Jumat, 20 Maret 2020
SISI POSITIF CORONA VIRUS
Tidak ada didunia ini yang terjadi kebetulan. Semua ada tujuan dan hikmah.
Kira-kira apa hikmah dibalik pandemik Corona virus ini?
1. Corona menutup bar, klub malam, rumah bordil, kasino dan tempat-tempat orang biasa bermaksiat.
2. Corona menurunkan suku bunga bank yang mencekik leher.
3. Membawa keluarga bersama kembali dalam rumah dan melakukan aktivitas rumah bersama.
4. Menghentikan orang memakan hewan mati dan terlarang
5. Memindahkan alokasi anggaran militer menjadi anggaran perawatan kesehatan
6. Negara-negara Arab telah melarang shisha.
8. Corona melemahkan para diktator dunia yang selama ini sombong luar biasa.
9. Corona membungkam kesombongan negara yang mengangap dirinya paling hebat dan tak terkalahkan.
9. Manusia banyak berdoa dan berharap padaNya dan tidak semata-mata mengandalkan sains dan teknologi.
10. Memaksa negara memperhatikan rakyatnya.
11. Memperlihatkan betapa bergunanya wudhu paling tidak lima kali dalam sehari.
12. Mengajarkan manusia bagaimana bersin, menguap dan batuk seperti yang diajarkan oleh Nabi SAW kita lebih dari 1400 tahun yang lalu.
13. Coronavirus sekarang membuat kita tinggal di rumah dan hidup sederhana.
14. Corona mengajarkan bagaimana satu saja tentara ALLAH, yaitu virus kecil yang berukuran 150 nano bisa mengalahkan 7 milyar manusia yang hidup dibumi yang luasnya ratusan juta hektar.
15. Memberi kesempatan kita untuk melihat bahwa mati itu nyata dan dekat dengan kita.
16. Mengajar kita tidak gampang bersentuhan dengan yang bukan muhrim.
17. Mengajar kita tidak jajan dan makan sembarangan diluar.
18. Membangunkan kita pada kenyataan dan memberi kita kesempatan untuk meminta pengampunan dan bantuan-Nya.
19. Semua yang kita miliki adalah milik ALLAH dan ALLAH bisa ambil kapan saja.
20. Dan banyak lagi hikmah...
Percayalah, ALLAH menurunkan sesuatu dengan hikmah. Ada pelajaran besar dalam hal ini bagi mereka yang bijaksana dan arif untuk melihat.
🙏🙏🙏
Kamis, 19 Maret 2020
*DKM Masjid Al-Babussalam*
Jakarta, 19 Maret
2020
╔•◎•◎❀══════════════╗
*P E N G U M U M A N*
╚══════════════❀◎•◎•╝
*MASJID BABUSSALAM*
Jl Bunga Rampai V
Blok 22 RT.016 RW.09
Kel. Malaka Ter Jaya
Kec. Duren Sawit
Jakarta Timur 13460
*Bismillah*
_Assalamu'alaikum Warohmatulloohi Wabarokaatuh_
Sehubungan dengan
himbauan dari pemerintah provinsi DKI Jakarta, Fatwa MUI dan Dewan Fatwa Al
Irsyad terkait wabah virus COVID-19 yakni untuk menunda dan menghentikan
kegiatan yang melibatkan orang banyak, maka bersama ini kami selaku pengurus
UPK Masjid Babussalam Malaka Jaya memutuskan :
1. Untuk kegiatan *Sholat Jumat* *ditiadakan*
sampai 2 pekan kedepan dan para jamaah melakukan sholat dhuhur di rumah
masing-masing
2. Selanjutnya
Sholat Fardhu tetap di laksanakan di Masjid namun menggunakan satu pintu
masuk/keluar yaitu pintu sebelah *Timur*
3. *KISAH (Kajian Islam Ahad)* ba'da Subuh dan
ba'da Maghrib serta *Kajian Tahsin*
sementara diliburkan untuk 2 pekan kedepan
Demikian yang dapat
kami sampaikan, semoga Allah Subhanahu Wa Ta'ala senantiasa melindungi kita
semua dari wabah penyakit dan musibah lainnya.
_Wassalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh_
Hormat kami,
*Ketua UPK Masjid Babussalam Malaka Jaya*
*_Suci Riyadi_*
Rabu, 04 Maret 2020
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
RENUNGAN PAGI 🌅
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
>> Apakah menyikapi Virus Corona sama dengan menyikapi wabah Thaun?
Virus Corona yang muncul dengan jenis baru (2019-nCoV), yang sampai sekarag para ahli medis belum mampu menemukan obat dan vaksinnya, dapat disikapi sebagaimana dengan wabah thaun.
Kenapa? Karena thaun merupakan jenis penyakit yang sangat mematikan, dapat menular dan membinasakan manusia.
