Sabtu, 18 Februari 2017

Manfaat Ilmiah dari Membaca Al Qur'an yang Belum Banyak Orang Menyadari

  
“Terdapat beberapa hal yang dapat menyebabkan seseorang kuat ingatan atau hafalannya. Di antaranya, menyedikitkan makan, membiasakan melaksanakan ibadah salat malam, dan membaca Alquran sambil melihat kepada mushaf”. Selanjutnya ia berkata, “Tak ada lagi bacaan yang dapat meningkatkan terhadap daya ingat dan memberikan ketenangan kepada seseorang kecuali membaca Alqur’an”.

Dr. Al Qadhi, melalui penelitiannya yang panjang dan serius di Klinik Besar Florida Amerika Serikat, berhasil membuktikan hanya dengan mendengarkan bacaan ayat-ayat Alquran, seorang Muslim, baik mereka yang berbahasa Arab maupun bukan, dapat merasakan perubahan fisiologis yang sangat besar.

Penurunan depresi, kesedihan, memperoleh ketenangan jiwa, menangkal berbagai macam penyakit merupakan pengaruh umum yang dirasakan orang-orang yang menjadi objek penelitiannya. Penemuan sang dokter ahli jiwa ini tidak serampangan. Penelitiannya ditunjang dengan bantuan peralatan elektronik terbaru untuk mendeteksi tekanan darah, detak jantung, ketahanan otot, dan ketahanan kulit terhadap aliran listrik. Dari hasil uji cobanya ia berkesimpulan, bacaan Alquran berpengaruh besar hingga 97% dalam melahirkan ketenangan jiwa dan penyembuhan penyakit.

Penelitian Dr. Al Qadhi ini diperkuat pula oleh penelitian lainnya yang dilakukan oleh dokter yang berbeda. Dalam laporan sebuah penelitian yang disampaikan dalam Konferensi Kedokteran Islam Amerika Utara pada tahun 1984, disebutkan, Alquran terbukti mampu mendatangkan ketenangan sampai 97% bagi mereka yang men dengarkannya.

Kesimpulan hasil uji coba tersebut diperkuat lagi oleh penelitian Muhammad Salim yang dipublikasikan Universitas Boston. Objek penelitiannya terhadap 5 orang sukarelawan yang terdiri dari 3 pria dan 2 wanita. Kelima orang tersebut sama sekali tidak mengerti bahasa Arab dan mereka pun tidak diberi tahu bahwa yang akan diperdengarkannya adalah Alqur’an.

Penelitian yang dilakukan sebanyak 210 kali ini terbagi dua sesi, yakni membacakan Alquran dengan tartil dan membacakan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an. Kesimpulannya, responden mendapatkan ketenangan sampai 65% ketika mendengarkan bacaan Alquran dan mendapatkan ketenangan hanya 35% ketika mendengarkan bahasa Arab yang bukan dari Alqur’an.

Alquran memberikan pengaruh besar jika diperdengarkan kepada bayi. Hal tersebut diungkapkan Dr. Nurhayati dari Malaysia dalam Seminar Konseling dan Psikoterapi Islam di Malaysia pada tahun 1997. Menurut penelitiannya, bayi yang berusia 48 jam yang kepadanya diperdengarkan ayat-ayat Alquran dari tape recorder menunjukkan respons tersenyum dan menjadi lebih tenang.

Sungguh suatu kebahagiaan dan merupakan kenikmatan yang besar, kita memiliki Al quran. Selain menjadi ibadah dalam membacanya, bacaannya memberikan pengaruh besar bagi kehidupan jasmani dan rohani kita. Jika mendengarkan musik klasik dapat memengaruhi kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosi (EQ) seseorang, bacaan Alquran lebih dari itu. Selain memengaruhi IQ dan EQ, bacaan Alquran memengaruhi kecerdasan spiritual (SQ).

Maha benar Allah yang telah berfirman, “Dan apabila dibacakan Alquran, simaklah dengan baik dan perhatikanlah dengan tenang agar kamu mendapat rahmat” (Q.S. 7: 204).

Subhanallah ternyata membaca dan mendengar ayat-ayat suci Al Qur'an dapat memberikan dampak yang sangat besar terhadap kejiwaan kita. Semoga sedikit kajian di atas bisa menjadikan kita lebih sering lagi membaca kitab suci Al Qur'an yang belum banyak orang menyadari akan keistimewaan membaca Al Qur'an. Wallahu A'lam Bishawab.

Jumat, 17 Februari 2017

Renungan Pagi : Ikhlas, Syukur, Sabar


Assalamu'alaikum Wr. Wb..
SEMANGAT PAGI.*

KYAI : "Tadi kamu minum segelas air yang aku beri satu sendok gula, apa yang kamu  rasakan....?"

SANTRI : "Rasanya manis Kyai..."

KYAI : "Lalu yang aku beri satu sendok garam....?"

SANTRI :  "Waduh kalo yang itu benar-benar asin rasanya."

Lalu sang Kyai mengajak santri itu menuju ke telaga luas yang airnya sangat jernih, lalu menaburkan satu sendok gula, kemudian...

KYAI : "Coba kamu minum air telaga ini, dan apa yang kamu rasakan..?"

