Senin, 29 April 2019

"KHADIJAH" (Tak Tahan Air Mata, Banyak Yang Menangis Membaca Kisah (Istri Rasulullah) ini)

Khadijah

Khadijah Memang Wanita Istimewa

DUA PERTIGA (2/3) wilayah Makkah adalah milik Siti Khadijah, istri pertama Rasulullah SAW. Ia wanita bangsawan yang menyandang kemuliaan dan kelimpahan harta kekayaan. Namun ketika wafat, tak selembar kafan pun dia miliki. Bahkan baju yang dikenakannya di saat menjelang ajal adalah pakaian kumuh dengan 83 tambalan.

“Fatimah putriku, aku yakin ajalku segera tiba,” bisik Khadijah kepada Fatimah sesaat menjelang ajal. “Yang kutakutkan adalah siksa kubur. Tolong mintakan kepada ayahmu, agar beliau memberikan sorbannya yang biasa digunakan menerima wahyu untuk dijadikan kain kafanku. Aku malu dan takut memintanya sendiri”.

Mendengar itu Rasulullah berkata, “Wahai Khadijah, Allah menitipkan salam kepadamu, dan telah dipersiapkan tempatmu di surga”.

Siti Khadijah, Ummul Mu’minin (ibu kaum mukmin), pun kemudian menghembuskan nafas terakhirnya dipangkuan Rasulullah. Didekapnya sang istri itu dengan perasaan pilu yang teramat sangat. Tumpahlah air mata mulia Rasulullah dan semua orang yang ada di situ.

Dalam suasana seperti itu, Malaikat Jibril turun dari langit dengan mengucap salam dan membawa lima kain kafan.

Rasulullah menjawab salam Jibril, kemudian bertanya, “Untuk siapa sajakah kain kafan itu, ya Jibril?”

“Kafan ini untuk Khadijah, untuk engkau ya Rasulullah, untuk Fatimah, Ali dan Hasan,” jawab Jibril yang tiba-tiba berhenti berkata, kemudian menangis.

Rasulullah bertanya, “Kenapa, ya Jibril?”

“Cucumu yang satu, Husain, tidak memiliki kafan. Dia akan dibantai, tergeletak tanpa kafan dan tak dimandikan,” jawab Jibril.

Rasulullah berkata di dekat jasad Khadijah, “Wahai Khadijah istriku sayang, demi Allah, aku tak kan pernah mendapatkan istri sepertimu. Pengabdianmu kepada Islam dan diriku sungguh luar biasa. Allah Mahamengetahui semua amalanmu. Semua hartamu kau hibahkan untuk Islam. Kaum muslimin pun ikut menikmatinya. Semua pakaian kaum muslimin dan pakaianku ini juga darimu. Namun begitu, mengapa permohonan terakhirmu kepadaku hanyalah selembar sorban!?”

Tersedu Rasulullah mengenang istrinya semasa hidup.

Khadijah

Dikisahkan, suatu hari, ketika Rasulullah pulang dari berdakwah, beliau masuk ke dalam rumah. Khadijah menyambut, dan hendak berdiri di depan pintu, kemudian Rasulullah bersabda, “Wahai Khadijah, tetaplah kamu di tempatmu”.

Ketika itu Khadijah sedang menyusui Fatimah yang masih bayi. Saat itu seluruh kekayaan mereka telah habis. Seringkali makanan pun tak punya, sehingga ketika Fatimah menyusu, bukan air susu yang keluar akan tetapi darah. Darahlah yang masuk dalam mulut Fatimah r.a.

Kemudian Rasulullah mengambil Fatimah dari gendongan istrinya, dan diletakkan di tempat tidur. Rasulullah yang lelah sepulang berdakwah dan menghadapi segala caci-maki serta fitnah manusia itu, lalu berbaring di pangkuan Khadijah hingga tertidur.

Ketika itulah Khadijah membelai kepala Rasulullah dengan penuh kelembutan dan rasa sayang. Tak terasa air mata Khadijah menetes di pipi Rasulullah hingga membuat beliau terjaga.

“Wahai Khadijah, mengapa engkau menangis? Adakah engkau menyesal bersuamikan aku?” tanya Rasulullah dengan lembut.

Dahulu engkau wanita bangsawan, engkau mulia, engkau hartawan. Namun hari ini engkau telah dihina orang. Semua orang telah menjauhi dirimu. Seluruh kekayaanmu habis. Adakah engkau menyesal, wahai Khadijah, bersuamikan aku, ?" lanjut Rasulullah tak kuasa melihat istrinya menangis.

“Wahai suamiku, wahai Nabi Allah. Bukan itu yang kutangiskan," jawab Khadijah.
"Dahulu aku memiliki kemuliaan, Kemuliaan itu telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku adalah bangsawan, Kebangsawanan itu juga aku serahkan untuk Allah dan RasulNya. Dahulu aku memiliki harta kekayaan, Seluruh kekayaan itupun telah aku serahkan untuk Allah dan RasulNya”.

