Selasa, 26 November 2019

YA ALLAH.. BETAPA BANYAK ENGKAU BUKA PINTU-PINTU REZEKI UNTUK KAMI

1⃣ Rezeki Yang Telah Dijamin.

وَمَا مِنْ دَابَّةٍ فِي الْأَرْضِ إِلَّا عَلَى اللَّهِ رِزْقُهَا

"dan tidak satupun makhluk bergerak (bernyawa) di bumi, melainkan semuanya dijamin Allah rezekinya."
(QS. Hud : 6)


2⃣ Rezeki Karena Usaha.

وَأَنْ لَيْسَ لِلْإِنْسَانِ إِلَّا مَا سَعَىٰ

"dan tidaklah manusia memperoleh kecuali apa yang telah diusahakannya."
(QS. An-Najm : 39)


3⃣ Rezeki Karena Bersyukur

لَئِنْ شَكَرْتُمْ لَأَزِيدَنَّكُمْ ۖ 

"Sesungguhnya jika kamu bersyukur pasti Kami akan menambah (nikmat) kepadamu."
(QS. Ibrahim : 7)


4⃣ Rezeki Tak Terduga.

 ۚوَمَنْ يَتَّقِ اللَّهَ يَجْعَلْ لَهُ مَخْرَجًا * وَيَرْزُقْهُ مِنْ حَيْثُ لَا يَحْتَسِبُ ۚ

"Barangsiapa yang bertakwa kepada Allah niscaya Dia akan menjadikan baginya jalan keluar dan memberinya rezeki dari arah yang tidak disangka-sangka."
(QS. At-Thalaq : 2-3)


5⃣ Rezeki Karena Istighfar.

فَقُلْتُ اسْتَغْفِرُوا رَبَّكُمْ إِنَّهُ كَانَ غَفَّارًا * 
يُرْسِلِ السَّمَاءَ عَلَيْكُمْ مِدْرَارًا * وَيُمْدِدْكُمْ بِأَمْوَالٍ وَبَنِينَ وَيَجْعَلْ لَكُمْ جَنَّاتٍ وَيَجْعَلْ لَكُمْ أَنْهَارًا

_"Maka aku berkata (kepada mereka), “ Mohonlah ampunan kepada Tuhanmu, Sungguh, Dia Maha Pengampun, niscaya Dia akan menurunkan hujan yang lebat dari langit kepadamu, dan Dia memperbanyak harta dan anak-anakmu, dan mengadakan kebun-kebun untukmu dan mengadakan sungai-sungai untukmu.”
(QS. Nuh : 10-12).


6⃣ Rezeki Karena Menikah.

وَأَنْكِحُوا الْأَيَامَىٰ مِنْكُمْ وَالصَّالِحِينَ مِنْ عِبَادِكُمْ وَإِمَائِكُمْ ۚ إِنْ يَكُونُوا فُقَرَاءَ يُغْنِهِمُ اللَّهُ مِنْ فَضْلِهِ ۗ وَاللَّهُ وَاسِعٌ عَلِيمٌ

"dan nikahkanlah orang-orang yang masih membujang di antara kamu, dan juga orang-orang yang layak dari hamba sahayamu baik laki-laki dan perempuan. Jika mereka miskin, maka Allah akan memberikan kecukupan kepada mereka dengan karunia-Nya. Dan Allah Maha Luas (pemberianNya), Maha Mengetahui."
(QS. An-Nur : 32).


7⃣ Rezeki Karena Anak.

وَلَا تَقْتُلُوا أَوْلَادَكُمْ خَشْيَةَ إِمْلَاقٍ ۖ نَحْنُ نَرْزُقُهُمْ وَإِيَّاكُمْ ۚ إِنَّ قَتْلَهُمْ كَانَ خِطْئًا كَبِيرًا

"dan janganlah kamu membunuh anak-anakmu kerana takut miskin. Kamilah yang akan menanggung rezeki mereka dan juga (rezeki) bagimu. Membunuh mereka sungguh dosa yang besar.”
(QS. Al-Israa' : 31).


8⃣ Rezeki Karena Sedekah

مَنْ ذَا الَّذِي يُقْرِضُ اللَّهَ قَرْضًا حَسَنًا فَيُضَاعِفَهُ لَهُ أَضْعَافًا كَثِيرَةً ۚ وَاللَّهُ يَقْبِضُ وَيَبْسُطُ وَإِلَيْهِ تُرْجَعُونَ

"Barangsiapa meminjami Allah dengan pinjaman yang baik (yaitu bersedekah) niscaya Allah melipatgandakan kepadanya dalam jumlah yang banyak. Allah yang menahan dan melapangkan (rezeki) dan kepada-Nyalah kamu dikembalikan."
(QS. Al-Baqarah : 245)


Dan masih banyak lagi rezeki yang telah Allah siapkan untuk kita, maka mohonlah hanya kepadaNya.