Nabi ﷺ menjelaskan beberapa kondisi yang menyebabkan seorang mendapat pahala mati syahid. Di antaranya adalah mati karena wabah penyakit thaun.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid.
Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah, dia syahid
Siapa yang mati karena wabah penyakit Thaun, dia syahid.
Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid.
Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” [HR. Muslim 1915]
Dalam hadis dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ juga menjelaskan:
الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh:
• Mati karena thaun, syahid,
• Mati karena tenggelam, syahid,
• Mati karena sakit tulang rusuk, syahid,
• Mati karena sakit perut, syahid,
• Mati karena terbakar, syahid,
• Mati karena tertimpa benda keras, syahid,
• Wanita yang mati karena melahirkan, syahid.” [HR. Abu Daud 3111 dan disahihkan Al-Albani]
Selama ini kita mengenal mati syahid hanya bisa diraih dengan gugur di medan perang fi sabilillah. Ternyata ada sebab lain yang menyebabkan seorang mendapatkan pahala mati syahid, yaitu musibah-musibah yang disebutkan dalam hadis di atas. Namun mereka yang mati syahid bukan karena perang (jihad), disebut sebagai syahid secara hukum, BUKAN syahid secara hakikat. Artinya, di dunia diperlakukan seperti jenazah umumnya, namun di Akhirat dia dihukumi syahid.
Al-Hafidz Al-Aini menjelaskan makna hadis di atas:
“Mereka mendapat status syahid secara hukum, bukan hakiki. Ini karunia Allah untuk umat ini, Dia menjadikan musibah yang dialami umat ini sebagai pembersih dosa mereka, penambah pahala, bahkan sampai mengantarkan mereka derajat para syuhada hakiki.” [Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/180]
Sumber:Konsultasisyariah
♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
Jazakumullahu khairan
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
💡 Ingin mendapatkan kiriman:
♻ Renungan Pagi
♻ Tadabbur Al Quran
♻ Poster Dakwah
♻ Video Nasihat
💠 Daftarkan dalam broadcast dakwah :
Nama-asal-No.WA ke : 081394400166
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
Kami mengajak kepada para dermawan untuk menjadi DONATUR TETAP dalam kelancaran Program Markaz Tahfizhul Quran AMT :
🔘 Daurah 40 Hari Menghafal Al Quran
🔘 Program Takhassus Tahfizhul Quran dan Bahasa Arab (PROTTAB)
🔘 AMT Channel
🔘 BUKA PUASA SUNNAH
🔘 ORANG TUA ASUH PENGHAFAL AL QURAN
🏧 Donasi Program Markaz Tahfizh AMT:
BANK SYARIAH MANDIRI
NO.REK.7055667084 (KODE BANK 451)
AN.DAURAH QURAN AMT
Konfirmasi Donasi : 08124215512
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
[Al Quran Memorization Training Centre Indonesia]
SEMOGA MENDAPAT PAHALA SYAHID, ORANG BERIMAN YANG MENINGGAL KARENA VIRUS CORONA
>> Apakah menyikapi Virus Corona sama dengan menyikapi wabah Thaun?
Virus Corona yang muncul dengan jenis baru (2019-nCoV), yang sampai sekarag para ahli medis belum mampu menemukan obat dan vaksinnya, dapat disikapi sebagaimana dengan wabah thaun.
Kenapa? Karena thaun merupakan jenis penyakit yang sangat mematikan, dapat menular dan membinasakan manusia.
Nabi ﷺ menjelaskan beberapa kondisi yang menyebabkan seorang mendapat pahala mati syahid. Di antaranya adalah mati karena wabah penyakit thaun.
Rasulullah ﷺ bersabda:
مَنْ قُتِلَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي سَبِيلِ اللهِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الطَّاعُونِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَمَنْ مَاتَ فِي الْبَطْنِ فَهُوَ شَهِيدٌ، وَالْغَرِيقُ شَهِيدٌ
“Siapa yang terbunuh di jalan Allah, dia syahid.
Siapa yang mati (tanpa dibunuh) di jalan Allah, dia syahid
Siapa yang mati karena wabah penyakit Thaun, dia syahid.
Siapa yang mati karena sakit perut, dia syahid.