"Wahai Rasulullah, sekarang aku tak punya apa-apa lagi. Tetapi engkau masih terus memperjuangkan agama ini. Wahai Rasulullah, sekiranya nanti aku mati sedangkan perjuanganmu belum selesai, sekiranya engkau hendak menyeberangi sebuah lautan, sekiranya engkau hendak menyeberangi sungai namun engkau tidak memperoleh rakit atau pun jembatan, maka galilah lubang kuburku, ambillah tulang-belulangku, jadikanlah sebagai jembatan bagimu untuk menyeberangi sungai itu supaya engkau bisa berjumpa dengan manusia dan melanjutkan dakwahmu”.

"Ingatkan mereka tentang kebesaran Allah, Ingatkan mereka kepada yang hak, Ajak mereka kepada Islam, wahai Rasulullah”.

Rasulullah pun tampak sedih. “Oh Khadijahku sayang, kau meninggalkanku sendirian dalam perjuanganku. Siapa lagi yang akan membantuku?”
“Aku, ya Rasulullah!” sahut Ali bin Abi Thalib. jawab, menantu Rasullulah...

Di samping jasad Siti Khadijah, Rasulullah kemudian berdoa kepada Allah.

“Ya Allah, ya ILahi Rabbiy, limpahkanlah rahmat-Mu kepada Khadijahku, yang selalu membantuku dalam menegakkan Islam, Mempercayaiku pada saat orang lain menentangku, Menyenangkanku pada saat orang lain menyusahkanku, Menenteramkanku pada saat orang lain membuatku gelisah”.

Ya ALLAH...
âś” Muliakanlah orang yang membaca dan membagikan status ini
âś” Entengkanlah kakinya untuk melangkah ke masjid
âś” Lapangkanlah hatinya
âś” Bahagiakanlah keluarganya
âś” Luaskan rezekinya seluas lautan
âś” Mudahkan segala urusannya
âś” Kabulkan cita-citanya
âś” Jauhkan dari segala Musibah
âś” Jauhkan dari segala Penyakit,Fitnah,Prasangka Keji,Berkata Kasar dan Mungkar.
âś” Dan dekatkanlah jodohnya untuk orang yang
membaca dan membagikan status ini.
Aamiin ya Rabbal'alamin

Sobat sekarang anda memiliki dua pilihan ,
1. Membiarkan sedikit pengetahuan ini hanya dibaca disini
2. Membagikan pengetahuan ini kesemua teman facebookmu , insyallah bermanfaat dan akan menjadi pahala bagimu. Aamiin..

Semoga yg berkomentar Aamiin dijauhkan dari segala penyakit, diberi sehat wal'afiat, rezekinya melimpah ruah, dan keluarganya bahagia Dan bisa masuk Surga melalui pintu mana saja.

Barakallahu fiikum
Semoga bermanfaat 🙏

Jumat, 26 April 2019

Kisah Pemuda, Setan Dan Shalat Shubuh

Seorang lelaki bangun pagi-pagi buta utk sholat subuh di masjid. Dia berpakaian, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Ditengah jalan menuju masjid, lelaki tersebut jatuh dan pakaiannya kotor. Dia bangkit, membersihkan bajunya, dan pulang kembali ke rumah. Di rumah,dia berganti baju, berwudhu, dan lagi berjalan menuju masjid. Dalam perjalanan kembali ke masjid, dia jatuh lagi di tempat yg sama! Dia sekali lagi bangkit, membersihkan dirinya dan kembali ke rumah.


Di rumah, dia sekali lagi berganti baju, berwudhu dan berjalan menuju masjid. Di tengah jalan menuju masjid, dia bertemu seorang lelaki yg memegang lampu. Dia menanyakan identiti lelaki tersebut, dan lelaki itu menjawab "Saya melihat anda jatuh 2 kali di perjalanan menuju masjid, jadi saya bawakan lampu untuk menerangi jalan anda". Lelaki pertama mengucapkan terima kasih dan mereka berdua berjalan ke masjid. Saat sampai di masjid, lelaki pertama bertanya kepada lelaki yang membawa lampu untuk masuk dan sholat subuh bersamanya. Lelaki kedua menolak. Lelaki pertama mengajak lagi hingga berkali2 dan lagi jawabannya sama. Lelaki pertama bertanya, kenapa menolak untuk masuk dan sholat. Lelaki kedua menjawab : "Aku adalah Setan". Lelaki itu terkejut dengan jawaban lelaki kedua.

Setan kemudian menjelaskan, "Saya melihat kamu berjalan ke masjid dan sayalah yg membuat kamu terjatuh. Ketika kamu pulang ke rumah, membersihkan badan dan kembali ke masjid, ALLAH memaafkan semua dosa-dosa mu. Saya membuat mu jatuh kedua kalinya, dan bahkan itu pun tidak membuat mu merubah pikiran untuk tinggal di rumah saja, kamu tetap memutuskan kembali masjid. Karena hal itu, ALLAH memaafkan dosa-dosa seluruh anggota keluarga mu. Saya KHAWATIR jika saya membuat mu jatuh untuk ketiga kalinya, jangan-jangan ALLAH akan memaafkan dosa-dosa seluruh penduduk desa mu, jadi saya harus memastikan bahwa anda sampai di masjid dgn selamat".