🌐 Media Dakwah Al Furqon

Salam Hijrah 🇮🇩🇵🇸

100 PERINTAH ALLAH PADA MANUSIA YANG TERCATAT DI DALAM QURAN

1. Jangan berkata kasar. 
(QS 3 – Ali Imran : 159)
2. Tahanlah marah.
(QS 3 – Ali Imran : 134)
3. Berbaiklah kepada orang lain. 
(QS 4 – An Nisaa’ : 36)
4. Jangan sombong dan congkak.
(QS 7 – Al A’raaf : 13)
5. Maafkanlah kesalahan orang lain. 
(QS 7 – Al A’raaf : 199)
6. Berbicaralah dengan nada halus dan bersopan. 
(QS 20 – Thaahaa : 44)
7. Rendahkanlah suaramu. 
(QS 31 - Luqman : 19)
8. Jangan mengejek orang lain. 
(QS 49 – Al Hujuraat : 11)
9. Berbaktilah pada orang tua (ibu bapak). 
(QS 17 – Al Israa’ : 23)
10. Jangan mengeluarkan kata yang tidak menghormati orang tua ( ibu bapak). 
(QS 17 – Al Israa’ : 23)
11. Jangan memasuki kamar pribadi ibu bapak tanpa izin. 
(QS 24 – An Nuur : 58)
12. Catatlah hutang-hutangmu. 
(QS 2 – Al Baqarah : 282)
13. Jangan mengikuti orang secara membabi buta. 
(QS 2 – Al Baqarah : 170)
14. Berikanlah lanjutan waktu bila orang yang berhutang kepadamu dalam kesempitan. 
(QS 2 – Al Baqarah : 280)
15. Jangan makan riba’/membungakan uang 
(QS 2 – Al Baqarah : 1)
16. Jangan melakukan korupsi) 
(QS 2 – Al Baqarah : 188)
17. Jangan ingkar atau melanggar janji 
(QS 2 – Al Baqarah : 177)
18. Jagalah kepercayaan orang lain kepadamu 
(QS 2 – Al Baqarah : 283)
19. Jangan campur adukan kebenaran dengan kebohongan 
(QS 2 – Al Baqarah : 42)
20. Berlakulah adil terhadap semua orang 
(QS 4 – An Nisaa’ : 58)
21. Tegakkanlah keadilan dengan tegas 
(QS 4 – An Nisaa’ : 135)
22. Harta yang meninggal harus dibagikan kepada anggota keluarga 
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)
23. Wanita memiliki hak waris 
(QS 4 – An Nisaa’ : 7)
24. Jangan memakan harta anak yatim 
(QS 4 – An Nisaa’ : 10)
25. Lindungi anak yatim 
(QS 2 – Al Baqarah : 220)
26. Jangan memboroskan harta dengan sewenang-wenangnya 
(QS 4 – An Nisaa’ : 29)
27. Damaikanlah orang yang berselisih 
(QS 49 – Al Hujuraat : 9)
28. Hindari perasangka buruk 
(QS 49 – Al Hujuraat : 12)
29. Jangan memfitnah orang 
(QS 2 – Al Baqarah : 283)
30. Jangan memfitnah orang 
(QS 49 – Al Hujuraat : 12)
31. Gunakan harta untuk kegiatan sosial(QS 57 – Al Hadid : 7)
32. Biasakan memberi makan orang miskin 
(QS 107 – Al Maa’uun : 3)
33. Bantulah orang fakir yang berada di jalan Allah 
(QS 2 – Al Baqarah : 273)
34. Jangan menghabiskan uang untuk bermegah-megah 
(QS 17 – Al Israa’ : 29)
35. Jangan menyebut-nyebut tentang sedekahmu 
(QS 2 – Al Baqarah : 264)
36. Hormatilah tamu anda 
(QS51AdzDzaariyaat26)
37. Perintahkan kebajikan setelah kita melakukannya sendiri 
(QS 2 – Al Baqarah : 44)
38. Jangan berbuat kerusakan di muka bumi 
(QS 2 – Al Baqarah : 60)
39. Jangan menghalangi orang datang ke masjid 
(QS 2 – Al Baqarah : 114)
40. Perangilah mereka yang memerangi mu 
(QS 2 – Al Baqarah : 190)
41. Jagalah etika perang 
(QS 2 – Al Baqarah : 191)
42. Jangan lari dari peperangan 
(QS 8 – Al Anfaal : 15)
43. Tidak ada paksaan untuk memasuki agama (Islam) 
(QS 2 – Al Baqarah : 256)
44. Berimanlah kepada para Nabi 
(QS 2 – Al Baqarah : 285)
45. Jangan melakukan hubungan intim di saat haid 
(QS 2 – Al Baqarah : 222)
46. Susuilah anak-anakmu selama dua tahun penuh 
(QS 2 – Al Baqarah : 233)
47. Jauhilah hubungan intim di luar nikah 
(QS 17 – Al Israa’ : 32)
48. Pilihlah pemimpin yg pantas. Pilihlah pemimpin berdasarkan ilmu dan jasanya 
(QS 2 – Al Baqarah : 247)
49. Jangan membebani orang di luar kesanggupannya 
(QS 2 – Al Baqarah : 286)
50. Jangan mau dipecah belah 
(QS 3 – Ali Imran : 103)
51. Renungkanlah keajaiban dan penciptaan alam semesta ini 
(QS 3 – Ali Imran 3 :191)
52. Lelaki maupun wanita mendapat balasan yang sama sesuai perbuatannya 
(QS 3 – Ali Imran : 195)
53. Jangan menikahi mereka yang sedarah denganmu 
(QS 4 – An Nisaa’ : 23)
54. Keluarga harus di-imami oleh seorang lelaki 
(QS 4 – An Nisaa’ : 34)
55. Jangan pelit 
(QS 4 – An Nisaa’ : 37)
56. Jangan iri hati 
(QS 4 – An Nisaa’ : 54)
57. Jangan saling membunuh 
(QS 4 – An Nisaa’ : 92)
58. Jangan membela ketidakjujuran atau kebohongan 
(QS 4 – An Nisaa’ : 105)
59. Jangan bekerja-sama dalam dosa dan kekerasan 
(QS 5 – Al Maa-idah : 2)
60. Bekerja samalah dalam kebenaran 
(QS 5 – Al Maa-idah : 2)
61. Mayoritas bukanlah merupakan kriteria kebenaran 
(QS 6 – Al An’aam : 116)
62. Berlaku adil 
(QS 5 – Al Maa-idah:8)
63. Berikan hukuman untuk setiap kejahatan 
(QS 5 – Al Maa-idah : 38)
64. Berjuanglah melawan perbuatan dosa dan melanggar hukum 
(QS 5 – Al Maa-idah : 63)
65. Dilarang memakan binatang mati, darah dan daging babi 
(QS 5 – Al Maa-idah : 3)
66. Hindari minum racun dan alkohol 
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)
67. Jangan berjudi 
(QS 5 – Al Maa-idah : 90)
68. Jangan menghina keyakinan atau agama orang lain 
(QS 6 – Al An’aam : 108)
69. Jangan mengurangi timbangan untuk menipu 
(QS 6 – Al An’aam : 152)
70. Makan dan minumlah secukupnya 
(QS 7 – Al A’raaf : 31)
71. Kenakanlah pakaian yang bagus di saat sholat 
(QS 7 – Al A’raaf : 31)
72. Lindungi dan bantulah mereka yang meminta perlindungan 
(QS 9 – At Taubah:6)
73. Jagalah kemurnian 
(QS 9 – At Taubah : 108)
74. Jangan pernah putus asa akan pertolongan Allah 
(QS 12 – Yusuf : 87)
75. Allah mengampuni orang yang berbuat dosa kerana kebodohannya 
(QS 16 – An Nahl : 119)
76. Berserulah/ajaklah  kepada jalan Allah dengan cara yang baik dan bijaksana 
(QS 16 – An Nahl : 125)
77. Tidak ada seorangpun yang menanggung dosa orang lain 
(QS 17 – Al Israa’ : 15)
78. Jangan membunuh anak-anakmu kerana takut akan kemiskinan 
(QS 17 – Al Israa’ : 31)
79. Jangan mengikuti sesuatu yang kamu tidak memiliki pengetahuan tentangnya 
(QS 17 – Al Israa’ : 36)
80. Jauhkan diri dari perkataan dan perbuatan yang tidak bermanafaat 
(QS23–Al Mu’minuun:3)
81. Jangan memasuki rumah orang lain tanpa izin pemilik rumah 
(QS 24 – An Nuur : 27)
82. Allah menjamin balasan kebaikan hanya kepada mereka yang percaya kepada Allah 
(QS 24 – An Nuur : 55)
83. Berjalanlah di muka bumi dengan rendah hati 
(QS 25 – Al Furqaan : 63)
84. Jangan melupakan kenikmatan dunia yang telah Allah berikan 
(QS 28–Al Qashash : 77)
85. Jangan menyembah Tuhan selain Allah 
(QS 28 – Al Qashash:88)
86. Jangan terlibat dalam homosexual 
(QS29–Al ‘Ankabuut : 29)
87. Berbuat baik dan cegahlah perbuatan munkar 
(QS 31 - Luqman : 17)
88. Janganlah berjalan di muka bumi dengan sombong 
(QS 31 - Luqman : 18)
89. Wanita dilarang memamerkan diri 
(QS 33 – Al Ahzab : 33)
90. Allah mengampuni semua dosa-dosa kita 
(QS 39 – Az Zumar : 53)
91. Jangan berputus asa akan keampunan dari Allah 
(QS 39 – Az Zumar : 53)
92. Balaslah kejahatan dengan kebaikan 
(QS 41 – Fushshilat : 34)
93. Selesaikan persoalan dengan bermusyawarah 
(QS 42–Asy Syuura : 38)
94. Orang yang paling mulia di sisi Allah ialah orang yang bertaqwa 
(QS 49 – Al Hujuraat : 13)
95. Tidak ada dikenal biara dalam agama (Islam) 
(QS 57 – Al Hadid : 27) 
96. Allah akan meninggikan darjat mereka yang berilmu 
(QS58–Al Mujaadilah11)
97. Perlakukan kaum bukan Islam dengan baik dan adil 
(QS60-Al Mumtahanah: 
98. Hindari diri dari sifat kikir 
(QS64–AtTaghaabun:16)
99. Mohon keampunan kepada Allah yang Maha Pengampun lagi Maha Penyayang 
(QS73–AlMuzzammil;20)
100. Jangan menghardik orang yang meminta-minta 
(QS 93–Adh Dhuhaa: 10)

Jumat, 22 November 2019

KOMENTAR PARA (20) TOKOH DUNIA TENTANG NABI MUHAMMAD


. Mahatma Gandhi (komentar mengenai karakter Muhammad di Young India)

“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”

“Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”

2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”…
[17:28, 11/22/2019] +62 812-2329-7415: KOMENTAR PARA (20) TOKOH DUNIA TENTANG NABI MUHAMMAD


1. Mahatma Gandhi (komentar mengenai karakter Muhammad di Young India)

“Pernah saya bertanya-tanya siapakah tokoh yang paling mempengaruhi manusia. Saya lebih dari yakin bahwa bukan pedanglah yang memberikan kebesaran pada Islam pada masanya. Tapi ia datang dari kesederhanaan, kebersahajaan, kehati-hatian Muhammad; serta pengabdian luar biasa kepada teman dan pengikutnya, tekadnya, keberaniannya, serta keyakinannya pada Tuhan dan tugasnya.”