SANTRI :  "Segar sekali Kyai..."

Kemudian Kyai menaburkan satu sendok garam ke dalam telaga itu dan....

KYAI : "Sekarang kamu minum lagi air telaga ini dan bagaimana rasanya...?"

SANTRI : "Tetap segar Kyai...."

KYAI : "Itulah kehidupan, manis dan asin itu menjadi tidak terasa bagi orang yang HATINYA lapang, luas dan penuh dengan rasa syukur.

Maka LAPANGKAN HATIMU dengan IKHLAS, SYUKUR dan selalu SABAR dari segala apa yang terjadi pada dirimu, karena itu yang terbaik dari ALLAH untukmu.

*Semangat pagi .....

Kamis, 16 Februari 2017

GANTI UCAPAN KITA DENGAN DOA


Jangan ucapkan "0k"
👉ucapkan "In syaa Allah"
اِنْ شَآ ءَ اللَّهُ 
Jangan ucapkan "wow"
👉ucapkan "SubhanAllah"
سُبْحَانَ اللهُ 
Jangan ucapkan "hebat"
👉ucapkan "Masyaa Allah"
مَاشَآءَاللّهُ. 
Jangan ucapkan "saya baik2 saja"
👉ucapkan "Allhamdulillah"
الْحَمْدُ لِلَّهِ 
Jangan ucapkan "Terimakasih"
👉ucapkan "Jazaka(ki,kumu)llahu Khairan"
 جَزَاك اللهُ خَيْرًا 
Jangan ucapkan "Hati2 ya...sampai jumpa"
👉ucapkan "Fii Amanillah"
فِي أَمَانِ الله
Jangan ucapkan "Hello"
👉ucapkan "Assalamu alaikkum Warahmatullah"
 السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ  

doa yg indah untuk
berterima kasih pada Allah 
pada semua kesempatan 

 "allahumma a'inni  
 'ala dzikrika wa syukrika 
  wa husni  'ibadatika" 
اللَّهُمَّ أَعِنِّى عَلَى ذِكْرِكَ وَشُكْرِكَ وَحُسْنِ 
عِبَادَتِكَv

Mari kita sama-sama membetulkan*  : 
★ Aamiin,
★ *In Syaa Allah ,      dan
★ Menyingkat kata Assalamu'alaikum.
💦💦💦💦💦

★ Dalam bahasa Arab ada 4 kata amin yg berbeda makna :
- Amin    = Aman
- Aamin  = Meminta         
                   perlindungan
- Amiin   = Jujur
- Aamiin = Ya Allah,    
    kabulkanlah do'a kami
💦💦💦💦💦

★ Kita seharusnya tidak menulis : 
Insya Allah = Menciptakan Allah (naudzubillah ..)

Tapi pastikan kita menulis : 
In Syaa Allah =  dengan izin Allah
💦💦💦💦💦

★ Assalamu'alaikum, jgn disingkat, karena ;

1. As = Orang bodoh ; 
              keledai
2. Ass  = Pantat
3. Askum = Celakalah 
                       kamu
4. Assamu     = Racun
5. Samlekum = Matilah 
                             kamu
6. Mikum = Dari bahasa 
     Ibrani Mari Bercinta.

- Salam pendek, 
- Salam sedang dan 
- Salam panjang telah 
  dicontohkan oleh Nabi 
  dan tidak merubah  
  makna aslinya :

1⃣ Salam pendek : "Assalamualaikum". 
- Dengan 10 kebaikan.

2⃣ Salam sedang : "Assalamu'alaikum warahmatullah".
- Dengan 20 kebaikan.

3⃣ Salam panjang : "Assalamu'alaikum warahmatullahi wabarakatuh". 
- Dengan kebaikan 
  sempurna.

Dengan penjelasan ini, mudah-mudahan tidak ada lagi yang menyingkat karena dapat merubah maksud.

*)
- Bila menurut anda ini 
   ada manfaatnya, 
   beritahu ke yg lain.

 - Bila menurut anda ini buruk. Cukup di Delet. agar tdk menggoyahkan pendirian orang lain.

==================

SHARE JIKA INGIN YANG LAIN DAPAT MANFAAT. YUK!

ﻣَﻦْ ﺩَﻝَّ ﻋَﻠَﻰ ﺧَﻴْﺮٍ ﻓَﻠَﻪُ ﻣِﺜْﻞُ ﺃَﺟْﺮِ ﻓَﺎﻋِﻠِﻪِ

Barangsiapa yang menunjukkan kepada kebaikan, maka ia akan mendapat pahala seperti orang yang melakukannya (HR. Muslim 3509

Semoga kita termasuk hamba Allah yang memperoleh kebaikan dari membaca artikel Islami serta dapat mengamalkannya. Bukan sekedar menghilangkan notifikasi BC saja

Rabu, 15 Februari 2017

"MUDAHKANLAH URUSAN ORANG LAIN"


Dari Abu Hurairah ra, Nabi SAW, bersabda: “Barang siapa yang melepaskan satu kesusahan seorang mukmin, pasti Allah akan melepaskan darinya satu kesusahan pada hari kiamat. Barang siapa yang menjadikan mudah urusan orang lain, pasti Allah akan memudahkannya di dunia dan di akhirat. Barang siapa yang menutupi aib seorang muslim, pasti Allah akan menutupi aibnya di dunia dan di akhirat. Allah senantiasa menolong hamba Nya selama hamba Nya itu suka menolong saudaranya”. (HR. Muslim, lihat juga Kumpulan Hadits Arba’in An Nawawi hadits ke 36).