Siapa yang mati karena tenggelam, dia syahid.” [HR. Muslim 1915]
Dalam hadis dari Jabir bin Atik radhiyallahu ‘anhu, Rasulullah ﷺ juga menjelaskan:
الشَّهَادَةُ سَبْعٌ سِوَى الْقَتْلِ فِي سَبِيلِ اللَّهِ: الْمَطْعُونُ شَهِيدٌ، وَالْغَرِقُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ ذَاتِ الْجَنْبِ شَهِيدٌ، وَالْمَبْطُونُ شَهِيدٌ، وَصَاحِبُ الْحَرِيقِ شَهِيدٌ، وَالَّذِي يَمُوتُ تَحْتَ الْهَدْمِ شَهِيدٌ، وَالْمَرْأَةُ تَمُوتُ بِجُمْعٍ شَهِيدٌ
“Selain yang terbunuh di jalan Allah, mati syahid ada tujuh:
• Mati karena thaun, syahid,
• Mati karena tenggelam, syahid,
• Mati karena sakit tulang rusuk, syahid,
• Mati karena sakit perut, syahid,
• Mati karena terbakar, syahid,
• Mati karena tertimpa benda keras, syahid,
• Wanita yang mati karena melahirkan, syahid.” [HR. Abu Daud 3111 dan disahihkan Al-Albani]
Selama ini kita mengenal mati syahid hanya bisa diraih dengan gugur di medan perang fi sabilillah. Ternyata ada sebab lain yang menyebabkan seorang mendapatkan pahala mati syahid, yaitu musibah-musibah yang disebutkan dalam hadis di atas. Namun mereka yang mati syahid bukan karena perang (jihad), disebut sebagai syahid secara hukum, BUKAN syahid secara hakikat. Artinya, di dunia diperlakukan seperti jenazah umumnya, namun di Akhirat dia dihukumi syahid.
Al-Hafidz Al-Aini menjelaskan makna hadis di atas:
“Mereka mendapat status syahid secara hukum, bukan hakiki. Ini karunia Allah untuk umat ini, Dia menjadikan musibah yang dialami umat ini sebagai pembersih dosa mereka, penambah pahala, bahkan sampai mengantarkan mereka derajat para syuhada hakiki.” [Umdatul Qari Syarh Shahih Bukhari, 14/180]
Sumber:Konsultasisyariah
♻Silahkan share dan raihlah amal jariyah.Semoga memberikan manfaat.
Jazakumullahu khairan
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
💡 Ingin mendapatkan kiriman:
♻ Renungan Pagi
♻ Tadabbur Al Quran
♻ Poster Dakwah
♻ Video Nasihat
💠 Daftarkan dalam broadcast dakwah :
Nama-asal-No.WA ke : 081394400166
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
Kami mengajak kepada para dermawan untuk menjadi DONATUR TETAP dalam kelancaran Program Markaz Tahfizhul Quran AMT :
🔘 Daurah 40 Hari Menghafal Al Quran
🔘 Program Takhassus Tahfizhul Quran dan Bahasa Arab (PROTTAB)
🔘 AMT Channel
🔘 BUKA PUASA SUNNAH
🔘 ORANG TUA ASUH PENGHAFAL AL QURAN
🏧 Donasi Program Markaz Tahfizh AMT:
BANK SYARIAH MANDIRI
NO.REK.7055667084 (KODE BANK 451)
AN.DAURAH QURAN AMT
Konfirmasi Donasi : 08124215512
🕋🕋🕋🕋🕋🕋🕋
[Al Quran Memorization Training Centre Indonesia]
Sabtu, 15 Februari 2020
SAPAAN ITU TERNYATA HARGANYA SENILAI NYAWA
SAPAAN ITU TERNYATA HARGANYA SENILAI NYAWA
Seperti halnya kisah berikut ini :
Dikisahkan Karyawati ini bekerja di Pabrik yang memproduksi makanan beku. Setiap hari, sebelum pulang ia bertugas menghitung jumlah stock barang yang tersisa di Gudang. Tentu saja Gudang itu bukan sembarang Gudang, melainkan sebuah freezer raksasa.
Hari itu, saat masih berada di dalam Gudang, rekannya yang terburu - buru pulang tak sempat mengecek secara teliti dan langsung mengunci Gudang tanpa melihat bahwa ia masih berada di dalam.
Begitu sadar terkunci, wanita ini segera berlari menuju pintu, menggedor - gedor dan memanggil - manggil, sayangnya tak ada yang mendengarnya.
Meski tahu, bahwa sudah jam pulang, dan kemungkinan besar seluruh rekannya sudah tak ada di sekitar Gudang, wanita ini tak mau putus asa. Ia terus berteriak - teriak hingga suaranya serak, menggedor - gedor hingga tangannya sakit.
Namun, setelah berlalu beberapa jam, ia semakin kedinginan dan kelaparan. Tenaganya pun tak lagi tersisa banyak. Bahkan tubuhnya sudah hampir membeku, bibirnya membiru dan rambutnya sudah tertutup bunga es, akhirnya dia pun tak sadarkan diri.
Tepat saat itulah, seseorang datang membuka pintu dan menyelamatkannya
Sosok penolong itu ternyata adalah Satpam Pabrik tersebut. Ia segera dibawa ke Pos Satpam, diberi minum hangat dan mesin pemanas.