“Semua ini (dan bukan pedang) menyingkirkan segala halangan. Ketika saya menutup halaman terakhir volume 2 (biografi Muhammad), saya sedih karena tiada lagi cerita yang tersisa dari hidupnya yang agung.”

2. Sir George Bernard Shaw, dalam bukunya “The Genuine Islam”

“Jika ada agama yang berpeluang menguasai Inggris bahkan Eropa, beberapa ratus tahun dari sekarang, Islamlah agama tersebut.

Saya senantiasa menghormati agama Muhammad karena potensi yang dimilikinya. Ini adalah satu-satunya agama yang bagi saya memiliki kemampuan menyatukan dan mengubah peradaban. Saya sudah mempelajari Muhammad sebagai sosok pribadi agung yang jauh dari kesan seorang anti-kristus, dia harus dipanggil “sang penyelamat kemanusiaan.”

“Saya yakin, apabila orang semacam Muhammad memegang kekuasaan tunggal di dunia modern ini, dia akan berhasil mengatasi segala permasalahan yang sedemikian rupa hingga membawa kedamaian dan kebahagiaan yang dibutuhkan dunia. Menurutku, keyakinan yang dibawanya akan diterima Eropa di masa datang, dan memang ia telah mulai diterima Eropa saat ini.

Dia adalah manusia teragung yang pernah menginjakkan kakinya di bumi ini. Dia membawa sebuah agama, mendirikan sebuah bangsa, meletakkan dasar-dasar moral, memulai sekian banyak gerakan pembaruan sosial dan politik, mendirikan sebuah masyarakat yang kuat dan dinamis untuk melaksanakan dan mewakili seluruh ajarannya, dan ia juga telah merevolusi pikiran serta perilaku manusia untuk seluruh masa yang akan datang.

Dia adalah Muhammad. Dia lahir di Arab tahun 570 Masehi, memulai misi mengajarkan agama kebenaran, Islam (penyerahan diri pada Tuhan) pada usia 40 tahun dan meninggalkan dunia ini pada usia 63. Sepanjang masa kenabiannya yang pendek (23 tahun) dia telah mengubah Jazirah Arab dari paganisme dan pemuja makhluk menjadi para pemuja Tuhan yang Esa, dari peperangan dan perpecahan antar suku menjadi bangsa yang bersatu, dari kaum pemabuk dan pengacau menjadi kaum pemikir dan penyabar, dari kaum tak berhukum dan anarkis menjadi kaum yang teratur, dari kebobrokan menuju keagungan moral. Sejarah manusia tidak pernah mengenal transformasi sebuah masyarakat atau tempat sedahsyat ini, bayangkan ini terjadi dalam kurun waktu hanya sedikit, hanya dua dekade.”

3. Michael H. Hart, dalam bukunya “The 100, A Ranking Of The Most Influential Persons In History”

“Pilihan saya untuk menempatkan Muhammad pada urutan teratas mungkin mengejutkan semua pihak, tapi dialah satu-satunya orang yang sukses baik dalam tataran sekular maupun agama (hal. 33). Lamar Tine, seorang sejarawan terkemuka menyatakan bahwa: ‘Jika keagungan sebuah tujuan, kecilnya fasilitas yang diberikan untuk mencapai tujuan tersebut, serta menakjubkannya hasil yang dicapai menjadi tolok ukur kejeniusan seorang manusia; siapakah yang berani membandingkan tokoh hebat manapun dalam sejarah modern dengan Muhammad? Tokoh-tokoh itu membangun pasukan, hukum dan kerajaan saja. Mereka hanyalah menciptakan kekuatan-kekuatan material yang hancur bahkan di depan mata mereka sendiri.’

Muhammad bergerak tidak hanya dengan tentara, hukum, kerajaan, rakyat dan dinasti, tapi jutaan manusia di dua per tiga wilayah dunia saat itu; lebih dari itu, ia telah mengubah altar-altar pemujaan, sesembahan, agama, pikiran, kepercayaan serta jiwa. Kesabarannya dalam kemenangan dan ambisinya yang dipersembahkan untuk satu tujuan tanpa sama sekali berhasrat membangun kekuasaan, sembahyang-sembahyangnya, dialognya dengan Tuhan, kematiannnya dan kemenangan-kemenangan (umatnya) setelah kematiannya; semuanya membawa keyakinan umatnya hingga ia memiliki kekuatan untuk mengembalikan sebuah dogma. Dogma yang mengajarkan ketunggalan dan keghaiban (immateriality) Tuhan yang mengajarkan siapa sesungguhnya Tuhan. Dia singkirkan tuhan palsu dengan kekuatan dan mengenalkan tuhan yang sesungguhnya dengan kebijakan. Seorang filosof yang juga seorang orator, prajurit, ahli hukum, penakluk ide, pengembali dogma-dogma rasional dari sebuah ajaran tanpa pengidolaan, pendiri 20 kerajaan di bumi dan satu kerajaan spiritual, ialah Muhammad. Dari semua standar bagaimana kehebatan seorang manusia diukur, mungkin kita patut bertanya: adakah orang yang lebih agung dari dia?”

4. Lamar Tine, dalam bukunya “Histoire De La Turquie”

“Dunia telah menyaksikan banyak pribadi-pribadi agung. Namun, dari orang-orang tersebut hanya sukses pada satu atau dua bidang saja, misalnya agama atau militer. Hidup dan ajaran orang-orang ini seringkali terselimuti kabut waktu dan zaman. Begitu banyak spekulasi tentang waktu dan tempat lahir mereka, cara dan gaya hidup mereka, sifat dan detail ajaran mereka, serta tingkat dan ukuran kesuksesan mereka sehingga sulit bagi manusia untuk merekonstruksi ajaran dan hidup tokoh-tokoh ini.

Tidak demikian dengan orang Muhammad, ia telah begitu tinggi menggapai berbagai bidang pikir dan perilaku manusia dalam sebuah episode cemerlang sejarah manusia. Setiap detil dari kehidupan pribadi dan ucapan-ucapannya telah secara akurat didokumentasikan dan dijaga dengan teliti sampai saat ini.

Keaslian ajarannya begitu terjaga, tidak saja oleh karena penelusuran yang dilakukan para pengikut setianya tapi juga oleh para penentangnya. Muhammad adalah seorang agamawan, reformis sosial, teladan moral, administrator massa, sahabat setia, teman yang menyenangkan, suami yang penuh kasih dan seorang ayah yang penyayang, semua menjadi satu.

Tiada lagi manusia dalam sejarah melebihi atau bahkan menyamainya dalam setiap aspek kehidupan tersebut. Hanya dengan kepribadian seperti dialah keagungan seperti ini dapat diraih.”

5. K. S. Ramakrishna Rao, dalam bookletnya “Muhammad, The Prophet of Islam”

“Kepribadian Muhammad, sangat sulit untuk menggambarkannya dengan tepat. Saya pun hanya bisa menangkap sekilas saja. Betapa ia adalah lukisan yang indah. Anda bisa lihat Muhammad sang Nabi, Muhammad sang pejuang, Muhammad sang pengusaha, Muhammad sang negarawan, Muhammad sang orator ulung, Muhammad sang pembaharu, Muhammad sang pelindung anak yatim-piatu, Muhammad sang pelindung hamba sahaya, Muhammad sang pembela hak wanita, Muhammad sang hakim, Muhammad sang pemuka agama. Dalam setiap perannya tadi, ia adalah seorang pahlawan.