Apabila kita mengetahui bahwa sebenarnya kita mampu berbuat sesuatu untuk menolong kesulitan orang lain, maka segeralah lakukan, segeralah beri pertolongan. Terlebih lagi bila orang itu telah memintanya kepada kita. Karena pertolongan yang kita berikan, akan sangat berarti bagi orang yang sedang kesulitan. Cobalah bayangkan, bagaimana rasanya apabila kita berada di posisi orang yang meminta pertolongan pada kita, Dan sungguh Allah SWT sangat mencintai orang yang mau memberikan kebahagiaan kepada orang lain dan menghapuskan kesulitan orang lain.

Berikut beberapa hadits yang menerangkan tentang keutamaan menolong dan meringankan beban orang lain:

Pada suatu hari Rasululah SAW ditanya oleh sahabat beliau : “Ya Rasulullah, siapakah manusia yang paling dicintai Allah dan apakah perbuatan yang paling  dicintai oleh Allah ? Rasulullah SAW menjawab : “Manusia yang paling dicintai oleh  Allah adalah manusia yang paling banyak bermanfaat dan berguna bagi manusia yang lain;sedangkan perbuatan yang paling dicintai Allah adalah memberikan  kegembiraan kepada orang lain atau menghapuskan kesusahan orang lain,atau melunasi hutang orang yang tidak mampu untuk membayarnya, atau memberi makan  kepada mereka yang sedang kelaparan dan jika seseorang itu berjalan untuk  menolong orang yang sedang kesusahan itu lebih aku sukai daripada beri’tikaf di  masjidku ini selama satu bulan ” (Hadits riwayat Thabrani). Setiap gerakan pertolongan merupakan nilai pahala ”Siapa yang menolong  saudaranya yang lain maka Allah akan menuliskan baginya tujuh kebaikan bagi  setiap langkah yang dilakukannya ” (HR. Thabrani). Memberikan bantuan juga dapat menolak bala, sebagaimana dinyatakan ”Sedekah  itu dapat menolak tujuh puluh pintu bala ” (HR Thabrani ). Pertolongan  Allah kepada seseorang juga tergantung dengan pertolongan yang dilakukannya  antar manusia. “Sesungguhnya Allah akan menolong seorang hamba-Nya selama  hamba itu menolong orang yang lain“. (Hadits muslim, abu daud dan tirmidzi)Lebih hebat lagi, membantu orang yang susah lebih baik daripada ibadah umrah, sebagaimana disebutkan dalam hadits shahih berikut ini: ”Siapa yang berjalan menolong   orang yang susah maka Allah akan menurunkan baginya tujuh puluh lima ribu malaikat yang selalu mendoakannya dan dia akan tetap berada dalam rahmat Allah selama dia menolong orang tersebut dan jika telah selesai melakukan pertolongan  tersebut, maka Allah akan tuliskan baginya pahala haji dan umrah dan sesiapa  yang mengunjungi orang yang sakit maka Allah akan melindunginya dengan tujuh puluh lima ribu malaikat dan tidaklah dia mengangkat kakinya melainkan akan  dituliskan Allah baginya satu kebaikan, dan tidaklah dia meletakkan tapak  kakinya untuk berjalan melainkan Allah angkatkan daripadanya, Allah akan ampunkan baginya satu kesalahan dan tinggikan kedudukannya satu derajat sampai dia duduk disamping orang sakit, dan dia akan tetap mendapat rahmat sampai dia  kembali ke rumahnya ”
(HR Thabrani).Memberikan bantuan juga dapat memadamkan kemarahan Tuhan, perhatikan hadits berikut ini: “Sesungguhnya sedekah yang sembunyi-sembunyi akan memadamkan  kemarahan Allah, dan setiap perbuatan baik akan mencegah keburukan dan silaturrahmi itu akan menambah umur dan menghilangkan kefaqiran dan itu lebih baik daripada membaca laa haula wa laa quwwata illaa billahpadahal dengan membacanya saja akan mendapat perbendaharaan surga dan dengan berbuat baik itu  juga dapat menyembuhkan penyakit dan menghilangkan kegelisahan ” (HR. Thabrani ).  Menolong orang lain juga dapat mengampuni dosa. “Siapa yang berjalan untuk  membantusaudaranya sesama muslim maka Allah akan menuliskan baginya suatu  kebaikan dari tiap langkah kakinya sampai dia pulang dari menolong orang  tersebut. Jika dia telah selesai dari menolong saudaranya tersebut, maka dia  telah keluar dari segala dosa-dosanya bagaikan dia dilahirkan oleh ibunya, dan  jika dia ditimpa kecelakaan (akibat menolong orang tersebut) maka dia akan  dimasukkan ke dalam surga tanpa hisab ”  (HR. Abu Ya’la ).Allah SWT akan memberikan pelayanan surga kepada orang yang menolong meringankan beban hidup orang lain. Perhatikan hadits berikut ini: ”Sesiapa yang bersikap  ramah kepada orang lain dan meringankan beban hidupnya baik sedikit maupun  banyak maka kewajiban bagi Allah untuk memberikan kepadanya pelayanan dengan  pelayanan surga” (HR Thabrani ). Orang yang menolong orang yang sakit laksana berada dalam taman surga, seperti dinyatakan oleh hadits: “Siapa yang mengunjungi seseorang  yang lain maka dia mendapatkan rahmat Allah dan siapa yang mengunjungi orang  yang sakit maka dia seperti berada di dalam taman-taman (raudhah) surga ” (HR Thabrani ).Membantu orang lain juga merupakan ibadah shalat dan sedekah, sebagaimana  dalam hadtis disebutkan :” Amar Makruf dan mencegah kemungkaran yang kamu  lakukan adalah shalat.Menolong orang yang susah juga merupakan shalat.  Perbuatan menyingkirkan sampah dari jalan juga shalat dan setiap langkah yang  engkau lakukan menuju tempat shalat juga merupakan shalat ”     (HR. Ibnu Khuzaimah ).