Setelah kondisinya membaik, ia mengucapkan banyak terima kasih, namun juga merasa heran bagaimana sang Satpam mengetahui bahwa ia masih berada di gudang penyimpanan.
Salah satu Satpam senior itu berkata, kau sudah menolong dirimu sendiri, nak! ...
Ternyata, adalah kebiasaan wanita ini setiap datang dan pulang bekerja ia akan menyapa Satpam yang bekerja di Pos jaga.
"Selamat pagi, Pak!"
"Pulang dulu ya, Pak!.. Sampai ketemu besok."
Dan bagi Satpam yang telah bekerja selama 8 tahun di Pabrik tersebut, wanita itu adalah satu - satunya orang yang meluangkan waktu untuk menyapanya.
Karenanya, hari itu sang Satpam merasa ada yang kurang. Pasalnya jam pulang sudah berlalu lama, namun ia belum mendengar suara ramah yang biasanya menyapa. Maka, Satpam itu memutuskan untuk mengecek sekali lagi seluruh ruangan di dalam Pabrik.
Begitulah ia akhirnya menemukan wanita itu dalam keadaan pingsan di Gudang makanan.
Siapa yang menyangka kebiasaan kecil semacam menyapa, ramah dan tersenyum tulus, bisa menyelamatkan nyawa wanita itu
Kisah ini menginspirasi kita, bahwa tak ada kebaikan yang sia - sia, bahkan jika itu adalah hal sepele dan semudah senyuman juga satu kalimat ramah. Begitulah kebaikan sahabat, ia akan selalu diingat, dan ia juga akan selalu kembali, dengan cara yang tak pernah disangka - sangka.
Bahwa setiap menabur kebaikan, sejatinya kita sedang menabung kebaikan untuk diri kita sendiri.
*#Sahabatku....
Semoga bermanfaat*🙏🙏👍🏻
Rabu, 12 Februari 2020
THE TRAINING DAY (Tentang Energy Positif)
COPAS (Harap dibaca sampai habis, agar tidak Gagal Paham)
Pengalaman seorang teman
Waktu itu, dalam perjalanan arah balik dari kantor Imigrasi Jl.Buncit Raya ke Tebet Timur, ditengah jalan ternyata hujan turun deras sekali.
Saya terpaksa meneduh dibawah jalan layang, karena saking derasnya hujan dan ada puluhan motor melakukan hal yang sama.
Di samping saya, ada seorang ayah yang juga memarkirkan motor bebeknya.
Ia kemudian berdiri disamping saya.
Dia seorang ayah dengan anaknya berusia kurang lebih 10-12 tahun.
Sang anak badan-nya sudah kuyup berdiri merapatkan badannya ke ayah-nya, tampaknya kedinginan.
Posisi kami yang disisi jalanan dan meletakan motor dipinggir jalan (raya) membuat jalanan menjadi menyempit dan menjadi agak macet bagi pengendara mobil.
Karena deras, air menggenang naik cepat sehingga sejajar trotoar tempat kami berdiri.
Tiba-tiba, ada mobil Kijang Innova melaju dengan kecepatan tinggi di dekat kami.
Sehingga membuat siraman air kotor muncrat membasahi tubuh kami.
Semua orang menghujat seketika.
Termasuk saya dan sang anak kecil di samping ayahnya tadi.
Nampak sang ayah berusaha menenangkan anaknya.
Saya yang berdiri disampingnya tak kuasa untuk tidak mendengarkan percakapan ayah dan anak ini.
"Sudah nak, jangan marah-marah memaki begitu, gak baik itu, hayo sabar dan memaafkan," kata ayahnya santun walupun separuh celananya juga terkena cipratan air.
"Tapi dia kurang ajar, Pa..!
dia kotori orang-orang," si anak berargumen.
"Sombong bener, mentang-mentang pakai mobil tidak menghargai orang.!"
"Ya sudah, selesaikan marahnya ya.
Marah dan memaki itu tidak pernah menyelesai-kan masalah" sang ayah berkata tetap dengan nada santun.
"Begini Nak, kita marah itu mengeluarkan energy negative dari diri kita.
Ingat, di dunia ini berlaku hukum semesta...... dan ingat satu lagi energy itu kekal.
Sekali energy itu tercipta, mereka akan terus ada dan karena kehidupan itu berputar, energy itu akan kembali ke diri kita sendiri"
"Menurut hukum Allah di semesta,
"Apa yang kamu berikan pasti akan kembali lagi ke kamu.
Jadi kalau kamu memberikan kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya kamu memberikan kebaikan kepada diri kamu sendiri.
Kalau kamu memberikan energy negative kepada orang lain, sesungguhnya kamu sedang memberikan "kesialan" dalam hidupmu."
Saya terdiam termangu mendengarkan dan sang ayah melanjutkan.