Saat ini, 14 abad kemudian, kehidupan dan ajaran Muhammad tetap selamat, tiada yang hilang atau berubah sedikit pun. Ajaran yang menawarkan secercah harapan abadi tentang obat atas segala penyakit kemanusiaan yang ada dan telah ada sejak masa hidupnya. Ini bukanlah klaim seorang pengikutnya tapi juga sebuah simpulan tak terelakkan dari sebuah analisis sejarah yang kritis dan tidak bias.”

6. Profesor (Snouck) Hurgronje

“Liga bangsa-bangsa yang didirikan Nabi umat Islam telah meletakkan dasar-dasar persatuan internasional dan persaudaraan manusia di atas pondasi yang universal yang menerangi bagi bangsa lain. Buktinya, sampai saat ini tiada satu bangsa pun di dunia yang mampu menyamai Islam dalam capaiannya mewujudkan ide persatuan bangsa-bangsa.

Dunia telah banyak mengenal konsep ketuhanan, telah banyak individu yang hidup dan misinya lenyap menjadi legenda. Sejarah menunjukkan tiada satu pun legenda ini yang menyamai bahkan sebagian dari apa yang Muhammad capai. Seluruh jiwa raganya ia curahkan untuk satu tujuan menyatukan manusia dalam pengabdian kapada Tuhan dalam aturan-aturan ketinggian moral. Muhammad atau pengikutnya tidak pernah dalam sejarah menyatakan bahwa ia adalah putra Tuhan atau reinkarnasi Tuhan atau seorang jelmaan Tuhan, dia selalu sejak dahulu sampai saat ini menganggap dirinya dan dianggap oleh pengikutnya hanyalah sebagai seorang pesuruh yang dipilih Tuhan.”

7. Thomas Carlyle, dalam bukunya “His Heroes And Heroworship”

“Betapa menakjubkan seorang manusia sendirian dapat mengubah suku-suku yang saling berperang dan kaum nomaden (Badui) menjadi sebuah bangsa yang paling maju dan paling berperadaban hanya dalam waktu kurang dari dua dekade.

Kebohongan yang dipropagandakan kaum Barat yang diselimutkan kepada orang ini (Muhammad) hanyalah mempermalukan diri kita sendiri. Sesosok jiwa besar yang tenang, seorang yang mau tidak mau harus dijunjung tinggi. Dia diciptakan untuk menerangi dunia, begitulah perintah Sang Pencipta Dunia. Di antara aib terbesar yang ada hari ini ialah bahwa masih ada saja orang yang mengatakan bahwa Islam adalah bohong dan Muhammad adalah penipu.

Saudaraku, apakah kalian pernah menyaksikan, dalam sejarah, seorang pendusta yang mampu menyampaikan sebuah agama yang sedemikian kokoh dan menyebarkannya ke seluruh dunia? Saya yakin bahwa manusia harus bergerak sesuai dengan UU dan logika. Jika tidak maka ia tidak akan mungkin mencapai tujuannya. Mustahil bahwa manusia besar ini adalah seorang pembohong. Karena pada kenyataannya, kebenaran dan kejujuran adalah dasar semua kerjanya dan pondasi semua sifat utamanya.

Pandangan yang kokoh, pemikiran-pemikiran yang lurus, kecerdasan, kecermatan, dan pengetahuannya akan kemaslahatan umum, merupakan bukti-bukti nyata kepandaiannya. Kebutahurufannya justru memberikan nilai positif yang sangat mengagumkan. Ia tidak pernah menukil pandangan orang lain, dan ia tak pernah memperoleh setetes pun informasi dari selainnya. Allah-lah yang telah mencurahkan pengetahuan dan hikmah kepada manusia agung ini. Sejak hari-hari pertamanya, ia sudah dikenal sebagai seorang pemuda yang cerdas, terpercaya dan jujur. Tak akan keluar dari mulutnya suatu ucapan kecuali memberikan manfaat dan hikmah yang amat luas.

Hati manusia mulia putra padang pasir ini penuh dengan kebaikan dan kasih sayang. Ajaran-ajarannya terjauh dari semangat egoisme, dan pandangan-pandangannya bersih dari ketamakan kepada pangkat kedudukan duniawi. Saya mencintai Muhammad dengan segenap wujud, karena seluruh wataknya sangat jauh dari tipu muslihat dan basa-basi.”

8. Gustav Lebon, cendekiawan Perancis, dalam bukunya “Peradaban Islam dan Arab”

“Jika kita ingin mengukur kehebatan tokoh-tokoh besar dengan karya-karya dan hasil kerjanya, maka harus kita katakan bahwa di antara seluruh tokoh sejarah, Nabi Islam adalah manusia yang sangat agung dan ternama.

Meskipun selama 20 tahun, penduduk Makkah memusuhi Nabi sedemikian kerasnya, dan tak pernah berhenti mengganggu dan menyakiti beliau, namun pada saat Fathu Makkah (penaklukan kota Makkah), beliau menunjukkan puncak nilai kemanusiaan dan kepahlawanan dalam memperlakukan warga Makkah. Beliau hanya memerintahkan agar patung-patung di sekitar dan di dalam Ka’bah dibersihkan.

Hal yang patut diperhatikan dalam kepribadian beliau ialah bahwa sebagaimana tidak pernah takut menghadapi kegagalan, ketika memperoleh kemenangan pun beliau tidak pernah menyombong dan tetap menunjukkan sikapnya yang lurus.”

9. Will Durant, sejawaran AS, dalam dua buku sejarahnya, juga memuji Muhammad Rasul Allah.

Ia menulis, “Kita harus katakan bahwa Muhammad adalah tokoh sejarah terbesar. Ketika memulai dakwahnya, negeri Arab adalah sebentang padang pasir kering dan kosong, yang di beberapa kawasannya dihuni oleh sejumlah kaum Arab penyembah berhala. Jumlah mereka kecil tapi perselisihan di antara mereka sangat banyak.

Akan tetapi ketika beliau wafat, penduduk Arab ini pula telah muncul sebagai umat yang bersatu dan kompak. Beliau menghapus segala macam khurafat dan fanatisme dan menyuguhkan sebuah agama yang sederhana tapi kokoh dan terang benderang yang dibangun di atas dasar keberanian dan kemuliaan. Kitab beliau adalah Al-Quran dan tak ada kitab lain yang mampu menandinginya dari segi kekuatan pengaruh dan daya tariknya.”

10. John Diven Port, cendekiawan Inggris.

Ia menyatakan penyesalannya terhadap sikap tendensius terhadap Nabi Islam. Dalam bukunya yang ia tulis berkenaan dengan Nabi Muhammad SAW, dengan segala kejujuran dan kecintaan yang mendalam kepada Nabi, ia berusaha membersihkan segala macam kedustaan dan tuduhan negatif dari kehidupan Nabi Muhammad, dan mengajak orang-orang sesat ini untuk merenung dan berpikir dengan benar.

Diven Port menulis, “Dari segi keindahan dan kebaikan watak dan perilaku, Muhammad memiliki keistimewaan yang sangat tinggi. Mereka yang tidak memiliki watak-watak seperti inilah yang memandang beliau sebagai sesuatu yang tak bernilai.