Setelah kita mengetahui keutamaan membantu dan meringankan kesulitan orang lain, masih enggankah kita memberikan bantuan dan meringankan kesulitan orang lain? Terlebih lagi bila orang yang kesulitan, telah meminta langsung pertolongan kepada kita, pantaskah kita sebagai orang beriman mengabaikan permintaan pertolongan yang dimohonkan? Padahal kita mempunyai kemampuan dan kesanggupan untuk membantunya.

Apakah kita akan mengabaikan kesempatan berbuat amal kebaikan dan menghilangkan kesempatan menjadi hamba yang dicintai Allah karena keengganan kita membantu saudara semuslim yang sedang kesulitan dan meminta pertolongan dari kita? Apa yang membuat kita menjadi enggan memberikan pertolongan, bukankah semua, segala sesuatu yang kita miliki sebenarnya dari Allah, lalu mengapa saat Allah mengirimkan hamba-Nya yang kesulitan datang pada kita,  kita berpaling dan tidak menghiraukan?

Kita harus ingat, bahwa kita ini berada dalam pengawasan Allah,  jiwa, harta dan segala sesuatu yang kita miliki berada dalam genggaman-Nya. Sebaiknya kita selalu mengusahakan agar dalam hidup, kita tidak mengundang murka dan azab Allah. Bila ada orang datang memohonkan suatu bantuan, mungkin saja Allah SWT sedang menguji kita melalui orang tersebut.

Perhatikan sabda Nabi Muhammad SAW berikut ini:” Sesungguhnya Allah ‘Azza wa Jalla berfirman di hari kiamat,” Wahai anak Adam, dulu Aku sakit tetapi engkau tidak menjenguk-Ku.” Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimana kami dapat menjenguk-Mu sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”
Tuhan menjawab,” Tidak tahukah engkau bahwa si fulan sakit, tetapi engkau tidak menjenguknya? Tidak tahukah engkau jika engkau menjenguknya, engkau pasti dapati Aku ada di sisinya.”
Tuhan berfirman lagi,” Wahai anak Adam, dulu Aku minta makan kepada engkau tetapi engkau tidak memberi Aku makan.”
Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu makan sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”
Tuhan menjawab,” Tidak tahukah engkau bahwa hamba-Ku si fulan meminta makan kepadamu dan engkau tidak memberinya makan? Tidak tahukah engkau bahwa jika engkau memberinya makan, engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.”
Tuhan befirman,” Wahai anak Adam, dulu Aku minta minum kepadamu dan engkau tidak memberi-Ku minum.”
Manusia bertanya,” Tuhanku, bagaimanakah aku dapat memberi-Mu minum sedangkan Engkau adalah Tuhan alam semesta?”
Tuhan berfirman,” Hamba-Ku fulan meminta minum padamu dan engkau tidak memberinya minum. Apakah engkau tidak tahu bahwa seandainya engkau berikan ia minum engkau pasti dapati ganjarannya ada di sisi-Ku.” ( HR. Muslim dari Abu Hurairah ra)

Perhatikan hadits Rasulullah SAW diatas dengan seksama, Allah SWT  bersama orang-orang yang menderita,  kepiluan hati mereka adalah kepiluan Tuhan. Rintihan mereka pada manusia adalah suara Tuhan. Tangan mereka yang menengadah adalah tangan Tuhan. Ketika seseorang memberikan derma kepada fakir miskin atau seseorang memberikan bantuan atas kesulitan orang lain, sebelum sedekah dan sebelum pertolongan tersebut sampai di tangan orang yang membutuhkan, tangan Tuhanlah yang pertama-tama menerimanya.