"Mulai sekarang kamu harus bisa mengeluarkan energy hanya yang positif saja
Misalnya, do'akan orang tadi agar selamat sampai di rumah.
Ingat selalu Ikhlas dalam berdoa, ikhlas itu energynya positif.
Do'akan semua orang yang berteduh di sekeliling sini juga agar selamat sampai di rumah dan tidak terkena penyakit".
Do'akan pengemis dipinggir jalan.
Do'akan apa yang kamu lihat.
Do'akan anak sekolah yang baru pulang.
Do'akan tukang sapu jalanan.
Do'akan anak2 yatim-piatu yang sangat membutuhkan bantuan mu.
Jadi semua yang kamu lihat do'akan.
Percayalah hidupmu akan lurus, mudah, dan selamat dunia akhirat".
"Mama mu juga demikian, bahkan selagi menanak Nasi dia berdo'a, dia ucapkan doa baik buat Petani yang menanam, do'akan Pedagang yang berjualan, do'akan Pengendara yang membawa beras ini, do'akan Petani yang menggiling padi menjadi beras".
"Bahkan Ikan yang dimasak pun mama selalu mendo'akan, sehingga apa yg kita makan sudah di syukuri sudah di ikhlaskan, sudah di seimbangkan.
Kamu ngerti kan ?"
Sang ayah mencoba menekankan perkataannya agar si anak faham.
Anak tadi termangu, begitu pun saya yang turut mendengar.
Tak lama ayahnya menerima telpon tanpa saya jelas mendengar percakapanya, hanya beberapa kata terdengar oleh saya :
....... "Iya, saya dibawah fly over, iya, iya, iya ...".
hanya itu yang saya dengar.
"Berapa ? ....... 5 menit, iya kami tunggu".
Hujan tidak reda juga dan enam menit kemudian, sebuah mobil mewah Alphard berwarna hitam tepat berhenti didepan mereka dan pintu terbuka.
"Mamaaa ...!" kata sang anak sambil naik ke mobil tersebut.
Kemudian sopir mobil tersebut keluar, bertukar posisi dengan sang ayah.
Sang sopir membawa motor dan sang ayah mengemudikan mobil tersebut.
Saya termangu lama menyaksikan fenomena ini.
Ada beberapa orang juga yang memperhatikan seperti saya.
Sang ayah santun sekali, karena kami semua disapa dengan kalimat,
"permisi, mohon maaf ya, kami duluan, permisi..."
Hampir ke semua orang yang ada disekitar dia dan ada beberapa yang dia salami.
Melihat itu pikiran saya melayang...
Eehhhmmm .......
Rupanya ini THE TRAINING DAY sang ayah ke anaknya untuk melihat sisi lain dari kehidupan.
Entah mengapa saya merasa malu, saya tutup wajah saya dengan helm, saya senang sekali pelajaran parenting yang diajarkan olehnya ke anaknya.
Saya berkata dalam hati, "Terima kasih yaa Allah ..... Alhamdulillah, hari yang luar biasa untuk pelajaran Mu yang kudapat"
Berpikir dan berkata positif tentang orang lain, ataupun untuk diri sendiri itu penting.
Karena pikiran positif dan perkataan positif akan kembali kepada dirimu sendiri...
----------------------
Waktu itu, dalam perjalanan arah balik dari kantor Imigrasi Jl.Buncit Raya ke Tebet Timur, ditengah jalan ternyata hujan turun deras sekali.
Saya terpaksa meneduh dibawah jalan layang, karena saking derasnya hujan dan ada puluhan motor melakukan hal yang sama.
Di samping saya, ada seorang ayah yang juga memarkirkan motor bebeknya.
Ia kemudian berdiri disamping saya.
Dia seorang ayah dengan anaknya berusia kurang lebih 10-12 tahun.
Sang anak badan-nya sudah kuyup berdiri merapatkan badannya ke ayah-nya, tampaknya kedinginan.
Posisi kami yang disisi jalanan dan meletakan motor dipinggir jalan (raya) membuat jalanan menjadi menyempit dan menjadi agak macet bagi pengendara mobil.
Karena deras, air menggenang naik cepat sehingga sejajar trotoar tempat kami berdiri.
Tiba-tiba, ada mobil Kijang Innova melaju dengan kecepatan tinggi di dekat kami.
Sehingga membuat siraman air kotor muncrat membasahi tubuh kami.
Semua orang menghujat seketika.
Termasuk saya dan sang anak kecil di samping ayahnya tadi.
Nampak sang ayah berusaha menenangkan anaknya.
Saya yang berdiri disampingnya tak kuasa untuk tidak mendengarkan percakapan ayah dan anak ini.
"Sudah nak, jangan marah-marah memaki begitu, gak baik itu, hayo sabar dan memaafkan," kata ayahnya santun walupun separuh celananya juga terkena cipratan air.