Sebelum memulai ucapannya, beliau telah menarik para pendengar beliau, baik satu orang atau banyak, dengan akhlak dan perangainya yang sangat mulia. Wajah beliau memancarkan kewibawaan sekaligus daya tarik yang amat kuat. Senyumnya yang indah tak pernah lepas dari bibir beliau. Pada akhirnya, hal-hal lembut dan menarik selalu beliau masukkan dalam tutur kata beliau, memaksa setiap orang memujinya. Oleh sebab itulah beliau dikenal sebagai tokoh agama yang paling langka di dunia.”

11. Dosun, penulis Perancis, dalam bukunya “Muhammad dan Islam”

“Pada umumnya, warga Perancis tidak menaruh minat kepada pembahasan masalah-masalah keagamaan. Akan tetapi, mereka yang taat beragama dan pemikir Perancis memiliki pandangan lain kepada Islam. Hakekatnya ialah bahwa kemunculan Islam dan penyebarannya termasuk diantara hasil karya besar dan amat penting bagi sejarah manusia. Di akhir abad ke tujuh, Islam mampu merambah ke Suriah, Iran, Mesir dan dunia Arab, dan menyebar di seluruh Afrika Utara, serta menguasai seluruh pulau-pulau di laut Mediterania, kemudian masuk pula ke India dan China. Saat ini Islam telah memberikan pengaruhnya yang luas dalam peradaban dunia, serta dalam politik kontemporer. Keberhasilan perjuangan Muhammad saw, dalam menggeser UU yang berlaku di negara-negara Asia, padahal mereka termasuk di antara negara terkuno di dunia, serta ketahanan UU Islam ini selama berabad-abad, merupakan bukti terbaik yang menunjukkan kebenaran tokoh ini dan keistimewaannya yang langka.”

12. Edward Gibbon dalam pidatonya yang bertajuk “Profession of Islam”

“Saya percaya bahwa Tuhan adalah tunggal dan Muhammad adalah pesuruh-Nya adalah pengakuan kebenaran Islam yang simpel dan seragam. Tuhan tidak pernah dihinakan dengan pujaan-pujaan kemakhlukan; penghormatan terhadap Sang Nabi tidak pernah berubah menjadi pengkultusan berlebihan; dan prinsip-prinsip hidupnya telah memberinya penghormatan dari pengikutnya dalam batas-batas akal dan agama.”

13. Simon Ockley dalam bukunya “History Of The Saracen Empires”

“Muhammad tidak lebih dari seorang manusia biasa. Tapi ia adalah manusia dengan tugas mulia untuk menyatukan manusia dalam pengabdian terhadap satu dan hanya satu Tuhan serta untuk mengajarkan hidup yang jujur dan lurus sesuai perintah Tuhan. Dia selalu menggambarkan dirinya sebagai ‘hamba dan pesuruh Tuhan dan demikianlah juga setiap tindakannya.”

14. Sarojini Naidu, penyair terkenal India (S. Naidu, Ideals of Islam)

“Inilah agama pertama yang mengajarkan dan mempraktikkan demokrasi; di setiap masjid, ketika adzan dikumandangkan dan jamaah telah berkumpul, demokrasi dalam Islam terwujud lima kali sehari ketika seorang hamba dan seorang raja berlutut berdampingan dan mengakui; Allah Maha Besar. Saya terpukau lagi dan lagi oleh kebersamaan Islam yang secara naluriah membuat manusia menjadi bersaudara.”

15. James A. Michener dalam bukunya “Islam: The Misunderstood Religion”

“Muhammad, seorang inspirator yang mendirikan Islam, dilahirkan pada tahun 570 masehi dalam masyarakat Arab penyembah berhala. Yatim semenjak kecil, dia secara khusus memberikan perhatian kepada fakir miskin, yatim piatu dan janda, serta hamba sahaya dan kaum lemah. Di usia 20 tahun, dia sudah menjadi seorang pengusaha yang sukses, dan menjadi pengelola bisnis seorang janda kaya. Ketika mencapai usia 25, sang majikan melamarnya. Meski usia perempuan tersebut 15 tahun lebih tua Muhammad menikahinya dan tetap setia kepadanya sepanjang hayat sang istri.

Seperti halnya para nabi lain, Muhammad memulai tugas kenabiannya dengan sembunyi-sembunyi, dan ragu-ragu karena menyadari kelemahannya. Tapi “membaca” adalah perintah yang diperolehnya, dan keluarlah dari mulutnya satu kalimat yang akan segera mengubah dunia: Tiada tuhan selain Allah.

Dalam setiap hal, Muhammad adalah seorang yang mengedepankan akal. Ketika putranya, Ibrahim, meninggal disertai gerhana dan menimbulkan anggapan ummatnya bahwa hal tersebut adalah wujud rasa belasungkawa Tuhan kepadanya, Muhammad berkata: ‘Gerhana adalah sebuah kejadian alam biasa, adalah suatu kebodohan mengkaitkannya dengan kematian atau kelahiran seorang manusia.’

Sesaat setelah ia meninggal, sebagian pengikutnya hendak memujanya sebagaimana Tuhan dipuja, akan tetapi penerus kepemimpinannya (Abu Bakar -red) menepis keingingan ummatnya itu dengan salah satu pidato relijius terindah sepanjang masa; ‘Jika ada di antara kalian yang menyembah Muhammad, maka ketahuilah bahwa ia telah meninggal. Tapi jika Allah yang hendak kalian sembah, ketahuilah bahwa Ia hidup selamanya.’”

16. W. Montgomery Watt dalam bukunya “Mohammad At Mecca”

“Kesiapannya menempuh tantangan atas keyakinannya, ketinggian moral para pengikutnya, serta pencapaiannya yang luar biasa semuanya menunjukkan integritasnya. Mengira Muhammad sebagai seorang penipu hanyalah memberikan masalah dan bukan jawaban. Lebih dari itu, tiada figur hebat yang digambarkan begitu buruk di Barat selain Muhammad.”

17. Annie Besant, dalam bukunya “The Life And Teachings Of Muhammad”

“Sangat mustahil bagi seseorang yang mempelajari karakter Nabi Bangsa Arab, yang mengetahui bagaimana ajarannya dan bagaimana hidupnya untuk merasakan selain hormat terhadap beliau, salah satu utusan-Nya. Dan meskipun dalam semua yang saya gambarkan banyak hal-hal yang terasa biasa, namun setiap kali saya membaca ulang kisah-kisahnya, setiap kali pula saya merasakan kekaguman dan penghormatan kepada sang Guru Bangsa Arab tersebut.”

18. Bosworth Smith, dalam bukunya Mohammad And Mohammadanism

“Dia adalah perpaduan Caesar dan Paus; tapi dia adalah sang Paus tanpa pretensinya dan seorang caesar tanpa Legionnaire-nya: tanpa tentara, tanpa pengawal, tanpa istana, tanpa penghasilan tetap; jika ada seorang manusia yang pantas untuk berkata bahwa dia-lah wakil Tuhan penguasa dunia, Muhammad lah orang itu, karena dia memiliki kekuatan meski ia tak memiliki segala instrumen atau penyokongnya.”

19. John Austin, dalam bukunya “Muhammad the Prophet of Allah”

“Dalam kurun waktu hanya sedikit lebih dari satu tahun, ia telah menjadi pemimpin di Madinah. Kedua tangannya memegang sebuah tuas yang siap mengguncang dunia.”

20. Professor Jules Masserman

“Pasteur dan Salk adalah pemimpin dalam satu hal. Gandhi dan Konfusius pada hal lain serta Alexander, Caesar dan Hitler mungkin pemimpin pada kategori kedua dan ketiga (reliji dan militer -red). Jesus dan Buddha mungkin hanya pada kategori kedua. Mungkin pemimpin terbesar sepanjang masa adalah Muhammad, yang sukses pada semua kategori tersebut. Dalam skala yang lebih kecil Musa juga melakukan hal yang sama.” (fimadani)

Sumber: http://edyaeffendi.com/komentar-para-tokoh-dunia-tentang-nabi-muhammad/?fdx_switcher=true

Kiriman dari Rekan, 22/11/2019/Jumat Legi sekitar pukul 03:11 WIB.

