Sabtu, 17 Februari 2018

▪ADAB-ADAB NABAWI SEPUTAR MAKAN:

🔰Ath-Thibb An-Nabawi

ILMU KESEHATAN PREVENTIF

▪ADAB-ADAB NABAWI  SEPUTAR MAKAN:

1) Memakan makanan halal lagi baik, sebab apa yang kita makan erat kaitannya dengan kondisi tubuh kita, jika apa yang kita masukkan itu baik maka baik pula kondisi badan kita, dan sebaliknya jika buruk maka buruk pula kondisi tubuh kita. Allah Subahanahu wa Ta'ala berfirman:

يَا أَيُّهَا الرُّسُلُ كُلُوا مِنَ الطَّيِّبَاتِ وَاعْمَلُوا صَالِحًا إِنِّي بِمَا تَعْمَلُونَ عَلِيمٌ

"Hai para rasul, makanlah yang baik-baik, dan kerjakanlah amal shalih. Sesungguhnya Aku Maha Mengetahui apa yang kamu kerjakan." {QS. Al-Mu`minun: 51}

2) Memulai dengan membaca bismillah, agar syaitan tidak ikut memakan makanan kita sehingga keberkahannya hilang. Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

إِذَا أَكَلَ أَحَدُكُمْ فَلْيَذْكُرِ اسْمَ اللهِ تَعَالَى، فَإِذَا نَسِيَ أَنْ يَذْكُرَ اسْمَ اللهِ فِيْ أَوَّلِهِ فَلْيَقُلْ: بِسْمِ اللهِ أَوَّلَهُ وَآخِرَهُ.

"Apabila salah seorang di antara kalian hendak makan, maka ucapkanlah: ‘Bismillaah’, dan jika ia lupa untuk mengucapkan bismillaah di awal makan, maka hendaklah ia mengucapkan: ‘Bismillaah awwaalahu wa aakhirahu’ (dengan menyebut Nama Allah di awal dan akhirnya)."[ Hadits Shahih, riwayat Abu Dawud (no. 3767), at-Tirmidzi (no. 1858), Ahmad (VI/143), ad-Darimi (no. 2026) dan an-Nasa-i dalam ‘Amalul Yaum wal Lailah (no. 281). Dishahihkan oleh Syaikh al-Albani dalam Irwaa-ul Ghaliil (no. 1965)]

3) Tidak meniup makanan yang ada di bejana, Ibnu Abbas Radhiyallahu anhu meriwayatkan:

نَهَى أَنْ يُتَنَفَّسَ فِي اْلإِناَءِ أَوْ يُنْفَخَ فِيْهِ.

"Nabi Shallallahu ‘alaihi wa sallam telah melarang untuk menghirup udara di dalam gelas (ketika minum) dan meniup di dalamnya." [ Hadits Hasan, riwayat at-Tirmidzi (no. 1888), Abu Dawud (no. 3728), Ibnu Majah (no. 3429), (Ahmad I/220, 309). Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1977) , karya Syaikh al-Albani.]

4) Makan secukupnya, tidak terlalu kenyang  dan tidak berlebihan. Sebab makanan yang melebihi kebutuhan  d tubuh kita rentan menjadi penyakit. Allāhānahu wa Ta’āla berfirman:

وَكُلُوا وَاشْرَبُوا وَلَا تُسْرِفُوا ۚ

"Makanlah dan minumlah, namun jangan berlebih-lebihan." {QS Al A’rāf: 31}

Rasulullah Shallallahu ‘alaihi wa sallam:

“مَا مَلأَ آدَمِيٌّ وِعَاءً شَرًّا مِنْ بَطْنِهِ حَسْبُ ابْنِ آدَمَ لُقَيْمَاتٌ يُقِمْنَ صُلْبَهُ فَإِنْ لَمْ يَفْعَلْ فَثُلُثٌ لِطَعَامِهِ وَثُلُثٌ لِشَرَابِهِ وَثُلُثٌ لِنَفَسِهِ.”

"Tidak ada bejana yang diisi oleh manusia yang lebih buruk dari perutnya, cukuplah baginya memakan beberapa suapan sekedar dapat menegakkan tulang punggungnya (memberikan tenaga), maka jika tidak mau, maka ia dapat memenuhi perutnya dengan sepertiga makanan, sepertiga minuman dan sepertiga lagi untuk nafasnya." [Hadits Hasan, riwayat Ahmad (IV/132), Ibnu Majah (no. 3349), al-Hakim (IV/ 121). Lihat Irwaa-ul Ghaliil (no. 1983), karya Syaikh al-Albani rahimahullah]


5) Membaca doa selepas makan, agar kesempurnaan berkah dari makanan itu terjaga dengan baik. Rasulullah shallallahu ‘alaihi wa sallam bersabda:

"Barangsiapa telah selesai makan hendaknya dia berdo’a:

الْحَمْدُ لِلَّهِ الَّذِي أَطْعَمَنِي هَذَا وََرَزَقَنِيهِ مِنْ غَيْرِ حوْلٍ مِنِّي وَ لاَ قُوَّةٍ

"Segala puji bagi Allah yang telah memberi makan ini kepadaku dan yang telah memberi rizki kepadaku tanpa daya dan kekuatanku."[Hadits Hasan, riwayat Abu Daud]

Jika beberapa adab di atas mampu kita jaga dengan penuh keistiqamahan, insyaallah Allah akan memberkahi dan menjaga kita dari penyakit.


🔰Haeruman Samlah, S.H.
📝Referensi: Kitab I'jaaz Ath-Thibb An-Nabawi

Tidak ada komentar:

Posting Komentar