Namun kadang ada dari kita yang masih lebih ”mempercayai apa yang ada ditangan kita, ketimbang apa yang ada ditangan Allah.”Hingga kadang seseorang merasa sangat sulit sekali untuk bisa memberikan suatu bantuan pertolongan betapapun sebenarnya ia mampu. Ini mungkin karena orang  itu lebih memikirkan kedepannya nanti bagaimana, kalau ia memberikan pertolongan. Ini yang disebut dengan ”lebih mempercayai apa yang ada ditangannya sendiri, ketimbang apa yang ada ditangan Allah”padahal seluruh hidupnya, jiwa raganya, ada ditangan Allah. Tapi dia masih lebih mempercayai apa yang ada ditangannya, ketimbang apa yang ada ditangan Allah. Orang ini masih lebih mempercayai akal pikiran /logika nya.

Padahal Allah SWT lah Yang Maha Menggenggam segala sesuatu, Allah SWT lah Yang Maha Lebih mengetahui segala sesuatu yang akan terjadi nantinya, seperti, apa yang akan terjadi bila ia memberikan pertolongan dan apa yang akan terjadi bila ia tidak memberikan pertolongan, yang sebenarnya ia mampu untuk menolong.

Allah SWT Maha Memudahkan, Maha Menyulitkan, Maha Menyaksikan, Maha Mengatur segalanya. Maha Meninggikan, Maha merendahkan. Allah SWT lah yang Maha  Kuasa Memberikan apa saja kepada siapapun yang dikendaki-Nya dan menarik atau mengambil apa saja, dari siapapun yang dikendaki-Nya. Kekuasaan Allah SWT tidak terbatas dan tidak terhingga.

Karena itu, bila ada seseorang yang datang atau menghubungi kita meminta suatu pertolongan dan kita mengetahui bahwa kita mampu memberikan pertolongan yang diminta, maka segeralah berikan pertolongan.

Sebaiknya kita menjadi seorang hamba yang benar-benar bisa ”mempercayai apa yang ada ditangan Allah, ketimbang apa yang ada ditangan kita sendiri”. Dan sebaiknya kita benar-benar bisa menjadi hamba Allah yang lebih mempercayai Ilmu Pengetahuan Allah yang Maha Meliputi segala sesuatu, ketimbang akal pikiran/logika kita yang sangat terbatas, agar kita tidak ragu terhadap segala kemungkinan yang terjadi bila kita memberikan bantuan pertolongan terhadap seseorang.

Sadarilah segera, bahwa semua, seluruh hidup kita ini, berada dalam genggaman-Nya, Allah yang Menggenggam segala sesuatu, Mengatur segala sesuatu. Jangan sampai akal pikiran kita yang terbatas serta kecemasan kita memikirkan ”bagaimana atau apa yang akan terjadi pada kita, kedepannya nanti bila kita memberikan pertolongan” membuat kita menjadi hamba Allah yang tidak perduli dan enggan memberikan pertolongan walau sebenarnya kita mampu.

Janganlah mengundang kesulitan dalam hidup kita, jangan mempersempit urusan kita, dan jangan mengundang azab dan murka Allah. Tapi undanglah kemudahan, kelapangan urusan, cinta, kasih sayang dan pertolongan dari Allah, dengan memberikan bantuan, pertolongan kepada orang yang membutuhkannya.

Allahumma shalli ‘ala Muhammad wa ‘ala aali Muhammad…

Maha Benar Allah dengan segala firman-Nya.

Semoga bermanfaat..

Marilah dipagi hari ini kita awali dengan berdoa sesuai yang dituntunkan Rasulullah.

Ummu Salamah radhiyallahu ‘anha menceritakan bahwa Nabi shallallahu’alaihi wasallam selepas mengucapkan salam selesai shalat subuh, beliau membaca (do’a):

“اللهم إني أسألك علما نافعا ورزقا طيبا وعملا متقب…

“Allahumma inni as’aluka ‘ilman naafi’an wa rizqan thayyiban wa ‘amalan mutaqabalan…”

Artinya:
“Ya Allah sesungguhnya aku meminta kepada Engkau Ilmu yang bermanfaat, Rizki yang baik dan amal yang diterima…” (Shahih, HR Ibnu Majah: 925).

Jangan lupa kita sedekah
Semoga Allah Subhanallah Wata'ala hari ini memberi keberkahan dan kesehatan lahir bathin kita semua. Aamiiin.. Aamiiin.. YRA..


“Taqobbalallahu minna wa minkum”

 وَ السَّلاَمُ عَلَيْكُمْ وَرَحْمَةُ اللهِ وَبَرَكَاتُهُ

Wassalamu‘alaikum Warohmatullahi Wabarokatuh..

Teladan



Copas FB P'Zulfi ;

Baca sejenak...
Assalamualaikum...
Kisah ini terjadi pada diri Rasulullah SAW sebelum wafat.
Rasulullah SAW telah jatuh sakit agak lama, sehingga kondisi beliau sangat lemah.

Pada suatu hari Rasulullah SAW meminta Bilal memanggil semua sahabat datang ke Masjid. Tidak lama kmdn, penuhlah Masjid dg para sahabat. Semuanya merasa rindu setelah agak lama tidak mendpt taushiyah dr Rasulullah SAW.

Beliau duduk dg lemah di atas mimbar. Wajahnya terlihat pucat, menahan sakit yg tengah dilderitanya.

