syari'at Islam sedikit demi sedikit. 

Dan itulah yang mereka inginkan...!!!"

========
"Kenapa mereka tidak berani terang-terangan menginjak-injak Bu Guru....??? 
Tanya mereka......

Sesungguhnya dahulu mereka terang-terang menyerang....,

misalnya........
Perang Salib, 
Perang Tartar, 
dan lain-lain. 

Tetapi sekarang...
tidak lagi...!!!. 
Begitulah ummat Islam. 

Kalau diserang perLahan-Lahan, mereka tidak akan sadar....,
akhirnya hancur...!!! 

Tetapi kalau....
 diserang serentak terang-terangan, baru mereka akan sadar.....!!!, 
Lalu mereka bangkit serentak.!!!

Selesailah pelajaran kita kali ini... , 
dan mari kita berdo'a dahulu sebelum pulang.."🤲🏼

Matahari bersinar terik tatkala anak-anak itu keluar meninggalkan tempat belajar mereka dengan pikiran masing-masing di kepalanya....

*

ini semua adalah fenomena 
Ghazwul Fikri
 (Perang Pemikiran). 
Dan inilah......
yang dijalankan oleh musuh-musuh Islam.

Allah berfirman dalam surat
At Taubah yang artinya:

"Mereka hendak memadamkan cahaya Allah dengan mulut-mulut mereka,
sedang Allah tidak mau selain menyempurnakan cahayaNya, sekalipun orang-orang kafir itu benci akan hal itu."
( QS.  9 :  32 )

Musuh-musuh Islam berupaya dengan kata-kata yang membius ummat Islam...

untuk merusak aqidah ummat umumnya, khususnya Generasi Muda Muslim 

Kata-kata membius itu disuntikkan sedikit demi sedikit melalui Mas Media, Grafika dan ELektronika,  Tulisan-tulisan dan Talk show, hingga tak terasa.....

Maka tampak dari Luar masih Muslim.,
Padahal internaL dalam jiwa ummat, Khususnya generasi muda...

sesungguhnya sudah ibarat poteng 
(tapai singkong, peuyeum). 

Maka rasakan dan PikirkanLah itu..!!!!! 
ingatLah........
Bahwa dunia ini hanya persinggahan sementara....

ingatlah akan Hari Pengadilan....!!! 

WaLlahu a'lamu bishshawab

H.Muh.Nur Abdurrahman