Mohon maaf jika Anda pernah terima informasi yang sama.
Semoga masih ada manfaatnya untuk meningkatkan kecintaan kita kepada Rasulullah Muhammad Saw.
Aamiin.

Selasa, 19 November 2019

LISANMU,TULISANMU, SURGAMU atau NERAKAMU !



Jika setelah belajar agama ternyata lisan semakin pedas dengan celaan dan sindiran, 

Lebih banyak membahas fitnah dan bantahan daripada ilmu, semakin sombong serta merendahkan manusia, maka itu pertanda bahwa ilmu yang diperoleh "Tidak Berkah".

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

أَكْثَرُ خَطَايَا ابْنِ آدَمَ فىِ لِسَانِهِ

"Kebanyakan dosa anak adam itu ada pada lisannya" (HR. Ath-Thabrani dalam al-Kabiir X/243 dan al-Baihaqi dalam asy-Syu'ab IV/240, hadits dari Abdullah bin Mas'ud, lihat Shahiihul Jaami’ ash-Shaghiir no. 1201)

Dengan lisan itu mereka berdusta, bersaksi, bersumpah palsu, mencaci maki, mencela, mengutuk, berkata keji, mengejek, berfatwa tanpa ilmu, namimah, berdakwah kepada kesesatan, melakukan fitnah, ghibah dll.

Namun di masa sekarang ini dosa lisan banyak juga yang dituangkan dalam bentuk tulisan di buku-buku, majalah-majalah, tabloid-tabloid, surat-surat kabar, tulisan di internet melalui facebook, twitter, wa dll.

Bahkan terkadang dijumpai bahasa tulisan lebih tajam dan lebih berbahaya dari pada bahasa lisan, karena berdampak sangat buruk bagi seseorang, suatu komunitas ataupun masyarakat.

Nabi shallallahu 'alaihi wa sallam bersabda :

يَا مَعْشَرَ مَنْ آمَنَ بِلِسَانِهِ وَلم يَدْخُل الإيمَانُ قَلْبَهُ ! لاَ تَغْتَابُوا الْمُسْلِمِيْنَ وَلاَ تَتَّبِعُوا عَوْرَاتِهِمْ فَإِنَّهُ مَنْ اتبع عَوْرَاتهم تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ وَمَنْ تَتَبَّعَ اللهُ عَوْرَتَهُ يَفْضَحْهُ فِي بَيْتِهِ

"Wahai orang-orang yang beriman dengan lisannya, akan tetapi iman belum masuk ke dalam hatinya, janganlah kalian mengghibahi kaum muslimin, dan jangan pula mencari-cari aib mereka. Karena sesungguhnya barangsiapa yang mencari-cari aib mereka, niscaya Allah pun akan mencari-cari aib-aibnya, dan barangsiapa yang dicari-cari aibnya oleh Allah, niscaya Dia akan menyingkapnya (meskipun) ia berada di rumahnya" (HR. Abu Dawud no. 4880 dan Ahmad no. 19776, hadits dari Abu Barzah al-Aslami, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 2340)

من ذَبَّ عن عِرضِ أخيه بالغَيْبةِ كان حقًّا على اللهِ أن يُعتِقَه من النَّارِ

"Barangsiapa yang membela kehormatan saudaranya (sesama muslim) disebabkan ghibah, maka sungguh wajib bagi Allah untuk membebaskannya dari api Neraka" (HR. Ahmad, ath-Thabrani dan Ibnu Abid Dunya, hadits dari Asma' binti Yazid, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 2847)

وَإِنِ امْرُؤٌ شَتَمَكَ وَعَيَّرَكَ بِمَا يَعْلَمُ فِيكَ فَلاَ تُعَيِّرْهُ بِمَا تَعْلَمُ فِيهِ فَإِنَّمَا وَبَالُ ذَلِكَ عَلَيْهِ

"Apabila seseorang mencelamu karena dia tahu aib-aibmu, maka janganlah engkau membalasnya dengan mencela aib-aibnya yang engkau ketahui ada padanya. Karena sesungguhnya akibat jelek hal itu akan menimpanya" (HR. Abu Dawud no. 4084 dan at-Tirmidzi no. 2722, hadits dari Abu Jurai Jabir bin Sulaim, lihat Shahiihut Targhiib wat Tarhiib no. 2782)

Syaikh al-Utsaimin rahimahullah berkata:

واعلم أنك إذا نشرت عيوب أخيك، فإن الله يسلط عليك من نشر عيوبك، جزاء وفاقا.

"Ketahuilah bahwa sesungguhnya jika engkau menyebarkan aib-aib saudaramu, maka sesungguhnya Allah akan menguasakan terhadap dirimu orang lain yang akan menyebarkan aib-aibmu, sebagai balasan yang setimpal" (Tafsir Surat al-Hujurat I/52) https://t.me/menhajsalafi/2701)

Imam Ibnu Rajab rahimahullah berkata :

"Sesungguhnya kebanyakan perkara yang dapat memasukkan manusia ke dalam api Neraka adalah lisannya. Karena maksiat lisan masuk ke dalamnya kesyirikan yang merupakan dosa paling besar di sisi Allah, yang masuk ke dalamnya adalah berkata atas nama Allah tanpa ilmu dan persaksian palsu yang merupakan tandingannya syirik. Masuk juga ke dalamnya sihir, menuduh zina dan lainnya baik dari dosa-dosa besar dan dosa-dosa kecil seperti dusta, ghibah, mengadu domba, bahkan seluruh maksiat yang sifatnya perbuatan yang tidak luput dari perkataan-perkataan yang menyertainya dan menopangnya" (Jaami'ul 'Uluum wal Hikam hal 450) 

✍ Ustadz Najmi Umar Bakkar

Minggu, 17 November 2019

TENTANG TIDUR

Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarokaatuh...,
Selamat Pagiii

SEKEDAR BERBAGI ILMU SEMOGA MANFAAT

Ternyata Tidur selain dimalam hari ada 3 jenis tidur yang perlu kita ketahui yaitu:

TIDUR HAILULAH, 
TIDUR QAILULAH  &  TIDUR 'AILULAH

1.Tidur   HAILULAH  :  Tidur yang menghalangi rizqy
2.Tidur  QOILULAH   :  Tidur yg di sunnahkan Rosululloh
3.Tidur   'AILULAH     :  Tidur yang menyebabkan datangnya  penyakit

💠 HAILULLAH adalah : 
tidur sehabis melaksanakan sholat subuh, dinamakan demikian karena tidur tersebut dapat menghalangimu dari rizqy yang ALLAH subhanahuwata'ala tebar pada waktu pagi hari.

💠 QAILULLAH adalah : 
tidur sebelum melakukan sholat dzuhur sekitar 25 - 30 menit sebelum dikumandangkannya adzan dhuhur, tidur jenis ini sangat bemanfaat dan sangat dianjurkan oleh Rasulullah

Dijelaskan bahwa ketika musim panas rasulullah tidur sebelum Dzuhur dan ketika musim dingin beliau Nabi Muhammad tidur setelah dzhuhur

💠 'AILULLAH adalah : 
tidur sehabis melakukan sholat ashar, tidur jenis satu ini dapat menyebabkan berbagai penyakit, diantaranya adalah : sesak napas, murung dan gelisah & mudah pikun/pelupa

Jika merasa bermanfaat Sebarkanlah,,,
Karena jarang diantara kita yang faham apa itu TIDUR QAILULAH, HAILULAH & 'AILULAH 
                      "Subhanallah"
Semoga kita dapat mengambil pengetahuan bermanfaat yang bernilai ibadah lewat tulisan ini dan mengamalkan dalamnya kehidupan sehari - hari"

آمِيْنُ يَا رَبَّ الْعَالَمِيْن
Salam silaturrahim

ELEGI CINTA ZAINAB BINTI MUHAMMAD, PUTRI SULUNG RASULULLAH

Sebelum Nabi Muhammad shallallahu alaihu wasallam diangkat menjadi rasul, Abul Ash bin Rabi’ menghadap beliau. 