Kemudian Rasulullah SAW bersabda: "Wahai sahabat2 ku semua. Aku ingin bertanya, apakah telah aku sampaikan semua kepadamu, bahwa sesungguhnya Allah SWT itu adalah satu2nya Tuhan yg layak di sembah?"

Semua sahabat menjawab dg suara bersemangat, " Benar wahai Rasulullah, Engkau telah sampaikan kpd kami bahwa sesungguhnya Allah SWT adalah satu2nya Tuhan yg layak disembah."

Kemudian Rasulullah SAW bersabda:
"Persaksikanlah ya Allah. Sesungguhnya aku telah menyampaikan amanah ini kpd mereka."

Kemudian Rasulullah bersabda lagi, dan setiap apa yg Rasulullah sabdakan selalu dibenarkan oleh para sahabat.

Akhirnya sampailah kepada satu pertanyaan yg menjadikan para sahabat sedih dan terharu. 

Rasulullah SAW bersabda:
"Sesungguhnya, aku akan pergi menemui Allah. Dan sebelum aku pergi, aku ingin menyelesaikan segala urusan dg manusia. Maka aku ingin bertanya kpd kalian semua. Adakah aku berhutang kpd kalian? Aku ingin menyelesaikan hutang tsb. Karena aku tidak mau bertemu dg Allah dlm keadaan berhutang dg manusia."

Ketika itu semua sahabat diam, dan dlm hati masing2 berkata "Mana ada Rasullullah SAW berhutang dg kita? Kamilah yg banyak berhutang kpd Rasulullah".

Rasulullah SAW mengulangi pertanyaan itu sebanyak 3 kali.

Tiba2 bangun seorang lelaki yg bernama UKASYAH, seorang sahabat mantan preman sblm masuk Islam, dia berkata:

"Ya Rasulullah! Aku ingin sampaikan masalah ini. Seandainya ini dianggap hutang, maka aku minta engkau selesaikan. Seandainya bukan hutang, maka tidak perlulah engkau berbuat apa-apa".

Rasulullah SAW berkata: "Sampaikanlah wahai Ukasyah".

Maka Ukasyah pun mulai bercerita:
"Aku masih ingat ketika perang Uhud dulu, satu ketika engkau menunggang kuda, lalu engkau pukulkan cambuk ke belakang kuda. Tetapi cambuk tsb tidak kena pada belakang kuda, tapi justru terkena pada dadaku, karena ketika itu aku berdiri di
belakang kuda yg engkau tunggangi wahai Rasulullah".

Mendengar itu, Rasulullah SAW berkata: "Sesungguhnya itu adalah hutang wahai Ukasyah. Kalau dulu aku pukul engkau, maka hari ini aku akan terima hal yg sama."

Dengan suara yg agak tinggi, Ukasyah berkata: "Kalau begitu aku ingin segera melakukannya wahai Rasulullah."

Ukasyah seakan-akan tidak merasa bersalah mengatakan demikian. 

Sedangkan ketika itu sebagian sahabat berteriak marah pd Ukasyah. "Sungguh engkau tidak berperasaan Ukasyah. bukankah Baginda sedang sakit..!?"

Ukasyah tidak menghiraukan semua itu. Rasulullah SAW meminta Bilal mengambil cambuk di rumah anaknya Fatimah.

Bilal meminta cambuk itu dari Fatimah, kemudian Fatimah bertanya: "Untuk apa Rasulullah meminta cambuk ini wahai Bilal?"

Bilal menjawab dg nada sedih: "Cambuk ini akan digunakan Ukasyah utk memukul Rasulullah"

Terperanjat dan menangis Fatimah seraya berkata:
"Kenapa Ukasyah hendak pukul ayahku Rasulullah? Ayahku sdg sakit, kalau mau mukul, pukullah aku anaknya".

Bilal menjawab: "Sesungguhnya ini adalah urusan antara mereka berdua".

Bilal membawa cambuk tsb ke Masjid lalu diberikan kpd Ukasyah.
Setelah mengambil cambuk, Ukasyah menuju ke hadapan Rasulullah. 

Tiba2 Abu bakar berdiri menghalangi Ukasyah sambil
berkata: "Ukasyah..! kalau kamu hendak memukul, pukullah aku. Aku orang yg pertama beriman dg apa yg Rasulullah SAW sampaikan. Akulah sahabatnya di kala suka dan duka. Kalau engkau hendak memukul, maka pukullah aku".

Rasulullah SAW: "Duduklah wahai Abu Bakar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah. Kemudian Umar berdiri menghalangi Ukasyah sambil berkata:

"Ukasyah..! kalau engkau mau mukul, pukullah aku. Dulu memang aku tidak suka mendengar nama Muhammad, bahkan aku pernah berniat untuk menyakitinya, itu dulu. Sekarang tidak boleh ada seorangpun yg boleh menyakiti Rasulullah Muhammad. Kalau engkau berani menyakiti Rasulullah, maka langkahi dulu mayatku..!."

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Umar. Ini urusan antara aku dg Ukasyah".

Ukasyah menuju kehadapan Rasulullah, tiba2 berdiri Ali bin Abu Talib sepupu sekaligus menantu Rasulullah SAW.