"Tapi dia kurang ajar, Pa..!
dia kotori orang-orang," si anak berargumen.
"Sombong bener, mentang-mentang pakai mobil tidak menghargai orang.!"
"Ya sudah, selesaikan marahnya ya.
Marah dan memaki itu tidak pernah menyelesai-kan masalah" sang ayah berkata tetap dengan nada santun.
"Begini Nak, kita marah itu mengeluarkan energy negative dari diri kita.
Ingat, di dunia ini berlaku hukum semesta...... dan ingat satu lagi energy itu kekal.
Sekali energy itu tercipta, mereka akan terus ada dan karena kehidupan itu berputar, energy itu akan kembali ke diri kita sendiri"
"Menurut hukum Allah di semesta,
"Apa yang kamu berikan pasti akan kembali lagi ke kamu.
Jadi kalau kamu memberikan kebaikan kepada orang lain, sesungguhnya kamu memberikan kebaikan kepada diri kamu sendiri.
Kalau kamu memberikan energy negative kepada orang lain, sesungguhnya kamu sedang memberikan "kesialan" dalam hidupmu."
Saya terdiam termangu mendengarkan dan sang ayah melanjutkan.
"Mulai sekarang kamu harus bisa mengeluarkan energy hanya yang positif saja
Misalnya, do'akan orang tadi agar selamat sampai di rumah.
Ingat selalu Ikhlas dalam berdoa, ikhlas itu energynya positif.
Do'akan semua orang yang berteduh di sekeliling sini juga agar selamat sampai di rumah dan tidak terkena penyakit".
Do'akan pengemis dipinggir jalan.
Do'akan apa yang kamu lihat.
Do'akan anak sekolah yang baru pulang.
Do'akan tukang sapu jalanan.
Do'akan anak2 yatim-piatu yang sangat membutuhkan bantuan mu.
Jadi semua yang kamu lihat do'akan.
Percayalah hidupmu akan lurus, mudah, dan selamat dunia akhirat".
"Mama mu juga demikian, bahkan selagi menanak Nasi dia berdo'a, dia ucapkan doa baik buat Petani yang menanam, do'akan Pedagang yang berjualan, do'akan Pengendara yang membawa beras ini, do'akan Petani yang menggiling padi menjadi beras".
"Bahkan Ikan yang dimasak pun mama selalu mendo'akan, sehingga apa yg kita makan sudah di syukuri sudah di ikhlaskan, sudah di seimbangkan.
Kamu ngerti kan ?"
Sang ayah mencoba menekankan perkataannya agar si anak faham.
Anak tadi termangu, begitu pun saya yang turut mendengar.
Tak lama ayahnya menerima telpon tanpa saya jelas mendengar percakapanya, hanya beberapa kata terdengar oleh saya :
....... "Iya, saya dibawah fly over, iya, iya, iya ...".
hanya itu yang saya dengar.
"Berapa ? ....... 5 menit, iya kami tunggu".
Hujan tidak reda juga dan enam menit kemudian, sebuah mobil mewah Alphard berwarna hitam tepat berhenti didepan mereka dan pintu terbuka.
"Mamaaa ...!" kata sang anak sambil naik ke mobil tersebut.
Kemudian sopir mobil tersebut keluar, bertukar posisi dengan sang ayah.
Sang sopir membawa motor dan sang ayah mengemudikan mobil tersebut.
Saya termangu lama menyaksikan fenomena ini.
Ada beberapa orang juga yang memperhatikan seperti saya.
Sang ayah santun sekali, karena kami semua disapa dengan kalimat,
"permisi, mohon maaf ya, kami duluan, permisi..."
Hampir ke semua orang yang ada disekitar dia dan ada beberapa yang dia salami.
Melihat itu pikiran saya melayang...
Eehhhmmm .......
Rupanya ini THE TRAINING DAY sang ayah ke anaknya untuk melihat sisi lain dari kehidupan.
Entah mengapa saya merasa malu, saya tutup wajah saya dengan helm, saya senang sekali pelajaran parenting yang diajarkan olehnya ke anaknya.
Saya berkata dalam hati, "Terima kasih yaa Allah ..... Alhamdulillah, hari yang luar biasa untuk pelajaran Mu yang kudapat"
Berpikir dan berkata positif tentang orang lain, ataupun untuk diri sendiri itu penting.
Karena pikiran positif dan perkataan positif akan kembali kepada dirimu sendiri...