Jadi, jangan pernah biarkan Setan mendapatkan keuntungan dari setiap aksinya. Jangan melepaskan sebuah niat baik yang hendak kamu lakukan karena kamu tidak pernah tahu ganjaran yg akan kamu dapat, dari segala kesulitan yg kamu temui dalam usaha mu untuk melaksanakan niat baik tersebut.

Rabu, 24 April 2019

Nabi Musa & Fir'aun Zaman Now, Ustadz ABDUL SOMAD



Ustadz ABDUL SOMAD, bertanya kepada jama'ahnya

Ustadz Abd Somad: 
"Andai kita hidup pada zaman  Fira'un, kira- kira kita jadi pengikut siapa, Fir'aun atau Nabi Musa..?"

Jama'ah : "Musaaaaa." 
jawab jama'ah dengan kompak.

Ustadz Abd Somad :
 "Yakiiin..?"

Jama'ah : "Yakiiiiiin....."

Ustadz Abd Somad :
Tapi yang membangun kota Mesir, Fir'aun.
Yang bangun infrastruktur juga dia.
Yang bangun Piramida, Fir'aun.
Yang paling kaya, Fir'aun.
Yang punya bala tentara banyak dan kuat, Fir'aun.
Yang punya banyak pengikut, Fir'aun.
Yang bisa memberi PERLINDUNGAN KEAMANAN dan jaminan, Fir'aun.
Yang Berkuasa, Fir'aun.
Yang bisa mnyediakan MAKANAN dan MINUMAN, Fir'aun.
Yang bisa adakan HIBURAN, Fir'aun.
Yang bisa buat pusat perbelanjaan, Fir'aun. "Bahkan jika teknologinya sudah ada mungkin Kartu Mesir Sehat dan Kartu Mesir Pintar juga dibuatnya."

Sementara Nabi Musa, siapa dia..???
Hanya seorang penggembala kambing.
Bicara saja tidak fasih alias cadel (akibat pernah memakan bara api diwaktu bayi). Hanya memiliki sebatang tongkat butut.
Masih yakin mau ikut Nabi Musa..????
tanya ustadz Abd Somad sekali lagi....

Jama'ah terdiam..

Ustadz Abd Somad :
 "Kerjaan Nabi Musa hanya sebagai penjaga kambing, tiba-tiba mau mengajak kita menyebrangi lautan, tanpa memakai sampan, tanpa prahu, tanpa kapal.. 
Apakah yakin kita mau ikut Nabi Musa..???"

Tak satupun jama'ah berani menjawab...
Semua tertunduk, diam seribu bahasa.. 

Ustadz Abd Somad:
Betapa  sesungguhnya manusia zaman Fir'aun dan zaman sekarang, TIDAK ADA BEDANYA.

Di Zaman sekarang ini, mayoritas smua tergilatergila-gila pada harta, wanita, pangkat, jabatan, pujian, rayuan , Al Wahn (cinta keDuniawian).

Sungguh...
FIR'AUN itu akan tetap ADA hingga akhir zaman..
Hanya saja berubah WAJAH dan BENTUK nya..... juga namanya.. 

Namun secara hakikat dia akan terus ada.. 
Sebab sejarah akan berulang, dan kita harus tetap yakin seyakinnya bi'idznillah FIR'AUN dikalahkan oleh MUSA karena Kuasa ALLAH Azza Wa Jalla..

Jumat, 19 April 2019

AKHIRNYA TETANGGAKU KE MASJID JUGA


Kalau ingin pergi ke masjid saya selalu berjalan sedikit memutar. 

Tujuannya, pertama, sunnah.
Kedua, aku ingin melewati rumah Bang Amir (bukan nama sebenarnya)

Bang amir, tetangga dekat, hanya terhalang beberapa rumah saja. Bukan karena ingin riya, tapi berharap ada Syiar. Barang kali saja kalau sering melihat orang ke masjid... hati Bang Amir tersentuh jadi ingin ke masjid juga.

"Bang Amir ... Ayo....!" Sambil kulambaikan tangan ke arah Bang Amir

"Ayo kita ke masjid sama sama...!" Aku bilang sambil senyum.

"Kalau kau mau ke masjid, gak harus ngajak ngajak lah....! Sekalian kasi tau Ustad yang ceramah di masjid,  Jangan suka nyindir 2, kenapa ....?!  Mau sholat... atau nggak, terserah orang aja...!" jawab bang Amir sambil membentak.

Aku tak ingin menanggapinya, tidak ada gunanya. 

Berapa kali ngajak Bang Amir ke masjid tapi gak pernah mau, malah marah-marah 

Tapi hari ini beda ... Bang Amir ada di masjid. 

Aku meneteskan air mata, melihat Bang Amir berada di deretan paling depan.....

Paling depan..... Di depan imam....

Terbujur kaku.....

Di depan jama'ah....

Innalillahi wa inna ilaihi roji'uun ....

Bang Amir..... Bang Amir..... Akhirnya Abang ke masjid juga ....

#Ayo Ke Masjid
#Laki Shalat di Masjid