Dia menghalangi Ukasyah sambil berkata: "Ukasyah, pukullah aku saja. Darah yg sama mengalir pada tubuhku ini wahai Ukasyah".

Lalu dijawab oleh Rasulullah SAW:
"Duduklah wahai Ali, ini urusan antara aku dg Ukasyah" .

Ukasyah semakin dekat dg Rasulullah. Tiba2 tanpa disangka, bangkitlah kedua cucu kesayangan Rasulullah SAW yaitu Hasan dan Husen. 

Mereka berdua memegangi tangan Ukasyah sambil memohon. "Wahai Paman, pukullah kami Paman. Kakek kami sedang sakit, pukullah kami saja wahai Paman. Sesungguhnya kami ini cucu kesayangan Rasulullah, dg memukul kami sesungguhnya itu sama dg menyakIiti kakek kami, wahai Paman."

Lalu Rasulullah SAW berkata: "Wahai cucu2 kesayanganku duduklah kalian. Ini urusan Kakek dg Paman Ukasyah".

Begitu sampai di tangga mimbar, dg lantang Ukasyah berkata:

"Bagaimana aku mau memukul engkau ya Rasulullah. Engkau duduk di atas dan aku di bawah. Kalau engkau mau aku pukul, maka turunlah ke bawah sini."

Rasulullah SAW memang manusia terbaik. Kekasih Allah itu meminta bbrp sahabat memapahnya ke bawah. Rasulullah didudukkan pada sebuah kursi, lalu dengan suara tegas Ukasyah berkata lagi:

"Dulu waktu engkau memukul aku, aku tidak memakai baju, Ya Rasulullah"

Para sahabat sangat geram mendengar perkataan Ukasyah.
Tanpa berlama2 dlm keadaan lemah, Rasulullah membuka bajunya. Kemudian terlihatlah tubuh Rasulullah yg sangat indah, sedang bbrp batu terikat di perut Rasulullah pertanda Rasulullah sedang menahan lapar.

Kemudian Rasulullah SAW berkata:
"Wahai Ukasyah, segeralah dan janganlah kamu berlebih2an. Nanti Allah akan murka padamu."

Ukasyah langsung menghambur menuju Rasulullah SAW, cambuk di tangannya ia buang jauh2, kemudian ia peluk tubuh Rasulullah SAW seerat-eratnya. Sambil menangis sejadi2nya, 

Ukasyah berkata:
"Ya Rasulullah, ampuni aku, maafkan aku, mana ada manusia yang sanggup menyakiti engkau ya Rasulullah. Sengaja aku
melakukannya agar aku dapat merapatkan tubuhku dg tubuhmu. 

Seumur hidupku aku bercita2 dapat memelukmu. Karena sesungguhnya aku tahu bahwa tubuhmu tidak akan dimakan oleh api neraka. 

Dan sungguh aku takut dengan api neraka. Maafkan aku ya Rasulullah..."

Rasulullah SAW dg senyum berkata:
"Wahai sahabat2ku semua, kalau kalian ingin melihat ahli Surga, maka lihatlah Ukasyah..!"

Semua sahabat meneteskan air mata. Kemudian para sahabat
bergantian memeluk Rasulullah SAW.

Semoga dengan membaca ini bila ada air mata ini membuktikan kecintaan kita kepada kekasih Allah SWT....

Allahumma sholli 'alaa Muhammad. 
Allahumma sholli 'alayhi wassalam ...
Semoga Allah Swt. Sll meridloi kita semua, Amin 
.....
NB:
Yuk kita posting di medsos tentang keagungan Rosulullah...

Suatu hari khalifah 'Umar bin Khatab menyewa unta untuk membesuk sahabatnya.
Tanpa disadarinya sorban Khalifah 'Umar tersangkut pohon dan terlepas.

Ketika diberitahu sorbannya jatuh, Khalifah 'Umar bergegas turun dari untanya dan lari mengambil sorbannya, lalu cepat cepat menaiki kembali untanya.
Sang pemilik unta berkata, "Kenapa kau tidak putar saja untanya untuk kembali kebelakang sedikit untuk mengambil sorbanmu wahai khalifah?"

Khalifah 'Umar berkata dengan tersenyum, "Sebab unta ini akadnya aku sewa untuk pergi dari rumahku menuju rumah sahabatku. Tidak ada perjanjian balik sebentar untuk keperluan lain."

Pemilik unta: "Kalau begitu, kenapa kau tidak menyuruh aku sebagai rakyat terhadap khalifah untuk mengambil sorbanmu?"
Khalifah 'Umar menjawab, "Karena sorban itu milikku bukan milikmu, kenapa aku mesti menyuruhmu? Apakah kau kira jabatan khalifah punya wewenang untuk memerintahkan orang lain mengerjakan sesuatu yang tidak ada hubungannya dengan tugasku?"

SUBHAANALLAH
Inilah Pemimpin Islam.
(Dikutip dari buku The Great of Two 'Umars)

Minggu, 12 Februari 2017

S A K I T (Renungan Diri)


Sakit itu "Zikrullah".
Mrk yg menderitanya akan lebih sering menyebut Asma Δllαħ dibanding ketika dlm sehatnya.