“Saya ingin menikahi Zainab, putri sulung Anda”

Sebuah contoh kesantunan dan tatakrama.

Nabi Muhammad shallallahu alaihi wasallam menjawab, “Aku tak mau melakukannya sebelum meminta izin padanya”. 

Sesuai syariat yang nanti akan diwahyukan kepadanya.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam menyampaikannya pada Zainab,

“Anak pamanmu mendatangiku dan menyebut-nyebut namamu. Apakah engkau rela ia menjadi suamimu?”

Wajahnya memerah dan ia tersenyum. Malu-malu.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam kemudian menikahkan Zainab dengan Abul Ash. 

Bermulalah dahsyatnya sebuah kisah cinta. 

Dari pernikahan berkah ini lahirlah Ali dan Umamah.

Tiba masanya muncul sebuah masalah baru.

Yaitu, terkait diutusnya Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam sebagai Rasul Allah. Saat itu Abul Ash sedang bepergian beberapa saat lamanya. 

Ketika ia kembali, Zainab sudah memeluk Islam dan mengimani risalah yg dibawa ayahnya. Abul Ash pun mengetahuinya.

Zainab berkata, “Aku punya sebuah berita besar untukmu”.

Abul Ash berdiri, lalu meninggalkan Zainab. Zainab mengejarnya, kemudian ia berkata:

“Ayahku diutus sebagai nabi dan aku telah memeluk Islam.”

Abul Ash menjawab, “Bagaimana sikapmu? Beritahu aku!”

Zainab menimpali, “Aku takkan mendustakan ayahku. Karena ia bukan pendusta. Ia adalah orang jujur dan sangat dipercaya.

Bukan hanya aku yang berislam kepadanya. Ibuku dan saudara-saudaraku juga melakukannya.

Ali bin Abi Thalib sepupuku juga beriman. Anak bibimu, Usman bin Affan juga memeluk Islam. Sahabatmu Abu Bakar juga menyatakan Islam”.

Kalau Aku…. kata Abul Ash.
“Aku tak mau nanti orang-orang mengatakan Abul Ash menghinakan kaumnya, kafir dengan nenek moyangnya demi istrinya. Ayahmu pasti akan tertuduh. Mohon maaf. Hargailah sikapku?”

Sebuah dialog cinta yang jauh dari memperturutkan ego dan gengsi.

Zainab tersenyum, “Jika bukan aku, siapa lagi yang akan memaklumimu? Tapi suamiku, aku adalah istrimu. Aku ingin membantumu dalam kebaikan hingga engkau bisa memutuskannya dengan benar.”

Zainab membuktikan kata-katanya selama 20 tahun. Ia bersabar. Setia dengan cintanya. Setia dengan akidahnya.

Abul Ash tetap berada dalam sikapnya. Hingga sampailah saat hijrah nabawi. Zainab menghadap ayahnya.

“Ya Rasulallah, mohon izin aku ingin menetap bersama suamiku.” 

Bukti cintanya yang sangat dalam. Dan Nabi Shallallahu alaihi wasallam mengizinkannya dengan penuh sayang.

Zainab menetap di Mekkah. 

Saat terjadi Perang Badar, suaminya memutuskan bergabung berperang bersama pasukan Quraisy. Menarget Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam dan kaum muslimin.
Suaminya memerangi ayahnya.

Bermalam-malam ia menangis dan merintih, tenggelam dalam duka. Ia panjatkan doa dan bermunajat penuh kepasrahan.

“Ya Allah… aku takut jika setiap matahari terbit akan menerima kenyataan bahwa anakku menjadi yatim atau aku kehilangan ayahku…”

Abul Ash bertempur masih dengan keyakinanya. Meski ia sendiri tak benar-benar yakin akan sikapnya.

Usailah pertempuran Badar. Abul Ash tertawan. Beritanya sampai ke Mekkah.

Dengan penuh cemas ia menanyakan tentang kabar ayahnya

“Kaum Muslimin menang” ia mendapat kabar demikian.
Ia bersujud pada Allah, mensyukuri karunia-Nya. Ia juga bertanya berita tentang suaminya.

Mereka menjawab, “Ia ditawan oleh mertuanya.”

Ia bergegas ingin menebus suaminya. Ia kirimkan kalung perhiasan.

Ia tak punya apa-apa yang berharga selain perhiasan dari ibunya yang ia kenakan.

Perhiasan yang selalu melekat di dadanya. Kalung itu kemudian dibawa saudara kandung Abul Ash menghadap Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. 

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam terhenyak ketika melihat kalung istrinya, Khadijah yang sangat dikenalnya.

“Tebusan siapa ini?”

“Tebusan Abul Ash bin Rabi`”

Ada tetesan air mengalir dari pelupuk mata beliau, seraya berbisik pelan, 

”Ini adalah kalung Khadijah.”

Sebuah ungkapan kesetiaan yang terpatri dalam hati. Tak luntur meski jasad pemiliknya sudah bertahun-tahun terpendam dalam tanah.

Beliau kemudian berdiri dan berkata, “Wahai manusia… Lelaki ini tidak aku cela sebagai menantu.”

Sebuah narasi pengakuan dan sikap adil yang nyata.

“Mengapa kalian tak bebaskan ia dari tawanan? Mengapa kalian tak mengembalikan kalung tebusannya kepada Zainab?”

Para sahabat menjawab , “Labbaik, wahai Rasulullah”

Kesantunan dan ketaatan tertulis dalam sejarah.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam kemudian memberikan kalung tersebut kepada Abul Ash dan berkata, 

“Sampaikan kepada Zainab agar jangan mengabaikan kalung Ibunya, Khadijah.” 

Sebuah pesan cinta dan kesetiaan yang dahsyat.

Nabi Shallallahu alaihi wasallam berkata, “Wahai Abul Ash aku sampaikan sebuah rahasia.”

Kemudian Abul Ash mendekati Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam 

“Wahai Abul Ash, sesungguhnya Allah sudah memerintahkan kepadaku untuk memisahkan antara perempuan muslimah dan orang kafir. Maka, kembalikanlah putriku kepadaku!”

Dengan penuh penghormatan Abil Ash berkata, “Siap. Aku akan melakukannya!”

Zainab keluar rumah menuju gerbang kota Mekkah hendak menyambut jantung hatinya.

Sabar ia tunggu kedatangan suaminya.

Abul Ash terlihat. Tak lama kemudian ia mendekat.

Suaminya membisikinya, “Aku akan pergi”

“Ke mana?” pendar mata binar Zainab kembali meredup

“Bukan aku, tapi Engkau yang pergi. Aku berjanji menyerahkanmu pada ayahmu!”

“Mengapa?”

“Untuk memisahkan antara aku dan dirimu. Kembalilah pada ayahmu!”

Abul Ash menepati janjinya.

“Mengapa engkau tak membersamaiku saja. Masuklah Islam” 

Zainab membujuk penuh harap, penuh cinta.

Dan Abul Ash tetap pada pendiriannya. Zainab pun meninggalkan Mekkah. Meninggalkan suaminya. Menaati perintah Allah dan ayahnya. Ia hijrah ke Madinah membawa anak-anaknya.

Sejak saat itu, selama 6 tahun silih berganti para lelaki melamarnya. Namun, Zainab tak pernah berkenan menerima. Ia tetap setia menunggu cintanya yang tertinggal di Mekkah. Bersama sekeping harap agar mantan suaminya datang menghadap ayahnya dan membersamainya kembali seperti sedia kala.

Setelah tahun-tahun sulit. Menjelang terjadinya Fathu Makkah, Abul Ash sebagaimana biasa ia melakukan perjalanan, berdagang ke negeri Syam.