----------------------
Rabu, 05 Februari 2020
°°GADGET TELAH MEMALINGKAN KITA DARI AL-QUR'AN°°
Sungguh di zaman ini manusia benar-benar disibukkan dengan gadget. Apapun keadaanya manusia benar-benar tidak lepas dari gadget dan digunakan untuk hal-hal yang tidak bermanfaat dan buang-buang waktu. Di jalan lihat gadget, sedang antre lihat gadget, sedang berbicara pun curi-curi pandang lihat gadget. Memang gadget ibarat pedang bermata dua, jika digunakan dengan bijak, gadget sangat bermanfaat, akan tetapi kebanyakan kita lalai dan kurang bijak menggunakan gadget.
Salah satu kelalaian kita adalah gadget memalingkan kita dari Al-Quran. Sungguh sangat tersentuh membaca perkataan Khalid bin Walid yang begitu sedih karena tidak bisa fokus belajar Al-Quran karena sibuk dengan jihad, sedangkan kita sekarang meninggalkan Al-Quran karena gadget.
🕌 Perhatikan perkataan Khalid bin Walid berikut:
شغلنا الجهاد عن تعليم القرآن
“Sungguh jihad telah menyibukkan kami dari belajar Al-Quran.” [📖HR. Ibnu Abi Syaibah 6/151]
Di riwayat yang lain, jihad telah menyibukkan mereka dari membaca Al-Quran.
لقد منعني كثيراً من القراءة الجهاد في سبيل الله
“Sungguh jihad di jalan Allah telah menyibukkan (mencegah) kami dari membaca Al-Quran.” [📖Musnad Abu Ya’la 6/361]
Sungguh benar akan datang zaman di mana manusia benar-benar meninggalkan Al-Quran.
🕋 Allah Ta’ala berfirman,
وَقَالَ الرَّسُولُ يَا رَبِّ إِنَّ قَوْمِي اتَّخَذُوا هَٰذَا الْقُرْآنَ مَهْجُورًا
“Berkatalah Rasul: “Wahai Rabbku, sesungguhnya kaumku menjadikan Al Qur’an ini suatu yang TIDAK DIACUHKAN/DITINGGALKAN”. (📖QS. Al Furqan: 30)
🕌 Syaikh Abdurrahman As-Sa’diy menjelaskan bahwa bentuk meninggalkan Al-Quran dalam segala bentuk, mulai dari membaca, mentadabbur, mempelajari tafsirnya dan mengamalkannya. Beliau berkata,
قد أعرضوا عنه وهجروه وتركوه مع أن الواجب عليهم الانقياد لحكمه والإقبال على أحكامه، والمشي خلفه
“Mereka telah berpaling dan meninggalkan Al-Quran, padahal mereka wajib untuk patuh dan menerima terhadap hukum di dalamnya serta berjalan dengan petunjuk Al-Quran.” [📖Tafsir As-Sa’diy]
Hendaknya seorang muslim berusaha membaca Al-Quran setiap hari. Berusahalah membacanya walaupun hanya beberapa ayat dalam sehari, karena kita terlalu banyak melakukan maksiat setiap hari. Maksiat membuat hati keras dan Al-Quran lah obatnya. Membaca Al-Quran membuat hati menjadi lembuh dan mudah menerimah hidayah serta mudah melakukan ibadah dan kebaikan yang bermanfaat bagi manusia. Al-Quran adalah obat bagi penyakit hati kita.
🕋 Allah Ta’ala berfirman,
وَنُنَزِّلُ مِنَ الْقُرْآنِ مَا هُوَ شِفَاءٌ وَرَحْمَةٌ لِّلْمُؤْمِنِينَ ۙ وَلَا يَزِيدُ الظَّالِمِينَ إِلَّا خَسَارًا
“Dan Kami turunkan dari Al-Qur`an suatu yang menjadi penawar dan rahmat bagi orang-orang yang beriman dan Al Quran itu tidaklah menambah kepada orang-orang yang zalim selain kerugian” (📖QS. Al-Israa’: 82).
🕌 Syaikh Muhammad Al-Amin Asy-Syinqith menjelaskan bahwa maksud obat dalam ayat ini adalah obat untuk penyakit fisik dan penyakit hati.