~ Sakit itu "Istighfar".
Dosa2 akan mudah teringat, jk datang sakit.
Shg lisan terbimbing utk memohon ampun.

~ Sakit itu "Tauhid".
Bukankah saat sedang hebat rasa sakit, kalimat thoyyibat yg akan terus digetar?

~ Sakit itu "Muhasabah".
Kita lg sakit akan punya lebih banyak wkt utk merenungi diri dlm sepi, menghitung2 bekal kembali.

~ Sakit itu "Jihad".
Kita ketika sakit tak boleh menyerah kalah, diwajibkan terus berikhtiar, berjuang demi kesembuhan.

~ Bahkan sakit itu "Ilmu".
Bukankah ketika sakit, kita akan memeriksa, berkonsultasi & pd akhirnya merawat diri utk berikutnya ada ilmu utk tdk mudah kena sakit.

~ Sakit itu "Nasihat".
Yg sakit mengingatkan si sehat utk jaga diri. Yg sehat menghibur yg sakit agar mau bersabar.
Δllαħ cinta dan sayang keduanya.

~ Sakit itu "Silaturrahim".
Sa'at jenguk, bukankah keluarga yg jarang bertemu akhirnya datang membezoek, penuh senyum dan rindu mesra ?
Krn itu pula sakit adalah perekat ukhuwah.

~ Sakit itu "Penggugur Dosa".
Barang haram tercelup di tubuh dilarutkan di dunia,
Anggota badan yg sakit dinyerikan dan dicuci-Nya.

~ Sakit itu "Mustajab Do'a". Imam As-Suyuthi keliling kota mencari org sakit lalu minta dido'akan oleh yg sakit.

~ Sakit itu salah satu keadaan yg "Menyulitkan Syaitan".
Diajak maksiat tak mampu - tak mau. Dosa.. lalu malah disesali.. kemudian diampuni.

~ Sakit itu membuat "Sedikit tertawa dan banyak menangis".
Satu sikap ke-Insyaf-an yg disukai Nabi & para makhluk langit.

~ Sakit meningkatkan kualitas "Ibadah".
Rukuk - Sujud lebih khusyuk,
Tasbih - Istighfar lebih sering,
Bermunajat - Do'a jadi lebih lama.

~ Sakit itu memperbaiki "Akhlak".
Kesombongan terikikis, sifat tamak dipaksa tunduk, pribadi dibiasakan santun, lembut & Tawadhu'.

~ Dan pd akhirnya "SAKIT" membawa kita utk sering ingat akan KEMATIAN

Semoga bermanfaat..⭐ h...abdurrahman⭐kalsel

Sabtu, 11 Februari 2017

Inilah Perbedaan Zakat, Infak dan Sedekah Yang Wajib Anda Pahami

Zakat, infak dan sedekah termasuk amal ibadah yang dianjurkan untuk dibayarkan dalam ajaran agama Islam. Ibadah tersebut dilakukan dengan cara memberikan sesuatu yang kita miliki yang membawa manfaat bagi orang lain. Masyarakat umumnya terkaburkan oleh tiga istilah tersebut sehingga sering menyamakan ketiganya sebagai sedekah biasa. Sebenarnya, apakah perbedaan zakat, infak dan sedekah?
Pengertian zakat adalah mengambil sebagian harta dengan ketentuan tertentu untuk diberikan kepada kelompok tertentu. Menurut kewajiban melakukannya, zakat adalah amal ibadah yang wajib dijalankan oleh setiap muslim yang dikenai kewajiban membayar zakat dan diberikan kepada 8 golongan masyarakat. Sedangkan amal sedekah dan infak tidak wajibkan, hanya saja disunnahkan untuk dilakukan umat Islam.
Menurut ahli fiqih, pengertian infak adalah semua jenis pembelanjaan seorang muslim untuk kepentingan diri sendiri, keluarga, maupun masyarakat. Sedangkan sedekah adalah bentuk infak yang lebih khusus lagi, yaitu pembelanjaan yang dilakukan di jalan Allah. Bersedekah tidak harus berupa uang. Kita juga dapat melakukannya dengan cara berbagi pikiran yang berguna dan membantu dengan tenaga.
Perbedaan zakat, infak dan sedekah yang kedua adalah waktu pembayarannya. Kita dapat berinfak dan bersedekah kapan saja ketika memiliki kemampuan membayarnya. Sedangkan waktu pembayaran zakat hanya boleh dilakukan pada masa-masa tertentu saja. Zakat fitrah wajib dibayarkan selama bulan Ramadhan, lalu zakat maal dibayarkan ketika telah mencapai nisabnya dan dimiliki penuh selama setahun.
Zakat, infak dan sedekah merupakan amal ibadah yang memiliki peran penting dalam kesejahteraan umat, menjalin persaudaraan dan mewujudkan toleransi dalam kehidupan bermasyarakat. Dengan beramal, khususnya amal zakat, kita juga dapat membersihkan harta kita sehingga kekayaan yang kita miliki menjadi harta yang barokah. Mari berzakat, infak dan sedekah sesuai anjuran agama! (Yons/Zakat.or.id)