Dalam perjalanan pulang ke Mekkah ia bersama kafilah dagang Quraisy membawa 100 ekor unta dengan 170 orang. Mereka terendus oleh pasukan mata-mata umat Islam. Mereka pun akhirnya ditawan. Namun, Abul Ash berhasil kabur, lenyap dan menghilang.

Abul Ash berlindung di balik kegelapan malam yang semakin gelap serta larut. Ia mengendap-endap memasuki kota Madinah. Bersembunyi beberapa saat.

Menjelang fajar, ia semakin mendekat. Rumah Zainab yang ditujunya. Inilah tsiqoh, sebuah kepercayaan.

Zainab bertanya, “Apakah Engkau datang dalam keadaan muslim?”

Abul Ash menjawab, “Bukan. Aku kabur!”

“Mengapa engkau tidak berislam saja”

“Tidak”

Abul Ash meminta jaminan dan perlindungan. Dan Zainab bersedia melindungi. Menjamin dirinya.

“Jangan takut, anak bibiku. Selamat datang wahai Abu Ali dan Abu Umamah”

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam berdiri di mihrab, mengimami kaum muslimin Shalat Fajar berjamaah. 

Beliau mengucapkan takbiratul ihram, para makmum di belakang beliau juga bertakbir. 

Saat itu dari shaf jamaah perempuan, Zainab mengangkat suaranya. Ia berkata, 

“Aku Zainab binti Muhammad, telah memberi jaminan kepada Abul Ash, maka lindungilah dia.”

Ketika selesai shalat, Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam menoleh kepada para jamaah dan bertanya, 

“Apakah kalian semua mendengar seperti yang aku dengar?”

Mereka menjawab, “Ya, wahai Rasulullah.”

Nabi Muhammad Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

“Demi Dzat yang diriku ada dalam genggaman-Nya. Aku tidak tahu kecuali apa yang aku dengar, seperti yang kalian dengar. Sungguh orang yang paling lemah di antara kaum muslimin telah memberi perlindungan.”

Nabi Shallallahu alaihi wasallam berdiri menyeru, 

“Wahai para manusia. Sungguh terhadap lelaki ini sebagai menantu, saya tidaklah mencelanya. Menantuku ini telah berbicara denganku dan ia membenarkanku, ia memberi janji dan ia menunaikan janjinya terhadapku”.

Penuh khidmat dan hening para sahabat Nabi Shallallahu alaihi wasallam mendengarkannya.

“Bila kalian setuju untuk mengembalikan hartanya dan membiarkannya pulang ke negerinya, maka ini lebih aku sukai. Tetapi bila kalian menolak, maka semua urusan kuserahkan kepada kalian, keputusan ada di tangan kalian. Saya takkan memprotesnya.”

Inilah musyawarah. Beliau tidak menggunakan otoritas kepemimpinannya.

“Kami bersedia menyerahkan kembali hartanya” 

Para sahabat menyetujui Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam. Dan inilah adab dan kesantunan sebagai balasan keteladanan dan tawadhu pemimpin.

Lalu Nabi Shallallahu alaihi wasallam bersabda, 

“Wahai Zainab, kita telah memberi perlindungan kepada orang yang engkau beri perlindungan dan jaminan.”

Lalu Rasulullah membersamai putrinya ke rumahnya.

“Wahai Zainab! Hormatilah Abul Ash. Dia itu putra bibimu, dia adalah ayah dari anak-anakmu. Tetapi jangan dekati dia, itu tidak halal bagimu.” 

Syariat dipraktekkan dan dipadu dengan akhlak mulia serta kasih sayang.

Zainab menganggukkan kepala, “Labbaik, wahai Rasulullah.”

Zainab menemui Abul Ash bin Rabi’ dan berkata, 

“Perceraian kita telah menyulitkan kita. Maukah engkau masuk Islam dan tinggal bersama kami?”

Harapan dan cinta menyatu, keluar dari bibir putri manusia termulia. Namun, Allah belum mengabulkannya.

Abul Ash mengambil hartanya dan pulang menuju Mekkah.

Sesampai di kota Mekkah ia berkata kepada penduduk Mekah, 

“Wahai penduduk Mekkah, terimalah harta kalian. Apakah masih ada yang kurang?”

Mereka menjawab, “Semoga Allah membalas kebaikan kepadamu. Engkau telah menunaikan amanah dengan sangat baik.”

Abul Ash berkata, “Aku sungguh bersaksi bahwa tiada tuhan kecuali Allah dan bahwa Muhammad adalah Rasul-Nya.”

Bergegas, Ia pun pergi berhijrah menuju Madinah. Menjemput hidayahnya. Menyusun kembali kepingan cinta dan kesetiaannya.

Ketika waktu fajar, ia memasuki kota Madinah. Ia bergegas menghadap Nabi Shallallahu alaihi wasallam. 

Dia berkata, “Wahai Rasulullah, kemarin Engkau memberi perlindungan kepadaku. Kini, saksikanlah aku datang dan bersaksi bahwa tiada tuhan melainkan Allah dan bahwa Muhammad adalah utusan-Nya.”

Abul Ash melanjutkan, “Wahai Rasulullah, apakah engkau memberi izin kepadaku untuk kembali (ruju’) kepada Zainab?”

Nabi Shallallahu alaihi wasallam memegang pundak Abul Ash dan berkata, “Mari berjalan bersamaku.”

Beliau ke rumah Zainab, mengetuk pintu dengan penuh bahagia.

“Anakku, Zainab. Ini anak bibimu datang kepadaku. Dia meminta izin kepadaku untuk kembali kepadamu. Bersediakah engkau?”

Maka, nampak muka Zainab kemerahan seraya tersenyum, malu-malu. Pertanda rela, ungkapan persetujuannya.

Seisi Madinah gegap gempita, menyambut bahagia. Merayakan pertemuan cinta dan kesetiaan. Langit cerah, seputih ketulusan cinta Zainab.

Namun, ini bukan akhir sebuah kisah…

Setahun kemudian, Zainab putri Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam dipanggil oleh Allah. Ajalnya telah sampai.

Isak tangis kesedihan Abul Ash terdengar menyayat siapa saja yang mendengarnya. Para sahabat menyaksikan.

Rasulullah Shallallahu alaihi wasallam mengusapnya. Turut merasakan kesedihan yang mendalam. Menerima takdir Allah dengan penuh keimanan.

Suara berat Abul Ash menyeruak, “Wahai Rasulullah aku tak mampu hidup tanpa Zainab”

Dan benar, setahun kemudian ia menyusul kekasihnya.

Menghadap Allah subhânahu wa ta’âlâ

Itulah kisah tentang cinta dan kesetiaan. 

Bersyukurlah, Allah telah karuniakan perempuan baik mendampingimu. Rawatlah cintanya. Ajaklah membangun istana cinta di dunia. Kelak Allah akan membalasmu dengan karunia cinta yang abadi, kesetiaan yang tak pernah luntur oleh masa.

##############

Dialih bahasakan oleh al-faqîr ilâ ‘afwi rabbih Dr. Saiful Bahri
dengan beberapa perubahan redaksi dan penambahan.

Sumber tulisan:
1.https://www.ahlalhdeeth.com/vb/showthread.php?t=208173 atau di tautan: https://al-maktaba.org/book/31615/34748

2. Beberapa redaksi diambil dari At-Tarikh al-Islamiy karya Mahmud Syakir, Siyar a’lâm an-Nubalâ karya Imam al-Hafizh Syamsuddin adz-Dzahabiy.

3. Hadis jaminan Zainab kepada Abul Ash juga diriwayatkan oleh ath-Thabraniy, al-Hakim dan al-Baihaqi dari riwayat Ummu Salamah ra.

**

(Ustadz Budiansyah Abu Nizar)