Beliau berkata,
ﻣَﺎ ﻫُﻮَ ﺷِﻔَﺎﺀٌ ﻳَﺸْﻤَﻞُ ﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﻘَﻠْﺐِ ﻣِﻦْ ﺃَﻣْﺮَﺍﺿِﻪِ ; ﻛَﺎﻟﺸَّﻚِّ ﻭَﺍﻟﻨِّﻔَﺎﻕِ ﻭَﻏَﻴْﺮِ ﺫَﻟِﻚَ ، ﻭَﻛَﻮْﻧَﻪُ ﺷِﻔَﺎﺀً ﻟِﻠْﺄَﺟْﺴَﺎﻡِ ﺇِﺫَﺍ ﺭُﻗِﻲَ ﻋَﻠَﻴْﻬَﺎ ﺑِﻪِ ، ﻛَﻤَﺎ ﺗَﺪُﻝُّ ﻟَﻪُ ﻗِﺼَّﺔُ ﺍﻟَّﺬِﻱ ﺭَﻗَﻰ ﺍﻟﺮَّﺟُﻞَ ﺍﻟﻠَّﺪِﻳﻎَ ﺑِﺎﻟْﻔَﺎﺗِﺤَﺔِ ، ﻭَﻫِﻲَ ﺻَﺤِﻴﺤَﺔٌ ﻣَﺸْﻬُﻮﺭَﺓٌ
“Obat yang mencakup obat bagi penyakit hati/jiwa, seperti keraguan, kemunafikan, dan perkara lainnya. Bisa menjadi obat bagi jasmani jika dilakukan ruqyah kepada orang yang sakit. Sebagaimana kisah seseorang yang terkena sengatan kalajengking diruqyah dengan membacakan Al-Fatihah. Ini adalah kisah yang shahih dan masyhur.” (📖Tafsir Adhwaul Bayan).
Gunung yang keras saja akan hancur apabila Al-Quran turun padanya, apalagi hati yang keras. Tentu hati yang keras akan menjadi lembut dengan Al-Quran.
🕋 Allah Ta’ala berfirman,
لَوْ أَنزَلْنَا هَٰذَا الْقُرْآنَ عَلَىٰ جَبَلٍ لَّرَأَيْتَهُ خَاشِعًا مُّتَصَدِّعًا مِّنْ خَشْيَةِ اللَّه
“Kalau sekiranya Kami menurunkan al-Qur’an ini kepada sebuah gunung, pasti kamu akan melihatnya tunduk terpecah belah disebabkan takut kepada Allah.” (📖QS. Al Hasyr: 21)
Demikian semoga bermanfaat
Ustadz dr Raehanul Bahraen
https://muslim.or.id/46132-gadget-telah-memalingkan-kita-dari-al-quran.html
Senin, 03 Februari 2020
SILENT SHADAQAH
Seorang lelaki masuk
ke toko buah, "Berapa harga pisang dan apel sekilo?"
Penjual,
"Pisang sekilo Rp 15 rb, kalo apel sekilo Rp 50 rb"
Tidak lama kemudian
seorang Ibu yang sepertinya sudah kenal dengan si penjual, masuk kedalam toko.
"Berapa harga
satu kilo pisang dan apel ?"
Penjual,
"Pisang Rp 5 rb sekilo, klw apel Rp 10 rb sekilo."
Ibu,
"Alhamdulillah..."
Merasa dicurangi,
lelaki tadi mendekati penjual dengan mata yang memerah karena marah, dan akan
ngomel pada penjual, tetapi si penjual segera memberi isyarat mata dan berkata
padanya, "tunggu saya sebentar ya pak."
Kemudian si penjual
memberikan kepada si Ibu tsb 1 kg pisang dan 1 kg apel dengan total harga Rp 15
rb.
Ibu itu pergi dgn
gembira dan berkata, "Alhamdulillah terimakasih Ya Allah... anak-anakku
akan bisa makan buah."
Setelah Ibu tsb
pergi, si penjual meminta maaf pada pembeli lelaki tadi dan berkata,
"Demi Allah,
saya tidak mencurangi anda, pak.Tetapi Ibu itu mempunyai empat anak yatim namun
dia selalu menolak bantuan apapun dari orang lain, setiap kali kali saya ingin
membantunya pasti dia menolak
Saya berfikir keras
bagaimana caranya saya bisa menolongnya tanpa membuat dia merasa malu, dan saya
tidak menemukan cara selain ini, yaitu dengan mengurangi harga untuknya.
"Saya ingin dia
tetap merasa tidak membutuhkan bantuan saya, dan saya juga ingin berniaga
dengan Allah dan menyenangkan hati mereka.
Ibu itu datang
kemari seminggu sekali.
Demi Allah yang
tiada Tuhan selain-Nya, setiap kali Ibu itu membeli buah dari saya,
hari itu saya selalu
mendapatkan untung berlipat-lipat dan mendapatkan Rizqi dari jalan yang tak
saya sangka-sangka...."
Seketika itu lelaki
pembeli tadi terperangah, tanpa disadari dia meneteskan air mata.
Segera dia salami
tangan mulia si penjual dan dia peluk erat tubuhnya.
"Terima kasih
mas, engkau telah mengajariku makna
sedekah yang sesungguhnya."
****
Saudaraku...
"Sungguh dalam
menolong kebutuhan orang lain, ada kelezatan yang hanya bisa dirasakan oleh
orang yang pernah melakukannya"
"Bukalah pintu
Rizqi selebar-lebarnya dengan kunci bersedekah...!"
Selamat meraih rizki
Allah dhari yang penuh berkah ini, saudara-riku tercinta....
Langganan:
Postingan (Atom)